KELOMPOK 2 :
JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
PT ASURANSI KRESNA MITRA TBK didirikan pada tanggal 24 April 1956 dengan
nama PT Maskapai Asuransi Patriot (Patriot Insurance Society Ltd.) berdasarkan Akta
Pendirian No. 187 tertanggal 24 April 1956.
Kegiatan Usaha Utama Asuransi Kresna yaitu di bidang asuransi kerugian, yang
mencakup jasa penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti, serta usaha asuransi
kerugian berdasarkan prinsip Syariah. Kegiatan Usaha Penunjangnya yaitu menjalankan
usaha-usaha yang berkaitan dengan bidang usaha asuransi kerugian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Contoh:
Obligasi atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi
saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan merupakan instrumen
keuangan majemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua
komponen:
a) liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain); dan
b) instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya selama
jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham
biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan).
2.3 PENGUKURAN LABA PER SAHAM
- Menurut PSAK 56 paragraf 9
Entitas menghitung jumlah laba per saham dasar dan dilusian atas laba atau rugi
yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan, jika
disajikan, laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa tersebut.
- Menurut PSAK 56 paragraf 10
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu
periode.
- Menurut PSAK 56 paragraf 11
Tujuan informasi laba per saham dasar adalah menyediakan ukuran mengenai
kepentingan setiap sham biasa entitas induk atas kinerja entitas selama periode
pelaporan.
- Menurut Psak 56 Paragraf 20
Penggunaan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama suatu
periode mencerminkan kemungkinan bahwa jumlah modal pemegang saham
berubah selama suatu periode akibat dari naik atau turunnya jumlah saham yang
beredar pada setiap waktu. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
selama periode berjalan adalah jumlah saham biasa yang beredar pada awal
periode, disesuaikan dengan jumlah saham biasa yang dibeli kembali atau
diterbitkan selama periode tersebut, dikalikan dengan faktor pembobot waktu.
Faktor pembobot waktu adalah jumlah hari beredarnya sekelompok saham
dibandingkan dengan jumlah hari dalam suatu periode; perkiraan wajar dari rata-
rata tertimbang dapat diterima dalam banyak keadaan.
A. Definisi
Laporan keuangan PT Asuransi Kresna Mitra Tbk tidak sesuai dengan PSAK 50 Paragraf
29 karena pada instrument keuangan PT ini tidak menimbulkan liabilitas keuangan bagi
entitas dan tidak memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi
instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan
- Menurut PSAK 56
= Rp 41.755.380.041
7.097.450.677 Lembar
= Rp5,88
Dari hal tersebut pengukuran dalam Laba per Saham di perusahaan Asuransi
Kresna Mitra ini cocok dengan isi PSAK 56 berikut:
1. “Entitas menghitung jumlah laba per saham dasar dan dilusian atas laba atau rugi
yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan, jika
disajikan, laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa tersebut”.
2. “Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu
periode”.