Teknik Konversi Bahan
Teknik Konversi Bahan
Mekanime
Saat udara panas dihembuskan ke bahan yang basah, panas ditransfer ke permukaan, dan
panas laten penguapan menyebabkan air menguap. Uap air berdifusi melalui batas lapisan
udara dan dibawa pergi oleh udara yang mengalir.
Air berpindah ke permukaan melalui mekanisme:
1) Cairan berpindah oleh tekanan kapiler,
2) Difusi cairan, disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan dalam bagian yang berbeda
pada bahan makanan,
3) Difusi cairan yang diabsorbsi pada lapisan permukaan bahan padat bahan makanan,
4) Uap air berdifusi ke ruang udara dalam bahan makanan disebabkan tekanan uap air yang
tinggi.
Macam-macam pengeringan
Proses pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeringan alami dan
pengeringan buatan.
1) Pengeringan alami
Pengeringan alami yaitu suatu proses kehilangan air yang disebabkan oleh kekuatan alam
seperti sinar matahari atau angin kering. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan
bahan berbeda-beda, selain karena perbedaan sifat bahan, juga keadaan cuaca yang
berbeda atau kadang tidak stabil.
Cara ini masih banyak dilakukan di negara-negara yang sedang berkembang, terutama di
daerah tropis dimana sinar matahari selalu ada sepanjang tahun. Pengeringan dengan sinar
matahari tidak hanya dilakukan oleh industri kecil saja, akan tetapi industri yang
modalnya relatif besar juga ada yang masih memakai cara ini, seperti pembuatan ikan
asin, pembuatan dendeng, dan pengeringan ikan lainnya.
2) Pengeringan buatan
Proses pengeringan buatan (dehidrasi) yaitu suatu proses kehilangan air dengan
menggunakan alat-alat pengering. Pada proses pengeringan, pengaturan dilakukan
terutama terhadap suhu dan volume udara yang dihembuskan, tebal lapisan bahan yang
dikeringkan, dan pengadukan bahan. Pada proses dehidrasi, udara panas dialirkan atau
disirkulasikan dengan alat penghembus. Untuk menghasilkan produk dan tingkat
kekeringan tertentu, maka harus dilakukan pengaturan suhu, kelembaban dan kecepatan
udara pada alat pengering. Pola dan cara kerja alat pengering buatan berbeda-beda dan
sangat bervariasi, tergantung bahan yang akan dikeringkan.
Pengeringan buatan banyak dilakukan di industri besar (bermodal besar). Pengeringan
buatan kadang banyak dikombinasikan dengan pengeringan alami, misalnya pada proses
pengeringan kopra.
b) Penguapan
Adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (air) dengan spontan menjadi gas (uap
air). Proses ini kebalikan dari proses kondensasi.
Evaporasi atau penguapan merupakan proses menghilangkan sebagaian air yang terdapat dalam
bahan pangan cair dengan cara mendidihkan. Hal itu dapat meningkatkan kadar padatan bahan
dan mengawetkan dengan berkurangnya aktivitas air (a w). Evaporasi digunakan untuk
mengentalkan bahan pangan seperti saribuah, susu, dan kopi sebelum proses pengeringan,
pembekuan atau sterilisasi, dan juga untuk mengurangi berat dan volumenya. Perubahan kualitas
makanan sebagai hasil dari perlakuan pana yang diberikan dapat diminimalisai dengan desain
dan cara kerja peralatan.
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu (1) evaporasi yang berarti
proses penguapan yang terjad secara alami, dan (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses
penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi
didasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan; (2)
pembentukan gelembung-gelembung akibat uap; (3) pemisahan uap dari cairan; dan (4)
mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih.
Evaporasi dilakukan dengan cara menguapkan sebagaian dari pelarut pada titik didihnya,
sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. dalam evaporasi, zat
cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya dikondensasikan dan
dibuang.
Tujuan proses evaporasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Evaporasi
Perubahan- perubahan yang terjadi pada proses Evaporasi
Evaporator
c) Rehidrasi
d) Perendaman