Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh:

Umi Kalsum 105331108618

Hajarulhuda dewi anjani 105331108718

Paramita agus 105331108818

Sry nur mutmainnah 105331108418

St nurindah sari 105331108518

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan :  SMA Negeri 12 Makassar


Mata pelajaran :  Bahasa Indonesia (Wajib)
Kelas/Semester :   X/ 1
Alokasi Waktu :   4 × 45 menit (4 JP)

A.   Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


:
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
: tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
: faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
: ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.   Kompetensi Dasar  dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Mengevaluasai teks anekdot 3.5.1 Menentukan pokok-pokok isi tersirat
dari aspek makna tersirat dalam teks anekdot
3.5.2 Menentukan penyebab kelucuan dalam
teks anekdot
3.5.3 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek
makna yang tersirat dalam anekdot

4.5 Mengontruksi makna yang 4.5.1 Menentukan makna yang tersirat dalam


tersirat dalam sebuah teks anekdot teks anekdot. 
4.5.2 Mengontruksi teks anekdot dengan
memerhatikan makna yang tersirat dalam
teks anekdot
C.   Tujuan Pembelajaran

  Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model


pembelajaran discoveri, peserta didik dapat mengevaluasi teks anekdot dari aspek
makna yang tersirat dalam teks anekdot dan terampil mengontruksi teks anekdot
dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan rasa ingin
tahu, responsif, dan tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri, serta pantang menyerah

D.   Materi
 teks anekdot
 makna tersirat teks anekdot

E.   Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik approach
Model : discovery learning (pertemuan pertama),
Problem base learning  (pertemuan ke- 2)
Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi.

F.      Media/Alat
1.       Media/Alat       : Lembar Kerja,  LCD

G.     Bahan dan Sumber Belajar

 Suherli, dkk. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas X


Revisi   Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
 Suherli, dkk. Buku Pendidik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi   Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
 Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

H.   Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (@2 ×45 menit)

Nilai Karakter
(PPK), Alokasi
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran
Literasi, 4C, Waktu
HOTS
1.    Pendah1.    Peserta didik merespon Religius 10 menit
uluan:  salam danmensyukuri
anugerahTuhan dan saling
mendoakan. Rasa ingin tahu
2.   Peserta
didik merespon apersepsi yang
disampaikan Pendidikk
dengan pertanyaan :
“ pernahkah Anda mengalami atau
melihat kejadian lucu?”, Apakah
kejadian tersebut termasuk
anekdot?
3.      Peserta didik menerima
informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan pembel-ajaran yang akan
dipelajari dalam teks biografi.

2.    Inti DISCOVERY 70 menit


A. Stimulation (pemberian
rangsangan)
Peserta didik membaca teksanekdot Literasi
“Cara Keledai Membaca
Buku” yang disediakan oleh
pendidik (Buku peserta didik hal
82).
B.
Identifikasi  masalah   (pro
blem statement) Kerja sama
1)   Peserta didik  menentukan (Collaborative)
pokok-pokok isi yang tersirat
dalam teks anekdot
Berpikir kritis
2)   Peserta didik mengevaluasi
(Critical
teks anekdot dari aspek makna thinking)
yang tersirat dalam teks anekdot

C. Pengumpulan data (data


collection) Kerja sama
3)   Peserta didik membentuk Berpikir kritis
kelompok. Setiap kelompok terdiri
atas.lima (5) peserta didik
sesuai petunjuk pendidik.
4)   Peserta didik bertanya jawab
dalam kelompok tentang  isi dan
makna teks teks anekdot dengan
judul
5)   Peserta
didik  berdiskusi  dalam
kelompok tentang   isi dan
makna teks teks anekdot dengan
judul  

D. Pengolahan data  (data
processing)
6)   Peserta didik  mengolah
informasi yang  diperoleh dari
hasil  diskusi untuk  menent
ukan pokok-pokok isi Kerja sama
teks,penyebab kulucuan  dan
Berpikir kritis
makna teks anekdot
7)     Peserta didik  mengolah
informasi yang  diperoleh dari
Komunikatif
hasil  diskusi untuk  mengev
aluasi teks anekdot dari aspek (Communicative)
makna yang tersirat Kreativitas
(Creativity)
E. Pembuktian (Verification)
8)     Peserta
didik  menyampaikan  hasil
diskusi tetang pokok-pokok  isi
dan penyebab
kulucuan  teks teks
anekdot dengan judul  
9)   Kelompok lain menanggapi.

F. Menyimpulkan (Generalization)
10)   Peserta didik atas bimbingan
pendidik membuat
simpulan tentang isi dan kaidah
makna teks teks anekdot
11)  Pendidik  memberi
pemantapan.

3.    Penutu ·     Pendidik memberi 15 menit


p kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
·     Pendidik melaksanakan HOTS
penilaian
·      Peserta
didik menerima tugasuntuk (a)
mencari contoh teks anekdot dan
(b) mengevaluasi teks anekdot
dari aspek makna yang tersirat.
·      Peserta didik menerima
informasi rencana materi
pembelajaran yang akan datang.

Pertemuan kedua
(2 X 45 menit)

Nilai Karakter
(PPK), Alokasi
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran
Literasi, 4C, Waktu
HOTS
1. Pendahuluan1.  Peserta didik merespon salam Religius 5 menit
: danmensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2.   Peserta Rasa ingin
didik merespon pertanyaan tahu
Pendidik tentang materi
pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya, “ Apa yang kalian
ketahui tentang anekdot?”; “
Bagaimana cara membedakan anekdot
dengan humor?”
3.   Peserta didik menerima
informasi tentang materi dan tujuan
yang akan dipelajari serta kegiatan
pembel-ajaran yang akan dipelajari
dalam teks anekdot.

2. Inti Mengamati 70 menit


1.    Peserta didik membaca teks
anekdot Literasi
Mempertanyakan
2.    Peserta didik bertanya jawab Rasa ingin
tentang langkah-langkah menyusun tahu
kembali teks anekdot
Mengekplorasi
3.    Peserta didik mendiskusikan
hasil temuan terkait langkah-
langkah menulis teks  anekdot Kerja sama
(Collaborative
Mengasosiasi )
4.     Peserta didik  menyusun
kembali teks anekdot Berpikir
Menginformasikan kritis
(Critical
5.       Peserta didik
thinking)
membacakan  hasil menyusun teks
anekdot yang dibuatnya di depan Kerja sama
kelas Berpikir
6.       Peserta didik saling kritis
menilai kebenaran/ketepatan
Komunikatif
berdasarkan makna yang tersirat (Communicative
dalam teks anekdot dengan )
bimbingan pendidik.
7.    Peserta didik menanggapi Kreativitas
karya teman yang dibacakan secara (Creativity)
santun
3. Penutup a. Pendidik bersama peserta didik 15 menit
yaitu membuat simpulan hasil
pembelajaran dan merefleksi manfaat
pembelajaran teks biografi bagi
kehidupan nyata.
b. Pendidik melaksanakan penilaian HOTS
c. Peserta didik menerima tugas
untuk (a) mencari contoh teks
anekdot dan (b) mengevaluasi teks
anekdot dari aspek makna yang
tersirat.
d. Peserta didik menerima informasi
rencana materi pembelajaran yang
akan datang.

I.        Penilaian
1.  Kompetensi keagamaan dan sosial
a.  Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b.  Bentuk : catatan hasil observasi
c.  Instrumen : jurnal (terlampir)

2.  Kompetensi Pengetahuan:


a. Teknik penilaian : tes
b. Bentuk Penilaian : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan kelompok.
c.  Instrumen penilaian : kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)

3. Kompetensi keterampilan          :              
a.  Teknik penilaian : penugasan.
b.  Bentuk : tugas tertulis.
c.  Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi

4.  Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remidial teaching  (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali  yaitu dengan cara menugaskan
kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga
memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

5.  Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran:

Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat


Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mendata pokok-pokok isi anekdot; 2. mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu.
Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga
yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk
tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot
digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan
menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal
berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar
cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku
cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan
hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian
nyata.

Lampiran:

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar
Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk
memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia
memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk
membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan
ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia
ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku
tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si
Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi
lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah
berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin.


Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan
memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari
keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar


mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar
membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji
gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus
sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu”.
Lampiran:

Dosen yang juga menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahapeserta didik sedang
berbincang-bincang.

Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak
pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”

Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id  dengan penyesuaian

Balasan dari Tukang sayur

Membalas kentang suratmu itu


Brokoli-brokoli sudah kubilang
Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucaiJagungmu tak pernah dicukur
Disuruh dateng malem minggueh nongolnya hari labu
Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare
Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel
Terus terong ajacintaku padamu sudah lama tomat
Jangan kangkung aku lagiaku mau hidup seledriCabe dech.Dari : Sayurati

Makassar, 25 Januari 2020


Mengetahui,
 Kepala SMAN Guru Mata Pelajaran,

......................................... .......................................
NIP. ................................ NIP. ............................

Anda mungkin juga menyukai