FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2019 Pendekatan kontingensi merupakan suatu aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Model kontingensi dari kepemimpinan yang efektif pertama kali dikembangkan oleh Fiedler. Dimana menurut model ini, seorang menjadi pemimpin bukan karena sifat-sifat kepribadiannya, melainkan karena berbagai faktor situasi dan adanya interaksi antara pemimpin dan situasinya. Atau dengan kata lain, sejauh mana pemimpin memiliki kendali dan pengaruh dalam situasi tertentu. Premis dari teori kontingensi yaitu suatu sistem yang diterapkan dan bersifat efektif pada suatu organisasi belum tentu akan berhasil dan efektif apabila diterapkan pada organisasi lain dengan karakteristik organisasi yang berbeda, hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor kontingensi. Adapun beberapa kontingensi yang penting bagi perusahaan yaitu, pemasok dan distributor, teknologi, pelanggan dan pesaing, pemerintah, kelompok kepentingan konsumen, dan serikat. Teori kontingensi juga menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses dimana kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan situasi dalam tugas kelompok (group task situation) dan tingkat-tingkat gaya kepemimpinannya, kepribadiannya dan pendekatannya yang sesuai dengan kelompoknya. Tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari pemimpin dan sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi tertentu. Fiedler berpendapat asumsi sentral teori ini adalah bahwa kontribusi seorang pemimpin kepada kesuksesan kinerja oleh kelompoknya adalah ditentukan oleh kedua hal yakni karakteristik pemimpin dan berbagai variasi kondisi maupun situasi. Kedua asumsi sentral tersebut perlu dipertimbangkan agar dapat memahami secara lengkap efektifitas pemimpin. Teori kontingensi melihat pada aspek situasi dari kepemimpinan, dimana menurut fiedler bahwa terdapat dua tipe variable dalam teori ini yaitu: Leader orientation merupakan pilihan yang dilakukan pemimpin pada suatu organisasi berorientasi pada hubungan atau berorientasi pada tugas yang diberikan, dan situation favorability, merupakan tolak ukur sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan situasi yang ditentukan oleh tiga variabel situasi, yaitu: 1. Hubungan pemimpin dengan anggota yaitu batasan dimana pemimpin memiliki dukungan dari bawahannya. 2. Posisi kekuasaan yaitu batasan dimana pemimpin dalam mengevaluasi kinerja bawahannya dengan memberikan penghargaan ataupun hukuman. 3. Struktur tugas yaitu batasan dimana terdapat standar prosedur operasi dalam menyelesaikan tugas. Pertanyaan: 1. Dalam teori kontingensi, pemimpin merupakan subjek yang mempengaruhi objeknya agar mengikuti apa yang diinginkannya, bagaimana seorang pemimpin mampu mempertahankan pengaruhnya pengaruhnya jika objek yang dipimpin akan selalu berubah secara dinamis dikarenakan reshuffle posisi atau keanggotaan? 2. Bagaimana interpretasi hasil Least Preferred Coworker (LPC) dalam teori kontingensi yang dikemukakan oleh Fiedler? 3. Fiedler mengatakan bahwa terdapat dua tipe variabel kepemimpinan yaitu leader orientation dan situation favorability, jelaskan tiga aspek situasi yang perlu dipertimbangkan dalam situation favorability?