Anda di halaman 1dari 2

JURNAL PEMBELAJARAN

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PEMERINTAHAN

Nama Mahasiswa :
Khoirunisyah
No. Absen : 13
Hari /Tanggal dan Pertemuan Kamis/12 Maret 2020, Pertemuan 7
:
Keberapa
KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN SISTEM
AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH :
Materi Pembelajaran : a. Kebijakan Akuntansi & SAPD – Transfer
b. Kebijakan Akuntansi & SAPD – Pembiayaan
c. Latihan transfer dan pembiayaan
Sigit Kurnianto, S.E., M.S.A., Ak., CA., SAS., AAP
Dosen :
B., ASEAN CPA

1. Resume Materi Pembelajaran:


Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada
entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. Transfer masuk
adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan
dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi. Transfer keluar adalah
pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana
perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah serta
Bantuan Keuangan. Transfer dikategorikan berdasarkan sumbernya kejadiaannya dan
diklasifikasikan antara lain:
a. Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan.
b. Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya.
c. Transfer Pemerintah Provinsi.
d. Transfer/Bagi hasil ke Desa.
e. Transfer/Bantuan Keuangan

- PENGAKUAN
1. Transfer masuk diakui pada saat diterimanya PMK/Peraturan Menteri Keuangan/Peraturan
Presiden maka timbul adanya hak daerah terhadap transfer masuk.
2. Transfer keluar diakui pada saat diterbitkannya surat keputusan kepala daerah/peraturan kepala
daerah maka timbul adanya kewajiban pemerintah daerah kepada pihak lain.
- PENGUKURAN
1. Transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah uang yang diterima di Rekening Kas
Umum Daerah.
2. Transfer keluar diukur dan dicatat berdasarkan pengeluaran kas yang keluar dari Rekening Kas
Umum Daerah.
 . Pihak-Pihak Terkait
Pihak Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi transfer masuk dan transfer keluar antara lain
Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD dan Bendahara Pengeluaran PPKD
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK PPKD)
Dalam sistem akuntansi transfer, PPK-PPKD melaksanakan fungsi akuntansi PPKD,
memiliki tugas sebagai berikut:
1) mencatat transaksi/kejadian transfer berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah dan
valid ke Buku Jurnal LRA dan Buku Jurnal LO dan Neraca;
2) melakukan posting jurnal-jurnal transaksi/kejadian pendapatan LO dan pendapatan LRA
kedalam Buku Besar masing-masing rekening (rincian objek);

b. Bendahara Penerimaan PPKD


1) mencatat dan membukukan semua transfer kedalam buku Penerimaan PPKD;
2) membuat SPJ penerimaan.
c. Bendahara Pengeluaran PPKD
1) mencatat dan membukukan semua transfer kedalam buku Pengeluaran PPKD;
2) membuat SPJ pengeluaran.
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010 PSAP Nomor 02 Paragraf 50
mendefinisikan pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan
surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil
divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali
pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh
pemerintah.
Pos-pos pembiayaan menurut PSAP Berbasis Akrual Nomor 02, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening
Kas Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi
pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang
diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana
cadangan
b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening
Kas Umum Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode
tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

2. Perasaan Selama Proses Belajar Mengajar:

Jujur saya awalnya bingung pak, namun setelah saya mengikuti kelas yang sangat interaktif ini
saya merasa bahwa kelas teori itu tidak hanya dosen saja yang menjelaskan namun bisa dengan
sistem yang menyenangkan seperti menggambar ataupun presentasi manual. Senang juga dosen
tidak membuat tegang sehingga hubungan antara mahasiswa dengan dosen asyik.

3. Manfaat dari Materi yang di Peroleh:


saya mengetahui bagaimana cara membuat siklus, jurnal dan pencatatan pada sistem
akuntansi pemerintah daerah

4. Harapan Terhadap Proses Pembelajaran yang akan datang:

Anda mungkin juga menyukai