Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN VALIDASI DATA PROGRAM ISPA / DIARE


DI DINKES KABUPATEN CIANJUR, 22 Oktober 2019

1. PENDAHULUAN
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia, lebih banyak dibanding
dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Penyakit ini lebih banyak menyerang pada
anak khususnya dibawah usia lima tahun dan diperkirakan 1,1 juta kematian setiap tahun
disebabkan Pneumonia (WHO, 2012). Diperkirakan 2 balita meninggal setiap menit disebabkan
pneumonia (WHO 2013). Pada tahun 2013 sekitar 940.000 anak meninggal akibat pneumonia (15
% dari kematian balita; UNICEF 2015).
Di Indonesia Pneumonia masih merupakan masalah besar mengingat angka kematian
akibat penyakit ini masih sangat tinggi. Berdasarkan SDKI (Survei Demografi Kesehatan
Indonesia) 2012. Angka kematian bayi 32/1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 40/1000
kelahiran hidup, lebih dari ¾ kematian balita pada hari pertama kehidupan, terbanyak saat
neonates. Hasil survey Sistem Registrasi Sampel (SRS) oleh Balitbangkes tahun 2014
menyebutkan proporsi kematian pneumonia pada balita yaitu 9.4 %.
Menurut hasil RISKESDAS 2013, prevalensi pneumonia semua umur sebesar 4.5 %
sedangkan period prevalensi pneumonia adalah 1.85 %, menurun dibanding angka tahun 2007
(2.13 %). Berdasrkan kelompok umur, periode prevalensi pneumonia yang tinggi pada kelompok
umur 1 -4 tahun, kemudian mulai meningkat pada umur 45 – 54 tahun dan terus meninggi pada
kelompok umur berikutnya. Balita pneumonia yang berobat hanya 1,6 per mil. Melihat gambaran
tersebut maka perlu ada upaya penurunan angka kematian dan kesakitan yang lebih optimal dari
Kabupaten dan Kota.
Suatu program perlu dilakukan Validasi dan mengevaluasi hasil kegiatan program ISPA
serta menyusun suatu perencanaan program secara optimal untuk meningkatkan indikator
program. Indikator program ISPA adalah cakupan penemuan kasus Pneumonia balita, akan tetapi
cakupan ISPA selama beberapa tahun untuk provinsi Jawa Barat belum sesuai dengan target yang
diharapkan (86%), dimana dari data ISPA Jawa Barat 5 tahun terakhir 43,22 (2014), 38,96 (2015)
79,39 % (2016), 68,40 % (2017) dan cakupan pneumonia balita tahun 2018 sebesar 58,40 %. Jika
dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017, data tahun 2018 mengalami penurunan capaian
pneumonia balita berkisar 10 %. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya SDM,
anggaran program di Kab/Kota,, serta ketepatan dan kelengkapan laporan dari Kab/Kota..

2. Tujuan
a. Tujuan Umum :

Dilaksanakannya pertemuan Validasi Data program ISPA / DIARE bertujuan agar dapat
mengetahui data yang valid dan akurat dari pencatatan dan pelaporan ISPA / DIARE dengan
tatalaksana dan pengobatan yang tepat.
b. Tujuan Khusus :

- Mengetahui dan memahami tentang Kebijakan ISPA / DIARE


- Mengetahui dan memahami cara melakukanTatalaksana Pneumonia Balita
- Mengetahui dan memahami cara pengobatan pneumonia yang tepat
- Ketepatan dalam melakukan Pencatatan dan Pelaporan ISPA / DIARE
- Validasi Data Puskesmas

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pertemuan ini dilaksanakan :
a. Waktu : 22 Oktober 2019
b. Tempat : Aula Dinas Kesehatan Cianjur
4. Peserta Pertemuan :
Peserta Pertemuan terdiri dari :
a. Peserta Progremer ISPA / DIARE : 45 Puskesmas
b. Narasumber : 3 orang

5. Metode
Pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan metode :
 Pemaparan materi dan tanya jawab
 Validasi Laporan Puskesmas
 Diskusi mengenai permasalahan cakupan yang rendah di Puskesmas dan
Sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas .
 Pembahasan RTL
.

6. Pelaksana
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Validasi Data Program ISPA dan Diare dilaksanakan di Aula Dinas
Kesehatan Cianjur

7. Jadwal
Terlampir

Cianjur, 22 Oktober 2019


Mengetahui
Kepala Bidang P2P Pengelola Progran ISPA

Astri Nurma Hapsari Amd,Keb


Dr. Hj. Neneng Efa Fatimah,MH,M.Kes
NIP. 19750801 2006 2 021

Anda mungkin juga menyukai