1. Megapa hiperglikemia hyperosmolar non ketotik lebih berbahaya dari pada
diabetic ketoasidosis ?
Jawab : Karena pada HHNK adanya hiperglikemi mengakibatkan timbulnya
diuresis osmotic, dan mengakibatkan menurunnya cairan tubuh total. Dalam ruang vaskuler, dimana gluconeogenesis dan masukan makanan terus menambah glukosa, kehilangan cairan akan menambah hiperglikemi dan hilangnya volume sirkulasi. Hiperglikemia dan peningkatan konsentrasi protein plasma yang mengikuti hilangnya cairan intravascular menyebabkan keadaan hyperosmolar. Adanya keadaan hyperosmolar akan memicu sekresi hormone anti diuretic dan timbul rasa haus. Apabila keadaan hiperglikemia dan hyperosmolar yang menyebabkan kehilangan cairan ini tidak diatassi, maka akan timbul dehidrasi dan kemudian menjadi hipovolemia. Hipovolemia akan menyebabkan hipotensi dan akan mengakibatkan gannguan pada perfusi jaringan. Keadaan koma merupakan suatu stadium terakhir dari proses hiperglikemik ini, karena telah terjadi gangguan elektrolit berat dan hipotensi. Sedangkan Diabetic Ketoasidosis (DKA) ditandai oleh adanya hiperglikemia, asidosis metabolic, dan peningkatan konsentrasi keton yang beredar dalam sirkulasi. Ketoasidosis merupakan akibat dari kekurangan atau infektifitas insulin yang terjadi bersamaan dengan peningkatan hormone kontraregulator (glucagon,katekolamin,kortisol,dan growth hormone). Kedua hal ttersebut mengakibtakan perubahan produksi dan pengeluaran glukosa dan meningkatkan lipolisis dan meningkatkan lipolisis dan produksi benda keton. Selanjutnya keadaan hiperglikemia dan kadar keton yang tinggi menyebabkan diuresis osmotic yang akan mengakibatkan hipovolemia dan penurunan glomerular filtration rate,sehingga akan mengakibatkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Pesien dapat mengalami hipotensi dan syok. [ CITATION ayw19 \l 1033 ]