Anda di halaman 1dari 3

Devinisi komunikasi pada kelompok

Komunikasi kelompok (group communication) adalah komunikasi yang


berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam
rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok


sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan
yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah,
yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-
anggota yang lain secara tepat.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang


berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi,
kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk
mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan
komunikasi antar pribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antar pribadi
berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Prinsip-prinsip Komunikasi
1.Proses Simbolik
Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya
adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.Sedangkan Lambang
atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,
berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan
verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Hal ini
kemudian berkaitan dengan bagaimana proses bahasa itu berkembang dalam
kehidupan manusia, seperti misalnya teori “bow wow’ dan lain-lain, bagaimana
manusia mendefenisikan simbol yang di sampaikan oleh alam untuk kemudian
mereka jadikan sebuah simbol dengan makna mereka sendiri.
2.Satu kesatuan isyarat dalam komunikasi.
Pada prinsipnya, komunikasi adalah proses pertukaran pesan antara orang-
orang yang memiliki satu kesatuan isyarat. Hal ini dapat di defenisikan juga,
bahwa setiap peserta komunikasi memiliki pemahaman yang sama terhadap
isyarat-isyarat yang di gunakan dalam proses komunikasi.

Prinsip inilah yang kemudian perlu diperhatikan bagi kita untuk


merencanakan sebuah proses komunikasi. Bagaimana pesan akan kita sampaikan,
dan seperti apa respon yang kita butuhkan. Sehingga kemudian pesan tersebut akan
benar-benar di pahami oleh komunikannya dan proses komunikasi dapat berjalan
secara efektif.

3.Timbal balik
Meskipun terdapat banyak model komunikasi linier atau satu arah,
sebenarnya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah.Beberapa
pakar komunikasi mengakui sifat sirkuler atau dua arah komununikasi ini.
Misalnya Frank Dance, Kincaid, dan Schramm yang mereka sebut model
komunikasi antarmanusia yang membulat, dan Tubbs. Komunikasi sirkuler
ditandai dengan beberapa hal berikut :

 Orang-orang yang berkomunikasi dianggap setara


 Proses Komunikasi berjalan timbal balik (dua arah)
 Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan umpan
balik.
 Komunikasi yang terjadi sebenarnya jauh lebih rumit

4.Omni present (komunikasi terjadi dimana-mana)


Dalam proses komunikasi, para peserta komunikasi saling mempengaruhi,
seberapa kecil pun pengaruh itu, baik lewat komunikasi verbal maupun nonverbal.
Pernyataan bahwa komunikasi telah terjadi sebenarnya bersifat artificial dalam arti
bahwa kita mencoba menangkap suatu gambaran diam (statis) dari proses tersebut
dengan maksud untuk menganalisis kerumitan peristiwa tersebut, dengan
menonjolkan komponen-komponen atau aspek-aspek yang penting. Implikasi dari
komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para
peserta komunikasi berubah (dari sekeedar berubah pengetahuan hingga berubah
pandangan dunia dan perilakunya). Implosot dalam proses komunikasi sebagai
transaksi ini adalah proses penyandian (encoding) dan penyandian balik
(decoding).

Anda mungkin juga menyukai