PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
hanya bisa menjadi apa dan kepada siapa ia bergantung serta bergaul, manusia
tidak dapat hidup sendiri sebab jika hanya hidup seorang diri mengartikan jika ia
dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah menjalankan suatu peran. Peran
dan kedudukan saling bergantung satu sama lain. Tidak ada peran tanpa
memenuhi perannya, model ini di dasarkan pada pengamatan bahwa orang yang
berperilaku dengan cara yang di dapat di prediksi dan bahkan perilaku individu
merupakan konteks tertentu . Berdasarkan posisi sosial dan faktor lainnya, mereka
ketika tahun 1920 dan 1930an menurut Soekanto peran, suatu pekerjaan yang
dilakukan dengan dinamis sesuai dengan status atau kedudukan yang disandang.
Status dan kedudukan ini sesuai dengan keteraturan sosial, bahkan semuanya di
belakanginya. Peristiwa tersebut bisa dalam hal baik maupun buruk sesuai
lingkungannya.
Menurut Soejono Soekanto jenis jenis peran ada 3 (tiga) yaitu: 1.Peran aktif
dimana seseorang seutuhnya selalu aktif dalam tindakannya pada suatu organisasi,
atau hanya pada saat tertentu bisa dikatankan dalam hal ini peran pembantu,
3.Peran pasif dimana dilaksanakan oleh individu digunakan dalam kondisi tertentu
penting, merupakan bentuk koordinasih antara anggota atau pun tim untuk
menyampaikan ide atau gagasan begitupun dalam kehidupan sehari hari adanya
penyampaian informasih baik itu pesan maupun ide, gagasan, dari satu pihak ke
pihak lain tentunya secara tidak langsung kita telah melakukan komunikasih.
Tindakan komunikasih ini akan terus menerus terjadi selama proses kehidupan,
prosesnya pun berlangsung dalam berbagai konteks fisik, psikologis dan sosial.
Melalui komunikasih seseorang dapat membuat dirinya tidak terasa asing. Reaksi
orang orangpun akan beragam ketika komunikasih tidak sesuai dengan konteks
dambaan setiap anggota keluarga. Adanya komunikasi yang baik dalam sebuah
keluarga tidak terlepas dari peran orang tua, karna keduanya suri tauladan kepada
anak anaknya. Didalam sebuah keluarga rutinitas atau pekerjaan membuat banyak
anak dan orang tuanya tentu semakin jarang, kesempatan untuk saling memahami
akan semakin sempit, tak heran jika banyak orang tua yang kaget melihat
perkambangan anaknya yang tiba tiba di tangkap polisi gara gara narkoba,
ataukah yang dulunya pendiam jadi pemarah. Selain itu, faktor yang
kepribadian mereka adalah keteledoran kedua orang tua dalam memperbaiki diri
anak, mengarahkan dan mendidiknya. Kita tidak boleh melupakan peran seorang
ibu dalam memikul amanah dan tanggung jawab terhadap anak anak yang berada
di bawah pengawasannya. jika orang tua memberikan respon yang salah terhadap
itu. Anak juga tidak sepenuhnya di salahkan, karna kejadian itu tidak terlepas dari
kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya yang mana dikarenakan faktor
kesibukan masing masing, tetapi banyak orang tuayang tidak menyadari hal itu
tua terhadap anak harus pula bertambah sesuai perkembangan anak. Dan orang
tua harus meluangkan waktu berbicara satu sama lain. Apakah sianak memiliki
pembentukan karakter anak sejak dini yang di mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Tujuan dari pendidikan ini adalah membentuk, membina
dirinya secara baik dan sempurna. karakter merupakan tata nilai yang menuju
pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang
ditampilkan. Adapun fungsi lain pendidikan itu sendiri untuk membentuk karakter
seorang anak sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, seperti
yang kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus menerus akan berdampak
antara orang tua dan anak sehingga banyak anak yang kurang berkarakter baik.
pribadi yang lebih baik. Keinginan menjadi bangsa yang berkarakter sudah lama
ْان ْالح ِْك َم َة أَ ِن ا ْش ُكرْ هَّلِل ِ ۚ َو َمنْ َي ْش ُكرْ َفإِ َّن َما َي ْش ُك ُر لِ َن ْفسِ ِه ۖ َو َمن
َ َو َل َق ْد آ َت ْي َنا لُ ْق َم
د
ٌ مي
ِ ح ٌّ ِ ن الل َّ َهغَن
َ ي َّ ِ كَف ََر َفإ
“Dan sungguh,telah kami berikan kepada lukman yaitu bersyukurlah kepada allah
untuk dirinya sendiri dam barang siapa yang tidak bersyukur (kufur), maka
sesungguhnya allah maha kaya, maha terpuji. Konsep syukur dalam ayat ini ,
dari nilai pendidikan, yaitu sebagai salasatu syarat yang harus dimiliki oleh
pendidik. Adapun makna syukur berarti meningkat kan seluruh potensi yang di
berikan oleh Allah baik fisik, mental maupun spiritual. Adapun bentuknya yaitu
moral. karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang di bangun hari demi hari,
melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan.
Karakter bisadikatakan sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat
dengan orang lain pembelajaran yang berkarakter akan menjadi pengalaman yang
pembentukan karakter anak yaitu faktor biologis berasal dari dalam diri sendiri,
Berdasarkan latar belakang diatas, maka saya tertarik untuk meneliti dan
Peran Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia peran adalah suatu yang
menjadi bagian atau yang memegang pemimpin yang yang terutama dalam
terjadinya hal atau perisriwa.1 Adapun peran yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah suatu yang menjadi bagian dari pengaruh dalam pembentukan karakter
anak. Menurut Marton mengatakan bahwa peran adalah pola tingkah laku yang di
menurut Soekanto peran adalah proses dinamis kedudukan (status ).2 Berdasarkan
pendapat Marton dan Soekanto dapat diambil kesimpulan bahwa peran adalah
1
Tim Pustaka Phoenex, Kamus Besar Bahasa Indonesia Baru, ( Jakarta Barat: PT Media
Pustaka Phonex, 2012), h.652.
2
https://www.materi
suatu kunsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat
sebagai organisasi .
pandangan kita seharusnya bertindak dalam situasi tertentu . (2) Ekspresi peran
didefenisikan sebagai apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana kita
harus bertindak dalam suatu situasi. (3 ) konflik peran ketika seseorang individu
peran, konflik ini muncul ketika seseorang individu menemukan bahwa untuk
memenuhi syarat satu peran dapat membuatnya lebih sulit untuk memenuhi peran
lain.
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah ibu, dan
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah dan dapat membentuk
sebuah keluarga , orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh
menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Karna orang tua
adalah pusat kehidupan rohani si anak juga sebagai penyebab berkenalnya dengan
alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian hari
oleh karna itu, orang tua ibu dan bapak memegang peran yang penting dan amat
2.Bagaimanasih peran orang tua dalam pembentukan karakter anak usia dini?
D. Tujuan Penelian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untukmengetahui peran
E. Manfaat penelitian
1.Secara Teoritis
2.Secara praktis
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang didefenisikan atau “ mengubah
konsep yang berupa kpnstruk dengan kata kata yang menggambarkan perilaku
atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditemukan kebenarannya
1. Orang tua
Orang tua adalah ayah dan ibu kandung yang terikat dalam tali pernikahan.
Orang tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dituakan, dihormati, dan
di segani . Adapun orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ibu
kandung yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak mereka pada usia
dini.
2. Karakter
Menurut Kamus Besar Indonesia Karakter berarti sifat khas yang dimiliki
oleh individu yang membedakan lain4. Adapun karakter yang dimaksud dalam
manusia yang masih kecil dan orang yang berasalatau dilahirkan pada suatu negeri
atau kampung. Anak usi dini didefenisikan pula sebagai kelompok anak yang
berada dalam proses pertumpuhan dan perkembangan yang bersifat unik, mereka
3
Jonathan sarwono, Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, ( Yogyakarta: Graha Ilmu
2006), h. 67_ 68
4
Tim Pustaka Phonex,Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.413
memiliki pola pertumbuhan dan perkambangan yang khusus sesuai dengan tingkat
BAB II
PEMBAHASAN
Karakter adalah watak,sifat,atau hal hal yang memang sangat mendasar yang ada
pada diri seseorang. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai nilai
tindakan untuk melaksanakan nilai tersebut baik terhadap tuhan yang maha esa,
a. T.Ramli (2003)
b.Suyanto (2009)
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
c. John W.Santrock
Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral
dengan memberi pelajan kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar
karakter individu seseorang. Akan tetapi, karna manusia hidup dalam lingkungan
suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan
sosial, dan budaya masyarakat dan budaya bangsa. Pendidikan karakter atau
pendidikan watak sejak awal munculnya pendidikan oleh para ahli dianggap
sebagai suatu hal yang niscaya, John Sewey misalnya, pada tahun 1916 yang
mengatakan bahwa sudah merupakan hal yang lumrah dalam teori pendidikan
Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anakanak
biasanya bertahan sampai masa remaja. Pembentukan karakter dalam hal ini
sangat erat kaitannya dengan pendidikan, manusia pada dasarnya memiliki dua
berbunyi:
menjadi hamba yang baik (positif) atau buruk (negetif), menjalankan perintah
Allah atau melanggar larangannya, menjadi orang yang beriman atau kafir,
mukmin atau musyrik”. Dengan dua potensi diatas, manusia dapat menentukan
dirinya untuk menjadi baik atau buruk. Sifat baik manusia digerakkan oleh hati
yang baik pula jiwa yang tenang ,akal sehat, dan pribadi yang sehat . Potensi yang
buruk digerakkan oleh hati yang sakit, nafsu pemarah, rakus dan pikiran yang
kotor.
Karakter berasal dari nilai tentang sesuatu, suatu nilai yang diwujudkan
dalam bentuk prilaku anak itulah yang di sebut karakter. Oleh karna itu,seorang
anak yang masih polos sering kali akan mengikuti tingka laku orang tuanya atau
teman mainnya, bukan pengasuhnya erat kaitannya dengan masalah ini, seorang
kepribadian dibawah sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetik.
kepribadian yang menimbulkan suatu tindakan yang timbul dari diri anak yang
pelapor hidupnya.
berkaitan dengan pendidikan anak tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “
pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan
keharusan yang harus dilakukan baik dirumah, sekolah maupun masyarakat. 7. Ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pembentukan karakter anak yaitu ;
a. Al Quran
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan dapat
Dengan adanya pendidikan Al Quran anak dapat menerapkan nilai nilai yang
terkandung dalam Al Quran yang terlihat dalam sikap dan aktifitas peserta didik
b. Pendidikan
6
Yuyun Yunarti, “ Pendidikan kearah Pembentukan Karakter “, Jurnal Tarbawiyah , no
2 ( juli 2014 ):h. 266.
7
Silahuddin, “ Urgensi Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini “, no 2 ( desember
2017):h. 19
tehnologi in formasih telah mengakibatkan pergeseran nilai dan banyak perilaku
menyimpang yang terjadi pada anak anak, dengan adanya pendidikan bukan
hanya dapat membuat seorang anak mempunyai akhlak yang mulia tetapi juga
tujuan yang hendak ingin di capai. Demikian halnya dengan adanya program
pendidikan karakter, ada tujuan yang ingin di capai, tujuan disini sifatnya
konfleks mulai yang sifatnya intern maupun ekstren. Namun dipungkiri atau tidak
tujuan pendidikan secara umum itu sama, artinya pendidikan harus dapat
kemampuannya. Erat kaitannya dengan cita cita yang ingin menghasilkan siswa
yang cerdas dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberapa tujuan
dan perlu sehingga menjadi kepribadian peserta didik yang khas sebagai nilai
b. Mengoreksi prilaku peserta didik yang tidak kesesuain dengan nilai nilai yang
8
Yuyun yunarti, “ Pendidikan Kearah Pembentukan Karakter “, Jurnal
tarbawiyah, no 2 ( Desember 2014 ) :h. 267
Selain itu ada beberapa tujuan pendidikan karakter diantaranya sebagai berikut
a. Mengembangkan potensi peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
karakter ialah untuk mempersiapkan anak supaya mempunyai karakter yang baik,
yang mana nantinya jika mereka sudah dewasa mereka akan terbiaasa dalam
tangguh, kreatif, mandiri dan bertanggu jawab serta memiliki kepribadian maupun
ahklak yang baik. Inilah sala satu tujuan pokok pendidikan karakter anak. Oleh
karna itu, perkenalkanlah pendidikan karakter anak mulai sekarang karna pada
masa inilah anak dapt belajar dengan optimal, apa yang anak lihat dan lakukan
akan menjadilkan langka awal penentu keberhasilan di waktu dewasa kelas. Anak
yang sejak awal ditanamkan pendidikan karakter, dia akan tumbuh dan
berkembang dengan optimal sebagai mana mestinya yang di berikan tuhan yang
maha esa.
sehari hari, baik itu kepada tuhan, diri dendiri, orang lain,lingkungan sekitar, dan
lain sebagainya. Di antara karakter baik yang hendak di bangun dalam karakter
anak adalah bisa bertanggung jawab, jujur, dapat dipercaya, menepati janji ramah,
Nilai menjadi tolak ukur orang tua dalam menentukan baik dan buruknya
perilaku anak anak mereka , bodoh dan pintar merupakan hasil dari ketentuan nilai
itu sebagian kalangan masyarakat perkampungan, di sini orang tua tidak terlalu
perduli akan kapasitas anak mereka hanya menginginkan bagaimana anak mereka
bisa mendapat nilai yang bagus dari sekolah, orang tua tidak terlalu peduli akan
kemampuan dan kelebihan yang masih tertanam diri anak mereka. Nilai mentukan
ukuran dan kemampuan seseorang, hal ini membuat para kaum pelajar
Anak adalah anugrah yang di berikan Yang kuasa kepada orang tua. karna
anak titipan, maka orangtua sebagai penjaga amanah harus menjaganya dengan
penuh rasa tanggu jawab . Sebagai bentuk tanggung jawab sebagai orang tua kita
harus memberinya kasih sayang dan cinta, sala satu bentuk kasih sayang orang tua
anak tidak hanya dilakukan ketika beranjak dewasa tetapi ketika mulai dari dia
masih kecil. Dalam hal mendidik anak bukan hanya seorang ibu, tetapi ayah
untuk mengenal siapa TuhanYa dan apa yang di ajarkan dalam AL Quran dan
hadist.
Tumbuh dan berkembangnya seorang anak dalam lingkungan rumah membentuk
karakter anak, dari sejak anak dilahirkan hingga ia dewasa dan mandiri. Oleh
karna itu, peran orang tua lah yang sangat dominan dirumah, dalam mendidik dan
ada dalam dirinya. Tetapi, pengaruh yang kuat adalah kejadian dan pengalaman
yang ada pada masa kecil sang anak yang tumbuh dari suasana keluarga yang ia
َ َوهّللا ُ أَ ْخ َر َج ُكم ِّمن بُطُو ِن أُ َّمهَاتِ ُك ْم الَ تَ ْعلَ ُمونَ َش ْيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم ْال َّس ْم َع َواألَ ْب
َصا َر َواألَ ْفئِ َدةَ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
Dari ayat diatas sangatlah jelas bahwa peran orang tua dalam pembentukan
karakter anak sangat penting. Orang tua selaku pendidik utama hendaknya selalu
orang tua juga mempunyai peran yang sangat penting dan kewajiban yang lebih
besar terhadap pendidikan anak, bahkan nasib seorang anak itu sampai tertentu
9
Narul fajriah dkk,Dinamika Peran Perempuan Aceh,( Banda Aceh, PSW IAIN Ar
Raniry : 2007), h.215.
berada pada tangan orang tuanya.10 Hal ini terkait tingkat pendidikan sejauh mana
orang tua. Tak ada cara mudah untuk mengasuh anak, tak ada pula cara yang
benar untuk menjadi orang tua , namun apa pun itu pola asuh akan berpengaruh
pada karakter anak di masa depan. Karakter atau sifat bawaan anak merupakan
salah satu factor yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam menerapkan suatu
Diana Baumrind ( 1967) pada prinsipnya menurutnya pola asuh orang tua yaitu
Adapu beberapa pola asuh menurut Diana Baumrind yaitu (1) pola asuh otoriter,
cenderung membatasi dan menghukum (2) pola asuh demokratis, mendorong anak
untuk mandiri (3) pola asuh permisif , pengasuhan ini orang tua tidak pernah
anak untuk berakhlak baik pada usia dini belum perlu karena berbagai alasan.
Ada orang tua yang beranggapan kenakalan pada anak itu wajar karena masih
kecil dan dimaklumi sebab kelak besar bisa berubah, ada juga yang berangggapan
bahwa orang tua hanya mencukupi kebutuhan jasmani saja sedangkan kebutuhan
10
Ahmad Subandi dan Salma Fadhlullah, Agar Tidak Salah Mendidik Anak,
(Jakarta:Alhuda,2006),h108
11
Parent . binus.ac.id ( Diakses 8 januari 2020)
rohaninya akan didapatkan pada pendidikan formal kelak. Tetapi orang tua wajib
memberikan pendidikan akhlak pada anaknya terlebi lagi dimulai sejak dini , hal
ini dikarenakan bila anak sudah tumbuh besar akan lebih sulit untuk membentuk
dan menanam akhlak yang baik.12 Di antara adab yang harus ditanamkam pada
anak sejak dini adalah bagaimana menghormati orang yang yang lebih tua dan
kedudukan adab dibandingkan ilmu, maka sudah sepantasmya bagi orang tua
untuk membekali adab dan akhlaak kepada anaknya terlebih dahulu sebelum
Orang tua juga hendaknya selektif dalam memilih sekolah bagi anaknya
(sekolah yang baik), baik bukan karna prestasi keilmuan sekolah akan tetapi karna
adab dan akhlak yang dimiliki oleh pengajar atau guru sekolah tersebut serta
materi yang diajarkan mengarah pada pembentukan karakter yang islami. Tak
Menurut Husen anak belajar moral melalui tiga cara yaitu: (1) Desakan, cara ini
dimana orang dewasa memberitahukan kepada anak anak tentang benar dan salah,
mengimbau mereka melakukan hal yang benar, dan mengajarkan mereka untuk
hidup dengan standar standar perilaku tertentu (2) harapan harapan, anak belajar
moral dari harapan harapan orang yang ada disekitarnya diman perilaku tertentu
diharapkan di lakukan Anak (3) pengalaman, anak belajar moral lewat tindakan
12
Azizah Maulina Erzad, “ Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sejak DiniDi
Lingkungan Keluarga “, no 2 (Desember 2017):h.423
Orang tua dalam mendidik anaknya memang harus sabar, karena dengan
menggunakan cara hukuman akan menjadikan anak semakin tambah menjadi jadi
Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini, Belum ada yang mengkajinya
akan tetapi sudah ada hasil karya yang relavan yang peneliti teliti hanya objek
Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasih, Institut Agama Negeri Raden
Intan dalam skripsinya yang berjudul : Peranan Orang Tua Dalam Pembentukan
Kabupaten Lampung Utara, menyimpulkan bahwa peran orang tua terhadap anak
Ilmu politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam skripsinya yang berjudul:
bahwa dalam peran orang tua dituntut untuk selalu mengawasi anak mereka agar
13
Evi Fitria Yeni, “ Peranan Orang Tua Dalam Pembentukan Kepribadian Anak Desa Negara Tulang
Mawang Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten lampung Utara”, (lampung Institut Agama Islam
Negeri Raden Intan)
mereka tidak terjerumus dalam kehidupan yang serba bebas. Pendidikan dalam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga dalam skripsinya yang berjudul: Peran
dalam surat An-Nahl ayat 78 dengan cara menanamkan nilai akidah, menanamkan
nilai dan ajaran ibadah, menanamkan jiwa sosial, memberikan pengawasan dan
C. Kerangka Berfikir
Pembentukan
UUD NO.20 2003 Karakter anak
BAB III
14
Seira Valentina, “ Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Religius Anak”. (
Surakarta, Fakultas sosial dan ilmu politik, 2009)
15
Muhammad Khorul Anwar, “ Peran keluarga Dalam Membentuk Karakter Anak
Telaah surat An-Nahl Ayat 78”. (Fakultas Tarbiah Dan Keguruan, 2017)
METODOLOGI PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
dimana bahan atau data yang dikumpulkan adalah berupa keterangan kualitatif.16
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis data:data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari sumber yang
pertama baik dari individu atau kelompok melalui wawancara yang biasa
ini.
16
Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Yogyakarta
:Lanarkan Publisher,2007), h.7
17
Nahawi, H. Hadan, metodologi penelitian bidang sosial,(Yogyakarta:Gaja
Mada,1991), h.36
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut
akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengambil lokasi
di Uru kec.Buntu Batu Kab, Enrekang. Waktu yang digunakan dalam penelitian
ini selama bulan Oktober 2019 dimulai pada saat pengambilan data pertama
hingga selesai.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyak atau subyek
yang mempunyai kualitaas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu18. Menurut Hadari Nawawi
data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan.
2. Sampel
keadaaan tertentu yang akan diteliti, atau sampel dapat didefenisikan sebagai
18
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2016), h.117
angota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
Besarnya sampel yang ditentukan oleh banyaknya data atau pengamatan dalam
sampel itu. Dalam penetapan sampel ini penulis penulis berpedoman pada
dari 100 maka dapat diambil antar 10-15% atau 20-25% atau tergantung pada
kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. 20 Berdasarkan
keterangan tersebut , maka dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel 15%
observasi dan juga wawancara. Untuk pengumpulan data dalam kegiatan ini
penelitian perlu cara- cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses
1. Metode Observasi
perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan segala indra.21 yaitu teknilk
19
Nanang Martono, dkk, Metode Penelitian Kualitatif Analis Isi dan Analisis Data
sekunder edisi Revisi 2, h.76-78
20
Suharmi Arikunto, prosedur penelitia....h.134
21
Suharsimi Arikunto , Dasar- dasar pendidikan,(Jakarta: Bumi aksara, 2001),
h.30
tidak langsung terhadap objek peneliti dengan mengisi lembar yang telah
2. Wawancara
dengan tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon untuk
kepada (narasumber). Jadi metode interview adalah cara memperoleh data tanya
jawab informasih yang dilakukan secara dialog dengan orang yang dibutuhkan
E. Instrumen Penelitian
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian. 24 Jadi, Instrumen penelitian adalah alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam suatu penelitian.
wawancara:
1. Validitas instrument
22
Ibid, h.30.
23
Sugiono, Op.cit, h. 154
24
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif adan Kuantitatif ,(Bandung : Alfabeta)
Suatu instrument dikatakan valid jika instrument yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Validitas merupakan derajat ketetapan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
2.Reliabilitas instrument
Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
adalah melakukan analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang
dituliskan dalam cacatan prodi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. 25
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kata kata untuk menjelaskan dan
BAB III
PENUTUP
25
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Op. Cit, h.247
KESIMPULAN
Daftar Pustaka