Anda di halaman 1dari 2

3.

Terestrial Magnetisme

William Gilbert (1600) pada awalnya berniat menunjukkan kepada ratu elizabeth 1 bahwa “gaya
magnet yang bekerja pada situasi bebas itu bukan dikarenakan pengaruh bintang kutub, melainkan
dipengaruhi oleh adanya medan magnet hampir diseluruh permukaan bumi”. Karena yang
berkembang di lingkungan masyarakat saat itu adalah bahma pergerakan kompas yang selalu
menunjuk ke arah utara bahwa diakibatkan keberadaan bintang utara, padahal tidak demikian. Bumi
itu memiliki medan magnet yang mirip seperti axial magnet bar yang bisa memancarkan magnet dari
pusatnya, atau sebagaimana yang diilustrasikan di bawah ini bahwa bumi itu diumpamakan sebagai
bar magnet yang memiliki kutub utara dan selatan dan memancarkan magnetnya dari pusat
tersebut. Walaupun, pada kenyataannya tidak sesederhana itu.

Sebagaimana yang telah kita pelajari di ilmu geologi bahwa banyak komponen di bumi itu
yang dinamis dan tidak statis, salah satunya yaitu medan magnetisme. Hal ini dikarenakan adanya
pergerakan mantel bumi yang mengandung unsur logam dan berkaitan dengan arus konveksi,
sehingga kutub magnet bumi pun bergerak untuk saling berbalik arah.

Jika kita berbicara mengenai terestrial magnetisme, maka kita akan berkaitan dengan istilah
deklanasi, geographic meridian, dan magnetik meridian. Geographic Meridian adalah garis khayal
yang melalui titik tertentu pada permukaan bumi yang menghubungkan kutub utara dan kutub
selatan bumi. Magnetic Meridian adalah garis khayal yang melalui titik tertentu pada permukaan
bumi yang menghubungkan kutub magnet utara dan kutub magnet selatan bumi. Deklinasi yang
juga disebut sebagai variasi adalah sudut yang terbentuk antara geographic meridian dan magnetic
meridian.

Selain itu, juga ada yang disebut dengan magnetik dip. Dip Magnetisme yang berada dalam
keadaan bebas di pusat gravitasinya maka dapat berputar terhadap horizontal, sehingga bisa saja
terjadi perubahan posisi. Sudut yang terbentuk antara N-pole dips terhadap horizontal disebut angle
of dip. Suatu tempat yang memiliki dip sama dengan 90º disebut sebagai kutub magnet. Suatu
tempat dengan dip sama dengan 0º disebut sebagai equator magnet

Kemudian, pendekatan fisika yang bersifat kuantitatif dalam terestrial magnetisme ini sebagai
berikut:

Pada umumnya total intensitas medan magnet bumi tidak dalam kondisi pada bidang horizontal.
Sehingga memiliki sudut tertentu (angle of dip),Sehingga dalam dip tersebut akan dijabarkan dalam
bentuk horizontal dan vertikal :

1. Komponen yang berarah bidang horizontal disebut sebagai H atau Bh

2. Komponan yang berarah bidang vertikal disebut sebagai V atau Bv

Bv H v
tan δ= cos δ= ⃗ sin δ = ⃗
Bh B B

H2 V2
2
cos δ +sin δ =
2

B2
⃗ + B2

H 2 +V 2
1¿
B2

B= √ H 2 +V 2

Anda mungkin juga menyukai