Anda di halaman 1dari 4

MODUL I

Skenario 1: Terlalu
Cepat.

mMediasto, u s i a i a 35 tahun, adalah seorang pekerja pabrinjk produsen bahan rumah tangga.
Akhir-akhir ini Medi (demikian dia biasa dipanggil) merasads mudah letih dan napas terasa sesak
walaupun berjalan tidak terlalu jauh atau naik tangga, padahal biasanya Medi sanggup bersepeda 10 km
tanpa merasa lelah. Medi tidak merokok tapi memang teman-teman sesama pekerja di pabrik rata-rata
perokok berat. Medi jarang sakit, seingatnya hanya satu kali pernah dirawat di RS saat berusia 16 tahun
karena adanya polip di rongga hidung........
Medi pergi ke poliklinik perusahaan untuk memeriksakan diri. Dari anamnesis diketahui bahwa ayah
Medi meninggal lima tahun yang lalu karena kanker paru. Sesudah melakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik, dokter perusahaan curiga bahwa kondisi Medi lebih berat dari kelihatannya dan memberikan surat
rujukan ke rumah sakit. Di rumah sakit, dari pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter mencurigai adanya
tumor di mediastinum yang bertambah besar dengan cepat sehingga menekan paru-paru dan ditemukan juga
tanda – tanda efusi pleura. Dokter menyarankan agar Medi dirawat inap, karena perlu dilakukan banyak
pemeriksaan lain seperti bronkoskopi, TTB (trans thoracal biopsy) untuk membuktikan kecurigaan dokter dan
menentukan langkah pengobatan selanjutnya.hh
Sesudah dilakukan pemeriksaan penunjang, dokter mendapatkan kesimpulan bahwa Medi menderita
malignant thymoma dan harus segera diberikan kemoterapi. Namun sesudah diberikan kemoterapi tiga siklus,
Medi sesak napas hebat dan meninggal.
Bagaimana an
1. Tumor : neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang abnormal
atau tidak semestinya
2. Mediastinum : rongga di antara paru-paru kanan dan kiri yang berisi jantung, aorta, dan arteri
besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan ikat, kelenjar getah
bening dan salurannya.
3. efusi pleura : penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura (pleura parietal dan pleura
visceral)
4. bronkoskopi :  tindakan medis yang bertujuan untuk melakukan visualisasi trakea dan bronkus,
melalui bronkoskop, yang berfungsi dalam prosedur diagnostik dan terapi penyakit paru
5. TTB (trans thoracal biopsy) : proses pengambilan sampel jaringan paru (lung biopsy) dengan
menggunakan jarum yang ditancapkan di dada
6. malignant thymoma : neoplasma yang berasal dari sel-sel epitel padakelenjar timus pada bagian anterior
mediastinum. Neoplasma ini biasanya terjadi pada bagianmedula atau korteks kelenjar timu
7. kemoterapi : terapi sistemik, yang berarti obat menyebar keseluruh tubuh dan dapat membunuh sel
kanker yang dapat menyebar jauh atau metastase ke tempat lain.

1. mengapa ia merasa mudah letih dan napas terasa sesak walaupun berjalan tidak terlalu jauh atau
naik tangga, padahal biasanya Medi sanggup bersepeda 10 km tanpa merasa lelah?
-Letih  bisa disebabkan Tidak cukupnya asupan O2 baik gangguan pada sistem respirasi maupun pada
jantung.
- Sesak walaupun tidak berjalan jauh karena kompensasi yang terjadi bukan karna
peningkatan metabolisme, mungkin terjadi akibat adanya gangguan pada sistem respirasi maupun
gangguan pada thorak ( khususnya mediastinum) yang dapat menekan saluran atau organ
respirasi.
bila terjadi penekanan atau inasi pada trakea dan atau bronkus utama.

2. Apa hubungan teman-teman sesama pekerja di pabrik rata-rata perokok berat dengan keluhannya
Asap rokok yang dihisap akan menyebabkan fungsi sel didalam paru yang awalnya jinak akan
menjadi ganas. Hal ini disebabkan karena adanya salah satu zat yang disebut zat PAH, zat ini
dapat mengikat DNA sehingga beberapa perubahan DNA dalam mekanisme pertahanan tidak
akan kembali normal dan akhirnya sel-sel menjadi rusak/bermutasi akibat dari selnya rusak maka
sel yang awalnya jinak akan menjadi ganas dan menyebabkan kanker paru. Sejalan dengan
pendapat, Amin Z (2010) bahwa infeksi bakteri mudah terjadi di paru-paru yang sel mukosanya
rusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian
Kanker Paru itu, hal-hal yang dapat menggangu keutuhan sel di dalam paru-paru adalah asap
rokok dan gas SO2 (polutan utama dalam pencemaran udara), pengobatan O2 konsentrasi tinggi
(25% atau lebih).

3. Apa hub jarang sakit dan saat 16 tahun adanya polip di rongga hidung dengan keluhannya
karena
4. Apa hub ayah Medi meninggal lima tahun yang lalu karena kanker paru dengan keluhannya
terdapat riwayat kanker/keganasan. Dimana seseorang yang terdapat riwayat Ca berpotensi terkena Ca
walaupun Ca dengan jenis yang sama.
5. Mengapa Sesudah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter perusahaan curiga bahwa
kondisi Medi lebih berat dari kelihatannya
Tanda dan gejala yang timbul tergantung pada organ yang terlibat:
-Batuk, sesak, atau stridor bila terjadi penekanan atau inasi pada trakea dan atau
bronkus utama.
-Disfagia bila terjadi penekanan atau invasi pada esofagus.
-Sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada tumormediastinum yang ganas
dibandingkan dengan tumor jinak.
-Suara serak dan batuk kering bila nervus laringeal terlibat
-Paralisis diafragma timbul apabila terjadi penekanan pada nervus frenikus
-Nyeri dinding dada pada tumor neurogenik atau pada penekanan pada sistem syaraf.
Nyeri dada timbul paling sering pada tumor mediastinum nanterosuperior. Nyeri
dada yang serupa biasanya disebabkan oleh kompresi atau invasi dinding dada
posterior dan nervus interkostalis. Kompresi batang trakhebronkus biasanya memberikan
gejala seperti dispnae, batuk, pneumonitis berulang atau gejala yang agak jarang yaitu
stidor. Keterlibatan esophagus bisa menyebabkan disfagia atau gejala obstruksi.
Keterlibatan nervus laringeus rekuren, rantai simpatis atau plekus brakialis masing-
masing menimbulkan paralisis plika vokalis, sindrom horner dan sindrom pancoast.
Tumor mediastinun yang menyebabkan gejala ini paling sering berlokalisasi pada
mediastinum superior. Keterlibatan nervus frenikus bisa menyebabkan paralisis
diafragma.

6. Mengapa dari pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter mencurigai adanya tumor di mediastinum
yang bertambah besar dengan cepat sehingga menekan paru-paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
a.Prosedur Radiologi
Foto thoraks
Dari foto thoraks PA atau lateral untuk menentukan lokasi tumor anterior, medial atau
posterior, tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar sulit ditentukan lokasinya
yang pasti.
Tomografi
Dapat menentukan lokasi tumor, mendeteksi klasifikasi pada lesi yang sering ditemukan
pada kista dermoid, tumor tiroid, dan kadang-kadang timoma. Teknik ini semakin jarang
digunakan.
CT-scan toraks dengan kontrasapat mendeskripsikan lokasi, kelainan tumor secara
lebih baik, kemungkina jenis tumor, misalnya pada teratoma dan timoma,
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah terjadi
invasi atau belum, mempermudah pelaksanaan pengambilan bahan untuk
pemeriksaan sitologi, serta untuk menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor
mediastiinum bila dilakukan CT-Scan Toraks dan CT-Scan abdomen.
Flouroskopi
Untuk melihat kemungkinan terjadi aneurisma aorta.
Ekokardiografi
Untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang diduga terjadi aneurisma aorta.
Angiografi
Lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma aorta dibandingkan flouroskopi dan
ekokardiografi.
Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan bila ada dugaan invasi atau
penekanan pada esofagus.
USG, MRI, dan Kedokteran Nuklir
Jarang dilakukan,tetapi pemeriksaan ini terkadang harus dilakukan untuk beberapa kasus
tumor mediastinum.

Rnretryt,u
7. Mengapa ditemukan juga tanda – tanda efusi pleura

8. Apa indikasi bronkoskopi, TTB (trans thoracal biopsy)

9. Mengapa bisa terjadi malignant thymoma

10. Mengapa harus segera diberikan kemoterapi

11. Mengapa sesudah diberikan kemoterapi tiga siklus, Medi sesak napas hebat dan meninggal.

Anda mungkin juga menyukai