PENDAHULUAN
pg. 1
I.II. Rumusan Masalah
II.I. Jelaskan Pengertian Perdagangan dan Pembayaran Internasional !
II.II. Jelaskan Konsep dan Unsur-Unsur Neraca Pembayaran dan
Perdagangan !
II.III. Jelaskan Tentang Konstelasi Perdagangan Dunia !
II.IV. Bagaimana GATT 1994 dan Kesiapan Indonesia ?
II.V. Bagaimana Transaksi Belanja Indonesia ?
II.VI. Jelaskan Pengertian Neraca Modal dan Cadangan Devisa !
II.VII. Bagaimana Kebijakan Perdagangan dan Pembayaran
Internasional ?
pg. 2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pembayaran internasional
Pembayaran Internasional adalah pembayaran atas transaksi yang
dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan
internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan
sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya
dilaksanakan melalui bank.
pg. 3
lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ). Neraca pembayaran
mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa,hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca
pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas
modal dan finansial, dan item item finansial. Dan untuk menyusun neraca
pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu
dibedakan antara debit dengan transaksi kredit.
pg. 4
C. Jenis-Jenis Neraca Pembayaran
1. Neraca Pembayaran dan Perdagangan Defisit
Neraca pembayaran defisit adalah neraca pembayaran yang
menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri (disebut
transaksi debet) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari
luar negeri (disebut transaksi kredit).
pg. 5
jasa, dan jika bernilai negatif bila impor jasa lebih besar dari
ekspornya.
pg. 6
dari penduduk negara lain. Termasuk dalam impor jasa adalah
pembayaran pendapatan (bunga, deviden, atau keuntungan) untuk
modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.
pg. 7
a) Transaksi modal jangka pendek, meliputi :
Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit)
atau kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk
negara lain (transaksi debet).
Deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito
bank didalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi
kredit).
Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi
debet) atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka
pendek kepada penduduk negara lain (transaksi kredit).
b) Transaksi modal jangka panjang, meliputi :
Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi
asing di dalam negeri (transaksi kredit).
Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk
negara lain (transaksi debet) atau pembelian surat-surat
berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing
(transaksi kredit).
Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk
negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang
yang diterima dari penduduk negara lain (transaksi kredit).
pg. 8
3. Cadangan Devisa
Cadangan devisa adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan
dan dikuasai oleh bank sentral. Bank Sentral di Indonesia sampai saat
ini diberi nama Bank Indonesia. Dana cadangan devisa ini digunakan
untuk membiayai impor dan kewajiban lain kepada pihak asing,
seperti pembayaran pinjaman luar negeri. Besar kecilnya cadangan
devisa tergantung pada neraca pembayaran. Cadangan devisa berasal
dari dua sumber, yaitu pendapatan ekspor bersih atau surplus neraca
modal.
pg. 9
dasawarsa 1970-an, situasi perdagangan dunia bahkan situasi
perekonomian dunia pada umunnya diawali dengan dua kejadian penting.
Pertama ialah memutuskan hubungan nilai dollar AS dengan emas.
Peristiwa kedua ialah krisis minyak yang terjadi ada tahun 1973 akibat
embargo yang dilakukan oleh negara-negara Arab terhadap beberapa
Negara barat industrian, menyusul protes mereka atas berpiihaknya
kelompok yang terakhir ini pada Israel dalam perang Arab Israel ketika
itu.
pg. 10
tidak lepas dari upaya pembentukan International Trade Organization dan
GATT. Usai Perang Dunia II masyarakat internasional menyadari untuk
membahas dan mengatur masalah perdagangan serta ketenagakerjaan
internasional. WTO lahir menggantikan GATT pada tanggal 1 Januari
1995 sebagai organisasi perdagangan dunia. Sekretariat GATT dijadikan
sebagai sekretariat WTO, dan WTO sebagai orgaisasi internasional lebih
memenuhi syarat sebagai organisasi internasional dan lebih luas dari pada
GATT. WTO adalah organisasi internasional publik yang beranggotakan
153 negara (pada tahun 2008). Salah satu blok perdagangan bebas yang
dibentuk adalah ASEAN Free Trade Area (yang selanjutnya disingkat
AFTA). The Association of Southeast Asian Nations (yang selanjutnya
disingkat ASEAN) didirikan oleh lima negara di Asia Tenggara, yakni
Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura pada bulan
Agustus tahun 1967.
pg. 11
kebijakan perdagangan mereka. Hukum WTO menyediakan peraturan-
peraturan untuk menjembatani liberalisasi perdagangan dengan nilai-nilai
dan kepentingan-kepentingan sosial lainnya. Peraturan-peraturan ini ada
dalam wujud pengecualian yang sangat luas terhadap disiplin dasar dari
WTO. Pengecualian-pengecualian ini memperbolehkan anggota WTO
dalam situasi tertentu untuk mengadopsi dan mempertahankan peraturan-
peraturan dan tindakan-tindakan guna melindungi nilai-nilai dan
kepentingan sosial lainya yang sangat penting, meskipun peraturan atau
tindakan tersebut bertentangan dengan disiplin subtansif yang terkandung
dalam GATT 1994. Adapun pengecualian tersebut dapat dikelompokan
menjadi beberapa jenis diantaranya, yaitu:
pg. 12
memberikan waktu bagi industry domestik untuk dapat beradaptasi
terhadap kondisi pasar yang baru. Sebagaimana diatur dalam pasal
XIX GATT 1994, tindakan pengamanan perdagangan hanya dapat
diterapkan bila tiga persyaratan telah dipenuhi.
d. Pengecualian Untuk Pembangunan Ekonomi Pengecualian terakhir
yang diberikan oleh WTO adalah pengecualian pembangunan ekonomi
untuk membantu Negara berkembang. Hampir semua perjanjian di
WTO mengatur mengenai perlakuan yang khusus dan berbeda (Special
and Differential Treatment) untuk anggota Negara berkembang guna
memfasilitasi mereka agar dapat masuk ke dalam sistem perdagangan
dunia untuk mendorong pembangunan ekonomi mereka.
pg. 13
WTO ditujukan untuk menghasilkan kondisi-kondisi yang bersifat
timbal balik dan saling menguntungkan sehingga semua negara dapat
menarik manfaatnya. Melalui WTO, diluncurkan suatu model perdagangan
dimana kegiatan perdagangan antar negara diharapkan dapat berjalan
dengan lancar. Pada prinsipnya World Trade Organization (WTO)
merupakan suatu sarana untuk mendorong terjadinya suatu perdagangan
bebas yang tertib dan adil di dunia ini. Dalam menjalankan tugasnya untuk
mendorong terciptanya perdagangan bebas tersebut, World Trade
Organization (WTO) memberlakukan beberapa prinsip yang menjadi
pilar-pilar World Trade Organization (WTO). Yang terpenting di antara
prinsipprinsip tersebut adalah sebagai berikut: Prinsip Perlindungan
Melalui Tarif, Prinsip National Treatment, Prinsip Most Favoured Nations,
Prinsip Reciprocity (Timbal Balik), Prinsip Larangan Pembatasan
Kuantitatif. Prinsip Most Favoured Nations merupakan prinsip dasar
(utama) WTO yang menyatakan bahwa suatu kebijakan perdagangan harus
dilaksanakan atas dasar nondiskriminatif, yakni semua negara harus
diperlakukan atas dasar yang sama dan semua negara menikmati
keuntungan dari suatu kebijaksanaan perdagangan.
I EKSPOR 175.980,0 150.366,3 145.186,2 168.828,2 180.215,0 1,65 44.272,9 40.510,2 -8,50
-MIGAS 30.018,8 18.574,4 13.105,5 15.744,3 17.404,8 -11,80 4.052,5 3.437,8 -15,17
- NON M I G A S 145.961,2 131.791,9 132.080,8 153.083,9 162.810,2 3,75 40.220,4 37.072,4 -7,83
II IMPOR 178.178,8 142.694,8 135.652,9 156.985,6 188.711,2 2,13 43.958,5 40.703,6 -7,40
-MIGAS 43.459,9 24.613,2 18.739,3 24.316,0 29.868,4 -7,34 6.733,1 4.781,8 -28,98
- NON M I G A S 134.718,9 118.081,6 116.913,6 132.669,5 158.842,8 4,56 37.225,4 35.921,8 -3,50
III Total 354.158,8 293.061,1 280.839,1 325.813,7 368.926,3 1,89 88.231,4 81.213,8 -7,95
-MIGAS 73.478,7 43.187,5 31.844,8 40.060,3 47.273,2 -9,13 10.785,6 8.219,6 -23,79
- NON M I G A S 280.680,1 249.873,5 248.994,3 285.753,4 321.653,0 4,15 77.445,8 72.994,2 -5,75
pg. 14
Jan-Mar*
TREND(%) Perub.(%)
NO Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
2014-2018 2019/2018
2018 2019
- NON M I G A S 11.242,3 13.710,3 15.167,2 20.414,3 3.967,4 -15,51 2.995,0 1.150,6 -61,58
Kenaikan dalam aset negara di luar negeri dan pengeluaran dalam aset
luar negeri di negara itu (selain daripada aset pemerintah) merupakan arus
keluar modal (capital outflow) atau debet (-), karena hal itu menyebabkan
pembayaran kepada pihak asing. Dilain pihak penurunan dalam asset
negara tersebut di luar negeri dan kenaikan asset luar negeri di negara itu
adalah arus masukan modal (capital) atau kredit karena hal itu
menimbulkan penerimaan dari orang asing.
B. Cadangan Devisa
Cadangan devisa adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan dan
dikuasai oleh bank sentral. Bank Sentral di Indonesia sampai saat ini diberi
nama Bank Indonesia. Dana cadangan devisa ini digunakan untuk
membiayai impor dan kewajiban lain kepada pihak asing, seperti
pembayaran pinjaman luar negeri. Besar kecilnya cadangan devisa
tergantung pada neraca pembayaran. Cadangan devisa berasal dari dua
sumber, yaitu pendapatan ekspor bersih atau surplus neraca modal.
pg. 15
II.VII. Kebijakan Perdagangan dan Pembayaran Internaasional
pg. 16
1. Penghapusan pembatasan penanaman modal asing (PMA): di
bidang perkebunan kelapa sawit, perdagangan eceran dan grosir.
2. Pengesahan kerangka kerja sama investasi antar ASEAN
3. Mengundangkan UU No. 24/ 1999 tentang lalu lintas Devisa dan
Sistem Nilai Tukar
4. Peraturan BI, PBI No.1/9/PBI/1999: ketentuan mengenai kewajiban
pelaporan lalu lintas (kegiatan) devisa melalui Bank dan LKBB.
pg. 17
BAB III
PENUTUP
III.I. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Perdagangan internasional menjadi salah satu faktor
utama untuk meningkatkan GDP dan turut mendorong industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi dan kehadiran perusahaan internasional.
Sedangkan Pembayaran Internasional adalah pembayaran atas
transaksi yang dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam
perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah
dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional
pada umumnya dilaksanakan melalui bank.
Neraca pembayaran dan neraca perdagangan merupakan hal terpenting
dalam melakukan kontrol kegiatan perekonomian internasional. Neraca
pembayaran dan perdagangan sangat berguna untuk mengumpulkan
informasi perekonomian suatu negara sehingga pelaku kegiatan ekonomi
suatu negara tersebut dapat mengambil tindakan atau langkah-langkah
yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekonomi tingkat internasional.
III.II. Saran
pg. 18
Agar Indonesia tidak terlalu sering mengalami defisit, maka pemerintah
disarankan dapat mengurangi ketergantungan impor migas dan bahan baku
di sektor industri. Permasalahan dalam defisit neraca perdagangan harus
segera diatasi sebelum dampak negatifnya merambah lebih jauh terhadap
perekonomian nasional pada masa yang akan datang.
Selain itu, nilai komoditas ekspor nasional yang masih rendah harus
lebih ditingkatkan melalui industri pengolahan bernilai tambah. Potensi
ekspor daerah masih belum banyak diangkat. Padahal, setiap daerah di
Indonesia memiliki cirri khas komoditas unggulan ekspornya.
DAFTAR PUSTAKA
pg. 19
Agnestiananda, Hastari. 2017. Neraca Pembayaran dan Perdagangan. Diambil
dari:
https://www.academia.edu/34730478/MAKALAH_NERACA_PEMBAYARAN_
DAN_PERDAGANGAN.docx?auto=download
Open World. 2014. Perdagangan dan Neraca Pembayaran Luar Negeri. Diambil
dari:https://www.academia.edu/11859151/Perdagangan_dan_Neraca_Pembayaran
Luar_Negeri_-Indonesia
pg. 20