Sedimen 2
Sedimen 2
(Nichols, 2009, hal. 6) yang terdapat pada batuan sedimen adalah cangkang atau
Secara garis besar, batuan sedimen dapat dibagi menjadi dua: bagian tubuh organisme yang mengandung kalsium.
batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non-klastik. Batuan Material biogenik juga dapat berupa fosil.
sedimen klastik dapat diartikan sebagai batuan sedimen yang 4. Pengendapan kimiawi adalah mineral-mineral yang
tersusun atas fragmen-fragmen (clasts) batuan asalnya yang terkandung dalam batuan sedimen yang terbentuk melalui
terlitifikasi menjadi batuan baru. Sementara itu, batuan sedimen proses pengendapan secara kimiawi.
Batuan sedimen memiliki variasi yang sangat luas. Untuk Persebaran ukuran ukuran partikel pada batuan sedimen disebut
membedakannya satu sama lain, digunakan deskripsi batuan sortasi (sorting). Semakin seragam ukuran butir yang ada pada
sedimen yang merupakan deskripsi tekstur batuan sedimen yang batuan sedimen, semakin baik derajat sortasinya.
meliputi ukuran butir, bentuk butir, dan fabric.
Acuan untuk ukuran butir batuan sedimen yang paling sering
digunakan oleh para sedimentolog adalah skala Udden-Wentworth
(1922) yang menunjukkan pengukuran butiran penyusun
berdasarkan diameternya dalam milimeter.
mm ) yang ditunjukkan pada lapisan yang berwarna cokelat tua namanya adalah batupasir sangat halus.
2.2 Batuan Nomor S-85
1 1
dan dominasi pasir sangat halus ( < ukuran butir < ). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Berdasarkan
16 8
Batuan ini memiliki derajat kebundaran butir yaitu rounded ukuran butirnya, batuan ini tidak memiliki fragmen, melainkan
(membundar). Sortasi pada batuan ini adalah baik. Kemas pada hanya memiliki matriks yang berukuran pasir sangat halus yaitu
mineral kuarsa tergolong mineral yang resistensi tinggi. Selain mm. Selain Fragmen, batuan ini juga memiliki matriks yang
mineral karbonatan 1 1
butir < ) hingga pasir halus yaitu berukuran ( < ukuran butir
(CaCO3), hal ini 8 4
dibuktikan dengan 1
< ). Batuan ini memiliki derajat kebundaran butir yaitu
berbuihnya batuan ketika 8
diteteskan larutan HCl. rounded (membundar). Sortasi pada batuan ini adalah buruk.
Batuan ini memiliki Kemas pada batuan ini adalah kemas terbuka. Hal ini
kenampakan struktur ditunjukkan salah satunya dengan meresapnya air ketika
perlapisan sedimen yang diteteskan dipermukaan batuan, hal ini bisa terjadi karena butir-
jelas. Karena butir batuan butiran sedimen tidak saling bersinggungan.
ini berukuran pasir sangat halus maka namanya adalah batupasir Batuan ini tingginya 5 cm dan panjangnya 8 cm. Batuan ini
sangat halus. Komposisi batuan ini terdapat mineral kuarsa, karena mineral
2.3 Batuan Nomor S-73 kuarsa tergolong mineral yang resistensi tinggi. Selain kuarsa,
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di praktikum, batuan ini juga memiliki komposisi fragmen berupa litik beku
Berdasarkan ukuran butirnya batuan ini memiliki fragmen, yang dan litik sedimen. Sedangkan matriks batuan ini adalah pasir
halus hingga pasir kasar. Karena butir batuan ini tersusun oleh
litik batuan dan bentuk butirnya yang membundar maka angular. Sortasi pada batuan ini adalah buruk. Kemas pada
namanya adalah batu konglomerat. batuan ini adalah kemas terbuka. Hal ini dikarenakan ketika
2.4 Batuan Nomor S-76 diteteskan oleh air, air terserap oleh batuan, sehingga bisa
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di praktikum, diindikasikan bahwa kemas pada batuan ini terbuka. Di mana
Batuan dengan nomor butir-butiran sedimennya tidak saling bersinggungan
peraga-76 memiliki Komposisi pada batuan yang bernomor peraga S-76 ini
fragmen yang berukuran terdiri dari, fosil jejak yang tampak menonjol pada batuan, juga
kerakal (4 < ukuran butir terdapat mikrofossil pada batuan ini, mineral karbonatan yang
< 64 )mm, namun ditunjukkan berbuihnya batuan ketika ditetesi HCl, dan litik non-
jumlahnya sangat sedikit, karbonatan yang tidak berbuih ketika diteteskan HCl.
dan matriks yang Berdasarkan dominasi ukuran pasir sangat halus pada batuan ini
berukuran pasir sangat maka nama batuan ini adalah
batupasir sangat halus.
2.5 Batuan Nomor S-74
1 1
1 Lanau ( < ukuran butir < mm ) Batuan ini memiliki
ukuran butir < )mm. Bentuk butir batuan ini adalah sub 256 16
8
derajat kebundaran butir yaitu rounded (membundar). Sortasi
pada batuan ini adalah baik. Kemas pada batuan ini adalah
kemas tertutup. Hal ini ditunjukkan salah satunya dengan tidak
meresapnya air ketika diteteskan dipermukaan batuan, hal ini
bisa terjadi karena butir-butiran sedimen saling bersinggungan.
Komposisi pada batuan yang bernomor peraga S-76 ini
terdiri dari butiran sedimen yang berukuran lanau, di mana
mineral yang terdapat adalah mineral kuarsa. Hal ini dipengaruhi
oleh tingginya resistensi kuarsa. Berdasarkan dominasi ukuran
pasir sangat halus pada batuan ini maka nama batuan ini adalah
batu lanau.
BAB III Selain fosil, sebagaimana batuan jenis lainnya, batuan sedimen juga
memiliki komposisi berupa mineral, seperti kuarsa dan karbonatan.
SIMPULAN
Hal ini bergantung kepada siklus sedimen, yang meliputi proses
Dari hasil praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pelapukan, erosi, transportasi, pengendapan, dan litifikasi. Selain
batuan yang dianalisis merupakan batuan sedimen klastik yang mineral, penyusun batuan juga bisa berasal dari litik (pecahan
merupakan hasil pelapukan dari batuan sebelumnya. Batuan sedimen batuan yang telah ada sebelumnya).
klastik yang sudah diamati memiliki ukuran fragmen dan massa
dasar yang berbeda tergantung bagaimana kondisi mereka
tertransportasi dan terendapkan.
Batuan sedimen juga memiliki berbagai tekstur yang terdiri
ukuran butir yang berdasarkan skala wentworth, seperti ukuran
lempung (clay) hingga ukuran bongkah (boulder). Selain ukuran
butir batuan sedimen juga memiliki tekstur berupa bentuk butir,
yang dimana terdiri dari yang membundar (rounded) hingga
menyudut (angular). Macam-macam sortasi yang terdapat pada
batuan sedimen terdiri dari sortasi sangat baik hingga sortasi buruk,
dan kemas yang menjelaskan persinggungan antar butir pada batuan
sedimen, kemas sendiri terdiri dari dua jenis yaitu kemas terbuka
dan kemas tertutup.
Beberapa diantara batuan tersebut ada yang menyimpan fosil
jejak yang dapat digunakan untuk mempelajari kehidupan masa
lampau organisme yang tertinggal jejaknya di batuan tersebut.
Lampiran
Daftar Pustaka