Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dilihat dari kacamata pendidikan guru memiliki peran penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan negara ini. Guru juga sebagai poros dasar dari
pendidikan dinegeri ini,. Jika diamati pendidikan di Indonesia ini masih
menggunakan metode ceramah yaitu pembelajaran guru berada didepan kelas dan
menjelaskan materi saja tanpa memperdulikan siswa itu mengerti atau tidak. Selain
itu banyak guru enggan dalam penggunaan media dalam mendukung pembelajaran.
Padahal penggunaan media memiliki banyak fungsi dalam pembelajaran, ada yang
menganggap media itu fungsinya sebagai pajangan saja. Selain itu guru menganggap
lebih praktis jika pembelajarannya tanpa penggunaan media pembelajaran, guru
hanya menerangkan materi saja sehingga siswa hanya disuruh menghafalkan
pelajaran dari buku pelajaran saja. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya guru yang
tidak tahu akan fungsi dari media tersebut untuk mendukung pembelajaran terutama
pembelajaran MATEMATIKA.
Adapun Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat peraga tidak
selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan
tidak tertutup kemungkinan digunakannya alat peraga justru bukannya membantu
memperjelas konsep, akan tetapi sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi
bingung.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang harus di
perhatikan oleh guru yakni: tujuan, materi pelajaran, strategi belajar mengajar,
kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada, sehingga tidak memakai media
mengajar yang tidak begitu kecil, sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta
gambar yang terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar tertentu dari luar
negeri yang kurang cocok di Indonesia. Karena itu guru sebaiknya memakai alat
peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat Bantu mengajar.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis mengambil rumusan masalah
yaitu :
a. Apa pengertian alat dan media pembelajaran ?
b. Apa tujuan penggunaan alat dan media pembelajaran ?
c. Apa prinsip-prinsip penggunaan alat dan media pembelajaran ?
d. Apa jenis-jenis alat dan media pembelajaran ?
e. Bagaimana contoh penggunaan alat dan media pembelajaran ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui apa pengertian alat dan media pembelajaran.
b. Untuk mengetahui tujuan penggunaan alat dan media pembelajaran .
c. Untuk mengetahui apa prinsip-prinsip penggunaan alat dan media
pembelajaran.
d. Untuk mengetahui jenis-jenis alat dan media pembelajaran.
e. Untuk mengetahui bagaimana contoh penggunaan alat dan media
pembelajaran.

1.4 Manfaat Makalah


Adapun manfaat makalah ini adalah Menambah wawasan pengetahuan dalam
Pembelajaran mikro serta menjadi acuan bagi pembaca agar bisa alat dan media
pembelajaran Pembelajaran yang tepat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat dan Media Pembelajaran


1. Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran. Rossi
dan Breidle (1966: 3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat
dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio,
televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat semacam radio
dan televisi kalau digunakan dan di program untuk pendidikan maka merupakan
media pembelajaran.

Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi
hal-hal lain yang memungkinkan siswa dan memperleh pengetahuan Gerlach dan Ely
(1980: 244) menyatakan: Á medium, conceived is any person, material or eent that
establishs condition which enable the learner to acguire knowledge, skill, and
attitude.” Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, perlatan,
atau ketgiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkansiswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, dalam pengertian ini media media bukan
hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetak, tetapi meliputi orang atau
manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar,
karya wisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah ketampilan.

2. Alat Peraga
Briggs dalam Noehi Nasution (2004) berpendapat bahwa harus ada
sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (Pesan Kurikuler) supaya terjadi

3
proses belajar. Karena itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai alat peraga
sebagai ; “Wahana Fisik Yang Mengandung Materi Pembelajaran”.
Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga
adalah suatu benda asli dan benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar
mengajar yang menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta
didik.
Model benda nyata yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan materi
matematika dinamakan alat peraga pembelajaran matematika. Alat peraga
matematika dapat diartikan
sebagai suatu perangkat benda yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun
secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep atau prinsip- prinsip dalam matematika.
3. Perbedaan Media dan Alat Peraga
Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan
pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi
sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila
merupakan bagian dari seluruh proses atau kegiatan.
Media memiliki tugas sebagai guru dan menjadi sumber belajar bagi
peserta didiknya. Dengan demikian media memiliki peran utama dalam
keberhasilan pendidikan sedangkan alat peraga hanya menjadi perantara dalam
memudahkan penyampaian informasi dari guru kepada peserta didiknya.

2.2 Tujuan Penggunaan Alat Peraga Dan Media Pembelajaran


Menurut Achin (1986:17-18) Tujuan Penggunaan alat peraga adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi sebagian
anak, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku, yang hanya berisi
simbol-simbol dan sekumpulan dalil-dalil untuk dipecahkan. Padahal
sesungguhnya matematika memiliki banyak hubungan untuk mengembangkan

4
kreatifitas.
2. Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berpikir matematika.
Suasana pembelajaran matematika di kelas haruslah sedemikian rupa, sehingga
para peserta didik dapat menyukai pelajaran tersebut. Suasana semacam ini
merupakan salah satu hal yang dapat membuat para peserta didik memperoleh
kepercayaan diri akan kemampuannya dalam belajar matematika melalui
pengalaman-pengalaman yang akrab dengan kehidupannya.
3. Menunjang matematika di luar kelas, yang menunjukkan penerapan matematika
dalam keadaan sebenarnya. Peserta didik dapat menghubungkan pengalaman
belajarnya dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan keterampilan masing-masing mereka dapat menyelidiki
atau mengamati benda-benda di sekitarnya, kemudian mengorganisirnya untuk
memecahkan suatu masalah.
4. Memberikan motivasi dan memudahkan abstraksi. Dengan alat peraga
diharapkan peserta didik lebih memperoleh pengalaman-pengalaman yang baru
dan menyenangkan, sehingga mereka dapat menghubungkannya dengan
matematika yang bersifat abstrak.
Menurut Achin (1986:17-18) Tujuan penggunaan Media Pembelajaran yaitu:
1. Untuk mempermudah bagi guru atau pendidik dalam menyampaikan informasi
materi kepada anak didik.
2. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru atau pendidik.
3. Untuk mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang meteri atau pesan yang disampaikan oleh guru/ pendidik.
4. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang
satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.

2.3 Prinsip-Prinsip Alat Peraga dan Media Pembelajaran


Dengan Nana Sudjana, dalam Kulsum (2014: 14) menjmenggunakan alat peraga

5
hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat
peraga dapat mencapai hasil yang baik. Menurut elaskan bahwa dalam penggunaan
alat peraga memiliki prinsip-prinsip alat peraga diantaranya :
a. Menentukan jenis alat peraga dengan tepat sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran yang akan diajarkan.
b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat artinya diperhitungkan
apakah penggunaan alat peraga sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
c. Menyajikan alat peraga dengan tepat, teknik dan metode penggunaan alat peraga
dalam pengjaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan
sarana yang ada.
d. Menempatkan atau memperhatikan alat peragaan pada waktu tempat dan situasi
yang tepat.
Menentukan maupun memilih media pembelajaran, seseorang guru harus
mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai acuan dalam mengoptimalkan
pembelajaran. Rusman, dkk (2011: 175) mengungkapkan prinsip-prinsip media
pembelajaran diantaranya adalah:
a. Efektivitas
Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan
(efektivitas) dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran atau
pembentukan kompetensi. Guru harus dapat berusaha agar media pembelajaran yang
diperlukan untuk membentuk kompetensi secara optimal dapat digunakan dalam
pembelajaran.
b. Relevansi
Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik
materi pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang
tersedia.
c. Efisiensi
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memerhatikan
bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan
yang dimaksud, persiapan dan penggunaannya relatif memerlukan waktu yang

6
singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga.
d. Dapat digunakan
Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah pemahaman siswa dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
e. Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek
lingkungan sosial dan budaya siswa. Alangkah baiknya jika mempertimbangkan
aspek pengembangan pada pembelajaran life skills.

2.4 Jenis-Jenis Alat Peraga dan Media Pembelajaran


Berdasarkan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meragakan sesuatu
dalam proses pendidikan dan pembelajaran, alat peraga dibagi menjadi 2 macam,
yaitu:
A. Alat bantu lihat (Visual Aids)
Alat ini berguna di dalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan)
pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 3 bentuk, yaitu:
1. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
2. Alat-alat yang tidak diproyeksikan, yaitu:
- 2 dimensi, misalnya gambar, peta, bagan, dan sebagainya.
- 3 dimensi, misalnya bola dunia, boneka, dan sebagainya.
B. . Alat bantu dengar (Audio Aids)
Alat bantu dengar (Audio Aids) yaitu alat yang dapat membantu menstimulasi
indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pengajaran, seperti piringan
hitam, radio, dan sebagainya.
C. Alat Bantu lihat-dengar (Audio Visual Aids)
Alat-alat bantu lihat-dengar pendidikan ini lebih dikenal Audio Visual Aids
(AVA), misalnya televisi dan video cassette. Di samping itu, alat peraga juga dapat
dibedakan menjadi 2 macam manurut pembuatan dan penggunannya, yaitu:

7
a. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide, dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
b. Alat peraga yang sederhana yang mudah dibuat sendiri dengan bahanbahan
setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kertas koran, dan
sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhana yang dapat
dipergunakan di berbagai tempat, misalnya:
- -Di rumah tangga seperti leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang
nyata seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sebagainya.
- Di kantor-kantor dan sekolah-sekolah, seperti papan tulis, buku cerita
bergambar, kotak gambar gulung, boneka, dan sebagainya.
- Di masyarakat umum, misalnya poster, spanduk, dan sebagainya.

Ada beberapa jenis media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2010: 3-4)
yaitu:
1) Media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
komik, dan lain-lain.
2) Media tiga dimensi seperti model padat, model penampang model susun, model
kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.
3) Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain.
4) Lingkungan
Seel & Glasgow dalam Arsyad (2007: 35) menyebutkan bahwa jenis media
pembelajaran dibagi ke dalam dua kategori luas yaitu media tradisional dan media
teknologi mutakhir sebagai berikut :
1. Media tradisional
a. Media visual diam yang diproyeksikan : proyeksi opaque (tak tembuspandang),
proyeksi overhead (OHP), slides, film strips.
b. Media visual diam yang tak diproyeksikan : gambar, poster, foto, charta,grafik,
diagram, papan pameran, papan info.
c. Media audio : rekaman piringan, pita kaset, cartridge.

8
d. Multimedia : slide plus suara (tape), multi image.
e. Media visual dinamis yang diproyeksikan : film, televisi, video.
f. Media cetak : buku teks, modul teks terprogram, workbook, majalah ilmiah
berkala, lembaran lepas (hand out).
g. Media permainan : teka-teki, simulasi, permainan papan.
h. Media realita : model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).

2.5 contoh penggunaan Alat Peraga dan Media Pembelajaran


langkah-langkah pembelajaran matematika materi persamaan kuadrat.

Kegiatan Pembelajaran keterangan

1. Pendahuluan
Apersepsi:
1. Siswa bisa mendeskripsikan bentuk umum dan contoh Menggunakan
dari persamaan kuadrat yang sudah pernah di bahas pada media Power
pertemuan sebelumnya. Point.
Motivasi:
Menyampaikan manfaat mempelajari persamaan kuadrat serta
menjelaskan tahapan pembelajaran yang akan dilakukan
menggunakan power point.
2. Kegiatan Inti
a. 2. Siswa bergabung dalam kelompok belajarnya masing-masing
yang sudah di bentuk sebelumnya. Setiap kelompok terdiri dari Menggunakan
2-3 orang. media:
3. Selanjutnya, setiap kelompok mendapatkan alat peraga dan Alat Peraga
LKS. dan
c. 4. Siswa membaca dan mengisi LKS serta memahami konsep LKS
persamaan kuadrat dengan menggunakan alat peraga dan
gambar-gambar pada LKS.
d. 7. Siswa menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada teman
satu kelompoknya ataupun kepada gurunya.
8. Siswa menemukan faktor persamaan kuadrat dengan
menggunakan alat peraga yang tersedia.

9
f. 9. Salah satu kelompok belajar mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok belajar yang lain menanggapinya.
g. Memberikan penghargaan terhadap hasil diskusi.
Penutup
10. Siswa menuliskan kesimpulan akhir tentang materi
persamaan kuadrat dan beberapa contoh soal dalam buku
catatan masing-masing.
11. Guru menegaskan kembali kesimpulan tentang materi yang
telah dipelajari.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui yang konkrit. Untuk memahami
konsep abstrak, anak memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara.
Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami akan mengendap, melekat, dan tahan
lama bila iabelajar melalui berbuat dan memahami pengertian, bukan hanya melalui
mengingat fakta.
Oleh karena itu, fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar peserta didik mampu menangkap arti sebenarnya
konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyek/alat peraga maka
peserta didik mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
tentang arti dari suatu konsep.

3.2 Saran
Bagi seorang guru mengajar adalah suatu kewajiban, membagi ilmu kepada
siswa-siswanya . Untuk mencerdaskan muridnya guru harus mempertimbangkan
penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran agar tujuan dari guru
tersebut dapat tercapai.

11
DAFTAR PUSTAKA

Achin, A. 1986. Media Pendidikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Ujung Padang
: penerbit IKIP Ujung Padang.
Arsyad , Azhar . 2007. Media Pembelajaran . Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada
Estiningsih, Elly. 1994. Penggunaan Alat Peraga dalam Pengajar
Matematika SD Yogyakarta: PPPG.
Gerlach dan Ely .1980. Boston, MA: Allyn And Bacon. Copyright 1980 by :
Pearson Education.
Nana Sudjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Noehi Nasution. 2004. Psikologi Belajar. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Rossi dan Breidle. 1984. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran.
Jakarta : kencana
Rusman,dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Kounikasi: Mengembangkan prefoseionalisme guru. Jakarta : Rajawali
Pers.PT.Raja Gravindo Persada
Sudjana dan Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.

12

Anda mungkin juga menyukai