Anda di halaman 1dari 34

RANGKUMAN MATERI USBN AGAMA

1. Menelaah Q.S. Al-Anfal : 72, Q.S. Al-Hujurat : 12, dan QS Al-Hujurat : 10, serta hadits tentang kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)

a) QS. Al Anfal (8): 72

Terjemahan : Sesungguhnya orang-


orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan
Allah dan orang-orang yang memberikan
tempat kediaman dan pertoIongan (kepada
orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama
lain lindung-melindungi. Dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan)
agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

b) QS. Al Hujurat (49):12

Terjemahan : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

c) QS. Al Hujurat (49):10

Terjemahan : Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

2. Ayat Tentang Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina


QS. Al-Isra : 32

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk.”

Penerapan Hukum Tajwid

Qalqalah sugra

Ghunnah
Idgham bighunnah
Mad wajib muttasil
QS. An-Nur : 2

Artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali
dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari
orang-orang yang beriman.

Penerapan Hukum Tajwid


Qalqalah sugra Idzhar halqi
Ghunnah Ikhfa’ syafawi
Idgham bighunnah Ikhfa’ haqiqi
Mad wajib muttasil Idzhar syafawi

3. Kandungan surah Q.S. Al-Isra’ ayat 32 dan Q.S. An-Nur ayat2


Kandungan surah Q.S Al-Isra’ ayat 32:

1. Larangan mendekati zina


2. Zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk

Kandungan surah Q.S An-Nur ayat 2:


1. Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-masing seratus kali.
2. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan hukum Allah SWT.
3. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.

4. Menentukan hukum tajwid Q.S. Al-Maidah: 48, Q.S. Az-Zumar: 39 atau Q.S. At-Taubah : 105 tentang taat
pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja
Al Maidah 48
Az Zumar 39

At Taubah 105

5. Mengurutkan susunan Q.S. Al


Al-Maidah : 48, Q.S. Az-Zumar
Zumar : 39 dan Q.S. At-Taubah
At Taubah : 105 tentang taat,
kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja

QS. Al-Maidah : 48 QS. AZ-Zumar : 39

QS. At-Taubah : 105


6. Menentukan kandungan Q.S. Yunus : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah
Maidah : 32 tentang toleransi, rukun, dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Isi Kandungan dan Perilaku Yang Tercermin Dalam Q.S. Yunus Ayat 40 - 41 - Q.S. Yunus merupakan surat yang ke
10 dengan jumlah ayat sebanyak 109 ayat. Sura
Suratt Yunus adalah surat Makkiyah, kecuali ayat 40, 94, 95 yang diturunkan
kepada Rasulullah SAW pada saat beliau berada di Madinah.

Di dalam surat ini isinya banyak tentang kisah Nabi Yunus dan pengikutnya, sehingga surat ini dinamakan dengan
surat Yunus. Masihih berhubungan dengan postingan sebelumnya yaitu Isi kandungan dan perilaku yang tercermin dalam
Q.S. Al-Kafirun.
Kafirun. Pada kesempatan ini kami ingin membahas ayat selanjutnya yang membahas tentang toleransi dalam
beragama.

10 : 40. Di antara mereka ada orang


orang-orang
orang yang beriman kepada Al Qur'an, dan di antaranya ada (pula) orang-
orang
orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orangorang-orang
orang yang berbuat kerusakan.
10 : 41. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku da dan
n bagimu pekerjaanmu. Kamu
berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".

7. Q.S Yunus : 40-41


41 atau Q.S Al Maidah : 32, peserta didik dapat menentukan perilaku sesuai kandungan
ayat tersebut
Perilaku yang tercermin menurut Q.S Yunus 40
40-41 :

1. Menghormati apa yang sudah menjadi keyakinan mereka dan tidak memaksakan agama kepada orang lain
2. Memberi kebebasan kepada orang lain khusunya pemeluk agama lain untuk melaksanakan ibadah
3. Tidak mencampuradukkan keyakinan agama yang satu dengan yang lain
4. Selalu berusaha berbuat baik, karena semua yang kita kerjakan akan mendapatkan balasan dari Allah swt
Kandungan Q.S Al maidah 32 :

5. Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain


lain.. Sejarah kemanusiaan merupakan mata
rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya
sejumlah besar umat manusia.
6. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusi
manusiaa dengan maksud jahat,
merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka
qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.
7. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seper
seperti
ti para dokter
dan perawat, harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit
dari kematian, bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

8. Q.S. Ali Imran :190-191


191 atau Q.S. Ali Imran : 159, tentang berpikir
ikir kritis dan bersikap demokratis yang
tidak lengkap, peserta didik dapat melengkapi ayat tersebut.
Q.S Ali-Imran : 159

Artinya :
“Maka disebabkan rahmat Allah
Allah-lah
lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apanila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Ses
Sesungguhnya
ungguhnya Allah menyukai orang-
orang
orang yang bertawakkal kepada
kepada-Nya.”
Q.S Ali- Imran : 190 – 191

Artinya :

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
(QS. Ali-‘Imran: 190-191)

9. Menemukan terjemah ayat Q.S. Ali Imran : 190-191 atau Q.S. Ali Imran : 159 tentang berpikir kritis dan
bersikap demokratis

Ali Imran 159

1. Q.S Ali-Imran : 190


Terjemahan Per kata
1. sesungguhnya‫ِإ ﱠن‬ 8. pergantian (silih berganti) ِ‫ٱﺧﺗِ ٰﻠَف‬
ْ
2. dalam‫ﻓِﻰ‬ ‫ﱠ‬
9. malam‫ٱﻟ ْﯾ ِل‬
3. penciptaan‫ﻖ‬ ِ ‫ﺧَﻠ‬ْ 10. dan‫َو‬
4. langit‫ت‬ ِ ‫ﺳ َﻣ ٰ َو‬ٰ ‫ٱﻟ ﱠ‬ ِ ‫ٱﻟﻧﱠ َﮭ‬
11. siang‫ﺎر‬
5. dan‫َو‬ ٍ ۢ ‫َل َءا ٰ َﯾ‬
12. terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) ‫ت‬
6. bumi‫ض‬ ِ ‫ْٱﻷ َ ْر‬ 13. bagi orang-orang yang ‫ِ ّﻷ ُ ۟وﻟِﻰ‬
7. dan‫َو‬ 14. berakal‫ب‬ ِ َ‫ْٱﻷ َ ْﻟ ٰﺑ‬
Terjemahan per kalimat
1. ‫ﺳ ٰ َﻣ ٰ َوﺗِﺧ َْﻠ ِﻘﻔِﯨﺈ ِ ﱠن‬ ‫ﺿﭑﻟ ﱠ‬ ِ ‫ َو ْٱﻷ َ ْر‬Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi.
2. ِ‫ٱﺧﺗِ ٰﻠَف‬ ْ ‫ﺎرٱﻟﱠ ْﯾﻠ َِو‬ ِ ‫ َوٱﻟﻧﱠ َﮭ‬dan pergantian malam dan siang.
3. ‫ت‬ ۢ ٰ ُ
ٍ َ‫ ْٱﻷ َ ْﻟ ٰﺑَ ِﺑﻸ ۟وﻟِﯨ َل َءاﯾ‬terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal
ّ

2. Q.S Ali-Imran : 191


Terjemahan per kata

1. (yaitu) orang-orang َ‫ٱﻟﱠذِﯾن‬ 5. duduk‫ﻗُﻌُو ۭ ًدا‬


2. mengingat Allah َ ‫ﯾَ ْذ ُﻛ ُرونَ ٱ ﱠ‬ 6. dan‫َو‬
3. berdiri‫ﻗِ ٰﯾَ ًۭﻣﺎ‬ 7. dalam‫ﻋﻠَ ٰﻰ‬ َ
4. dan‫َو‬ 8. keadaan berbaring ‫ُﺟﻧُوﺑِ ِﮭ ْم‬
9. dan‫َو‬ 17. tidaklah‫َﻣﺎ‬
10. mereka memikirkan َ‫ﯾَﺗَﻔَ ﱠﻛ ُرون‬ 18. Engkau menciptakan َ‫َﺧﻠَ ْﻘت‬
11. tentang / dalam ‫ﻓِﻰ‬ 19. ini‫ٰ َھذَا‬
12. penciptaan‫ﻖ‬ ِ ‫ﺧ َْﻠ‬ 20. sia-sia ‫ٰﺑَطِ ۭ ًﻼ‬
ِ ‫ﺳ ٰ َﻣ ٰ َو‬
13. langit‫ت‬ ‫ٱﻟ ﱠ‬ 21. Mahasuci Engkau َ‫ﺳ ْﺑ ٰ َﺣﻧَك‬
ُ
14. dan‫َو‬ 22. lindungilah‫ﻓَ ِﻘﻧَﺎ‬
15. bumi‫ض‬ ِ ‫ْٱﻷ َ ْر‬ 23. azab‫اب‬ َ َ‫ﻋذ‬َ
16. ya Tuhan kami ‫َرﺑﱠﻧَﺎ‬ 24. neraka‫ﺎر‬ ِ ‫ٱﻟﻧﱠ‬

Terjemahan per kalimat


1) ُ‫ﻋﻠَﯨٰ َﺎوﻗ‬ َ ‫( ﻌُو ۭ ًدﻗِ ٰﯾَ ًۭﻣﺎٱﻟﻠﱠ َﮭﯾَ ْذ ُﻛ ُروﻧَﭑﻟﱠذِﯾنَ ُﺟﻧُوﺑِ ِﮭ ْﻣ َو‬yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk dan dalam
keadaan berbaring.
2) َ‫ِﯨو َﯾﺗَﻔَ ﱠﻛ ُرون‬ َ ‫ﺳ ٰ َﻣ ٰ َو ِﺗﺧ َْﻠ ِﻘﻔ‬ ِ ‫ َو ْٱﻷ َ ْر‬dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.
‫ﺿﭑﻟ ﱠ‬
3) ‫ﺎرﺑﱠﻧَﺎا ٰ َﺑطِ ۭﻠً ٰ َﮭ‬
َ ‫" ذَا َﺧﻠَ ْﻘﺗ َ َﻣ‬Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia.
4) َ‫ﺳ ْﺑ ٰ َﺣﻧَك‬ ُ ‫ﻋذَاﺑَﻔَ ِﻘﻧَﺎ‬ َ ‫ﺎر‬ِ ‫ ٱﻟﻧﱠ‬Mahasuci Engkau lindungilah kami dari azab neraka

10. Perilaku yang sesuai dengan hadis BERPIKIR KRITIS dan DEMOKRATIS

Surah Ali 'Imran Ayat 190-191

َ‫﴾ ٱﻟﱠﺬِﯾﻦ‬١٩‫ﺐ ﴿ە‬ ِ ‫ﺖ ِّﻷ ُ ۟و ِﻟﻰ ْٱﻷ َ ْﻟ ٰ َﺒ‬ ٍ ۢ ‫ﺎر َل َءا ٰ َﯾ‬ ِ َ‫ٱﺧﺘِ ٰﻠ‬
ِ ‫ﻒ ٱﻟﱠ ْﯿ ِﻞ َوٱﻟﻨﱠ َﮭ‬ ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ت َو ْٱﻷ َ ْر‬ ِ ‫ﺴ ٰ َﻤ ٰ َﻮ‬
‫ﻖ ٱﻟ ﱠ‬ ِ ‫ِإ ﱠن ﻓِﻰ ﺧ َْﻠ‬
‫ﺖ‬َ ‫ض َرﺑﱠﻨَﺎ َﻣﺎ َﺧﻠَ ْﻘ‬ ِ ‫ت َو ْٱﻷ َ ْر‬ ِ ‫ﺴ ٰ َﻤ ٰ َﻮ‬‫ﻖ ٱﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﻋﻠَ ٰﻰ ُﺟﻨُﻮﺑِ ِﮭ ْﻢ َوﯾَﺘَﻔَ ﱠﻜ ُﺮونَ ﻓِﻰ ﺧ َْﻠ‬
َ ‫ﯾَ ْﺬ ُﻛ ُﺮونَ ٱ ﱠ َ ﻗِ ٰﯿَ ًۭﻤﺎ َوﻗُﻌُﻮ ۭدًا َو‬
١٩١﴿ ‫ﺎر‬ َ َ ‫ﻋﺬ‬
ِ ‫اب ٱﻟﻨﱠ‬ ُ ‫ٰ َھﺬَا ٰ َﺑ ِﻄ ۭ ًﻼ‬
َ ‫ﺳ ْﺒ ٰ َﺤﻨ ََﻚ ﻓَ ِﻘﻨَﺎ‬
a. Kita bisa melihat tanda kekuasaanNya yaitu dengan adanya pergantian siang dan malam.
b. Kita harus senantiasa mengingat Allah dengan berdzikir bagaimanapun keadaanya
c. selalu mengingat Allah kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. sehingga yang mencerminkan orang
yang berakal adalah yang selalu berdzikir pada Allah SWT.
Surah Ali Imran ayat 159

‫ﻋ ْﻨ ُﮭ ْﻢ َوا ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُﮭ ْﻢ‬ ُ ‫ﺐ ﻻ ْﻧﻔَﻀﱡﻮا ِﻣ ْﻦ َﺣ ْﻮ ِﻟ َﻚ ﻓَﺎﻋ‬


َ ‫ْﻒ‬ ِ ‫ﻆ ْاﻟﻘَ ْﻠ‬َ ‫ﻏ ِﻠﯿ‬
َ ‫ﺖ ﻓَﻈﺎ‬َ ‫ﺖ ﻟَ ُﮭ ْﻢ َوﻟَ ْﻮ ُﻛ ْﻨ‬
َ ‫ﻓَ ِﺒ َﻤﺎ َر ْﺣ َﻤ ٍﺔ ِﻣﻦَ ﱠ ِ ِﻟ ْﻨ‬
(١٥٩) َ‫ﻋﻠَﻰ ﱠ ِ إِ ﱠن ﱠ َ ﯾُ ِﺤﺐﱡ ْاﻟ ُﻤﺘ َ َﻮ ِ ّﻛ ِﻠﯿﻦ‬ َ ‫ﺖ ﻓَﺘ َ َﻮ ﱠﻛ ْﻞ‬َ ‫ﻋﺰَ ْﻣ‬ َ ‫اﻷﻣ ِﺮ ﻓَﺈِذَا‬
ْ ‫َوﺷَﺎ ِو ْر ُھ ْﻢ ﻓِﻲ‬
a. Bersikap lemah lembut,menghindari sikap keras kepala.
b. Memberi maaf & bersedia membuka diri
c. Memohon ampunan kepada Allah
d. Bermusyawarah dalam segala urusan/masalah
Perilaku dari hadist
a. Menjadi orang cerdas; berpikiran maju tentang kehidupan diakhirat dan mencari bekal untuk akhirat.orang
lemah; selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong.

Segeralah beramal jangan menunda2.7 peristiwa buruk yang menyadarkan kita.kemiskinan,kekayaan yg membuat kita
sombong,sakit yg memudarkan kecantikan/ketampanan kita,masa tua yg membuat kita lemah,kematian,datangnya
dajjal,hari
11. Q.S. Luqman: 13-1414 atau Q.S. al
al-Baqarah
Baqarah : 83 tentang perintah saling nasihat-menasihati
nasihat menasihati dan berbuat
baik (ihsan), peserta didik dapat memasangkan lalafadz
fadz dan artinya dengan benar
. QS.Al Luqman ayat 13

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar
benar-benar
benar kezaliman yang
besar".

QS. Al Luqman ayat 14

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu
ibu-bapaknya;
bapaknya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah
bertambah-tambah,
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
kepada dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada
kepada-Kulah kembalimu.

Al-Baqarah ayat 83

Dam (ingatlah0, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, ““Janganlah
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat
kebaikanlah kepada kedua orang tua, kerabat, anak
anak-anak
anak yatim, dan orang-orang
orang orang miskin, serta bertutur katalah yang
baik kepada manusia, dirikanlan shalat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari janji),
kecuali sebagian kecil diantara kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
12. Q.S. Luqman : 13-14
14 atau Q.S. Al
Al-Baqarah:
Baqarah: 83, tentang tentang kewajiban beribadah dan bersyukur
kepada Allah serta berbuat baik kepada sesama manusia, peserta didik dapat menentukan arti ayat yang
bergaris bawah.

QS. AL LUQMAN 13-14

QS. AL BAQARAH: 83

13. Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 7 sifat Allah dalam Asmaul Husna :
al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil,
Wakil, al
al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
Akhir

a. Al – Karim (Yang Maha Mulia)


Al-Karim
Karim adalah salah satu daripada Asma
Asma-ul-Husna. Nama ini memberi pengertian istimewa tentang Allah s.w.t. Al-
Al
KariIm bermaksud:
1) Allah s.w.t Maha Pemurah.
2) Allah s.w.t memberi tanpa diminta.
3) Allah s.w.t memberi sebelum diminta.
4) Allah s.w.t memberi apabila diminta.
5) Allah s.w.t memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan, cita-cita dan angan-angan
hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan harapan mereka.
6) Allah s.w.t memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hamba-Nya
7) Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya.
8) Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah s.w.t memberi dengan bijaksana, dengan cara yang
paling baik, masa yang paling sesuai dan paling bermanafaat kepada si hamba yang menerimanya.

b. Al – Mu’min (Yang Maha Terpercaya)


Sifat Allah Al – Mu’min artinya "Allah Maha Pemberi Keamanan". Sifat Allah Al Mu'min ini menerangkan bahwa Allah
memberi rasa aman dan tenteram dalam hati hamba-Nya
*) Contoh dan bukti sederhana
Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah bersifat Al – Mu’min dapat kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada
tubuh kita, Allah menciptakan alis di atas mata yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang jatuh, bulu
mata melindungi mata dari debu dan binatang - binatang kecil.
Bukti lain diluar tubuh kita seperti ketika Rasulullah ingin Hijrah dari Mekkah ke kota Madinah. Pada malam
keberangkatan Nabi Muhammad, sekeliling rumah Nabi telah di pagar betis oleh orang - orang Quraisy yang
ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi dengan sifat Al - Mukmin Allah telah memberi keselamatan
kepada Rasulullah. Rasulullah dengan aman dapat keluar dari rumah dan meninggalkan kota Mekkah menuju
Madinah.

c. Al – Wakiil (Yang Maha Mewakili/Pemelihara)


Al – Wakiil artinya Dzat yang maha memelihara, yaitu Dia yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan
makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.
Allah memerintahkan agar kita bersifat :
1) Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
2) Mempelajari dan memahami Al-Quran/Hadist
3) Memegang amanah dengan sebaik-baiknya
4) Menjadikan Allah SWT sebagai satusatunya pelindung
5) Hanya menyembah dan meminta pertolongan kepada Allah SWT

d. Al – Matiin (Yang Mahakokoh)


Al – Matiin Artinya Dzat yang sangat kokoh, yaitu Dia sangat kokoh dan berkekuatan yang tidak pernah
luntur. Kokoh diatas segala-galanya diseluruh kekuasaanNya.
Melalui sifat ini, Allah memerintahkan agar manusia memiliki sifat seperti :
1) Hanya menyembah Allah SWT yang maha kokoh
2) Selalu berprasangka baik kepada Allah SWT
3) Tidak enggan beribadah untuk kepentingan sendiri
4) Memohon rezeki hanya kepada Allah SWT
5) Menjaga diri sendiri dengan baik dan benar

e. Al – Jami’ (Yang Maha Mengumpulkan)


Jami’ berasal dari kata jama’ah yang artinya kumpulan, lebih dari satu, banyak. Allah bersifat al-Jami’ artinya
Allah maha mengumpulkan/mempersatukan. Selain Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari kiamat, Allah al-
jami’ juga dapat kita buktikan dalam kehidupan ini.
Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari asma Allah al-Jami’ :
1) Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari Akhir.
2) sebagai khalifah, wakil yang dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan alam semesta ini. Kita harus
membumikan al-Jami’ dalam kehidupan. Kita harus menjadi katalisator untuk terbentuknya persatuan dan
kesatuan mahkluk-makhluk Allah sehingga menjadi satu kesatuan sistem kehidupan yang harmonis dan saling
membutuhkan. Jagalah persatuan dan kesatuan sistem kehidupan, bertanggungjawablah pada tugas dan fungsi
masing-masing. Jangan merasa diri yang paling baik dan paling benar. Karena hanya Allah yang bisa memutuskan
mana yang benar dan mana yang salah. Jangan sok tahu dengan menghakimi orang lain salah, dan kemudian kita
menarik diri dari tugas dan fungsi kita dalam system kehidupan.

f. Al – ‘Adl (Yang Maha Adil)


Kata ini adalah kata dasar, di mana Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang
sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya
mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah, bahwasanya tidak ada bagi manusia itu kecuali apa yang dia usahakan,
dan bahwa hasil dari segala usahanya itu akan dilihatnya. Sesungguhnya orang-orang yang saleh berada di dalam
surga yang penuh dengan kenikmatan, dan bahwa orang-orang durhaka akan dimasukkan ke dalam api neraka
jahanam.
Contoh perbuatan yang mencerminkan Al’adl :
1) Tidak membedakan-bedakan sesuatu
2) Memberi tugas dengan adil
3) Dalam menghadapi masalah harus diselesaikan dengan melihat yang salah dan benar
4) Dalam membagi sesuatu harus adil

g. Al – Akhir (Yang Maha Akhir)


Asma Allah Al-Akhir berarti Dzat Yang Maha Akhir. Maha Akhir disini dapat diartikan bahwa Allah SWT adalah Dzat
yang paling kekal. Tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Tatkala semua makhluk, bumi seisinya hancur lebur, Allah
SWT tetap ada dan kekal. Pemahaman tentang Allah SWT sebagai Dzat Yang Maha Akhir ini tidak bisa disamakan
dengan pengertian bahwa Allah adalah akhir dari segala-galanya. Inilah yang membedakan antara Allah SWT
sebagai Sang Khalik (Sang Pencipta) dengan makhluk (yang diciptakan). Makhluk mempunyai awal yang berupa
penciptaannya dan mempunyai akhir pada saat dia sudah hancur atau mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT dalam Q.S. Ar-Rahman (55): 26-27 sebagai berikut. Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan
tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Q.S. Ar-Rahman (55): 26-27)

Contoh sederhana Al – Akhir :


Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut
menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia
maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Aplikasi dari Asma Al-Akhir dalam
pebelajaran adalah berdoa sebelum dan setelah pembelajaran di kelas. Siswa menunjukkan penyerahan diri
kepada Allah SWT bahwa mereka akan belajar dengan sungguh-sungguh dan mengharapkan sebuah kemudahan
dalam menyerap pengetahuan dari pembelajaran kepada Allah SWT. Selalu mengu-capkan basmallah juga
menunjukkan bahwa siswa-siswa menggantungkan doa agar aktivitas mereka selalu berada dalam lindungan
Allah SWT dan berharap agar mendapatkan safaat dan manfaat dari aktivitasnya.

14. Menentukan perilaku yang mencerminankan beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT. dalam
kehidupan sehari-hari

a. Nama malaikat dan tugasnya :


1) Malaikat Jibril = menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
2) Malaikat Mikail = memberi rizki / rejeki pada manusia.
3) Malaikat Israfil = meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat
4) Malaikat Izrail = mencabut nyawa.
5) Malikat Munkar = menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam
kubur.
6) Malaikat Nakir = menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam
kubur bersama Malaikat Munkar.
7) Malaikat Raqib/Rokib = mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
8) Malaikat Atid/Atit = mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
9) Malaikat Malik = menjaga pintu neraka.
10) Malaikat Ridwan = menjaga pintu sorga / surga.
b. Penerapan Keimanan kepada Malaikat dalam Kehidupan Sehari-hari
1) Bersikap Rendah Hati.
Sikap rendah hati ditunjukkan karena kita menyadari bahwa selain diri kita ada makhluk yang
telah diciptakan Allah. Bahkan, pada diri makhluk tersebut ada kelebihan sifat-sifat tertentu yang tidak
kita miliki. Oleh karena itu, kita tidak boleh bersikap sombong. Kita dilarang bersikap sesuka hati dalam
menjalani hidup karena merasa sebagai makhluk terhebat dan termuliaTerdorong untuk Menggali
Pengetahuan tentang Malaikat.
2) Menggali pengetahuan tentang malaikat harus mengacu pada kedua sumber pokok dalam Islam, yaitu
Al-Qur’an dan hadis.
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang benar tentang malaikat akan terhindar dari
kekeliruan dalam mengimaninya. Misalnya pengetahuan bahwa malaikat merupakan sesama makhluk
Allah, menunjukkan bahwa malaikat tidak berhak untuk disembah atau dimintai pertolongan.
3) Berhati-hati dalam Berbuat.
Seseorang yang beriman kepada malaikat senantiasa berhati-hati dalam berbuat. Ia akan
menyadari bahwa di sekitarnya ada malaikat yang bertugas mengawasi dan mencatat amal. Malaikat
sangat teliti sehingga tidak mungkin ada amal yang luput dari pencatatannya. Dengan demikian, kita
tidak akan berbuat seenaknya sendiri, tetapi penuh dengan pertimbangan sehingga akan mendapatkan
catatan yang baik dari malaikat.
4) Giat dalam Berusaha.
Menyadari bahwa malaikat juga ada di sekitar menyebabkan kita bersikap optimis. Misalnya
dalam urusan rezeki ada malaikat bertugas membagikan rezeki kepada kita. Dengan demikian, tidak
ada alasan untuk mudah menyerah dan khawatir bahwa Allah tidak akan membalas usaha dan kerja
keras kita.
5) Terdorong untuk Selalu Berbuat Positif.
Seseorang yang di dunia menjalankan perbuatan baik, akan men- dapatkan balasan kebaikan
dari Allah. Di akhirat kelak, seseorang akan dibalas sesuai dengan amal dan perbuatan yang dilakukan
di dunia. Agar mendapatkan balasan yang baik di akhirat, kita pun dituntut untuk berbuat baik ketika di
dunia.

15. Menentukan perilaku beriman kepada Kitab-kitab Allah


Beriman kepada kitab-kitab Allah swt. berarti mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt.
telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada
umat manusia. Beriman kepada kitab-kitab Allah swt merupakan rukun iman yang ketiga. Perilaku orang yang
beriman kepada kitab-kitab Allah Swt :
1) Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan di atas segala
kitab yang lain
2) Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang meremehkannya.
3) Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk yang ada di dalam, baik dengan membaca
sendirimaupun menghadiri majlis taklim.
4) Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5) Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik di lingkungan
keluargasendiri maupun masyarakat
6) Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid.
7) Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
16. & 17. Perilaku yang mencerminkan orang yang beriman kepada Rasul Allah dalam kehidupan sehari-
hari:
a. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah swt. yang disampaikan rasul-Nya)
b. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah swt.
c. Giat dan rajin bekerja mencari rejeki yang halal, sesuai dengan keahliannya.
d. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
e. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.
f. Meneladani kehidupan para rasul Allah dalam hidup, misalnya bersikap sederhana, menjaga kehormatan, dan
membantu sesama.
g. Menjadikan para rasul sebagai rujukan dalam bersikap, seperti berkata jujur, menjaga amanah, dan bijaksana

18. Kaitan hari kiamat dengan ilmu pengetahuan


a. Menurut geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar dan menjadi dingin setelah diam. Melalui evolusi yang lama sekali, gas bagian
luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas
bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari terhadap bumi
berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan
mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur)
b. Menurut teori fisika
Ketika suatu saat matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada
angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak
bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.

19. Perilaku yang mencerminkan orang yang beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari:
a. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. untuk itu
segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama.
b. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah swt. sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya.
c. Selalu berusaha melakukan amal salih dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma
agama.
d. Membiasakan diri dengan akhlak karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli dengan sesama, dll.
e. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah swt.
f. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

20. Hikmah Beriman pada Hari Akhir


1. Dapat miningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.
2. Akan senantiasa berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa yang sia-sia.
3. Akan mendorong seseorang untuk bersemangat dalam berkarya.
4. Mendidik manusia untuk belajar dan memprediksikan serta mempersiapkan masa depan.
5. Memperjelas tujuan hidup manusia di dunia.

21. Tanda-tanda Orang yang beriman kepada qadha dan qodar


1) Mendapat ketenangan jiwa dan kebahagiaan hidup.
2) Memiliki sifat khauf(takut) kepada Allah SWT.
3) Memiliki sifat harap kepada Allah SWT.
4) Termotivasi untuk berbuat kebaikan.

22. Contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada qada dan qadar

1. Yakin terhadap qada dan qadar dari Allah karena pada hakikatnya qada dan qadar tersebut sangat logis (masuk
akal).
2. Pemahaman yang menyeluruh mengenai qada dan qadar akan melahirkan pribadi yang mau bekerja keras
dalam meraih sesuatu.
3. Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena semua itu tidak semata-mata usaha kita
sendiri.
4. Tidak boleh putus asa karena senantiasa husnuzan pada keadilan Allah.
5. Mampu menyusun strategi, khususnya dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien.
6. Bersyukur apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila mendapatkan ujian
atau musibah.
7. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat, sehingga dapat
mencontoh dan meneladani semua amal baiknya.
8. Perbanyak bersikap lapang dada, ikhlak dan berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang berhubungan
dan qada dan qadar Allah.
9. Perbanyak sikap berbaik sangka terutama terhadap ketentuan Allah yang kita terima.

Berdoa kepada Allah, agar diberi kekuatan menjadi orang yang beriman kuat, berilmu

23. Mengidentifikasi manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
Hikmah menjauhi perbuatan zina dan Pergaulan Bebas
a. Menjaga kehormatan perempuan
b. Mencegah nasab
c. Mencegah banyaknya anak yang ditelantarkan orang tua akibat malu anaknya lahir dari hasil perzinahan
d. Tidak salah gaul
e. Aurat menjadi terjaga
f. Terjaga kehormatan
Manfaat menjauhi perbuatan zina dan Pergaulan Bebas
a. Terhindar dari perbuatan dosa besar
b. Terhindar dari penyakit kelamin
c. Mencegah murka Allah
d. Jauh dari siksaan di neraka
e. Iman menjadi kuat
f. terhindar dari perilaku dosa

24. Menunjukkan prilaku kontrol diri (mujahadah an nafs), prasangka baik (husnudzan), atau persaudaraan
(ukhuwah).
KONTROL DIRI
1. PENGERTIAN
Kontrol diri( mujahadah an-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan hawa nafsu dan
ego pribadi
2. Usaha Melakukan Kontrol Diri
a. Bersabar atau menyisihkan waktu yang lebih lama untuk mengambil keputusan dari perbuatan yang
akan dilakukan
b. Memikirkan akibat dari perbuatan yang dilakukan
c. Berdzikir kepada Allah
d. Berdoa kepada Allah
PRASANGKA BAIK
1. Pengertian
Prasangka baik adalaah sikap netral dan cara pandang seseorang yang membuatnya melihat sesuatu secara
positif.
a. Husnudzan kepada Allah
Adalah berprasangka baik terhadap segala sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah.
Cara Menumbuhkan Sikap Husnudzan Kepada Allah:
- latihan menerima semua takdir dari Allah. Latihan menahan diri untuk tidak memberikan reaksi
dengan cepat terhadap semua masalah yang terjadi.
b. Husnudzan kepada sesama manusia
Adalah berprasangka baik terhadap sesama dan tidak meragukan kemampuan atau tidak bersikap
apriori.
Cara menumbuhkan sikap Husnudzan kepada sesama manusia:
- tidak merendahkan orang lain. Tidak mencaci maki atau menghina orang lain.
c. Husnudzan Kepada Diri Sendiri
Adalah mensyukuri bahwa segala sesuatu yang melekat pada diri manusia, baik disukai ataupun tidak,
merupakan pemberian Allah yang terbaik untuk manusia.
Cara menumbuhkan sikap-sikap tersebut antara lain:
- Inisiatif: percaya bahwa orang yang mempunyai inisiatif akan mendapatkan pahala ditambah pahala
orang-orang yang mengikuti sesudahnya
- Gigih: percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar
- Rela berkorban: percaya bahwa pengorbanan akan mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan
PERSAUDARAAN (UKHUWAH)
a. Pengertian
Ukhuwah menurut bahasa berasal dari kata akhun artinya berserikat atau persaudaraan. Jika dirangkai
dengan kata islamiyah maka pengertian ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan yang bersifat islami
atau yang diajarkan islam.
b. Bentuk-bentuk ukhuwah
- Ukhuwah ubudiyah: persaudaraan antar sesama makhluk Allah
- Ukhuwah insaniyah: persaudaraan antar sesama manusia
- Ukhuwah wathaniyah: persaudaraan atas kesamaan bangsa
- Ukhuwah fi din al islam: persaudaraan antar sesama muslim
c. Cara menciptakan ukhuwah
- Menjauhi sifat negatif seperti mengolok-olok, mencaci maki, berburuk sangka, mencari-cari
kesalahan, dan menggunjing orang lain.

25. Mengidentifikasi taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
Taat
Taat memiliki arti tunduk, sedangkan Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.
Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat. Dalam agama islam,
Peraturan dibuat oleh Allah Swt, nabi, ulil amri, atau yang lainnya. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang
dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’an. Aturan dibuat dengan tujuan agar tercipta ketertiban dan
ketenteraman.
Selain taat kepada Allah SWT dan Nabi, islam juga memerintahkan umatnya untuk taat kepada
pemimpin(yang tidak maksiat). Contoh perbuatan taat peraturan dalam agama islam yaitu Menjalankan sholat
lima waktu, puasa, dan melaksanakan perintah-perintah Allah yang lain
Kompetisi dalam kebaikan
Kompetisi adalah aktivitas manusia untuk mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau
kelompok. Jadi kompetisi dalam kebaikan yaitu berbuatan manusia dengan tujuan mengalahkan orang lain
dalam hal kebaikan / hal yang positif. kompetisi dalam kebaikan yang diperintahkan oleh Allah, Yaitu berlomba –
lomba untuk akhirat, bukan untuk duniawi dan di lakukan dengan ikhlas bukan karena pujian orang lain
Bekerja Keras
Kerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh - sungguh dalam mengerjakan
sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Dalam islam kerja keras adalah bekerja atau bersungguh - sungguh untuk
mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT
26. Menunjukkan Hikmah Toleransi dan Kerukunan
1. Menghargai kepada sesama ciptaan Allah SWT.
2. Menghindari terjadinya perpecahan
3. Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan
4. Tenggang rasa dan suka menolong kepada orang lain
5. Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai
6. Menimbulkan Rasa Cinta Terhadap Negara
7. Memperkuat Iman
8. Dapat Mengendalikan Sikap Egois
9. Dapat Menyelesaikan Masalah Dengan Cara Musyawarah
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati sesama manusia
11. Menjaga norma-norma agama, sosial, dan adat istiadat
12. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap kehidupan di lingkungan masyarakat

27. Mengidentifikasi sikap toleran dan rukun


Toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
a. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
b. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Merasa senasib sepenanggungan.
b. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.
c. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.
d. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
e. Menghindari Terjadinya Perpecahan
f. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:
a. Mematuhi tata tertib sekolah.
b. Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.
c. Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan oranglain.

28. Menentukan bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan


Di tindak kekerasan yang di timbulkan bisa dari seseorang dan juga bisa di lakukan oleh kelompok. Dan juga bisa
berawal dari seseorang hingga antar kelompok. Tindakan kekerasan tersebut berdampak buruk kepasa seseorang atau
kelompok orang. Bahkan orang yang tidak tahu menahu juga terjena dampaknya baik berupa materil maupun non
materil. Kaewna tujuan dari kekerasan tersebut adalah merusak. Lingkungan yang ada di sekitar kita seharusnya kita
jaga, bukan di rusak di karenakan pernuatan diri kita sendiri. Mengenai larangan tentang berbuat kerusakan bermaktub
dala, Q.S Al A’raf ayat 56 sebagai berikut :
Yang artinya : “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaiki-nya dan
berdoalah kepada-nya dengan rasa takut (tidak akan di terima) dan harapan (akan di kabulkan). Sesungguhnya rahmat
Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al A’raf : 56)
Dari arti di atas dapat di simpulkan bahwa barangan tersebut kerusakan di bumi karena seharusnya manusia
memakmurkan dan menjaganya dengan baik. Setelah ada kerusakan, Allah swt. selalau memperbaikinya. Oleh sebab itu,
manusia di larang intuk di rusaknya. Manusia di perintahkan untuk berdoa dengan rasa takut jika doanya tidak akan
terkabul dan harus berharap penuh bahwa doamya akan di kabulkan Allah swt. san gat dekat dengan orang-orang yang
berbuat kebaikan.

29. Mengidentifikasi hikmah dan manfaat saling menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalamkehidupan
Hikmahdan Manfaat Nasihat
a. Mengingatkan diri sendiri untuk konsekuen
b. Selalu menjaga kebersihan hati dan pikiran dari niat dan rencana kotor/tercela
c. Terjaga lingkungan dari kemaksiatan dan penyakit social
d. Terciptanya keadilan, keamanan, ketentraman, dan kedamaian dalam masyarakat
e. Mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT, di dunia dan akhirat
f. Nasihat dari orang lain merupakan control social pada saat kita terlena dan tidak mampu melakukan intropeksi
(muhasabah)
Hikmah dan Manfaat Ihsan
Kebaikan akan berbalas kebaikan, adalah janji Allah SWT dalam Al-Quran. Berbuat Ihsan adalah tuntutan
kehidupan kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, maka Allah menjadikan saling berbuat baik
sebagai sebuah keniscayaan. Berbuat baik (ihsan) kepada siapapun, akan menjadi stimulus terjadinya balasan dari
kebaikan yang dilakukan. Dengan demikianlah, Allah SWT, membuat sunah (aturan) bagi alam, ada jasa ada balas.
Semua manusia diberi ‘nurani’ untuk berterima kasih dan kenginan untuk membalas budi baik.

30. Menemukan cara menasihati dan berbuat baik dalam kehidupan


Bentuk berbuat Ihsan dengan sesama manusia dalam berbagai bentuk,ucapan, perbuatan dan sikap, secara
moral maupun material dan social yang disebut dengan shialaturahim.
Pengertian Shilat al-rahim menunjukkan adanya akumulasi perbuatan baik (ihsan) yang mencakup segala perbuatan
baik karena konteksnya dalam hubungan sosial (mu`amalah) bukan dalam ibadah yang bersifat lebih umum baik lahir
dan batin, bersifat materi dan immateri, tanpa batasan bentuk dan ruang waktu tertentu. Demikian juga dalam shilat al-
rahim mempunyai rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap kerabat, keluarga, dan sanak famili, baik dalam moral
dan material, sosial dan agama yang didasarkan pada kasih sayang yang lebih tinggi pula, karena mereka adalah bagian
dari darah daging yang dilahirkan dari kandungan (rahim) sang ibunya sendiri. Jadi shilat al-rahim bukan identik dengan
berlebaran yang diartikan secara sangat sederhana yakni kunjungan, pertemuan, dan minta maaf atau halal bi halal, apa
lagi dibatasi pada saat-saat tertentu saja. Mungkin dapat dikatakan bahwa unsur-unsur dalam berlebaran dan dalam
halal bi halal terdapat bagian dari shilat al-rahim.

31. Menentukan pengertian, kedudukan dan fungsi Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum
Islam dan hukum taklifi.
Fikih pada mulanya mempunyai arti lebih luas dari yang umumnya dipahami saat ini. Semula, sesuai dengan arti
lughawi (leksikal), fikih bermakna ”al fahmu,” paham atau mengetahui. Memahami atau mengetahui baik yang berkaitan
dengan urusan tauhid/ teologi, tasawuf/ akhlak, maupun hukum.
Kata fikih berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk masdar (verbal noun) dari akar kata bentuk madhi (past tense) faquha
yang secara etimologis berarti mengerti, mengetahui, memahami, dan menuntut ilmu. Kata fikih juga dianggap sinonim
dengan kata ilmu.
Kemudian, akibat perkembangan ilmu dan pergumulan pemikiran, arti fikih menciut. Yang semula mencakup
aspek teologis, akhlak, dan hukum, pengertian fikih menjadi khusus dipakai pada hal-hal yang berkaitan dengan hukum
saja. Akibatnya, fikih lebih bernuansa legal-formal, daripada etis atau sosial. Sebab, sifat hukum adalah mengikat/
memaksa. Inilah kemudian yang menyebabkan fikih terkesan rigid, tidak fleksibel. Dalam arti fikih kehilangan wawasan
etisnya.
Ijtihad bukan barang murahan yang bisa dilakukan oleh sembarang orang. Ada banyak kriteria yang harus
dipenuhi oleh calon mujtahid, orang yang berijtihad. Diperlukan kearifan untuk menjembatani kesenjangan yang terjadi.
Misalnya, kalangan pesantren mau membuka diri untuk mengenal dan mengkaji fikih kontemporer serta melepas baju
fanatisme yang berlebihan terhadap eksistensi kitab kuning. Sebab, walau bagaimanapun kitab kuning tetap tidak bisa
dipaksakan untuk menjawab permasalahan global.

32. Menjelaskan ketentuan syar’i tentang infak, zakat, dan wakaf.


 Ketentuan Infak
Ketentuan-ketentuan umum dalam berinfak ataupun bersedekah sebagai berikut:
a. Orang yang berinfak atau bersedekah adalah orang yang berakal dan mumayiz (baligh).
b. Barang yang diinfakan atau disedekahkan berupa barang yang bermanfaat dan dari hasil usaha yang baik
c. Berinfak atau bersedekah disertai dengan hati yang ikhlas dan tidak menyakiti hati orang yang menerimanya.
d. Sedekah dan infak dapat diserahkan kepada perorangan ataupun lembaga seperti panti asuhan, takmir masjid,
panitia pembangunan madrasah atau ke BAZIS (Badan Amil, Zakat, Infak, Sedekah).
e. Berinfak dan bersedekah tidak ditentukan waktu dan jumlahnya.
 Beberapa hukum zakat
a. zakat itu diwajibkan atas muslim yang merdeka, tidak disyaratkan sampai umur dan berakal.
b. Zakat itu wajib pada permintaan sebagaiman wajib pada unta, sapi, kambing,dan pada tiap-tiap tumbuh
tumbuhan dan zakat itu ditunaikan pada tiap-tiap pada tahun sekali.
c. Islam telah memperhatikan soal zakat ini, waktunya kadarnya, nisabnya, orang yang wajib atasnya dan orang-
orang yang berhak menerimanya.
 Syarat dan Rukun Wakaf
a. Syarat Wakaf
Syarat-syarat harta yang diwakafkan sebagai berikut:
1) Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak terbatas waktu tertentu (disebut takbid).
2) Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa yang akan datang. Misalnya, “Saya wakafkan bila
dapat keuntungan yang lebih besar dari usaha yang akan datang”. Hal ini disebut tanjiz
3) Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisa dimiliki barang yang diwakafkan (mauquf) itu
b. Rukun Wakaf
 Orang yang berwakaf (wakif), syaratnya;
1) kehendak sendiri
2) berhak berbuat baik walaupun non Islam
 Sesuatu (harta) yang diwakafkan (mauquf), syartanya;
1) barang yang dimilki dapat dipindahkan dan tetap zaknya, berfaedah saat diberikan maupun dikemudian
hari
2) milki sendiri walaupun hanya sebagian yang diwakafkan atau musya (bercampur dan tidak dapat
dipindahkan dengan bagian yang lain
 Tempat berwakaf (yang berhaka menerima hasil wakaf itu), yakni orang yang memilki sesuatu, anak dalam
kandungan tidak syah.
 Akad, misalnya: “Saya wakafkan ini kepada masjid, sekolah orang yang tidak mampu dan sebagainya” tidak perlu
qabul (jawab) kecuali yang bersifat pribadi (bukan bersifat umum)
Harta yang Diwakafkan
Wakaf meskipun tergolong pemberian sunah, namun tidak bisa dikatakan sebagai sedekah biasa. Sebab harta yang
diserahkan haruslah harta yang tidak habis dipakai, tapi bermanfaat secara terus menerus dan tidak boleh pula dimiliki
secara perseorangan sebagai hak milik penuh. Oleh karena itu, harta yang diwakafkan harus berwujud barang yang
tahan lama dan bermanfaat untuk orang banyak, misalnya:
1) sebidang tanah
2) pepohonan untuk diambil manfaat atau hasilnya
3) bangunan masjid, madrasah, atau jembatan
Dalam Islam, pemberian semacam ini termasuk sedekah jariyah atau amal jariyah, yaitu sedekah yang pahalanya
akan terus menerus mengalir kepada orang yang bersedekah. Bahkan setelah meninggal sekalipun, selama harta yang
diwakafkan itu tetap bermanfaat

33. Deskripsi tentang bentuk jual beli, peserta didik dapat menentukan asas-asas transaksi ekonomi dalam
Islam.
Asas-asas dalam ekonomi islam :

1. Asas ridha’iyyyah (asas rela sama rela) yaitu bahwa transaksi ekonomi dalam bentuk apapun yang dialkukan
perbankan pada prinsip rela sama rela buka suka sama suka yang bersifat hakiki. Asas tersebut dalam Al
Quran diterangkan bahwa semua bentuk transaksi yang mengandung unsur paksaan tidak diperbolehkan.
2. Asas manfaat yaitu bahwa akad yang akan dilakukan oleh lembaga keuangan dengan nasabh berkenaan
dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kedua pihak, maka dari akad-akad itu yang bersifat mudharat atau
mafsadat tidak diperbolehkan.
3. Asas keadilan, dalam arti kedua pihak yang melakukan transaksi ekonomi (lembaga keuangan nasabah)
harus berlaku dan diperlakukan secara adil dalam konteks pengertian luas dan konkrit. Hal ini sangat
berkaitan dengan doktrin-doktrin yang tersebut dalm Al Quran yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan
sangat anti kezaliman, maka dalam praktek transaksi ekonomi Islam tidak dikenal dengan riba, karena riba
menurut ajaran Islam termasuk Simbol yang berpihak pada kezaliman.

34. Bentuk kerjasama ekonomi, peserta didik dapat menyimpulkan salah satu macam bentuk kerjasama
ekonomi dalam Islam.
Kerjasama ekonomi dalam islam :
1. Syirkah
Berarti perseorangan atau persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk kerja sama dan suatu
usaha. Yang hasilnya untuk mereka bersama. Syirkah bertujuan mensejahterakan bersama yang merupakan salah
satu bentuk tolong menolong yang diperintahkan Allah swt.
Macam-macam syirkah :
a) Syirkah harta yang artinya dua orang atau lebih yang berkongsi pada harta yang ditentukan dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan. Adapun rukun dalam syirkah harta :
- Siqat (ucapan perjanjian) ijin untuk menjalankan harta syariqat
- Anggota-anggota syariqat
Syaratnya harus baligh, berakal sehat, merdeka, dan dengan kehendak sendiri.
- Pokok, modal dan pekerjaan
Berupa uang, emas, perak, atau harta benda lainnya yang bisa ditukar dan seluruh modal (saham) harus dicampur
menjadi satu kesatuan modal.
b) Syariqat kerja
Gabungan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam suatu jenis pekerjaan dengan ketentuan hasil pekerjaan
dibagikan kepada seluruh anggota sesuai penjanjiaan.
Para ulama islam berpendapat tentang kebolehan syariqat kerja ini dilaksanakannya oleh umat islam. Manfaat
syariqat kerja yaitu :
- Menjalin persaudaraan sesama anggota
- Memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan seluruh anggota.
- Melahirkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ekonomi, budaya serta pertahanan dan
keamanan.

2. Mudarabah
Adalah pemberian modal dari pemilik modal kepada seseorang yang akan memperdagangkan modal itu, dengan
ketentuan bahwa untung rugi ditanggung bersama sesuai dengan perjanjian pada waktu akad.
Hukum melakukan mudarabah boleh bahkan dianjurkan. Karena didalmnya terdapat unsur tolong menolong dalam
kebaikan.
Rukun-rukun mudarabah :
i) .Muqrid (pemilik modal) dan muqtarid (menjalankan modal) sudah baligh, berakal sehat, dan jujur.
ii) Uang atau barangt yang dijadikan modal harus diketahui jumlahnya.
iii) Jenis dan tempat usaha disepakati bersama, namun jangan dibatasi sehingga menyulitkan pihak yang
menjalankan modal.
iv) Pembagian hasil, hendaknya sesuai dengan kesepakatan pada waktu akad.
v) Muqtarid, bersifat jujur tidak boleh menggunakan modal untuk kepentingan sendiri tanpa seijin muqrid.
Hikmah jika sistem mudarabah diterapkan dalam masyarakat antara lain:
i) Mewujudkan persaudaraan antar kelompok kaya (pemilik modal) dan kelompok miskin (menjalankan
modal);
ii) Mengurangi pengangguran;
iii) Memberi pertolongan pada faqir miskin untuk hidup mandiri.
3. Muzara’ah, mukhabarah, dan musaqah
i) Muzara’ah dan mukhabarah
Muzara’ah misalnya paruhan hasil antara pemilik dan penggarap, sedangkan benihnya daripihak iniah yang disebut
mukhabarah jika benihnya dari penggarap.
Muzara’ah dan mukhabarah merupakan kerja sama dibidang pertanian.
Ketentuan-ketentuan muzara’ah dan mukhabarah :
a. Pemilik dan penggarap sudah balighj, berakal sehat, dan jujur.
b. Sawah dan ladang digarap betul-betul milik orang yang menyerahkan sawahnya untuk digarap.
c. Lamanya penggarapan harus ditentukan.
d. Besar kecilnya paruhan hasil ditentukan berdasarkan musyawarah.
e. Pemilik dan penggarap harus menaati kesepakatan bersama ya telah disepakati.
ii) Musaqah
Adalah paruhan hasil kebun. Besar paruhnya disesuaikan dengan perjanjian mengenai ketentuannya, sama
dengan ketentuan muzara’ah.

35. Disajikan ilustrasi tentang meninggalnya seseorang, peserta didik dapat menentukan kewajiban
terhadap jenazah.
Kewajiban terhadap Jenazah :
1. Memandikan jenazah
2. Mengafani jenazah
3. Memandikan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah

36. Disajikan ilustrasi tentang penyelenggaraan jenazah, peserta didik dapat menentukan tata cara
memandikan, mengkafani, menyolatkan, atau menguburkan jenazah.

A. Tata Cara Memandikan Jenazah


Orang yang utama memandikan :
1. Jenazah laki-laki
Orang yang utama memandikan dan mengkafani mayat laki-laki adalah orang yang diwasiatkannya, kemudian
bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya dan istrinya.
2. Jenazah perempuan
Orang yang utama memandikan mayat perempuan adalah ibunya, neneknya,keluarga terdekat dari pihak
wanita serta suaminya.
3. Jika seorang perempuan meninggal sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak
mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya
perempuan saja dan dia tidak mempunyai istri, maka mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup
ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.
Syarat
1. Muslim, berakal, dan baligh
2. Berniat memandikan jenazah
3. Jujur dan sholeh
4. Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan memandikannya sebagaimana yang
diaajarkan sunnah serta mampu menutupi aib si mayat

Tata cara
1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.
2. Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan.
3. Air bersih
4. Sediakan air sabun.
5. Sediakan air kapur barus.
6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu.
7. Kemudian bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki dan
rambutnya.
8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan perutnya secara perlahan-lahan.
9. Siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.
10. Kemudian siram dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :
Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :
ْ ‫ﻧ ََو ْﯾﺗ ُ ْﺎﻟﻐُ ْﺳﻠَ ِﻠ َﮭ َذ‬
‫ااﻟ َﻣﯾِّ ِﺗﻠﻠ ِﮭﺗَﻌَﺎﻟَﻰ‬
Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :
‫ﻧ ََو ْﯾﺗ ُ ْﺎﻟﻐُ ْﺳﻠَ ِﻠ َﮭ ِذ ِھ ْﺎﻟ َﻣ ِﯾّﺗ َ ِﺔﻟﻠ ِﮭﺗ َ َﻌﺎﻟَﻰ‬
11. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki 3 kali dengan air bersih.
12. Siram sebelah kanan 3 kali.
13. Siram sebelah kiri 3 kali.
14. Kemudian memiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah belakang.
15. Memiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya.
16. Siram kembali dari kepala hingga ujung kaki.
17. Setelah itu siram dengan air kapur barus.
18. Setelah itu jenazahnya diwudukkan .
19. Mewudhukan jenazah
Yaitu dengan mengucurkan air ke atas jenazah itu mulai dari muka dan terahir pada kaki. Sebagaimana
melaksanakan wudhu biasanya.
20. setelah selesai dimandikan dan diwudhukan dengan baik, dilap menggunakan kain pada seluruh badan mayat

B. Tata Cara Mengafani Jenazah


Hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah adalah:
1. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat.
2. Kain kafan hendaknya berwarna putih.
3. Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangkan bagi mayat perempuan 5 / 7 lapis.
4. Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi
wangi-wangian terlebih dahulu.
5. Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah.
Tata cara mengafani jenazah :
Untuk jenazah laki-laki :
1. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi
kapur barus.
2. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan memanjang lalu
ditaburi wangi-wangian.
3. Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan
kotoran dengan kapas.
4. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya,
lakukan seperti ini selembar demi selembar dengan cara yang lembut.
5. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.
6. Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka tutuplah bagian kepalanya dan
bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika seandainya tidak ada
kain kafan kecuali sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa saja yang ada.
Untuk jenazah perempuan :
Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lemabar kain putih, yang terdiri dari:
1. Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan.
2. Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala.
3. Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung.
4. Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki.
5. Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.
Tata cara :
1. Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian,
angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi
dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus.
2. Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
3. Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
4. Pakaikan sarung.
5. Pakaikan baju kurung.
6. Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang.
7. Pakaikan kerudung.
8. Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu
digulungkan kedalam.
9. Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.

C. Tata Cara Menyolatkan Jenazah


Orang paling utama untuk melaksanakan shalat jenazah yaitu:
1. Orang yang diwasiatkan si mayat dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah.
2. Ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu.
3. Orang tua si mayat dan seterusnya ke atas.
4. Anak-anak si mayat dan seterusnya ke bawah.
5. Keluarga terdekat.
6. Kaum muslimim seluruhnya.
Rukun shalat jenazah ialah:
1. Berniat menshalatkan jenazah.
2. Takbir empat kali.
3. Berdiri bagi yang kuasa.
Tata cara :
1. Niat

2. Berdiri bagi yang mampu


Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri (seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada
uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah
dianggap tidak sah.
3. Takbir 4 kali
a. Takbir pertama, lalu membaca Al-Fatihah
b. Takbir kedua, lalu membaca shalawat

c. Takbir ketiga, lalu membaca doa untuk jenazah

d. Takbir keempat, lalu membaca

e. Salam
Ketentuan :
1. Doa yang saya berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
2. Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
3. Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
4. Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
5. Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
6. Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum

D. Tata Cara Menguburkan Jenazah


Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas pundak dari keempat sudut
usungan.
Disunnahkan menyegerakan mengusungnya ke pemakaman tanpa harus tergesa-gesa. Bagi para pengiring, boleh
berjalan di depan jenazah, di belakangnya, di samping kanan atau kirinya. Semua cara ada tuntunannya dalam
sunnah Nabi.
Para pengiring tidak dibenarkan untuk duduk sebelum jenazah diletakkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam telah melarangnya.
Disunnahkan mendalamkan lubang kubur, agar jasad si mayit terjaga dari jangkauan binatang buas, dan agar
baunya tidak merebak keluar.

Urutan :

1 2 3 4
5 6

Bentuk liang lahat :

37. Disajikan ilustrasi tentang pernikahan, peserta didik dapat menentukan h


hukum,
ukum, syarat, atau rukun
nikah.

A. Hukum Nikah
1. Wajib
yaitu bagi orang yang telah mampu baik fisik, mental, ekonomi maupun akhlak untuk menikah. Memiliki
keinginan untuk menikah, dan jika tidak menikah akan dikhawatirkan melakukan perbuatan maksiat.
2. Sunnah
Yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk menimenikah
kah namun tidak dikhawatirkan akan melakukan
perbuatan maksiat jika tidak menikah. Seseorang boleh melakukan pernikahan atau tidak. Tetapi lebih
diutamakan untuk menikah.
3. Mubah
Bagi orang yang mampu dan aman dari fitnah, tetapi tidak membutuhkannya atau ti tidak
dak memiliki syahwat
sama sekali seperti : lanjut usia, penderita impoten, atau yang tidak mampu menafkahi. Sedangkan wanitanya
rela dengan syarat wanita tersebut berakal sehat (rasyidah). Juga, mubag bagi yang mampu menikah dengan
tujuan hanya sekedar untuntuk memenuhi hajatnya / bersenang-senang,
senang, tanpa ada niat mendapatkan keturunan
atau melindungi diri dari yang haram.
4. Haram
Bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan mampu melaksanakan kewajiban
kewajiban-kewajiban
kewajiban pernikahan, baik
kewajiban berkaitan dengan hubuhubungan
ngan seksual maupun kewajiban lainnya. Pernikahan tersebut mengandung
bahaya bagi wanita yang akan dijadikan istri.
5. Makruh
Bagi seseorang yang mampu menikah tetapi dia khawatir akan menyakiti wanita yang akan dinikahinnya, atau
menzalimi hak-hak
hak istri, dan buruknya pergaulan yang dia miliki dalam memenuhi hak-hak
hak hak manusia, atau tidak
minat terhadap wanita dan tidak mengharapkan keturunan.

B. Syarat Nikah
1. Calon suami
a. Bukan mahram calon istri
b. Orang yang dikehendaki, yakni adanya keridaan dari masing
masing-masing pihak
c. Mu’ayyan / beridentitas jelas
2. Calon istri
a. Bukan mahram calon suami
b. Terbebas dari halangan nikah (dalam masa iddah / berstatus istri orang lain)
3. Wali
Yaitu bapak kandung mempelai wanita, penerima wasiat atau kerabat dekat, dan seterusnya sesuai
dengan urutan ashabah wanita tersebut, atau orang bijak dari keluarga wanita, atau pemimpin setempat.
Syaratnya :
a. Orang yang dikehendaki (bukan orang yang diebenci)
b. Laki-laki
c. Mahram calon istri
d. Balig
e. Berakal sehat
f. Adil
g. Tidak terhalang wali lain
h. Tidak buta
i. Tidak berbeda agama
j. Merdeka
4. 2 orang saksi
a. Berjumlah 2 orang, bukan budak, laki-laki, bukan orang fasik
b. Tidak boleh merangkap sebagai saksi walaupun memenuhi kualifikasi sebagai saksi
c. Sunnah dalam keadaan rela dan tidak terpaksa
5. Sigah (ijab abul)
Yaitu perkataan dari mempelai laki-laki atau wakilnya ketika akad nikah. Syaratnya :
a. Tidak tergantung dengan syarat lain
b. Tidak terikat dengan waktu tertentu
c. Boleh dengan bahasa asing
d. Dengn menggunakan kata “tazwij” atau “nikah”, tidak boleh dalam bentuk kinayah (sindiran)
e. Qabul harus dengan ucapan “Qabiltu nikahaha / tazwijaha” dan boleh didahulukan dari ijab
C. Rukun Nikah
1. Calon suami
2. Calon istri
3. Wali
4. 2 orang saksi
5. Sigah (ijab abul)

38. Disajikan ilustrasi tentang problematika pernikahan, peserta didik dapat menentukan ketentuan atau
sahnya pernikahan menurut Undang-undang.

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang “Perkawinan”

Pasal 2
1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.
2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3
1) Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang isteri. Seorang wanita
hanya boleh mempunyai seorang suami.
2) Pengadilan, dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang apabila dikehendaki
oleh fihak-fihak yang bersangkutan.
Pasal 6
1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai.
2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun harus
mendapat izin kedua orang tua.
3) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu
menyatakan kehendaknya, maka izin dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih
hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.
4) Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu untuk menyatakan
kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan
darah dalam garis keturunan lurus keatas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan
kehendaknya.
5) Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini, atau
salah seorang atau lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka Pengadilan dalam daerah
hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat
memberikan izin setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini.
6) Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.
Pasal 7
1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita
sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
2) Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan atau Pejabat
lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita.
3) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang tua tersebut dalam Pasal 6 ayat (3)
dan (4) Undang-undang ini, berlaku juga dalam hal permintaan dispensasi tersebut ayat (2) pasal ini dengan
tidak mengurangi yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
Pasal 8
Perkawinan dilarang antara dua orang yang:
a. berhubungan darah dalam garis keturunan lurus kebawah ataupun keatas;
b. berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara saudara, antara seorang dengan saudara
orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya;
c. berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri menantu dan ibu/bapak tiri;
d. berhubungan susuan, yaitu orang tua susuan, anak susuan, saudara susuan dan bibi/paman susuan;
e. berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenakan dari isteri, dalam hal seorang suami
beristeri lebih dari seorang;
f. mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku, dilarang kawin.
Pasal 22
Perkawinan dapat dibatalkan, apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan.
Pasal 23
Yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan yaitu :
a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus keatas dari suami atau isteri;
b. Suami atau isteri;
c. Pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum diputuskan;
d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2) Pasal 16 Undang-undang ini dan setiap orang yang mempunyai
kepentingan hukum secara langsung terhadap perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus.

*NB: Yang lengkap bisa dicari di http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_74.htm

39. Disajikan deskripsi tentang pernikahan, peserta didik dapat menentukan ketentuan, talak, iddah, atau
ruju’.

A. TALAQ
Pengertian
Talak terambil dari kata “Ithlaq” yang menurut bahasa artinya melepaskan atau meninggalkan. Menurut istilah
syara’ talak yaitu melepaskan perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri.
Talak adalah perceraian melepaskan ikatan nikah dari pihak suami dengan mengucapkan lafadz yang tertentu
Rukun Talaq
1. Suami
2. Istri
3. Sigat talaq
Macam-macam Talaq
Ditinjau dari segi Jumlah
1. Talaq satu yaitu talaq pertama kali dan suami hanya menjatuhkan hanya dengan talak Satu
2. Talaq dua adalah talaq suami yang kedua kalinya atau talak pertama yang dijatuhkan talak 2 oleh suami (aku
talaq kamu dengan talaq 2)
3. Talaq tiga yaitu talaq yang dijatuhkan oleh suami untuk ketiga kalinya atau talaq pertama dengan ucapan talaq
tiga
Ditinjau dari segi boleh atau tidaknya bekas suami rujuk
 Talaq raj’I yaitu talaq yang boleh bekas suami rujuk kembali sebelum atau sesudah mada iddahnya habis dan
dalam hal ini nikahnya tidak di ulang lagi (QS.Al-Baqarah 229)
 Talaq Ba’in yaitu talaq yang dijatuhkan suami dan bekas suami toidak boleh rujuk kembali kecuali dengan aqad
nikah yang baru dan rukun dan syaratnya
1. Ba’in shuqra yaitu yang menghilangkan pemilikan mantan suami terhadap mantan isteri tetapi tidak
menghilangkan kebolehan mantan suami untuk rujuk (talq sebelem bercampur,talak 1 dan 2 tetapi masa
iddahnya sudah habis,khuluk,karena salah seseorang masuk penjara)
2. Ba’in qubra yaitu talaq 3 dimana mantan suami tidak boleh rujuk kembali kecuali apabila mantan isterinya nikah
lagi dan digauli kemudian dia dicerai oleh suaminya yang kedua (QS.Al-Baqarah,230)
Ditinjau dari segi keadaan isteri
1. Talaq sunny à talaq suami pada isteri yang pernah dicampurinya dan pada waktu itu keadaan isteri dalam
keadaan suci dan belum dicampuri,sedang hamil dan jelas hamilnya
2. Talaq Bid’ià Talaq yang dijatuhkan suami kepada isteri yang pernah dicampurinya dan pada waktu itu isterinya
sedang haid dan setelah suci isterinya dicampuri
3. Talaq la sunni la bid’I yaitu talaq yang dijatuhkan suami dengan keadaan isteri belum pernah dicampuri dan
belum pernah haid (dibawah umur) atau sudah maonopouse
Ditinjau dari segi tegas atau tidaknya kata –kata yang dipergunakan
1. Talaq saharih yaitu talaq yang lafalnya jelas dengan kata talaq dan dipahami sebagai talaq saat dijatuhkan
2. Talaq kinayah yaitu talaq yang menggunakan kata-kata sindiran atau samara-samar yang tujuannya untuk
menjatuhkan talaq
3. Ditinjau dari langsung atau tidaknya menjatuhkan talaq
4. Talaq Muallaq yaitu talaq yang dikaitkan dengan syarat tertentu dan talaq akan jatuhnya bila syarat yang
disebutkan suami terwujud
5. Talaq ghairu muallaq yaitu talaq yang tidak dikaitkan dengan sutu syarat tertentu
Ditinjau dari segi cara suami menyampaikan talaq
1. Talaq dengan ucapan yaitu ycapan talaq langsung dari suami dan isteri mendengar langsung ucapan itu
2. Talaq dengan tulisan yaitu talaq yang disampaikan pada isteri berupa tulisan dan isteri memahaminya
3. Talaq dengan isyarat yaitu talaq yang disampaikan secara isyarat (tuna wicara) dan isteri memahami maksudnya
itu sebagai talaq
4. Talaq dengan utusan yaitu talaq yang dijatuhkan suami dengan melalui perantaraan orang yang bias dipercaya
untuk menyampaikan maksud bahwa suaminya menalaq isterinya

B. IDDAH
Pengertian
Iddah menurut syara’ adalah masa menunggu yang ditetapkan oleh syara’ bagi wanita yang dicerai oleh suminya
baik karena cerai mati atau cerai hidup dan masa iddah ini hanya berlaku bagi isteri yang sudah di gauli oleh
suminya (QS.Al-Ahzab/33: 49)
Macam-macam Iddah
1. Isteri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan tidak hamil baik ia dalam sedang haid atau sudah lepas
haidnya atau sudah dicampiri suaminya maka masa idahnya 4 bulan 10 hari.
2. Isteri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan hamil maka masa idahnya adalah sampai ia melahirkan
walaupun kurang dari 4 bulan 10 hari
3. Isteri yang ditalaq suaminya dalam keadaan hamil maka masa idahnya sampai ia melahirkan kandunganya
(QS.At-Talaq/65:4)
4. Isteri yang ditalaq suaminya dan ia masih haid maka masa iddahnya adalah 3 kali suci (Qs. Al-Baqarah/2:228)
5. Isteri yang ditalaq suaminya padahal ia belum pernah haid atau sudah tidak haid (monopouse) masa idahnya 3
bulan (QS.At-Thalaq/65:4)
Ketentuan Lain
a. Kewajiban mantan suami

1. Memberikan nafkah makan/belanja dfan tempat tinggal bagi perempuan yang ditalak raj’I sebagaimana
sabda rasulullah yang artinya: hak mendapat belanja dan tempat tinggal hanya dimilki oleh perempuan yang
boleh dirujuk oleh suaminya (HR.Ahmad dan Nasa’i)
2. Memberi nafkah makan/belanja dan tempat tinggal bagi perempuan yang ditalak ba’in dalam keadaan hamil
(QS.At-Thalaq/65:6)
3. Memberi tempat tinggal saja bagi perempuan yang ditalaq ba’in
b. Kewajiban mantan isteri
1. Tinggal dirumah yang disediakan mantan suaminya selama masa idahnya belum berakhir
2. Dapat menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat atau yang bias menimbulkan fitnah
3. Tidak boleh menerima pinangan kecuali pinangan mantan suaminya untuk rujuk kembali
C. RUJU’
Pengertian
Rujuk adalah mengembalikan ikatan dan hukum perkawinan secara penuh setelah terjadi talaq raj’I yang dilakukan
oleh mantan suami terhadsap mantan isterinya dalam masa idah selama mantan suami bermaksud islah,dasar
hukumnya adalah.QS.Al-Baqarah/2:228
Hukum Rujuk
a. Mubah/boleh adalah hukum asalnya sesuai dengan hadist rasulullah sbb: Artinya: dari ibnu umar ra
diriwayatkan ketika ia menceraikan isterinya,Nabi saw bersabda kepada umar (ayah ibnu umar) suruhlah ia
merujuk isterinya (mutafaq ‘alaih)
b. Haram apabila dengan rujuk pihak isteri dirugikan seperti keadaannya lebih menderita daripada sebelum di
rujuk. Makruh apabila diketahui bahwa meneruskan perceraian lebih bermanfaat bagi keduanya jika
dibandingakan dengan rujuk. Sunah apabila diketahui rujuk lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan
meneruskan perceraian
c. Wajib khusus bagi laki-laki yang beristeri lebih dari satu jika salah seorang ditalak sebelum gilirannya
disempurnakan
Rukun dan Syarat Rujuk
1. Istri
a. Sudah digauli oleh suami
b. Yang dijatuhkan adalah talaq raj’I bukan talaq ba’in, khulu, dan fasakh
c. Masih dalam masa iddah
2. Suami
a. Balig
b. Berakal sehat
c. Atas kemauan sendiri
3. Shighat
Diucapkan dengan terang-terangan
4. Saksi
40. Disajikan narasi tentang ahli waris, peserta didik dapat menentukan bagian ahli waris.
Menentukan bagian ahli waris :
Ahlul irsi (ahli waris)
Ahli warisadalah orang-orang yang mempunyai hubungan dengan simayat.Hubungan itu bisa berupa
perkawinan, hubungan nasab (keturunan),atau pernah memerdekakan simayat jika pernah menjadi budak.
Ditinjau dari segi bagiannya, ahli waris dibagi menjadi tiga macam;yaitu ahli waris zawil furud, asabat, dan zawil
arham.
a. Ahli waris zawil furud
Ahli waris zawil furud ialah ahli waris yang bagiannya telahditentukan banyak sedikitnya, misalnya sebagai
berikut:
a. Suami memperoleh setengah dari harta peninggalan istri jika istritidak meninggalkan anak. Apabila istri
meninggalkan anak, bagian suamiseperempat.
b. Istri mendapat seperempat dari harta peninggalan suami jika suamitidak meninggalkan anak. Apabila
suami menginggalkan anak, bagian istriseperdelapan.
b. Ahli waris asabat
Ahli waris asabat ialah ahli waris yang belum ditentukan besarkecilnya bagian yang diterima, bahkan ada
kemungkinan asabat tidak memperolehbagiaan sama sekali. Hal ini dipengaruhi ahli waris zawil furud.
Asabat dibagi menjadi tiga macam, yaitu asabat binafsih, asabatbil-gair, dan asabat ma’al-gair.
 Asabat binafsih, yaitu ahli waris yang secara otomatis dapatmenjadi asabat, tanpa sebab yang lain.
Mereka itu ialah :
a. Anak laki-laki, cucu laki-laki terus ke bawah garis laki-laki
b. Bapak, kakek, terus ke atas garis laki-laki
c. Saudara laki-laki sekandung dan sebapak
d. Anak saudara laki-laki sekandung dan sebapak
e. Paman sekandung dengan bapak atau sebapak saja
f. Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak atau sebapak.
 Aasabat bil-gair, yaitu ahli waris yang dapat menjadi asabat apabila di tarik ahli waris lain. Mereka itu
ialah :
a. Anak perempuan karena ditarik oleh anak laki-laki
b. Cucu perempuan karena ditarik cucu laki-laki
c. Saudara perempuan sekandung karena ditariksaudara laki-laki sekandung
d. Saudara perempuan sebapak karena ditarik saudara laki-laki sebapak.
 Asabat ma’al-gair, yaitu ahli waris yang menjadi asabat bersamaahli waris lainnya. Mereka itu ialah :
a. Saudara perempuan sekandung (seorang atau lebih) bersama dengananak perempuan (seorang
atau lebih)
b. Saudara permpuan sebapak (seoarang atua lebih) bersama dengan anak perempuan (seorang
ataulebih)
c. Ahli waris zawil arham
Ahli wariszawil ahram ialah ahli waris yang sudah jauh hubungan kekeluargaannya denganmayat. Ahli
waris ini tidak mendapat bagian, kecuali karena mendapat pemberiandari zawil furud dan asabat atau karena
tidak ada ahli waris lain (zawil furuddan asabat).

41. Menghitung bagian masing-masing ahli waris.


a. Dapat ½ bagian : suami/istri(jk tdk ada anak Lk/cucu lk atau pr dari anak lk), anak perempuan(kalau menjadi
saudara tunggal),cucu Pr&saudara kandung Pr&saudara Pr sebapak(jika sendirian)
b. Dapat ¼:suami/istri(jk tdk ada anak Lk/cucu lk atau pr dari anak lk)
c. Dapat 1/8:istri(jk suami punya anak/cucu lk atau pr dari lk. Jika suami lebih dari satu maka 1/8 dibagi rata antar
sama istri)
d. Dapat 2/3:2 anak pr &2 cucu pr&2 saudara kandung pr&2 saudara pr sebapakatau lebih(tdk ada lk)
e. Dapat 1/3:ibu(jika yg meninggal td ada anak lk/cucupratau lk dari anak lk,tdk punya saudara 2 atau lebih)dua
saudara seibu atau lebih(jika yg meninggal tdk memiliki bapak/kakek/anak lk/cucu lk&pr dari anak lk), kakek(jika
bersama 2 saudara kandung lk atau 4 saudara kandung pr/ seorang saudara kandung lk atau 2 saudara kandung
pr
f. Dapat 1/6:ibu(jika yg meninggal punya anak lk/cucu l,saudara lk/pr lebih dari 2 yg sekandung),nenek(jika yg
meinggal tdk ada ibu.jika nenk ada 2 maka dibagi rata),bapak secara mutlak dapat 1/6 baik org yg meninggal
memiliki anak atau tidak, kakek(jika tdk ada bpk, saudara seibu(baik lk/pr,jika yg meninggal tdk ada
bapak/kakek/anak lk/cucu pr&lk dari anak lk),cucu pr dari anak lk(jika bersama dgn anak pr tunggal,tdk ada
saudara lk,tdk ada anak lk paman dr bapak),saudara pr sebapak(jika ada seorang saudara pr sekandung,tdk
meiliki saudara lk sebapak,tdk ada ibu,tdk ada kakek, tdak ada anak lk)

42. Menganalisis hikmah dan manfaat hukum waris Islam


a. Tercipta ketentraman hidup dan suasana keluarga yang harmonis.
b. Menciptakan keadilan dan mencegah konflik pertikaian.

43 & 44 Mengidentifikasi substansi dan strategi dakwah Rasullullah Saw. periode Mekah danMadinah
Saat di mekah, Rasulullah S.A.W berdakwah secara tertutup, dan sembunyi2. Lebih mengutamakan dakwah
tentang tauhid&akidah, yaitu mengesakan Allah SWT sebagai Tuhan semesta Alam.
Sedangkan di madinah, Rasulullah SAW lebih terbuka, terang2an, dan lebih masif berdakwahnya. Dakwahnya
tentang sistm ekonomi, pemerintahan, haji, makanan, kisah rasul dan lain sebagainya.
Strategi dakwah Nabi Muhammad saw. pada periode Makkah berbeda dengan periode Madinah, pada periode
Makkah lebih dominan strategi cultural dan mobilitas yang dilakukan adalah mobilitas horizontal, sedang periode
Madinah lebih dominan strategi cultural dan mobilitas diaplikasikan dalam mobilitas vertical. Nabi membedakan
dakwah beliau dengan pertimbangan melihat kondisi (realitas) yang berbeda dari masyarakat masing-masing
periode yang dihadapi beliau.

45. Tokoh-tokoh Islam yang mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa kejayaan
 ilmu filsafat
a. Al-Kindi (809-873 M) e. Ibnu Shina (980-1037 M)
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M) f. Al Ghazali (1085-1101 M)
c. Ibnu Bajah (wafat pada tahun 523 M) g. Ibnu Rusd (1126-1198 M)
d. Ibnu Thufail (wafat pada 581 M)
 Bidang Kedokteran  Bidang Seni Ukir:
a. Jabir bin Hayyan (wafat 788 M) Badr dan Tariff (961-976 M)
b. Hurain bin Ishaq (810-878 M)  Ilmu Tafsir
c. Thabib bin Qurra (836-901 M) a. Ibnu Jarir ath Tabary
d. Ar-Razi atau Razes (809-875 M) b. Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H)
 Bidang Matematika c. As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat
a. Umar Al-Farukhan 150 H)
b. Al-Khawarizmi d. Muhammad bin Ishak
 Bidang Astronomi  Ilmu Hadis
a. Al-Farazi: pencipta Astro lobe a. Imam Bukhori (194-256 H)
b. Al-Gattani/Al-Betagnius b. Imam Muslim (wafat 231 H)
c. Abul Wafa: menemukan jalan ketiga c. Ibnu Majah (wafat 273 H)
dari bulan d. Abu Daud (wafat 275 H)
d. Al Farghoni atau Al-Fragenius e. At Tirmidzi
Tokoh-tokoh Islam dan Karyanya:

1. Ibnu Rusyd/Abu Al Walid Muhammad Ibnu Rusyd (520-595 H)

lahir di Cordova (Spanyol) dan wafat di Marakesy (Maroko). Beliau menguasai ilmu fiqih,
ilmu kalam, sastra arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran dan filsafat. Karya nya
antara lain: Kitab Bidayat Al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqih), Kuliyat Fi At-
Tib (buku tentang kedokteran), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-syariat.

2. Al Ghazali/Abu Hamid al-Ghazali (450-505 H)

Lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara dan wafat di Tus juga. Jasa jasa beliau
terhadap umat Islam yaitu:
a. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus menjadi guru besarnya
b. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqih di Tus
c. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf, teologi,
filsafat, logika, dan fiqih

Bukunya yang terkenal diantaranya: Ihya ‘Ulum ad-Din (membahas masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan
tasawwuf berdasarkan al Quran dan hadis), tahafu al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf).

Beliau mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam)

3. Al-Kindi/Yakub bin Ishak Al-Kindi (805-873 M)

Lahir di Kufah dan wafat di Bagdad. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika,
astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau disebut Failasuf al-
Arab

4. Al-Farabi/Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag Al-Farabi (872-950 M)

Lahir di Farabi Transoxania dan wafat di Damsyik. Beliau menekuni berbagai bidang ilmu
pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan
astronomi. Karyanya yang terkenal Ar-Royu Ahlul al-Madinah wa al-Fadilah (pemikiran
tentang penduduk negara utama)

5. Ibu Sina/Abu Ali Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina

lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara dan wafat di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab,
geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.
Beliau menulis lebih dari 200 buku dan diantara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun
Fi at-Tib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang
filsafat dan ilmu pengetahuan.

46. Tokoh-tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern


a. Muhammad bin Abdul Wahab

Di Arab timbul suatu aliran Wahabiyah, yang mempunyai pengaruh pada pemikiran
pembaharuan di abad ke 19. Pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-
1787) yang lahir di Uyainah, Nejd, Arab Saudi.
Pemikiran yang dicetuskan Muhammad bin Abd Wahab untuk memperbaiki
kedudukan umat Islam timbul bukan sebagai reaksi terhadap suasana politik seperti
yang terdapat di Kerajaan Utsmani dan Kerajaan Mughal, tetapi sebagai reaksi
terhadap paham tauhid yang terdapat dikalangan umat Islam di waktu itu. Ia berpendapat:
1) Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah swt. Dan orang yang menyembah selain Allah swt. Telah
menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
2) Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta
pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekh atau wali dari kekuatan gaib.
3) Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga merupakan syirik
4) Meminta syafa’at selain dari kepada Allah swt. adalah juga syirik
5) Bernazar kepada selain dari Allah swt. juga syirik
6) Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Quran, hadis dan qais (analogi) merupakan kekufuran
7) Tidak percaya pada qada dan qadar Allah swt. juga merupakan kekufuran
8) Demikian pula menafsirkan al_Quran dengan ta’wil (interpretasi bebas) adalah kufur

Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran
pembaharuan di abad ke 19:

 Hanya Al-quran dan hadislah yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama tidak
merupakan sumber
 Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
 Pintu ijtihad terbuka dan tertutup
b. Syah Waliyullah
Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada 21 Februari 1703 M. Dia gemar menulis buku dan
banyak meninggalkan karya-karyanya, diantaranya buku Hujjatullah Al-Baligah dan Fuyun
Al-Harumain. Menurut pemikirannya, penyebab kelemahan dan kemunduran umat Islam
antara lain:
1) Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan
menjadi sistem kerajaan
2) Sistem demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan sistem
monarki absolut
3) Perpecahan dikalangan umat Islam yang disebabkan oleh berbagai pertentangan aliran dalam islam
4) Adat istiadat dan ajaran bukan Islam masuk ke dalam keyakinan umat Islam.

c. Muhammad Ali Pasya


Muhammad Ali Pasya lahir di Kawala, Yunani pada tahun 1765 M. Sebaagaimana raja-raja
Islam lainnya, dia juga mementingkan soal yang bersangkutan dengan militer. Ia yakin
bahwa kekuasaannya hanya dapat dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer.
Disamping itu, ia mengerti bahwa dibelakang kekuatan militer ada kekuatan ekonomi yang
sanggup membiayai pembaharuan dalam bidang militer, dan bidang bidang yang
bersangkutan dengan urusan militer. Jadi ada dua hal yang penting baginya, kemajuan
ekonomi dan kemajuan militer.
Ide dan gagasan Muhammad Ali Pasya sangat inovatif pada zamannya antara lain bahwa, untuk mendirikan
sekolah-sekola modern dan memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum. Sekolah inilah yang
kemudian dikenal sebagai sekolah modern di Mesir pada khususnya dan dunia Islam pada umumnya

d. Al-Tahtawi
Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi lahir pada 1801 dan wafat pada 1873 M. Pemikirannya:
1) Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga soal
hidup didunia
2) Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus
bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual
3) Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern
4) Kaum ulama harus memperlajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern
agar syariat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat modern.
5) Pendidikan harus bersifat universal
6) Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan statis

e. Jamaludin Al-Afgani
Jamaludin lahir di Afghanistan 1839 dan wafat di Istanbul 1897. Pemikirannya:
1) Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai
dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi, tetapi karena beberapa
faktor
2) Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus
menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali ke ajaran Islam yang murni
dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan
3) Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis.
4) Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antar umat Islam
harus dihidupkan kembali
f. Muhammad Abduh

Muhammad Abduh lahir di Mesir 1849 M. Ide ide pembaruan:


1) Pembukaan pintu ijtihad. Menurutnya, ijtihad merupakan dasar
penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam
2) Penghargaan terhadap akal. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan
dengan akal sebab dengan akal, ilmu pengetahuan akan maju
3) Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telaah dibuat
oleh negara yang bersangkutan

g. Rasyid Rida
Rasyid Rida lahir di Al-Qalamun 1865. Dia menerbitkan majalah Al-Urwah Al-Wusta
dan Al-Mannar. Pemikirannya tentang pembaruan Islam:
1)
Sikap aktif dan dinamis diklanagan umat Islam harus ditumbuhkan
2)
Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum Jabariyah
3)
Akal dapat di pergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip umum
4)
Umat Islam menguasai sains dan teknologi jika ingin maju
5)
Kemunduran umat Islam disebabkan banyakya unsur bid’ah dan khufarat yang masuk ke dalam ajaran
Islam
6) Kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh melalui hukum yang diciptakan Allah swt
7) Perlu menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah
8) Khalifah adalah penguasa diseluruh dunia Islam yang mengurusi bidang agama dan politik
9) Khalifah haruslah seorang mujtahid besar dengan bantuan para ulama dalam menerapkan prinsip
hukum Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
h. Sayyid Ahmad Khan
Ia lahir di Delhi 1817 dan menurut keterangan berasal dari keturunan Husein, cucu
Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah dan Ali. Pemikirannya tentang pembaruan
Islam:
1) Kemunduran umat Islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan
zaman dengan cara menguasai sains dan teknologi
2) Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat
sesuai dengan sunatullah yang tidak berubah
3) Sumber ajaran Islam hanyalah al-Quran dan hadis
4) Ia menentang taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam dapat berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
5) Ia berpendapat satu-satunya cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah
pendidikan

i. Sultan Mahmud II
Mahmud lahir pada tahun 1785, dia merupakan raja Utsmani yang menjadi pelopor
pembaharuan. Sultan Mahmud banyak melakukan pembaharuan dalam dunia Islam,
yaitu:
1) Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya
2) Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya
3) Memasukkan kurikulum umum ke dalam lembaga lembaga pendidikan
madrasah
4) Mendirikan sekolah Maktebi Ma’arif yang mempersiaapkan tenaga-
tenaga administrasi dan Maktebi Ulum’i edebiyet yang mempersiapkan tenaga-tenaga ahli penerjemah
5) Mendirikan sekolah kedokteraan, militer, dan teknik

j. Muhammad Iqbal
Ia lahir di Sialkot pada tahun 1876. Bukunya The Reconstruction of Religious Thought in
Islam adalah hasil ceramah ceramah yang diberikannya di beberapa universitas di India.
Berbeda dengan pembaru-pembaru lain, Muhammad Iqbal adalah penyair dan filosof.
Pemikirannya tentang pembaharuan Islam:
1) Ijtihad mempunyai kedudukan paling penting dalam pembaharuan
islam dan pintu ijtihad tetap terbuka
2) Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamisme.
3) Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dan kejumudan
dalam berpikir
4) Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai perkembangan zaman
5) Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat
6) Perhatian umat Islam terhadap zuhud menyebabkan kurangnya perhatian terhadap masalah-masalah
keduniaan dna sosial kemasyarakatan

47. Perkembangan Islam dan Strategi dakwah

 Teori Masuknya Islam di Nusantara


a. Teori Gujurat: Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat-India melalui peran para pedagang India
muslim pada sekitar abad ke 13. Pada Teori Gujurat diyakini bahwa masuknya Islam ke Indonesia dari
Gujurat berdasarkan adanya bukti yang berupa batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh pada
tahun 1297. Selain itu teori ini juga didasarkan pada corak ajaran Islam yang cenderung mempunyai warna
tasawuf.
b. Teori Persia: Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya
singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke 13 M. Teori Persia berdasarkan adanya bukti
maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke Indonesia. Di samping itu, terdapat persamaan
antara tradisi budaya Persia dengan Budaya Islam di Indonesia. Contohnya ialah pada peringatan 10
Muharam atau hari Asyura terdapat upacara Tabuik di Iran dan Tabuk di Sumatra Barat serta Jambi
sebagai lambang untuk mengarak jasad Husein bin Ali bi Abi Thalib yang terbunuh dalam peristiwa
Karbala.

c. Teori Mekkah: Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timue Tengah melalui jasa para pedagang
Arab muslim sekitar abad ke 7 M.
Pendapat ini berdasarkan adanya bukti perkampungan Islam di Pantai banus, Sumatra Barat atau yang
terkenal dengan sebutan Bandar Khalifah .
 Jalur masuknya Islam di Indonesia:
 Melalui jalur utara, dengan rute: Arab ( Mekah dan Madinah ) – Damaskus – Bagdad – Gujarat (panatai
barat India) – Nusantara.
 Melalui jalur selatan, dengan rute : Arab (Makah dan Madinah) – Yaman – Gujarat (pantai barat India) –
Srilangka – Nusantara.

 Strategidakwah Islam di Indonesia


a. Perdagangan: Di perkirakan pada abad ke 7 sampai dengan abad ke 11 Islam telah masuk ke Indonesia
melalui jalur perdagangan begitu juga dengan perkembangannya. Oleh belaiu para saudagar dari luar
maupun Indonesia sendiri, Islam disebarkan di sepanjang jalur perdagangan pada pelabuhan seperti Selat
Malaka, Samudra, Palembang, disusul Demak, Cirebon, Gresik, Tuban, Makasar serta Indonesia bagian
timur.
b. Pernikahan:Jalur pernikahan ditempuh oleh para ulama sekitar pada abad ke 11 sampai ke 13 M. Para
Saudagar muslim dari Gujurat, Arab Benggala dan yang lainnya menikah dengan orang Indonesia.
Umumnya saudagar yang menikah adalah orang-orang kaya dan terpandang, sehingga para pejabat serta
putri-putri raja diperistri dengan syarat harus masuk Islam terlebih dulu. Ternyata melalui jalur pernikahan
ini mempunyai pengaruh yang begitu besar dalam persebaran Islam di tanah air tercinta.
c. Pendidikan: Selain dari jalur perdagangan dan pernikahan, jalur pendidikan termasuk jalur yang sangat
penting dalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Jalur pendidikan dibentuk oleh para DAI yang
memang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah baru. Para DAI ini bukanlah
padagang, melainkan mereka adalah para pengembara yang hanya mengembara menuju wilayah baru
yang belum tersentuh Islam sama sekali dipandu oleh para pedagang hanya untuk berrdakwah. Dari para
DAI inilah gerak Islam di Indonesia semakin marak.Kalau pada awalnya Islam hanya di pantai-pantai
sepanjang jalar perdagangan, berkah para DAI gerak dakwah Islam berkembang luas hingga ke pulau-
pulau di Indonesia bagian timur.
d. tasawuf : Sekitar pada abad ke 12 sampai ke 14 M, melalui akulturasi budaya ini para DAI memberikan
kesan kepada masyarakat bahwa Islam sesuai dan tidak bertentangan dengan budaya meraka sehingga
tidak adanya keterpaksaan dalam memeluk agama Islam. Sebelum masuiknya Islam, di Indonesia sudah
ada akulturasi budaya antara kebudayaan Indonesia dan Budaya Hindu. Namun setelah Islam masuk
bersmama nilai-nilai kebudayaan, maka terjadi lagi akulturasi kebudayaan antara Budaya Indonesia
dengan Budaya Islam. Sehingga lahirlah ragam budaya baru dalam kebudayaan Indonesia
e. kesenian: saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah wayang, seperti yang dilakukan
oleh Sultan Kalijaga. Selain wayang, terdapat seni pahat, seni baangunan, seni tari, seni musik dan seni
sastra. Seni bangunan masjid yang ada merupakan bentuk akulturasi dari kebudayaan lokal Indonesia yang
sudah ada dari sebelum Islam, seperti bangunan Candi. Salah satu nya adalah masjid Kudus dengan
menara yang sangat terkenal. Hal ini membuktikan bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia dilakukan
oleh para penyebar Islam melalui cara damai dengan mengakomodasikan kebudayaan setempat.
f. Politik: Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya masuk Islam
terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam di wilayah ini.

48. KETELADANAN TOKOH ISLAM DI INDONESIA


 Wali Songo
Wali Songo mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di pesisir
pantai pulau Jawa. Daerah yang menjadi sasaran dakwah Wali Songo adalah pesisir pantai Gresik di Jawa Timur
hinga Cirebon dan Banten.
Mengislamkan pulau Jawa adalah prestasi besar bagi para Wali Songo, karena kemajuan Jawa akan
sangat mempengaruhi penyebaran Islam ke daerah lainnya. Pulau Jawa dengan kepadatan penduduknya dan
menjadi pusat pemerintahan bangsa Indonesiatentu akan sangat potensial untuk dijadikan contoh dakwah bagi
daerah lain.
Banyak hikmah yang dapat kita jadikan Ibrah atau pelajaran dari perajalan dakwah Wali Songo
.beberapa Hikmah yang dapat kita ambil dan kita teladani antara lain:
a. Wali Songo terkenal sebagai para ulama yang mempunyai Ilmu pengetahuan yang tinggi, khususnya ilmu
agama Islam.
b. Kecerdasan dan kesalehan para Wali membuat mereka bukan hanya diterima sebagai ulama oleh
masyarakat, tetapi mereka juga diterima ikut membangun pemerintahan.
c. Pendekatan dakwah melalui kesenian merupakan terobosan luar biasa bagi para Wali dalam berdakwah.
 Haji Samanhudi : pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI)
 K.H. Ahmad Dahlan : pendiri Muhamadiyah
 K.H. Hasyim Asy’ari : pendiri Nahdatul Ulama (NU)

49. BUKTI PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

1. Perkembangan Islam di Pakistan.


Islam masuk ke Pakistan pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik, dari Dinasti Umayyah, yang
berkuasa di tahun 705-715. Pada masa itu Pakistan di perintah oleh keluarga Brahmana. Di bawah pemerintahan
keluarga Brahmana rakyat Pakistan merasa menderita sehingga meminta bantuan kepada pemerintahan Islam di
Damaskus. Oleh karena itu, Khalifah Walid bin Abdul Malik mengirim pasukan Islam di bawah pimpinan Muhammad bin
Qasim yang akhirnya dapat menaklukan pemerintahan di Pakistan. Muhammad bin Qasim lalu di angkat menjadi
gubernur Pakistan.
Setelah Dinasti Umayyah mengalami kemunduran, Dinasti Abbasiyah pengganti Dinasti Umayyah, jabatan
gubernur yang diduduki Muhammad Qasim diganti oleh Al-Mansur. Al-Mansur kemudian mengirimkan pasukan
ekspedisi untuk mendirikan kota Mansurah sebagai markas militer. Dalam perkembangan selanjutnya, setelah Dinasti
Abbasiyah mengalami kemunduran, berbagai dinasti Islam silih berganti memerintah Pakistan.

2. Perkembangan Islam di India.


Setelah pakistan menjadi negara yang merdeka Islam di India menjadi minoritas. Islam di negara India
berkembang sejak tahun 1206 melalui keturunan Sultan Akbar. Masuknya Islam ke India dibuktikan dengan adanya
kerajaan Islam yang mulai berdiri sejak Dinasti Bani Umayyah berkuasa tahun 41 H (659 M). Berikut ini kerajaan-kerajaan
Islam di India yaitu Kerajaan Ghazi, Kerajaan Mameluk, Kerajaan Kilji.

3. Perkembangan Islam di Thailand


Islam masuk ke Thailand sekitar abad ke 10. Islam masuk ke Thailand melalui para pedagang dari jazirah Arab.
Para pedagang tersebut menyebarkan Islam di kalangan rakyat, terutama penduduk Pattani (Thailand Selatan). Rakyat
Pattani memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi. Untuk tempat ibadah mereka tidak membangun masjid, tetapi
hanya membangun semacam biara karena takut kepada raja yang bukan beragama Islam. Kurang lebih selama 300
tahun rakyat Pattani memeluk agama Islam secara sembunyi-sembunyi.
Pada tahun 1457, raja Pattani Phya Ta Nakpa dan seluruh pembesar Istana memeluk agama Islam berkat
perjuangan ulama dari Samudra Pasai, yaitu Syaik Said. Setelah masuk Islam Raja Pattani mengganti namanya menjadi
Sultan Ismail Syah dan Tak Pasai (sebutan Syaik Said) menjadi penasihat dan pengajar Islam dalam Istana. Sejak itu
agama Islam di jadikan agama resmi kerajaan Pattani dan di bangunlah Masjid Pintu Gerbang. Raja juga membuka
pondok pesantren sebagai pendidikan agama Islam, sehingga Pattani melahirkan para alim ulama. Di samping mengajar
para alim ulama juga menulis kitab-kitab berbahsa Arab dan Arab Melayu (Jawi).
Selain menjadi pusat pendidikan dan dakwah, Pattani juga merupakan pusat perdagangan terbesar di Asia pada
zamannya. Kerajaan Pattani berdiri selama tiga abad. Hingga kini Masjid Pintu Gerbang yang berdiri megah menjadi
simbol keberadaan umat Islam di Pattani.

4. Perkembangan Islam di Amerika.


Pada seperempat akhir abad ke-19 banyak orang Islam dari Timur Tengah dan daerah lainnya, seperti Suriah,
Rusia, Turki, Balkan, dan Prancis datang ke Amerika. Tujuan mereka sama denga n imigran lain, yaitu lari dari keadaan
yang tidak mereka inginkan di negerinya dan dalam rangka untuk memeperoleh kehidupan yang lebih baik di dunia yang
baru. Mereka banyak berhasil memelihara identitasnya sebagai muslim dan membentuk masyarakat yang tersebar di
beberapa kota di Amerika Serikat dan Kanada.
Tahap berikutnya agama Islam masuk ke Amerika di bawah oleh para pedagang sutra yang dating dari berbagai
negeri yang tidak jelas asalnya. Di antaranya ada yang bernama Wallace Fard Muhammad. Beliau menyebarkan Islam
mulai dari tahun 1930 dikalangan masyarakat negro Amerika yang pada waktu itu masih kuat kepercayaannya. Wallace
Fard Muhammad atau Fard Muhammad berusaha membebaskan masyarakat negro dengan berlandaskan Al-Qur’an.
Penerus Muhammad Fard untuk menyebarkan Islam di Amerika adalah Elijah Pook. Elijah pook kemudian
mengganti namanya dengan Elijah Muhammad. Elijah Muhammad merupakan orang yang cerdas, kuat pendiriannya,
dan juga mengenal psikologi massa.
Elijah Muhammad bersama para pengikut-pengikutnya merasa yakin bahwa dengan agama Islam manusia dapat
menemukan kebahagiaan sesungguhnya. Manusia dapat menemukan identitas ketuhanannya. Dakwah yang dilakukan
Elijah Muhammad membuat simpati banyak orang, seperti Malcolm-X. Malcolm-X merupakan seorang orator negro
amerika yang ulung. Setelah masuk Islam Malcolm-X mengubah namanya menjadi Ali Haji Malik al-Shabaa.
Pada tanggal 25 Februari 1975, Elijah Muhammad meninggal dunia. Ia telah meninggalkan jasa yang besar
dikalangan orang-orang muslim negro. Benyak sekolah dan masjid yang telah dibangun. Di bidang organisasi ia telah
meninggalkan suatu jamaah yang besar dan teratur. Di bidang ekonomi ia meninggalkan warisan senilai 80 juta dolar
yang ditanam di berbagai perusahaan. Pengganti Elijah Muhammad adalah Waris Deen Muhammad.

5. Perkembangan Islam di Spanyol.


Di Negara Spanyol umat Islam pernah mengalami masa jayanya. Yaitu ketika berada dibawah kekuasaan Bani
Umayyah. Banyak peninggalan dari peradaban Islam yang kini masih menjadi saksi sejarah. Karena begitu lama hidup
dan membentuk kultur Islam, maka sampai sekarang masih membekas pada masyarakat Spanyol meskipun usaha
penguburan terhadap seluruh nilai-nilai yang mengandung keislaman terus berlangsung setelah Spanyol jatuh pada
naungan kristiani. Usaha pengembangan terhadap Islam berlangsung sampai abad ke-20.
Pada tahun 1978, Undang-Undang Spanyol mengangkat semua agama pada tingkat yang sederajat dan
mendapat perlakuan yang sama serta kebebasan beragama dijamin oleh hukum. Dengan adanya undang-undang
tersebut kegiatan mulai hidup kembali.

6. Perkembangan Islam di Belanda.


Agama Islam di negara Belanda berkembang berkat perjuangan Abdul Wahid Van Bommel. Di sana berdiri
organisasi Islam seperti Federatie Organisaties Muslim Nederland yang diketuai oleh Abdul Wahid. Organisai tersebut
kemudian diubah menjadi Islamitische Informatie Cendrum. Melalui organisasi tersebut beliau berjuang menuntut hak
guna dapat menunaikan shalat wajib lima waktu dan termasuk shalat jum’at.
Berdasarkan data statistik Central Burea de Statistick 1994 jumlah umat Islam Belanda mencapai 3,7% dari total
penduduk 15.341.553 jiwa. Umat Islam di Belanda umumnya imigran yang bersal dari Turki, Maroko, Suriname,
Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli Belanda.
Pada tahun 1990, di seluruh belanda jumlah masjid mencapai 300 buah, di antaranya Masjid Mubarak yang
didirikan di kalangan Ahmadiyah dan Masjid Maluku, An-Nur di Balk. Masjid lain yang terkenal adalah Masjid Al-Hikma di
Heesurjkpein, Deen Haag. Masjid tersebut tanpa kubah dan berbentuk rumah panjang. Pada awalnya Masjid al-Hikma
adalah Gereja Immanuel yang ditinggalkan jamaatnya dan kemudian dibeli seorang pengusaha Indonesia (Probusutedjo)
untuk dijadikan masjid. Masjid itu kemudian diserah terimakan Probosutedjo untuk umat Islam pada 1 Juli 1996.

7. Perkembangan Islam di Inggris.


Penyebaran Islam di Inggris terjadi berkat jasa Mozambores. Mozambores merupakan dokter Istana Raja Henry I.
setelah masuk Islam Mozambores mengganti namanya menjadi petrus al-ponsi. Pengembangan Islam oleh Mozambores
biasanya dilakukan pada hari-hari libur, seperti hari sabtu dan ahad.
Di Inggris banyak berdiri berbagai organisasi keislaman seperti berikut ini:
a. The Islamic Council of Europe (Majelis Islam Eropa), sebagai pengawas kebudayaan eropa.
b. The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris ).
c. The Association for British Moslem (Perhimpunan Muslim Inggris).
d. Islamic Foundation dan Moslem’s Institute, keduanya bergarak dalam bidang penelitian. Anggota-anggotanya
terdiri atas orang-orang Inggris dan imigran.
Salah satu buktu berkembangnya Islam di Inggris adalah adanya masjid di pusat kota London. Yaitu Masjid Agung
(Central Mosque) Regents Park yang mampu menampung jamaah hingga 4.000 orang. Perancang Masjid tersebut adalah
Fredrik Gobberd and Patners. Masjid itu juga dilengkapi dengan perpustakaan sebagai pusat kegiatang sisoal dan
administrasi.

8. Perkembangan Islam di Australia.


Pada abad ke-20 perkembangan masjid di Australia cukup menggembirakan karena banyak masjid yang dibuat
oleh arsitek yang berasal dari penduduk pribumi Australia di antaranya sebagai berikut :
a. Pada tahun 1907 di Brisbane didirikan masjid yang indah dan besar oleh arsitek Sharif Abosi dan Ismeth Abidin.
b. Pada tahun 1967 di Queensland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center di bawah pimpinan Fethi Seit
Mecea.
c. Pada tahun 1970 di Mareebe diresmikan sebuah masjid yang mampu memuat 300 jamaah dengan imamnya H.
Abdul lathif.
d. Di kota Sarrey Hill di bangun Masjid Raya Faisal dengan bantuan pemerintahan Arab Saudi.
Pendidikan Islam di Australia diselenggarakan dengan tujuan agar dapat melestarikan pertumbuhan kehidupan
agama Islam. Oleh karena itu, di Brisbane didirikan Queesland Islamic Society yang bertujuan menyadarkan anak-anak
muslim untuk melakukan shalat dan hubungan baik sesama manusia. Mereka selama 5-15 tahun menerima pelajaran Al-
Qur’an dan tata kehidupan secara islam. Pelajaran terdiri atas anak-anak dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika,
Libanon, dan Australia.
9. Perkembangan Islam di Sudan.
Islam masuk ke Sudan pada masa perluasan yang dilakukan oleh Abdullah bin Said bin Abi Sarah. Ia mencoba
memasuki kota Noubah dua kali pada pemerintahan Ustman bin Affan, yaitu pada tahun 20 H (640 M) dan tahun 31 H
(651 M). Kerajaan Islam di Sudan yang terkenal antara lain Kerajaan al-Funji tahun 1505-1820, kesultanan Darafura
tahun 1638-1875, dan Kerajaan Tog tahun 1570 sampai ahir abad ke-19.
Penyebaran Islam di Sudan dilakukan dengan cara mengajarkan ilmu tasawuf dan ajaran filsafat. Ahli tarekat dan
tasawuf yang mashur dan berpengaruh di kalangan muslim di Sudan pada saat itu antara lain sebagai berikut :
a. Abdul Qadir jaelani tahun 1179-1186.
b. Abu Hasan asy-Syazili tahun 1196-1258.
Perkembangan selanjutnya, pemerintah sudan mendirikan sekolah-sekolah umum dan sekolah kejuruan serta
pondok-pondok pesantren. Sekolah Islam yang termasyhur di sudan adalah Ma’hadul I’lmy yang berdiri sejak tahun 1901
dan masa belajar di sana adalah 12 tahun.

50. FAKTOR KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN UMAT ISLAM


Sebab-sebab Kejayaan Umat islam :

1. Ajaran reformasi Islam


2. Perkembangan Organisasi Negara
3. Perkembangan ilmu Pengetahuan
4. Perluasan daerah Islam
5. Dengan hukum-hukum Islam, maka masyarakat dunia akan merasakan kesejahteraan, kebersamaan, hidup
saling menopang dan mendukung, dalam naungan sistem pemerintahan yang agung dan mulia.
6. Sistem kenegaraan dan pemerintahan dalam pandangan Islam didasarkan pada prinsip keuniversalan,
penghapusan diskriminasi ras, suku, dan bangsa, serta proteksi. Prinsip ini terlihat jelas pada model kenegaraan
serta sistem pemerintahannya.
7. Pada dasarnya, bentuk negara dalam pandangan Islam adalah kesatuan. Selain itu, Islam juga mengenalkan
negara global (universal state) yang dikendalikan oleh kepemimpinan tunggal. Konsep negara universal ini
merupakan konsekuensi logis dari ajaran Islam yang bersifat universal (ditujukan untuk seluruh umat manusia).

Sebab-sebab Kemunduran Umat islam :

1) Faktor internal
a. Keruntuhan islam sering disebabkan oleh para pemimpin yang tidak bertanggungjawab.
b. Pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengincar kekuasaan.
c. Kemungkinan terjadinya desentralisasi dan pembagian kekuasaan didaerah-daerah.
d. Menerapkan pajak berlebihan menjadi kebijakan favorit yang dibebankan kepada semua rakyat, tak
terkecuali.
e. Garis perpecahan antara arab dan non arab, muslim arab dan muslim non arab, antara muslim dengan
kaum dzimmi.
f. Menurunnya stabilitas keamanan dan bangunan yang tidak terperhatikan sehingga sering terjadi banjir
yang membawa malapetaka.
g. Banyaknya orang kelaparan yang tidak diperhatikan
h. Wabah penyakit sering muncul seperti cacar, pes, malaria dan sejenis demam lainnya.\
i. Serangan al-Ghazali (w. 1111) terhadap para filosuf dan ilmuwan, yang menyerang rasionalisme dan
mengajukan tasawuf sebagai alternative yang paling mungkin untuk menjadi jalan hidup dan penemuan
kebenaran agama. Al-Ghazali sangat berpengaruh di dunia Islam, sunni khususnya, sehingga
mengakibatkan minat orang terhadap falsafah dan ilmu pengetahuan menjadi lemah.
2) Faktor Eksternal
Penyebab eksternal sebagaimana berikut :
a. Pengaruh negative dari aliran-aliran alam pikiran Islam periode sebelumnya
b. Pengaruh perang bumi hangus yang dilancarkan oleh bangsa Tartar dari Timur dan serangan Tentara
Salib Nasrani dari Barat.

Anda mungkin juga menyukai