Anda di halaman 1dari 1

SKENARIO

Ny. S, 40 tahun, hamil 35-36 minggu, datang ke IGD dengan keluhan mau melahirkan.
Pada pemeriksaan ditemukan tanda-tanda inpartu. Sejak satu bulan yang lalu Ny. S mengeluh
sakit kepala dan kaki bengkak yang makin memberat, pada pemeriksaan vital sign didapatkan
tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 96x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37 oC, DJJ
melemah, protein urin positif, dokter memutuskan untuk dilakukan SC cito. Post sc, kontraksi
uterus baik, dilakukan penutupan lapis demi lapis. Dua jam setelah di ruang pemulihan, terjadi
perdarahan per vaginam yang makin lama makin banyak.

Dari anamnesis diketahui bahwa selama kehamilan Ny. S tidak melakukan kunjungan
antenatal care (ANC) dengan teratur. Ny. S hanya melakukan pemeriksaan pada awal
kehamilan, dikarenakan telat haid disertai mual muntah di pagi hari. Setelah dokter
menentukan tanda-tanda dugaan hamil dan tanda-tanda pasti hamil, Ny. S hanya beberapa kali
melakukan control kehamilan. Ny. S sudah memiliki tiga orang anak dan tidak pernah
keguguran.

Anda mungkin juga menyukai