Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat sertakarunia Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis” ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis hadiahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikut
beliau.
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Kurikulum, semoga
dengan terselesaikannya makalah ini dapat
membantu pembaca lebih memahami berbagai seluk beluk tentang kemampuan berpikir kreatif
matematis sebagai salah satu tujuan pembelajaran matematika.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Begitupun dengan makalah iniyang masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yangmembangun selalu penulis terima demi
perbaikan makalah ini. Penulis berharapsemoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUANA.
A. Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa ini
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah
dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia.
Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam
kehidupan. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka
mereka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang butuhkannya untuk
menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah
merupakan kemampuan yang penting dalam mata pelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kreativitas ?
2. Apa yang dimaksud dengan kemampuan berpikir kreatif ?
3. Apa yang dimaksud dengan kreativitas dalam matematika itu ?
4. Apa saja kemampuan berpikir kreatif matematis itu ?
5. Apa jenis-jenis kemampuan berfikir kreatif secara matematis?
6. Apa indikator kemampuan berfikir kreatif?
7. Bagaimana contoh rubrik penilaian kemampuan berfikir kreatif matematis?
C. Tujuan Penulisan
1. Memiliki pengetahuan tentang kreativitas.
2. Memiliki pengetahuan tentang kemampuan berpikir kreatif.
3. Memiliki pengetahuan tentang kreativitas dalam matematika.
4. Memiliki pengetahuan tentang kemampuan berpikir kreatif matematis.
BAB II
PEMBAHASAN
3) Berfikir orisinal
Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang orang lain, yang jarang
diberikan orang lain.
Dari soal di atas dapat dikembangkan beberapa hal yang terkait berpikir kreatif siswa
seperti: Apa yang kamu lakukan? Termasuk suatu pertanyaan yang menstimulasi berpikir
kreatif. Karena disini aspek tantangannya kuat sekali. Siswa diminta untuk membuat suatu
keputusan yang didasarkan padaide individu ataupun pada pengalaman individu. Siswa harus
menganalisa situasi kemudian membuat keputusan. Siswa diminta untuk, dalam satu alinea
mengungkapkan secara tertulis apa yang dipikirkannya.
Diungkapkan oleh Pater (2012:39) bahwa “Student who are able to think creatively are
able to solve problem effectively” (Siswa yang mampu berpikir kreatif mampu
memecahkan masalah secara efektif). Agara dapat bersaing dalam dunia kerja dan
kehidupan pribadi, siswa harus memiliki kemapuan pemecahaan masalah dan harus
berfikir dengan kreatif. Oleh karean itu, kemampuan befikir kreatif penting
dikembangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sekolah sebagai lembaga formal
pendidikan sangat berperan penting dalam menumbuhakan dan mengembangkan
kemapuan berfikir kreatif siswa. Salah satu mata pelajaran yang diberikan diskolah
adalah matematika. Pentingnya kemampuan berfikir kreatif dalam matematika
diungkapkan oleh Lunenburg (2011: 3) yang berpendapat bahwa “in the minds of
students thinking creatively, mathematical content is transformed into mhathematical
thinking”. (Pada pikiran siswa yang berpikir kreatif, konten matematika diubah menjadi
pemikiran matematis)
Untuk meningkatkan kemapuan berfikir kreatif siswa , telah banyak upaya yang
dilakukan umtuk memperbaki aspek-aspek yang berkaitan dengan proses dan kegiatan
pembelajaran, antara lain perbaikan pada kurikulum, tujuan, pelaksanan pembelajaran,
juga evaluasi. Akan tetapi, pada kenyataannya kondisi pembelajaran matematika saat ini
belum memenuhi harapan yang diinginkan, baik proses maupun hasil pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kemudian Siswono (2007) juga mengembangkan jenis berpikir kreratif matematika ini
terdiri dari yaitu :
1. Tingkat berpikir kreatif 4 (sangat kreatif),
2. Tingkat berpikir kreatif 3 (kreatif),
3. Tingkat berpikir kreatif 2 ( cukup kreatif),
4. Tingkat berpikir kreatif 1 (kurang kreatif),
5. Dan tingkat berpikir kreatif 0 (tidak kreatif).
Setelah itu perilaku yang dilakukan apabila sudah memiliki kemampuan berfikir luwes yaitu :
Memberikan aneka ragam penggunaan yang tak lazim terhadap suatu objek.
Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.
Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda.
Memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan oarng lain.
Setelah itu perilaku yang dilakukan apabila sudah memiliki kemampuan berfikir terperinci
yaitu :
Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan
melakukan langkah-langkah terperinci.
Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain.
Mencoba atau menguji detail-detail untuk melihat arah yang akan ditempuh.
Mempunyai rasa keindahan yang kuat, sehingga tidak puas dengan penampilan yang
kosong atau sederhana.
Daftar Pustaka
Menurut Hendriana dan Sumarmo (2014) contoh rubrik pemberian tes kemampuan berfikir
kreatif adalah sebagai berikut:
8.
Indikator Berpikir
Jawaban Skor
Kritis Matematik
Memeriksa
solusi 0–3
proses solusi
disertai alasan Mengidentifikasi data yang diketahui dan masalah yang akan
0–3
ditanyakan dari informasi yang diberikan
relevan dan tidak Mengidentifikasi data yang diketahui dan yang ditanyakan 0-2
Mengidentifikasi
asumsi
Menarik kesimpulan terhadap solusi 0–2
digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Shriki, A. (2013). “A Model for Assessing the Development of Students’ Creativity in the
Context of Problem Posing”. Creative Education, Vol.4, No.7, 430-439, 2013.
Sumarmo, U. (2005). Pengembangan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP dan
SMU serta Mahasiswa Strata Satu melalui Berbagai Pendekatan Pembelajaran.
Laporan tahun pertama Hibah Bersaing Pascasarjana UPI.