Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA DASAR

KATION GOLONGAN I,II, DAN III

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. Anggreni Kudu Lobo


2. DewaAyu D. Widiasri
3. Gaspar H. Wawo Aja
4. Lisandra Regina Tiran
5. KaruniaRambuPutri
6. Maria AfridaWaso
7. Maria R. WeneDhedho
8. Martini I.W Bokotei
9. Osninta R.N Kaley
10. Romana R. Fransiska
11. Sarlince K.P Bolo
12. StefaniaDominikaDio

PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ SEDIAAN
LIQUID “dalam kajian sebagai bentuk pengajuan tugas dari mata kuliah TEKNOLOGI
SEDIAAN LIQUID oleh Pak dosen.
Kami menyadari bahwa tulisan makalah ini jauh sempurna baik isi maupun
bahasanya,namun demikian kami berharap bahwa makalah ini dapat menjadi salah satu
sumber ilmu bagi pembaca untuk mengetahui penggolongan kation,dan kami akan
menerima semua kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan tulisan
makalah ini.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Kupang, 07 Oktober 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ….......................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN............................................................................................

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

Ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Senyawa-senyawa di alam dapat mengalami suatu proses kimia seperti proses
ionisasi sehingga senyawa-senyawa di alam dapat mengalami ionisasi menjadi
kation.Suatu jenis kation sangat sulit dibedakan secara langsung tanpa suatu proses
analisis.Secara garis besarnya analisis suatu senyawa kimia dapat dibedakan atas dua
macam , yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif
sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif berkaitan
dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam satu sampel.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan dilakukan identifikasi kation dan anion ini.
Analisis kuantitatif biasanya digunakan dalam identifikasi kation dan anion dengan
melakukan uji spesifik.
Identifikasi kation banyak dilakukan terutama terhadap sampel yang berupa bahan
garam yang mengandung banyak logam-logam, misalnya pasir besi danlain-lain.
Dengan uji ini, bahan-bahan galian tersebut dapat segera ditentukan tanpa memerlukan
waktu yang terlalu lama.Reaksi identifikasi adalah suatu cara untuk mengenal ion-ion,
baik kation maupun anion dalam larutan dengan menggunakan pereaksi-peraksi
tertentu. Setiap ion akan memberikan hasil reaksi tertentu yang dapat membedakan
dengan ion-ion yang lain.
Dengan adanya pemisahan suatu unsur berguna untuk memisahkan bahan galian
yang tercampur. Selain itu juga dapat digunakan untuk kasus-kasus keracunan logam
berat seperti Hg dan Pb. Identifikasi anion dan kation banyak dilakukan mengungat
keduanya merupakan bagian bahan obat, bahan baku dan sediaan obat. Namun
keduanya dapat juga sebagai pencemar yang perlu diketahui keberadaannya agar dapat
diantisipasi bila membahayakan
1.2 RumusanMasalah
1. Apakah pengertian kation ?
2. Apa sajakah penggolongan kation?
3. Bagaimana cara menganalisis kation?

1.3 Tujuan
1. Untukmengetahuipengertiankation
2. Untukmengetahuigolongangolongankation
3. Untukmengetahuicaramenganalisiskation
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianKation
Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah atom kehilangan
satu atau lebih elektron selama reaksi kimia. Ini memiliki muatan listrik positif, karena
memiliki lebih banyak proton daripada elektron, dan akan tertarik kepada anion, yang
memiliki muatan negatif. Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika
sebuah atom kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi kimia.
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia.Dengan memakai
apa yang disebut regensia golongan secara sistematik,dapat kita tetapkan ada tidaknya
golongan-golongan kation ,dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang
paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium
karbonat.Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.Jadi boleh kita katakan ,bahwa
klasifikasi kation yang paling umum , didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
klorida,sulfida,dan karbonat dari kation tersebut (Svehla G,1985).

2.2 PenggolonganKation
Kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan :

2.2.1 Kation-kation golongan I


Kation-kation golongan I adalah kation-kation yang akan mengendap bila
ditambahkan dengan asam klorida(HCl). Yaitu Ag⁺, Pb²⁺, dan Hg²⁺ yang akan
mengendap sebagai campuran AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2. Pengendapan ion-ion
golongan I harus pada temperature kamar atau lebih rendah karena PbCl2 terlalu
mudah larut dalam air panas. Juga harus dijaga agar asam klorida tidak terlalu
banyak ditambahkan. Dalam larutan HCl pekat, AgCl dan PbCl 2 melarut, karena
Ag⁺dan Pb²⁺membentuk kompleksi dapat larut (Keenan,1984:20).

2.2.2 Kation golongan II


Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion
golongan ini adalah Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II),
Arsenik (V), Stibium (III), Stibium (V), Timah (II), Timah (III), danTimah (IV).
Keempat ion yang pertama merupakan sub golongan 2A dan keenam yang terakhir
sub golongan 2B. Sementara sulfide dari kation dalam golongan 2A tak dapat larut
dalam ammonium polisulfida. Sulfida da (II).
2.2.3 Kation golongan III
Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan
hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk
endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral atau amoniak. Kation-
kation golongan ini adalah Cobalt (II), Nikel (II), Besi (II), Besi (III), Aluminium,
Zink, dan Mangan (II).

2.2.4 Kationgolongan IV
Kation golongan IV tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.
Kation- kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan
ini adalah Kalsium, Strontium, dan Barium.

2.2.5 Kation-kationgolongan V
Kation-kation golongan V merupakan kation-kation yang umum tidak
bereaksi dengan reagensia golongan sebulumnya. Yang termasuk anggota golongan
ini adalah ion-ion Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium, Litium, dan
Hidrogen(Vogel,1985:203-204).

2.3 Analisiskation
Dalam analisis kualitatif sistematis, kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan, berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat beberapa reagensia.  Reagensia yang
umum dipakai diantaranya: asam klorida, Hidrogen sulfide, Amonium sulfide, dan
Amonium karbonat.Reagensia yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah: HCl, H2S, (NH4)2S, dan (NH4)2CO3 .
Klasifikasi ini didasarkan untuk suatu kation bereaksi dengan reagen-reagensia ini
dapat membentuk endapan atau tidak. Beberapa golongan kation dan ciri khasnya :
2.3.1 senyawakationgolongan 1 dancirikhasnya
Golongan I adalah kation yang membentuk endapan bila larutannya
direaksikan dengan asam klorida encer (pb2+, Hg2^2+ ,Ag+ ).
Kation golongan I adalah timba (II), merekurium(I), dan perak(I).
Pereaksi golongan  : Asam klorida encer (2M)
Reaksi golongan  : Endapan putih timbale klorida (PbCl2), Merkurium (I) klorida
(Hg2Cl2), dan perak klorida (AgCl)
Kation golongan I membentuk klorida-klorida yang tak larut, namun timbale
klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbale tak pernah mengendap dengan
sempurna bila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu cuplikan ion timbal
yang tersisa itu diendapkan secara kuantitatif dengan H2S dalam suasana asam
bersama-sama kation golongan II Nitrat dari kation-kation golongan I sangat mudah
larut diantara sulfat-sulfat, timbale praktis tidak larut, sedang perak sulfat jauh lebih
banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas.
Kation-kationgolongan I diendapkansebagaigaramklorida.
Pemisahankationgolongan I
tersebutdaricampuransebagaigaramkloridadidasarkanfaktabahwagaramkloridadarigol
ongan I tidaklarutdalamsuasanaasam (pH 0,5-1). 
2.3.2 senyawakationgolongan II
Golongan II: membentukendapandengan hydrogen sulfide dalamsuasanaasam
mineral encer. Ion-ion yang termasukdalamgolonganiniadalahmerkurium (II),
tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
kation golongan II: Merkuri (II), timbal (II), bismuth (III), tembaga (II), kadmium
(II),   arsen (III) dan (V), stibium (III), dan timah (II)
Reagensia golongan :hydrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh)
Reaksi golongan     : endapan-endapan dengan berbagai warna HgS (hitam), PbS
(hitam), Bi2S3(coklat), AS2S3 (kuning), Sb2S3 (jingga),
SnS2 (coklat) dan SnS2 (kuning).
Kation-kation golongan II dibagi menjadi 2 sub golongan, yaitu sub. Golongan
tembaga dan sub Golongan arsenik. Sub golongan tembaga tidak mudah larut dalam
reagensia sedangkan sulfida sub Senyawa golongan arsenic melarut dengan
membentuk garam tio.

2.3.3 Kation golongan III


Golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana
netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng,
mangan, dan kobalt.
Kation golongan III    : Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+, Cr6+, Ni2+, Cu2+, Mn2+, dan Mn7+, Zn2+.
Reagensia golongan : H2S (gas/larutan air jenuh) dengan adanya ammonia dan
ammonium klorida atau larutan ammonium sulfide
Reaksi golongan        : endapan dengan berbagai warna FeS (hitam),
Al(OH)3 (putih), Cr(OH)3 (hijau), NiS (Hitam), CoS (hitam),
MnS (merah jambu), dan Zink sulfat (putih).
Logam golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk golongan I dan II tetapi semua
diendapkan dengan adanya ammonium klorida oleh H 2S dari larutan

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. golongan kation yang pertama kation yang membentuk endapan bila larutannya
direaksikan dengan asam klorida encer(pb2+,Hg2^2+,Ag+ ).
2.  golongan II: membentukendapandengan hydrogen sulfide dalamsuasanaasam mineral
encer. Ion-ion yang termasukdalamgolonganiniadalahmerkurium (II), tembaga,
cadmium, bismuth, stibium, timah.
3. golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral.
Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng, mangan, dan
kobalt.
3.2 Saran
Menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19171059/analisis_kation//diakses pada tanggal 30


september 20019,pukul 7:22 pm

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318568/pendidikan/Analisis+Kation.pdf//diaks
es pada tanggal 30 september 2019,pukul 7:42 pm

file:///C:/Users/Acer/Downloads/S2-2015-351160-introduction%20(1).pdf //
diakses pada tanggal 30 september 2019,pada pukul 7: 59 pm

https://dika96.wordpress.com/2010/11/14/pemisahan-dan-identifikasi-kation-
golongan-i/ // diakses pada tanggal 30 september 2019 pada pukul 8:11 pm

https://muthiaura.wordpress.com/2012/03/05/analisis-kimia-kualitatif-ii-anion-dan-
kation-beserta-identifikasinya/ // diakses pada tanggal 30 september 2019,pukul
8:24 pm
https://muthiaura.wordpress.com/2012/03/05/analisis-kimia-kualitatif-ii-anion-dan-
kation-beserta-identifikasinya// diakses pada tanggal 30 september 2019,pukul 8:30
pm

Anda mungkin juga menyukai