Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GEOGRAFI SOSIAL
-BAYHAQI AHMAD
-NURUL FADILAH
-M.DYIA ULHAQ
2019
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya penulis bisa menyelesaikan Makalah Geografi sosial
Penyusunan Makalah ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan Makalah adalah
berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan Makalah ini.
Dalam penulisan Makalah ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi
semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemukiman adalah suatu tempat dimana penduduk atau masyarakat bertempat tinggal dan melakukan
kegiatan/aktivitas sehari – hari, dimana tempat tinggal tersebut terkonsentrasi sehingga membentuk
sebuah pola pemukiman. Sedangkan pengertian pola pemukiman penduduk adalah bentuk dari persebaran
tempat tinggal atau bermukimnya penduduk yang dipengaruhi oleh faktor – faktor geografis.
Permukiman merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dari deretan lima kebutuhan hidup manusia pangan, sandang, permukiman, pendidikan
dan kesehatan, nampak bahwa permukiman menempati posisi yang sentral, dengan demikian
peningkatan permukiman akan meningkatkan pula kualitas hidup.
Saat ini manusia bermukim bukan sekedar sebagai tempat berteduh, namun lebih dari itu
mencakup rumah dan segala fasilitasnya seperti persediaan air minum, penerangan, transportasi,
pendidikan, kesehatan dan lainnya
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Pola Permukiman …
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan masalah kependudukan tersebut?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian Dari Pola Permukiman
2. Mengetahui Analisis Pola Pemukiman
3. Mengetahui Pola Pemukiman Penduduk
4. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan masalah kependudukan tersebut.ui
BAB II
PEMBAHASAN
Pembicaraan pola pemukiman mempunyai pokok pembahasan yang berbeda dari pokok
pembahasan pola permukiman.
Namun demikian, terdapat kesamaan, yakni obyeknya tempat tinggal dan penduduk. Sesuai dengan
tujuan pembahasan uraian selanjutnya ditekankan pada pola persebaran permukiman, dengan
beberapa variasinya, serta beberapa faktor yang menentukan. Pola persebaran permukiman
membahas sifat persebaran kelompok permukiman sebagai satu satuan (unit) permukiman, juga
dapat dibedakan menjadi dua kategori.
Tinjauan pola persebaran permukiman dari aspek bentuk persebaran kelompok permukiman,
sehingga dapat dibedakan pola persebaran kelompok permukiman memanjang pola persebaran
kelompok permukiman melingkar, pola persebaran kelompok permukiman sejajar, pola persebaran
kelompok permukiman bujur sangkar, pola persebaran kelompok permukiman kubus. Setiap
kategori pola, persebaran kelompok permukiman masih dapat diturunkan lagi ke sub kategori Iebih
rinci. Tinjauan pola persebaran kelompok permukiman dari aspek sifat persebaran dari kelompok-
kelompok permukiman, sehingga dapat dibedakan pola persebaran kelompok permukiman
menyebar, dan pola persebaran kelompok permukiman memusat atau mengelompok. Setiap
kategori pola persebaran kelompok permukiman tersebut juga masih dapat diturunkan lagi ke sub
kategori lebih rinci.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pola Pemukiman Penduduk
Seperti yang telah dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pola pemukiman penduduk
adalah berupa faktor geografis dari pemukiman tersebut, dimana secara umum faktor – faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sumber daya air Air adalah penunjang kehidupan yang paling utama untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sehingga, orang – orang pasti lebih memilih untuk bermukim di
daerah yang terdapat banyak sumber daya air seperti mata air, sungai, danau dan atau pun laut
dibandingkan daerah yang sulit sumber daya air.
2. Relief Relief adalah tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi. Mengapa relief
mempengaruhi pola pemukiman penduduk? Dikarenakan hal ini mempengaruhi keinginan
penduduk untuk bermukim. Semakin tinggi suatu daerah, semakin curam lereng, dataran tinggi
atau daerah pegunungan biasanya semakin sedikit orang – orang yang akan bermukim disana,
dikarenakan sulit air, susahnya aksesibilitas baik transportasi dan jaringan listrik dsb.
Orang – orang lebih cenderung tinggal di daerah dataran rendah, karena cenderung relatif aman,
morfologinya datar dibandingkan di daerah yang memiliki lereng curam.
3. Keadaan iklim Suhu udara, curah hujan, intensitas penyinaran matahari, kelembaban dsb di
setiap daerah akan berbeda – beda. Bersamaan dengan faktor relief, hal ini juga akan
mempengaruhi tingkat kesuburan tanah dan kondisi alam daerah tersebut.
4. Keadaan ekonomi Keadaan ekonomi berhubungan dengan berbagai fasilitas, sarana dan
prasarana yang tersedia, aksesibilitas, jaringan listrik, dsb. Sehingga, semakin baik keadaan
ekonomi suatu daerah cenderung semakin banyak orang – orang yang ingin bermukim di daerah
tersebut. Karena ini berhubungan dengan kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
5. Kultur penduduk Menurut Ari Sudewa (2010) Pola permukiman penduduk sangat bergantung
pada kemajuan dan kebutuhan penduduk itu sendiri. Jika penduduk itu masih tradisional, pola
permukimannya akan cenderung terisolir dari permukiman lain. Permukiman di daerah tersebut
hanya diperuntukkan bagi mereka yang masih anggota suku atau yang masih berhubungan darah.
Contohnya adalah suku Baduy dalam yang terisolir dan belum dipengaruhi oleh budaya luar dan
teguh dalam memegang tradisinya, berbeda dengan suku Baduy luar yang sudah mulai berbaur
dengan masyarakat sekitar “non Baduy” dan sudah mulai mengenal teknologi seperti televisi dan
telepon genggam.
Pola pemukiman ini memeiliki ciri – ciri yakni deret memanjang mengikuti suatu jalur
seperti jalan, sungai, rel kereta api, atau pantai.
Pola pemukiman memanjang memiliki ciri pemukiman berupa deretan memanjang karena
mengikuti jalan, sungai, rel kereta api atau pantai.
1. Mengikuti Jalan
Pada daerah ini pemukiman berada di sebelah kanan kiri jalan. Umumnya pola pemukiman
seperti ini banyak terdapat di dataran rendah yang morfologinya landai sehingga memudahkan
pembangunan jalan-jalan di pemukiman. Namun pola ini sebenarnya terbentuk secara alami
untuk mendekati sarana transportasi
Pada daerah ini pemukiman berada di sebelah kanan kiri rel kereta api. Umumnya pola
pemukiman seperti ini banyak terdapat di daerah perkotaan terutama di DKI Jakarta dan atau
daerah padat penduduknya yang dilalui rel kereta api.
Pada daerah ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti aliran sungai. Biasanya pola
pemukiman ini terdapat di daerah pedalaman yang memiliki sungai-sungai besar. Sungai-sungai
tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan penduduk.
4. Mengikuti Garis Pantai
Daerah pantai pada umumnya merupakan pemukiman penduduk yang bermata pencaharian
nelayan. Pada daerah ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti garis pantai. Hal itu untuk
memudahkan penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi yaitu mencari ikan ke laut.
Pola pemukiman ini mengelompok membentuk unit-unit yang kecil dan menyebar, umumnya
terdapat di daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi yang berelief kasar, dan terkadang
daerahnya terisolir. Di daerah pegunungan pola pemukiman memusat mengitari mata air dan
tanah yang subur. Sedangkan daerah pertambangan di pedalaman pemukiman memusat
mendekati lokasi pertambangan. Penduduk yang tinggal di pemukiman terpusat biasanya masih
memiliki hubungan kekerabatan dan hubungan dalam pekerjaan. Pola pemukiman ini sengaja
dibuat untuk mempermudah komunikasi antarkeluarga atau antarteman bekerja.
C. Pola Pemukiman Tersebar
Pola pemukiman tersebar terdapat di daerah dataran tinggi atau daerah gunung api dan daerah-
daerah yang kurang subur. Pada daerah dataran tinggi atau daerah gunung api penduduk akan
mendirikan pemukiman secara tersebar karena mencari daerah yang tidak terjal, morfologinya
rata dan relatif aman. Sedangkan pada daerah kapur pemukiman penduduk akan tersebar mencari
daerah yang memiliki kondisi air yang baik. Mata pencaharian penduduk pada pola pemukiman
ini sebagian besar dalam bidang pertanian, ladang, perkebunan dan peternakan
http://jembatan4.blogspot.com/2013/08/pola-permukiman.html
file:///C:/Users/HP/Downloads/Aulia_Nofrianti_1202483_Pola_Pemukiman_P.pdf