Anda di halaman 1dari 4

MANAGEMENT STRATEGY

Dosen: Ferry Idroes

PT. MAYORA INDAH

Disusun oleh:
Faradilla Khasanah Dwianjani
(0301511016)
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini citra telah menjadi hal terpenting dalam membangun
sebuah merk maupun perusahaan. Citra adalah suatu hal yang dapat membedakan
sebuah perusahaan atau merk dari yang lain. Citra adalah persepsi konsumen atau
pemikiran konsumen mengenai sebuah produk. Dengan melalui citra, sebuah merk
dapat menarik pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama dan membuat
pelanggannya rela membayar lebih mahal untuk mendapatkan produk tersebut. “Citra
itu sendiri adalah kesan, perasaan,gambaran diri publik terhadap perusahaan yang
dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Selain itu citra
adalah suatu hal yang unik. Disebut unik karena citra merupakan salah satu unsur
yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan namun bergantung juga pada
persepsi setiap konsumen. Seperti perusahaan pada saat berusaha melakukan berbagai
macam strategi pembentukan citra sebuah produk yang ditawarkan, namun hasilnya
ditentukan berdasarkan sudut pandang konsumen yang melihat dan merasakan secara
langsung produk dan efek dari strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam
membentuk dan membangun citra produk yang ditawarkan.

Dalam ekonomi global seperti sekarang ini, citra berkontribusi bagi nilai
sebuah perusahaan.Saat ini perusahaan tidak lagi sekedar memproduksi barang, tapi
juga berusaha membentuk citra. Produk yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan
memberikan kepuasaan akan diingat oleh konsumen, sehingga ketika kategori produk
tersebut dibutuhkan, makan dengan cepat dapat diambil keputusan berdasarkan
preferensi yang dimilikinya.

Dalam konteks ini, citra memiliki peran sebagai sarana bagi organisasi untuk
membina dan mengembangkan loyalitas pelanggan. Citra yang kuat akan memberikan
keunggulan dalam kebijakan harga sekaligus menjadi penghalang masungknya
pesaing ke pasar sasaran kita. Citra suatu produk membuat konsumen tidak lagi harus
mempertimbangkan setiap produk ketika akan melakukan pembelian, bahkan saat
melakukan pembelian ulang. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan upaya untuk
menciptakan suatu citra yang positif di mata masyarakat.

PT. Mayora Indah, Tbk, sebuah perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun
1977, merupakan perusahaan yang mengkonsumsi banyak makanan yang sudah
terkenal di Masyarakat Indonesia.Sebut saja seperti merek biscuit Roma, kopi
Torabika, permen Kopiko, dan masih banyak lagi.
2. Rumusan Masalah

Dalam perekonomian global baru yang muncul dengan perlahan, sumber


daya manusia, Sesuai perkembangan sistem manajemen sebuah organisai
ataupun industri dalam mewujudkan suatu visi dan misi organisasi atau industri.
Maka kali ini saya akan memaparkan peran dan fungsi manajemen yang
berperan penting dalam membuat organisansi atau industri untuk mencapai visi
dan misi dalam PT Mayora Indah Tbk perusahaan yang bergerak bidang
makanan. Manajemem Perusahaan ini telah berkembang menjadi sebuah bisnis
yang membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan dan
mendayagunakan produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada setiap
peluang yang memungkinkan perusahaan bisa memperluas pasar di dunia.
Adanya persaingan antara perusahaan maka setiap perusahaan berusaha untuk
memberikan yang terbaik bagi pelanggannya baik berupa produk maupun jasa.
Untuk itu perusahaan membutuhkan tenaga manajemen yang handal untuk
bertindak sebagai jembatan antara perusahaan dan pelanggan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan dan mendayagunakan
produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada setiap peluang yang
memungkinkan.

Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :


1. Faktor lingkungan internal sebagai peluang dan kelemahan PT. Mayora Indah
TBK
2. Analisis value chain dalam peruusahaan PT. Mayora Indah TBK
3. Penggunaan IFE Matrix T. Mayora Indah TBK
4. Analisis financial PT. Mayora Indah TBK

BAB II
TEORI

1. Analisis Lingkungan Internal


Lingkungan internal adalah lingkungan yang terdiri dari variabel
kekuatan dan kelemahan dalam kontrol manajemen perusahaan. Menurut
Kotler (2009), pengidentifikasian faktor internal dapat memberikan gambaran
kondisi suatu perusahaan, yaitu faktor kekuatan dan kelemahan. Perusahaan
menghindari ancaman yang berasal dari faktor eksternal melalui kekuatan
yang dimilikinya dari faktor internal. Sedangkan kelemahannya dari
faktor internal dapat diminimalkan dengan melihat peluang dan faktor
eksternalnya. Menurut Umar (2008), pengkategorian analisis lingkungan
internalsering diarahkan pada enam aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi
pemasaran,keuangan, produksi/operasi, sumber daya manusia dan sistem
informasi manajemen.

2. Analisis Value Chain

Anda mungkin juga menyukai