Anda di halaman 1dari 4

T

TOOA
ASST
TYY

BAB IV

ANALISIS KEUANGAN

Bagi pelaku usaha penting bagi kita untung memperhitungkan modal awal

yang akan kita gunakan untuk memulai kegiatan bisnis/usaha yang akan kita

jalankan, karena modal adalah salah satu aspek penting dalam memulai

bisnis/usaha yang akan kita jalankan. Sumber pendanaan atau sumber modal awal

Toasty yaitu berasal dari dana atau modal pribadi owner Toasty Team yaitu anggota

terbagi sama banyak. Modal kerja ini banyak digunakan untuk kebutuhan bahan baku,

packaging dan perlengkapan.

Bahan Listrik dan Berikut ini proyeksi penggunaan modal


habis air
pakai 5%
11% kerja toasty. Modal kerja yang dibutuhkan

untuk memulai dan menjalan produk toasty

sebesar Rp. 4.962.000,-. Modal kerja ini

nantinya akan digunakan untuk pembelian

gerobak, bahan baku, peralatan,


Peralatan
84%
pengembangan produk, dan serta untuk

persediaan kas.
.

No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total


1. Gerobak 1 unit Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
2. Pemanggang Roti 1 unit Rp. 450.000 Rp 450.000
3. Kompor gas 1 unit Rp. 250.000 Rp. 250.000
4. Telenan 2 buah Rp. 15.000 Rp. 30.000
5. Pisau 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
6. Tabung Gas 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
7. Serbet 5 buah Rp. 4.000 Rp. 20.000
8. Solet 4 buah Rp. 2.500 Rp. 10.000
9. Kotak Sampah 2 buah Rp. 65.000 Rp. 130.000
10. Listrik, air, dll _ _ Rp. 250.000
11. Merek 2m _ Rp. 100.000
Usaha/banner
12. Box tempat ice 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
cream
13 HPP 30 Buah Rp.552.000

Total Modal Awal Rp 4.962.000

Harga Pokok Produksi adalah jumlah biaya yang dibutuhkan bagi pebisnis

untuk memproduksi sebuah produk yang terdiri dari biaya bahan baku. Bahan

baku toasty ini bergantung pada harga yang ditetapkan oleh pemasok tepung,

gula, dan kebutuhan lainnya dengan asumsi produksi mass production.


NO NAMA HARGA JUMLAH Harga produksi harian

BARANG (RP) sebanyak 30 buah ini


1 Roti Rp. 30
menghabiskan Rp.552.000 dengan
150.000 Bungkus
2 Ice cream Rp. 1 kotak asumsi harga perproduknya

250.000 menghabiskan biaya Rp.18.400,- .


3 Nanas Rp. 12.000 1 Kg
Setiap satu pcs toasty memberikan
4 Strawberr Rp. 12.000 1 Kg
laba kotor sebesar Rp.6.600,-. Satu
y
R5 Kacang Rp. 20.000 1 Kg pcs toasty kami jual seharga
6 Coklat Rp. 16.000 1
Rp.25.000,-. Dengan harapan setiap
Bungkus
5 Gas Rp. 20.000 Isi 1 30 pcs terjual setiap harinya kami

tabung mendapatkan uang sebanyak


6 Packaging Rp. 15.000 30
Rp.750.000,-. Dengan laba yang
bungkus
7 Susu Rp. 9.000 1 Kaleng
kami dapatkan setiap harinya
8 Keju Rp. 18.000 1 Kotak
TOTAL Rp. 552.000 sebesar Rp.198.000,-. Sehingga

laba bersih perbulan nya kami mendapatkan Rp.5.940.000,-.


BAB V

PENUTUP

5.1 Rencana Pengembangan Usaha

Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan

usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba

memperbaiki kualitas pekerjaan kami menambah inovasi dalam produksi

roti bakar es krim agar para peminat atau konsumen puas atas pelayanan

dan citarasa roti yang kami buat. Karena apabila kualitas roti  kami tidak

kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju dan

terancam bangkrut. Kami akan memaksimalkan strategi pemasaran

produk kami melalui promosi promosi yang kami lakukan melalui media

social dan media cetak. Kami juga terbuka untuk kritik saran atas produk

kami.

5.2 Kesimpulan

Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai

keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju karena

dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan

setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung

berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus

menjalankan dan mengembangkan usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai