Bab Iii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan perangkat

lunak (Software Development) yang bertujuan untuk merancang aplikasi enkripsi-

dekripsi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas

Negeri Makassar. Penelitian ini direncanakan akan berlangsung pada bulan April

sampai Juni 2016.s

C. Model Pengembangan Sistem

Perancangan sistem ini menggunakan pendekatan prototipe (prototyping).

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang

mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta

melakukan pengujian awal. Prototyping dapat digunakan untuk menyambungkan

ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi

kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.

43
44

Gambar 3.1
Model Prototyping

Pendekatan Prototyping pada gambar 3.1 melewati tiga proses, yaitu

pengumpulan kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototype.  Proses-proses

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan

tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang

akan dibutuhkan berikutnya;

2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua

aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan

prototype;

3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan

untuk memperjelas kebutuhan software.


45

D. Prosedur Perancangan

1. Analisis kebutuhan

Pengembangan aplikasi enkripsi-dekripsi berbasis android ini terdapat

berbagai kebutuhan, baik kebutuhan dalam bentuk perangkat keras,kebutuhan

perangkat lunak, maupun kebutuhan isi aplikasi. Beberapa kebutuhan

tersebutadalah:

a. Perangkat keras

1) Processor : AMD E1-2100 with Radeon(TM) HD Graphics

2) RAM : 2 GB

3) Harddisk : 500 GB

b. Perangkat lunak

1) Sistem Operasi Microsoft Windows 7

2) Java SDK (Java Software Development Kit)

3) Android Studio

4) Android SDK

5) Ms. Word sebagai pengolah kata.

6) Ms. Visio sebagai pengolah diagram.

2. Perancangan sistem

Menurut analisis yang dilakukan maka diketahui apa saja yang akan

menjadi metode yang digunakan oleh sistem , masukan, keluaran , serta interface

(antar muka) yang akan dibuat sehinggan dapat mencapai hasil yang diharapkan

dalam pembuatan sistem.


46

Rancang bangun aplikasi enkripsi-dekripsi menggunakan metode

kriptografi Advanced Encryption Standard berbasis mobile android akan dibagi

menjadi beberapa bagian:

a. Perancangan Diagram Konteks

Perancangan Data Flow Diagram level 0 atau yang bisa disebut diagram

konteks perancangan aplikasi enkripsi dekripsi dapat dilihat pada gambar 3.2:

Gambar 3.2
Diagram Konteks

Gambar 3.2 menunjukan bahwa pengguna memiliki akses untuk

mengenkripsi teks yang berfungsi untuk mengubah teks kedalam bentuk tersandi,

mengenkripsi file yang berfungsi untuk mengubah semua jenis file kedalam

bentuk tersandi sehinggan tidak dapat di buka oleh pihak yang tidak berhak, serta

pengguna dapat mengakses menu about dan exit. Alur Diagrm tersebut pengguna

mendapatkan file yang terenkripsi/dekripsi.


47

b. Perancangan Diagram Level 1

Data Flow Diagram level 1 merupakan pengembangan dari digram

koonteks. Data Flow Diagram level 1 dapat dilihat pada gambar 3.3:
48

Gambar 3.3
DFD level 1
49

Gambar 3.3 merupakan penjelasan lebih rinci dari diagram konteks.

Pengguna memilih ekripsi atau enkripsi pada menu utama kemudian menginput

key, confirm key, file dan tujuan file kemudian mengenkripsi file. Pengguna akan

menerima file yang telah ter-enkripsi, kemudian penerima akan memasukan key

dan file yang terenkripsi kemudian mendekripsi pesan menjadi file asli.

c. Perancangan Diagram Activity

1) Diagram Activity Enkripsi Teks

Tabel 3.1
Diagram Activity Enkripsi Teks
pengguna Aplikasi
50

Pilih menu Tampilkan


enkripsi Teks jendela enkripsi
file

Klik button
Setting Key

Tampilkan jendela
setting key

Isi kolom
Setting Key

Key tersimpan

Masukan teks
dan klik button Tampil jendela
encypt/decrypt enkripsi teks

Terenkripsi/
dekripsi

2) Diagram Activity Enkripsi File

Tabel 3.2
Diagram Activity Enkripsi File
pengguna Aplikasi
51

Pilih menu Tampilkan jendela


Enkripsi File enkripsi file

Isikan key

Confirm key

Pilih File yang


didekripsi

Ambil data dari media


penyimpanan

Buka direktori sumber


file

Klik tombol
Encrypt/Decrypt

d. Perancangan Use Case diagram

Use Case diagram adalah diagram yang menggambarkan bagaimana

penggunaan sistem oleh aktor, fungsi-fungsi apa saja yang dapat diakses oleh

aktor dalam sebuah aplikasi yang akan dirancang.


52

1) Use Case Menu Utama

Use case pada gambar 3.4 aktor dapat mengakses empat menu pada

tampilan awal atau menu utama, yaitu menu encryption text,encryption

file ,about dan exit.

Gambar 3.4
Use Case Menu Utama

2) Use Case Encryption Text

Use case pada gambar 3.5, yaitu pada menu enkripsi aktor dapat

melakukan input key, button encrypt, button decrypt, button copy, button

paste dan setting key.


53

Gambar 3.5
Use Case Encryption Text

3) Use Case Encryption File

Use case pada gambar 3.6, yaitu pada menu enkripsi aktor dapat

melakukan pilih file, confirm key, button encrypt dan decrypt.

Gambar 3.6
Use Case Encryption File

e. Perancangan Diagram Alir (Flowchart)

Flowchart untuk mengenkripsi teks pada aplikasi enkripsi dekripsi berbasis

android dapat dilihat pada gambar 3.7.


54

Gambar 3.7
Flowchart Enkripsi Teks

Flowchart proses enkripsi file dari aplikasi ranncang bangun aplikasi

enkripsi dekripsi menggunakan algoritma Advanced Encryption Standard berbasis

mobile android dapat dilihat pada gambar 3.8.


55

Gambar 3.8
Flowchart Enkripsi File

f. Perancangan User Interface (Antar Muka)

Antar muka atau use interface adalah penghubung antara pengguna dengan

aplikasi enkripsi dekripsi . program memiliki menu-menu seperti enkripsi,

dekripsi, about, dan exit.

Antar muka yang dirancang mengedepankan interface yang bersifar user

friendly, yang berarti antar muka yang akan digunakan adalah antar muka yang

mudah digunakan oleh pengguna. Berikut ini rancangan interface dari aplikasi

enkripsi dekripsi.
56

1) Halaman Menu Utama

Gambar 3.9
Menu Utama

Gambar 3.9 menunjukan bahwa interface yang akan dibuat memliki

menu encryption text yang berfungsi untuk mengubah teks biasa (plain text)

menjadi teks dalam bentuk sandi (cipher text), menu encryption file yang

berfungsi untuk mengubah file biasa (plain file) menjadi file yang tidak dapat

di buka (cipher text), menu about bertujuan untuk memberikan informasi

tentang profile penulis serta petunjuk penggunaan aplikasi,dan yang terakhir

menu exit digunakan untuk keluar dari aplikasi.

2) Interface Menu Encryption Text

Antar muka atau interface encryption text memilki kolom input teks

serta button encrypt, decrypt, copy, paste, dan setting key. Interface tuluis

pesan dapat dilihan pada gambar 3.10 .


57

Gambar 3.10
Encryption Text

3) Interface Menu Encryption File

Gambar 3.11
Encryption File

Antar muka atau interface encryption file memilki kolom-kolom input

seperti: input file , intup key, dan tombol encrypt serta decrypt. Interface

tuluis pesan dapat dilihat pada gambar 3.11 .


58

4) Interface Setting Key

Antar muka atau interface setting file memiliki kolom input key yang

digunakan untuk mengatur kunci enkripsi yang akan digunakan dalam meng-

enkripsi teks. Setting key memiliki satu tombol save yang berfungsi untuk

menyimpan kunci enkripsi yang akan digunakan. Interface setting key dapat

dilihan pada gambar 3.12.

Gambar 3.12
Setting Key

5) Interface menu About

Gambar 3.13
About
59

Gambar 3.13 menunjukan interface about. Interface about memiliki dua

tombol, yaitu tombol my profile dan tombol petunjuk penggunaan.

6) Interface Menu My Profile

Interface My profile pada gambar 3.14 berfungsi untuk menampilkan

data diri penulis.

Gambar 3.14
My Profile

7) Interface Menu Petunjuk Penggunaan

Gambar 3.15
Petunjuk Penggunaan
60

Gambar 3.15 merupakan gambar interface petunjuk penggunaan yang

berguna untuk memberikan petunjuk penggunaan kepada pengguna.

E. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji perangkat lunak yang dibuat

apakan sudah seperti yang diharapakan. Proses pengujian dilakukan secara

bertahap dengan mengevaluasi kinerja sistem.

Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji

kelayakan Standar ISO 9126. The Internasional Standards Organization (ISO)

mengembangkan standar ISO 9126 dalam upaya untuk mengidentifikasi kualitas

dari perangkat lunak

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi ini dikerjakan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain

yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai

analisis kualitas perangkat lunak yang dikembangkan. Aspek kuliatas yang

menggunakan teknik ini yaitu aspek functionality, portability, dan maintainability.

3. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk menguji kelayakan perangkat lunak dari aspek

usability. Kuesioner dibagikan kepada pengguna aplikasi dalam hal ini yaitu
61

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar

sebanyak 20 responden.

G. Instrumen Penelitian

Menurut W. Gulo (2010:123), instrumen penelitian merupakan alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data (observasi, kuesioner, wawancara, dan

dokumentasi) yang berisi pedoman tertulis berupa daftar pertanyaan yang

dipersiapkan untuk memperoleh informasi dari responden. Instrumen dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner. Berikut ini instrumen-instrumen yang

digunakan dalam penelitian:

1. Instrumen Functionality

Functionality merupakan faktor kualitas yang menunjukan tingkat

kemampuan menyediakan fungsi – fungsi yang diharapkan sehingga dapat

memberikan kepuasan kepada pengguna[ CITATION se \l 1033 ].

Faktor kualitas functionality dapat diuji dengan analisis fungsionalitas dari

setiap komponen dari suatu perangkat lunak. Metode black-box testing merupakan

metode yang cocok untuk melakukan pengujian fungsionalitas perangkat lunak.

Dalam bukunya, Pressman[CITATION se \n \t \l 1033 ] menjelaskan bahwa black-

box testing, fokus pada kebutuhan fungsional dari suatu perangkat lunak.

Pengujian functionality menggunakan kuesioner yang berisi daftar fungsi yang

dimiliki aplikasi yang diisi oleh dua orang ahli (expert judgement). Instrumen

functionality dapat dilihat pada tabel 3.3.


62

Tabel 3.3
Instrumen Functionality
N Prosedur Pengujian Input output Berhasil
o ya tida
k
1 User membuka Klik icon yang terdapat Muncul halaman menu
aplikasi pada smartphone utama
2 User membuka menu Klik tombol encryption Muncul tampilan menu
enkripsi teks text encryption text
3 User membuka Klik tombol setting key Muncul tampilan
setting key pada tampilan menu setting key
encryption text
4 User melakukan Masukan key dan klik Kunci enkripsi
penyimpanan key tombol save tersimpan
5 User Melakukan Masukan teks dan klik Muncul hasil enkripsi
enkripsi teks button encrypt teks (cipher text) pada
tampilan
6 User melakukan Masukan cipher text dan Muncul hasil dekripsi
dekripsi teks klik tombol decrypt (plain text) pada
tampilan
7 User melakukan Klik tombol copy Teks tercopy pada
Copy teks clipboard
8 User melakukan paste Klik tombol paste Teks dapat di paste
teks pada clipboard
9 User membuka menu Klik tombol encryption file Muncul tampilan menu
encryption File encryption file
10 User memilih file Klik tombol browse Muncul tampilan
dari penyimpanan penyimpanan dan pilih
11 User mengatur kunci Masukan Kunci enkripsi Kunci enkripsi telah
enkripsi untuk diatur
enkripsi file
12 User melakukan Klik tombol encrypt Proses enkripsi
enkripsi file berjalan
13 User memilih Pilih salah satu tempat File enkripsi tersimpan
penyimpanan file penyimpanan
enkripsi
14 User melakukan Klik tombol decrypt Proses dekripsi
dekripsi file berjalan
15 User memilih Pilih salah satu tempat File dekripsi tersimpan
penyimpanan file penyimpanan
16 User membuka menu Klik tombol about Muncul tampilan menu
about about
17 User membuka menu Klik tombol my profile Muncul tampilan my
my profile profile
18 User membuka menu Klik tombol petunjuk Muncul tampilan
petunjuk penggunaan penggunaan petunjuk penggunaan
19 User membuka menu Klik tombol exit Aplikasi tertutup
exit
63

2. Instrumen Usability

Pengujian aspek usability menggunakan kuesioner usability yang mengacu

pada J.R. Lewis (1995) pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Jawaban


No Pertanyaan
SS ST RG TS
Instrumen Usability JR.Lewis STS
System Usefulness
Keseluruhan, saya puas dengan kemudahan
1
dalam menggunakan aplikasi ini
2 Cara penggunaan aplikasi ini sangat sederhana
3 Saya dapat mengenkripsi data dengan muda
4 Saya dapat mendekripsi data dengan mudah
Saya bisa melindungi data-data saya dengan
5
aplikasi ini
Saya merasa nyaman menggunakan aplikasi
6
ini
7 Aplikasi ini mudah dipelajari
Aplikasi ini memberikan pilihan bantuan yang
8 jelas, memberitahu saya bagaimana
menjalankan aplikasi
Information Quality
Informasi yang disediakan dengan aplikasi ini
9
jelas
Sangat mudah untuk menemukan informasi
10
yang saya butuhkan
Informasi yang diberikan oleh aplikasi mudah
11
dimengerti
Informasi ini efektif dalam membantu saya
12
belajar menggunakan aplikasi ini
Interface Quality
Tata letak informasi yang terdapat di layar
13
aplikasi terlihat jelas
14 Tampilan dari aplikasi ini menyenangkan
Saya suka menggunakan tampilan aplikasi
15
semacam ini
Aplikasi ini memiliki semua fungsi dan
16
kemampuan saya butuhkan
Secara keseluruhan, saya puas dengan aplikasi
17
ini
64

3. Instrumen Portability

Analisis portability menggunakan uji penelitian terhadap kelancaran

fungionalitas software ketika dijlankan pada versi sistem dan mode tampilan

android yang berbeda. Teknik analisis difokuskan untuk menjawab pertanyaan

apakah perangkat lunak yang dikembangkan dapat berjlan sebgaimana mestinya

pada versi android yang berbeda-beda. Objek pengujian pada penelitian ini

meliputi 3 versi ,yaitu JellyBean, KitKat, Lollipop dan Marshmallow.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan sesuai standar ISO 9126 adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Functionality

Analisis untuk aspek functionality dilakukan dengan teknik deskriptif yaitu

menganalisis persentase functionality oleh ahli media dan hasil perhitungan skor

persentase untuk masing-masing penilaian. Jika hasil perhitungan dicocokkan

dengan skala penilaian kesesuaian produk media telah mencapai skala tinggi/

sangat tinggi, dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah

memenuhi aspek functionality. Perhitungan presentase functionality sebagai

berikut:

skor yang diobservasi


Presentase kelayakan= × 100 %
skor yang diharapkan

Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif

yang diungkapkan dalam distribusi frekuensi dan persentase terhadap kategori


65

skala penilaian yang telah ditentukan dari penyajian dalam bentuk persentase,

selanjutnya dideskriptifkan dan diambil kesimpulan tentang masing-masing

indikator dengan cara mengubah data kuantitatif persentase tersebut menjadi data

kualitatif berpedoman pada acuan konversi nilai menurut Bloom, Madaus &

Hastings (1981) dalam tabel 3.5.

Presentase Interpretasi
90 < X Sangat baik/Tinggi/Sesuai
80 < X < 90 Baik/Tinggi/Sesuai
70 < X < 80 Cukup
60 < X < 70 Kurang
X < 60 Sangat kurang

2. Analisis Usability

Analisis aspek usability dilakukan menggunakan rumus konsistensi Alpha

Cronbach. Berikut merupakan rumus Alpha Cronbach:

K
α= ¿
K−1

Hasil dari pengujian usability dilakukan perhitungan nilai konsistensi

menggunakan rumus Alpha Cronbach. Nilai konsistensi yang dihasilkan

dibandingkan dengan tabel nilai konsistensi Alpha Cronbach berikut:


Tabel 3.6
Nilai Konsistensi Alpha Cronbach
Nilai Konsistensi Interpretasi
R > 0,9 Excellent
0,9 > R > 0,8 Good
0,8 > R > 0,7 Acceptable
0,7 > R > 0,6 Questionable
0,6 > R > 0,5 Poor
R > 0,5 Unacceptable
66

3. Analisis Portability

Analisis pengujian aspek portability dilakukan dengan mengakses aplikasi

enkripsi dekripsi melalui beberapa device dengan versi Android yang berbeda-

beda. Jika aplikasi dapat di-install dan berjalan dengan baik pada semua versi

yang diujikan maka aplikasi memenuhi aspek kualitas portability.

Anda mungkin juga menyukai