Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan (Tutuk Harsini dan Susilowati) 80

PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO DARI LIMBAH


PERKEBUNAN KAKAO SEBAGAI BAHAN BAKU PULP
DENGAN PROSES ORGANOSOLV
Tutuk Harsini , Susilowati
Progdi Teknik Kimia FTI – UPN “Veteran” JATIM
Email : zuzitum@yahoo.com

ABSTRAK

Kulit buah kakao merupakan limbah perkebunan tanaman kakao yang berbentuk padat. Limbah ini
diperoleh dari pemisahan biji buah kakao, saat ini pemanfaatan kulit buah kakao hanya sebagai pakan
ternak. Dari data yang ada, bahwa kulit buah kakao mengandung bahan kering 88%, protein kasar
8%,dan serat kasar 40,1%. Seiring dengan hal tersebut dilakukan penelitian untuk memperoleh serat kulit
buah kakao dengan metode konvensional yaitu pemisahan serat dengan metode kraft, Metode ini tidak
ramah lingkungan, oleh karena itu dicarikan metode alternative lain yang lebih ramah lingkungan yaitu
metode dengan menggunakan pelarut organik (proses organosolv). Proses Organosolv adalah proses
pemisahan serat dengan menggunakan bahan kimia organik yaitu methanol. Proses Organosolv
mempunyai banyak keunggulan antara lain rendamen pulp yang dihasilkan tinggi, daur ulang lindi hitam
mudah dilakukan dan tanpa menggunakan unsur sulfur sehingga lebih aman terhadap lingkungan karena
menghasilkan limbah yang bersifat ramah lingkungan. Proses pembuatan pulp dimulai dari proses
ekstraksi pektin, kemudian dilanjutkan dengan proses pulping dengan variabel waktu pemasakan 1 ; 1,5
; 2 ; 2,5 dan 3 jam dengan kadar methanol yang juga divariasi yaitu 30 % ; 40 % ; 50%; 60% dan 70 %.
Hasil penelitian terbaik diperoleh pada kondisi operasi pemasakan pulp 2,5 jam dan kadar methanol
40% diperoleh alfa selulosa 52,78% , yield 69,82 % ,kadar air 30,18 %.

Kata kunci : kulit buah kakao, pulp, proses organosolv

ABSTRACT

The rind of cocoa is a solid waste plantation. It’s obtain from the separationcocoa beans, now days the
rind of cocoa only use a cattle feed. According the data, the rind of cocoa contains of dry matter 88 %,
crude protein 8 %, and crude fiber 40,1 %. Because of that done thereserch to obtained the fiber of the
rind of cocoa with conventional methods that’s the fiber separation with kraft method, it’s not friendly
environmentally so looked for alternative methods that more for the environmental is with uses an
organic chemical ( organosolv process ). Organosolv process is the fiber separation with an organic
solvent that is methanol. This process have many advantages, such as high rendemen produced pulp,
black liquor recycling easy to do and without using element sulfur, making it safe for the environment
because it produces waste that is environmentally friendly. Pulping process starts from the process of
pectin extraction, followed by pulping process with variable cooking time 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 and 3 hours
with methanol concentration also varied which is 30 % ; 40 %; 50 %; 60 % and 70 %. The best research
on the operating conditions of 2,5 hours of cooking pulp and methanol content of 40 % alpha cellulose
obtained 52,78 %, yield 69,82 % , 30,18 % moisture content.

Keywords : The rind of cocoa , pulp, organosolv process


81 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

PENDAHULUAN lebih aman terhadap lingkungan, karena


Kertas merupakan sarana vital menghasilkan limbah yang bersifat
bagi Dunia pendidikan dan komunikasi. ramah lingkungan. Tujuan penelitian
Kebutuhan kertas dari Tahun ke Tahun yaitu untuk membuat Pulp dari kulit
mengalami peningkatan yang cukup buah Kakao menggunakan proses
pesat, namun upaya pemenuhan Organosolv, serta menentukan waktu
kebutuhan akan kertas itu sendiri dan konsentrasi yang terbaik dalam
mempunyai suatu kendala, terutama memperoleh α – sellulosa, dan
menyangkut dalam hal pemenuhan mempunyai manfaat untuk memperoleh
bahan baku kertas. Kertas dibuat dari bahan baku alternatif dalam pembuatan
gabungan serat – serat sellulosa yang PULP, dengan biaya lebih murah, lebih
dihilangkan kandungan ligninnya. ekonomis, serta menguntungkan
Kebanyakan industri kertas di Dunia, dibandingkan sebagai limbah.
khususnya industri kertas Indonesia,
menggunakan serat kayu sebagai bahan TINJAUAN PUSTAKA
baku pembuat kertas. Sehubungan Sejak zaman dahulu manusia
dengan semakin sempitnya areal lahan telah mengenal tiga macam alat
Hutan akibat penebangan hutan secara komunikasi, yaitu berbicara,
liar tanpa di imbangi adanya reboisasi menggambar dan menulis. Sebagai
yang memadai, maka penggunaan serat media tulis yang tertua adalah batu.
kayu dalam produksi pulp dan kertas Pada tahun 3000 SM, mulai
dirasakan semakin mengkhawatirkan. diperkenalkan sebuah alat tulis
Oleh karena itu perlu serat non kayu berbentuk lembaran – lembaran yang
sebagai bahan alternatife pembuatan dibuat dengan menyatukan bagian –
PULP dan kertas. Menurut Departemen bagian tipis dari bambu Mesir yang
Pertanian (2004) produksi kakao disebut dengan pipirus. Pada tahun 250
Indonesia pada tahun 2002 sebesar SM, Meng Teen dari Cina membuat
433,415 ton, apabila dilihat dari bulu – bulu unta menjadi semacam kain
banyaknya produksi ini, maka terdapat dan digunakan sebagai alat untuk
produk lain berupa limbah kulit dan menulis. Pada tahun 105 SM, Tsui lau
pulpa yang berpotensi mencemari dari Cina membuat lembaran –
lingkungan. Proses organosolv adalah lembaran tipis dari kayu rame dan kulit
proses pemisahan serat dengan kayu. Rame dan kulit kayu ini
menggunakan bahan kimia organik ditumbuk dengan abu sehingga menjadi
metanol. Proses ini telah terbukti semacam bubur dan kemudian dikenal
memberikan dampak yang baik bagi sebagai pulp. Bubur ini kemudian
lingkungan dan sangat efisien dalam dikeringkan dalam bentuk lembaran –
pemanfaatan sumber daya hutan. lembaran tipis yang dikenal dengan
Dengan menggunakan proses kertas. Pada tahun 1867, Benyamin
organosolv diharapkan permasalahan Chef Tilgham mencoba membuat pulp
lingkungan yang dihadapi oleh industri dengan menggunakan proses sulfit,
pulp dan kertas akan dapat diatasi. Hal ternyata pulp mempunyai rendemen
ini karena proses organosolv yang tinggi dan warnanya lebih cerah.
memberikan beberapa keuntungan, Tahun 1874, berdiri sebuah pabrik
antara lain yaitu rendemen pulp yang kertas pertama menggunakan proses
dihasilkan tinggi, daur ulang lindi hitam sulfit di Swedia. Bahan kimia yang
dapat dilakukan dengan mudah, tidak digunakan adalah Magnesian Bisulfit
menggunakan unsur sulfur sehingga (Mg (HS) 3 ) 2 ). Pada tahun 1884, Dahl
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan (Tutuk Harsini dan Susilowati) 82

(Jerman) mencoba pulp dengan lebih bagian dalam kulit buah, tetapi saat
baik. Proses ini menggunakan masak biji akan terlepas dari kulit buah.
perbaikan dari proses soda. Proses ini Buah yang masak akan berbunyi bila
dikenal dengan proses Sulfat atau kraft. digoncang Kulit buah kakao
Sesuai dengan namanya kraft yang mengandung serat – serat yang dapat
berarti kuat, maka pulp yang dihasilkan diolah. Buah cokelat terdiri atas 74 %
mempunyai kekuatan yang sangat kulit buah, 2 % placenta dan 24 % biji.
tinggi dibandingkan dengan proses
lainnya. Pembuatan pulp dengan proses Pulp
kimia memberikan rendemen yang Pulp adalah bahan sellulosa
sangat rendah meskipun sifat – sifat yang dapat diolah dengan lebih lanjut
kertas sangat baik. Untuk memperoleh menjadi kertas, rayon, cellulosa asetat
rendemen yang sangat tinggi tetapi dan turunan cellulosa yang lain.
mempunyai sifat yang cukup baik telah Sebagai bahan baku pulp dipakai bahan
dicoba dengan berbagai cara. Proses ini baku jerami dan merang dan meningkat
mulai berkembang pada tahun 1926 dan menjadi bahan baku bambu, ampas,
dikenal dengan proses semi kimia. tebu, pohon kapas, serat dan jenis
Proses kraft diakui mempunyai banyak rumput – rumputan.
segi positif, antara lain mampu Syarat – syarat bahan baku yang
mengolah semua jenis bahan baku digunakan dalam pulp, yakni :
dengan berbagai macam kualitas dan  Berserat
dapat menghasilkan pulp dengan  Kadar alpha sellulosa lebih dari 40
kualitas yang sangat prima. Di lain %
pihak, proses convencional ini juga  Kadar ligninnya kurang dari 25 %
mempunyai beberapa kelemahan, salah  Kadar air maksimal 10 %
satunya adalah konstribusi terhadap  Memiliki kadar abu yang kecil
pencemaran lingkungan. (Stephenson, 1950)
Tuntutan masyarakat akan
teknologi bersih semakin meningkat, Sellulosa
baik di tingkat nasional maupun Sellulosa adalah zat karbohidrat
internasional, tentu saja tidak bisa yang merupakan struktur dasar sel – sel
diakomodasikan dengan menggunakan tanaman dengan kadar 40 – 50 %.
proses kraft. Agar produksi pulp yang Rumusan molekul sellulosa adalah
dihasilkan dapat diterima di pasaran, C 6 H 11 (C 6 H 10 O 5 ) 6 C 6 H 11 0 5 . Sellulosa
maka harus dilakukan suatu usaha terdapat pada semua tanaman dari
pencarian teknologi alternatif yang pohon bertingkat tinggi hingga
lebih aman terhadap lingkungan, yaitu organisme primitif seperti lumut dan
proses Organosolv. Kulit Buah rumput laut. Sellulosa tidak larut dalam
kakao(Shel fod Husk) merupakan hasil air maupun zat pelarut organik dan
samping (limbah) dari agrobisnis mempunyai daya tarik yang tinggi.
pemrosesan biji coklat yang sangat Sellulosa merupakan bahan dasar dari
potensial untuk dijadikan salah satu banyak produksi teknologi kertas, dan
Pulp. Kulit buah coklat adalah kulit serat. Sifat serat sellulosa adalah :
bagian terluar yang menyelubungi biji  Memiliki kekuatan tarik yang
coklat dengan tekstur kasar, tebal dan tinggi.
agak keras. Kulit buah memiliki 10  Mampu membentuk jaringan.
alur dengan ketebalan 1 – 2 cm. Pada  Tidak mudah larut dalam air, alkali
waktu muda, biji menempel pada dan pelarut organik.
83 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

 Relatif tidak berwarna. padi, gandum, batang jagung, dan


 Memiliki kemampuan mengikat limbah kelapa sawit.
yang lebih kuat.  Tanaman yang tumbuh alami
seperti alang – alang, dan rumput
Pengelompokan Pulp – rumputan.
Menurut komposisinya pulp  Tanaman yang diolah, seperti
dikelompokkan menjadi tiga jenis serat daun, dan serat dari batang.
yaitu:
1. Pulp kayu (wood pulp) 3. Pulp Kertas Bekas
Pulp kayu adalah pulp yang Pembuatan Pulp
berbahan baku kayu, pulp kayu Proses pembuatan pulp secara
dibedakan menjadi : komersial dapat diklasifikasikan dalam
 Pulp kayu lunak (soft wood pulp) proses mekanis, semi kimia (kombinasi
Jenis kayu lunak yang umum kimia dan mekanis) dan kimia. Produk
digunakan berupa jenis kayu yang dihasilkan mempunyai
berdaun jarum (Needle Leaf) karakteristik yang berbeda. Pemilihan
seperti Pinus Merkusi, Agatis jenis proses pembuatan pulp tergantung
Loranthifolia, dan Albizza kepada spesies kayu yang tersedia dan
Folcata. penggunaan akhir dari pulp yang
 Pulp kayu keras (hard wood pulp) diproduksi. Proses kimia mendominasi
Pada umumnya serat ini terdapat hampir seluruh Dunia.
pada jenis kayu berdaun lebar Macam – macam proses pembuatan
(long leaf) seperti kayu Oak (Kirk pulp secara kimia :
Othmer, 1978). a. Proses Sulfat ( kraft )
Merupakan proses pemasakan
2. Pulp bukan kayu (non wood pulp) dengan metode proses basa.
Pada saat ini pulp non kayu yang Larutan perebusan yang
dihasilkan digunakan untuk digunakan adalah 5,86 %
memproduksi kertas meliputi : NaOH, 17,1 % Na 2 S dan 14,3
percetakan dan kertas tulis, % Na 2 CO 3 . Proses ini disebut
linerboard, medium berkerut, kertas juga dengan proses Kraft. Hasil
koran, tisu, dan dokumen khusus. pulp relatif baik daya tariknya,
Pulp non kayu yang umum tetapi warna kurang baik
digunakan biasanya merupakan sehingga sulit untuk diputihkan
kombinasi antara pulp non kayu (Austin G. 1988).
dengan pulp kayu lunak kraft atau b. Proses Sulfit
sulfit yang ditambahkan untuk Merupakan proses pemasakan
menaikkan kekuatan kertas. dengan metode asam. Bahan
Karekteristik bahan non kayu baku dalam proses ini adalah
mempunyai sifat fisik yang lebih kayu lunak. Larutan perebus
baik daripada kayu lunak dan dapat yang digunakan adalah 7 %
digunakan di dalam jumlah yang berat SO 2 , 4,5 % H 2 SO 4 ,
lebih rendah bila digunakan sebagai Mg(H 2 SO 3 ) 2 dan 2,5 % berat
pelengkap sebagai bahan pengganti Ca(HSO 3 ) 2 . Proses pemasakan
bahan kayu lunak. Sumber serat non dijalankan pada suhu 125 – 160o
kayu meliputi : C, tekanan 70 – 90 Psi dan
 Limbah pertanian dan industri waktu 7 – 12 jam. (Stephenson,
hasil pertanian seperti jerami 1979).
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan (Tutuk Harsini dan Susilowati) 84

PULP yang dihasilkan e. Proses Organosolv


berwarna keruh, tetapi mudah
Proses organosolv adalah
dipucatkan. Kerugian yang
proses pemisahan serat dengan
timbul adalah larutan pemasak
menggunakan bahan kimia
menggunakan bahan dasar
organik seperti misalnya
kation Calsium, yang akan
metanol, etanol, aseton, asam
mempersulit dalam
asetat, dan lain-lain. Proses ini
mengambilnya. Calsium akan
telah terbukti memberikan
menyebabkan kerak pada alat –
dampak yang baik bagi
alat pemasak (Austin G. 1988).
lingkungan dan sangat efisien
c. Proses Soda
dalam pemanfaatan sumber
Merupakan proses
daya hutan
pemasakan dengan metode
proses basa. Larutan perebus
Dengan menggunakan proses
yang digunakan adalah NaOH.
organosolv diharapkan permasalahan
Proses ini sangat cocok
lingkungan yang dihadapi oleh industri
digunakan untuk bahan baku
pulp dan kertas akan dapat diatasi. Hal
non – kayu. Pada proses Soda
ini karena proses organosolv
proses lebih menguntungkan
memberikan beberapa keuntungan,
dari segi teknis dan ekonomis
antara lain yaitu rendemen pulp yang
dibandingkan dengan
dihasilkan tinggi, daur ulang lindi hitam
menggunakan proses lain,
dapat dilakukan dengan mudah, tidak
karena tidak membuat limbah
menggunakan unsur sulfur sehingga
yang begitu berbahaya di
lebih aman terhadap lingkungan, karena
lingkungan sekitar (Sugesty S &
menghasilkan limbah yang bersifat
Tjahjono T, 1997).
ramah lingkungan.
d. Proses Nitrat
Penggunaan asam nitrat
PELAKSANAAN PENELITIAN
sebagai larutan pemasak telah
mendapatkan perhatian dalam Bahan – bahan yang diperlukan
beberapa tahun dan terus Bahan – bahan yang dibutuhkan
dikembangkan. Pada proses ini dalam penelitian adalah Kulit Buah
bahan baku direbus dengan Kakao yang di ambil dari perkebunan
HNO 3 dalam pemanas air. PTPN XII di kota Jember, dengan jenis
Bahan yang sudah diolah Kakao lindak, dengan analisa awal
direbus lagi dengan NaOH 2 % bahan baku pada tabel dibawah ini.
berat selama 45 menit untuk Bahan Methanol yang di beli pada toko
melarutkan lignin yang rusak. kimia Surabaya.
Proses yang pernah dilakukan Tabel 1. Analisa awal bahan baku
digunakan HNO 3 0,52 % - 0,54 PARAMETER KOMPOSISI (%)
α- Sellulosa 14,583
% berat selama 0,5 – 3,5 jam
Lignin 4,315
dan larutan soda api 2 % berat Kadar Air 10,35
dengan waktu perebusan 45 Kadar Abu 2,8
menit, suhu 98º C (Agra &
Warnijati, 1974).
85 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

Prosedur Penelitian
Persiapan Alat
1. Alat-alat yang akan digunakan dalam
penelitian ini harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan cara pencucian.
2. Persiapan Bahan Baku
Timbang Kulit buah Kakao
sebesar 25 gr, masukkan ke dalam labu
leher tiga. Potong kulit buah kakao
berukuran 10 mesh.
3.Proses Ekstraksi Pektin
Masukkan Bahan dan asam sitrat
dengan perbandingan 1 : 12 gram
dalam labu leher tiga. Lakukan
pengadukan dengan kecepatan 600 rpm
pada suhu operasi 80 oC dengan waktu
pemasakan 75 menit
4.Persiapan Delignifikasi
Saring, pisahkan filtrat sebagai
pektin. Masukkan endapan dalam labu
Gambar dan Susunan Alat leher tiga untuk proses delignifikasi.
VARIABEL 5.Proses Delignifikasi
Masukkan 100 ml Larutan
Variabel yang ditetapkan Methanol (30 %, 40 %, 50 %, 60 %, 70
A. Ekstraksi Pektin %) dalam labu leher tiga. Lakukan
1.Kulit Buah Kakao = 25 gram pengadukan dengan kecepatan 600 rpm
2.Ukuran Kulit Buah Kakao = 10 pada suhu operasi 50oC dengan waktu
mesh pemasakan yang ditentukan.
3.Pelarut Bahan : Asam Sitrat =1 : 12 6.Pencucian
(gram) Pisahkan pulp dari filtratnya
4.Putaran Pengaduk = 600 rpm dengan penyaringan, kemudian cuci
5.Suhu = 80 oC dengan aquadest secukupnya sampai
6.Waktu Ekstraksi pektin = 75 menit pucat.
B. Delignifikasi 7.Pengeringan
1.Putaran Pengaduk = 600 rpm o
Oven pada suhu 105 C.
2.Suhu = 50 oC Dinginkan pulp pada desikator
3.Volume methanol = 100 ml 8.Analisa.

Variabel yang dijalankan


1.Konsentrasi Methanol= 30 % ; 40 % HASIL DAN PEMBAHASAN
; 50 %; 60 % ; 70% Dari penelitian yang dilakukan di
2.Waktu pemasakan (Jam) = 1; Laboratorium Riset, didapatkan data –
1,5; 2; 2,5; 3 data yang di tabelkan seperti di bawah
ini.
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan (Tutuk Harsini dan Susilowati) 86

Tabel 2
Konsentrasi Waktu Pemasakan Wo Wαo
Wb (gram) Wαb (gr)
Methanol (%) (jam) (gram) (gr)
1 25 16.1341 3 0.9366
1.5 25 16.5642 3 1.1013
30% 2 25 16.7330 3 1.1340
2.5 25 17.1120 3 1.3029
3 25 16.4878 3 1.0866
1 25 16.2915 3 1.1586
1.5 25 16.7308 3 1.2834
40% 2 25 17.0734 3 1.3458
2.5 25 17.4538 3 1.5834
3 25 16.7281 3 1.2033
1 25 15.9134 3 0.7500
1.5 25 16.4384 3 0.9380
50% 2 25 16.6396 3 1.1007
2.5 25 16.9654 3 1.2531
3 25 16.3344 3 0.9853
1 25 15.8719 3 0.3414
1.5 25 16.1309 3 0.6161
60% 2 25 16.3121 3 0.9155
2.5 25 16.8291 3 0.9228
3 25 15.8887 3 0.7673
1 25 15.9093 3 0.5398
1.5 25 16.2226 3 0.7778
70% 2 25 16.5539 3 0.9884
2.5 25 16.9004 3 1.0495
3 25 16.2141 3 0.8737

Tabel 3
Konsentrasi Waktu Pemasakan ( jam )
Methanol Hasil Analisa 1 1.5 2 2.5 3
% yield 64.54 66.26 66.93 68.45 65.95
30% sellulosa 31.22 36.71 37.80 43.43 36.22
kadar air 35.46 33.74 33.07 31.55 34.05
% yield 65.17 66.92 68.29 69.82 66.91
40% sellulosa 38.62 42.78 44.86 52.78 40.11
kadar air 34.83 33.08 31.71 30.18 33.09
% yield 63.65 65.75 66.56 67.86 65.34
50% sellulosa 25.00 31.27 36.69 41.77 32.84
kadar air 36.35 34.25 33.44 32.14 34.66
% yield 63.49 64.52 65.25 67.32 63.55
60% sellulosa 11.38 20.54 30.52 30.76 25.58
kadar air 36.51 35.48 34.75 32.68 36.45
% yield 63.64 64.89 66.22 67.60 64.86
70% sellulosa 17.99 25.93 32.95 34.98 29.12
kadar air 36.36 35.11 33.78 32.40 35.14
87 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

Grafik dan Pembahasan Pada gambar 2. Waktu pemasakan


dan konsentrasi metanol
berpengaruh.Waktu pemasakan
berpengaruh terhadap alpha sellulosa.
Semakin lama waktu pemasakan maka
alpha sellulosa yang dihasilkan akan
semakin tinggi, dan akan mencapai titik
maksimal pada waktu pemasakan 2,5
jam.
Semakin bertambahnya konsentrasi
methanol juga sangat berpengaruh
terhadap terurainya alpha sellulosa.
Tetapi apabila terlalu banyak methanol
Gambar 1.hubungan antara % yield akan menyebabkan rusaknya sellulosa
dengan waktu dan larut dalam pemasakan. Sehingga
menyebabkan penurunan alpha
sellulosa yang dihasilkan. Dari gambar
4.3.2 dapat diketahui, bahwa. Kadar
methanol terbaik pada 40 %, dengan
kondisi waktu pemasakan 2,5 jam, akan
diperoleh kadar yield tertinggi sebesar
52,78 %.

Gambar 2. hubungan antara % α-


sellulosa dengan waktu

Dari Gambar 1 diperoleh, bahwa


semakin besar waktu pemasakan, maka
kadar yield yang diperoleh semakin Gambar 3. hubungan antara % air
meningkat, namun jika waktu terlalu dengan waktu
lama akan menghasilkan penurunan %
yield. % yield juga sangat di pengaruhi Gambar 3. Dapat diketahui, bahwa
oleh kadar methanol yang apabila semakin besar waktu pemasakan, maka
semakin tinggi akan menyebabkan kadar air semakin lama akan semakin
rusaknya sellulosa dan larut dalam menurun, yang akan menyebakan daya
pemasakan.. Kadar methanol terbaik tahan kertas meningkat. Dan akan
pada 40 %, dengan kondisi waktu menyampai waktu maksimal pada
pemasakan 2,5 jam, akan diperoleh % waktu 2,5 jam, jika waktu pemasakan
yield tertinggi sebesar 69,82 %. terus dinaikan akan menyebabkan kadar
air semakin tinggi yang akan
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan (Tutuk Harsini dan Susilowati) 88

menyebabkan daya tahan kertas Anonimus.http://caliban.mpiz-


menurun. Kadar methanol terbaik pada koeln.mpg.de/koehler/KAKAO
40 %, dengan kondisi waktu pemasakan 2.jpg\
2,5 jam, akan diperoleh kadar yield Anonimus.
tertinggi sebesar 30,18 %. http://onlinebuku.com/2009/01/
06
KESIMPULAN Anonimus.http://www.infoanda.com/lin
Dari hasil penelitian dan ksfollow.php?lh=UQZRAwAB
pembahasan yang telah diperoleh AFQN
kesimpulan sebagai berikut : Artati, Enny kriswiyanti st.
1. Kulit Buah kakao(Shel fod http://sirine.uns.ac.id/penelitian.
Husk) merupakan hasil php?act=detail&idp=347&judul
samping (limbah) dari =Delignifikasi%20Enceng%20
agrobisnis pemrosesan biji Gondok%20dengan%20Proses
coklat yang sangat potensial %20Organosolv
untuk dijadikan salah satu Austin,G.T 1975, “Shreve’s Chemical
Pulp. Process Industries”, 5th ed., Mc.
2. Proses organosolv Grow Hil International Ed.,
menggunakan bahan kimia New York.
metanol telah terbukti Bahar,nur syamsu.1983. Pembuatan
memberikan keuntungan pulp dengan pelarut organik.
rendemen pulp yang Berita sellulosa volume XIX
dihasilkan tinggi, daur ulang no.3.Balai Besar Sellulosa-
lindi hitam dapat dilakukan Bandung
dengan mudah, tidak Calkin,J.B.1960.Modern pulp and
menggunakan unsur sulfur paper making 3rd ed.Reinhold
sehingga lebih aman terhadap publishing co.new york
lingkungan. Casey, P. James, 1960, “Pulp and
3. Hasil terbaik pada penelitian Paper, Chemistry and Chemical
ini adalah Proses Delignifikasi Technology”, Vol I. Second Ed.
dengan kadar α Sellulosa Intercine Publishing, New York.
sebesar 52,78 %, kadar yield Evalusia,Tria.2008. Pembuatan pulp
sebesar 69,82 % dan kadar air dari serabut gambas tua kering
sebesar 30,18 % pada kondisi dengan proses alkali
operasi pemasakan pulp 2,5 alkohol.UPN "Veteran" Jawa
jam, dan konsentrasi methanol Timur.Surabaya
40 %. Hidayati, Sri., s.t.p., m.p.
http://pembuatanpulpacetocellunila.blo
DAFTAR PUSTAKA gspot.com/2009/06/mempelajari
-pembuatan-pulp-acetocell.html
pulp dari pelepah daun kelapa. UPN Kirk, R. E., Othmer, D. F., 1952,
"Veteran" Jawa Timur.Surabaya “Encyclopedia of Chemical
Andadari,S. D.2005. Pemanfaatan Thecnology’, 3rd ed., Van
Pelepah pisang sebagai bahan Nostrand Peinhold Company,
baku pulp kertas dengan New York.
menggunakan metode Minifie,B.W.1970.Chocolate, Cocoa
enzimatis.UPN "Veteran" Jawa and Confectionery. The Avi
Timur.Surabaya
89 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

Publishing Company. Wesport.


Connecticut.
Schlegel,Hans G.1994.Mikrobiologi
Umum Edisi Keenam. Gajah
Mada University
Press.Yogyakarta
Siregar,Tumpal H. S.,1994, Budidaya
pengolahan dan Pemasaran
Coklat, Penebar
Swadaya,Jakarta
Spillane,jamesJ.Dr. ,1995,Komiditi
Kakao,kanisius,yogyakarta
Stephenson, N. J. Newel, 1950,
“Preparation and Treatment of
Wood Pulp”,Mc. Grow Hill
Book Company, New York.
Sugesty S & Tjahjono T, 1997
Susilowati, Ir, MT.2003. Pembuatan
pulp dari pelepah daun kelapa.
UPN "Veteran" Jawa
Timur.Surabaya

Anda mungkin juga menyukai