Oleh:
A. Kompetensi Inti
D. Materi
teks anekdot
makna tersirat teks anekdot
F. Media/Alat
1. Media/Alat : Lembar Kerja, LCD
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (@2 ×45 menit)
Nilai Karakter
(PPK), Alokasi
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran
Literasi, 4C, Waktu
HOTS
1. Pendah1. Peserta didik merespon Religius 10 menit
uluan: salam danmensyukuri
anugerahTuhan dan saling
mendoakan. Rasa ingin tahu
2. Peserta
didik merespon apersepsi yang
disampaikan Pendidikk
dengan pertanyaan :
“ pernahkah Anda mengalami atau
melihat kejadian lucu?”, Apakah
kejadian tersebut termasuk
anekdot?
3. Peserta didik menerima
informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan pembel-ajaran yang akan
dipelajari dalam teks biografi.
D. Pengolahan data (data
processing)
6) Peserta didik mengolah
informasi yang diperoleh dari
hasil diskusi untuk menent
ukan pokok-pokok isi Kerja sama
teks,penyebab kulucuan dan
Berpikir kritis
makna teks anekdot
7) Peserta didik mengolah
informasi yang diperoleh dari
Komunikatif
hasil diskusi untuk mengev
aluasi teks anekdot dari aspek (Communicative)
makna yang tersirat Kreativitas
(Creativity)
E. Pembuktian (Verification)
8) Peserta
didik menyampaikan hasil
diskusi tetang pokok-pokok isi
dan penyebab
kulucuan teks teks
anekdot dengan judul
9) Kelompok lain menanggapi.
F. Menyimpulkan (Generalization)
10) Peserta didik atas bimbingan
pendidik membuat
simpulan tentang isi dan kaidah
makna teks teks anekdot
11) Pendidik memberi
pemantapan.
Pertemuan kedua
(2 X 45 menit)
Nilai Karakter
(PPK), Alokasi
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran
Literasi, 4C, Waktu
HOTS
1. Pendahuluan1. Peserta didik merespon salam Religius 5 menit
: danmensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta Rasa ingin
didik merespon pertanyaan tahu
Pendidik tentang materi
pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya, “ Apa yang kalian
ketahui tentang anekdot?”; “
Bagaimana cara membedakan anekdot
dengan humor?”
3. Peserta didik menerima
informasi tentang materi dan tujuan
yang akan dipelajari serta kegiatan
pembel-ajaran yang akan dipelajari
dalam teks anekdot.
I. Penilaian
1. Kompetensi keagamaan dan sosial
a. Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b. Bentuk : catatan hasil observasi
c. Instrumen : jurnal (terlampir)
3. Kompetensi keterampilan :
a. Teknik penilaian : penugasan.
b. Bentuk : tugas tertulis.
c. Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan
kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga
memenuhi ketentuan yang ditetapkan.
5. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran:
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu.
Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga
yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk
tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot
digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan
menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal
berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar
cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku
cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan
hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian
nyata.
Lampiran:
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar
Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk
memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia
memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk
membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan
ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia
ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku
tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si
Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi
lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah
berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahapeserta didik sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak
pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
......................................... .......................................
NIP. ................................ NIP. ............................