Anda di halaman 1dari 56

Oleh.

Ira Masykura
 Penelitian dalam Epidemilogi dikelompokkan
menjadi
1. Epidemiologi Observasi
2. Uji Eksperimental
 Penelitian epidemiologi :
Membandingkan orang/kelompok sakit
dengan orang/kelompok sehat

 Orang sakit kasus


 Orang Sehat kontrol
 Dasar Penelitian
Hipotesis

Dikembangkan untuk Untuk aspek /


Seluruh Studi pertanyaan studi
 Studi ini membatasi untuk mengontrol setiap
kondisi dalam penelitian
 Terdiri dari :
Retrospektif

Kohort

Cross sectional / potong lintang

Longitudinal

Prospektif lain
(+) Penyakit
Kategorisasi
kelompok
(-) Penyakit

Kelompok
Diseleksi Investigasi
studi

Ditentukan berdasarkan ragam variabel


 Subjek : partisipan perorangan dalam
penelitian
 Contoh : tikus putih, kelinci percobaan, atau
seseorang yang sengaja dipilih untuk berparisipasi
dalam penelitian

 Variabel : setiap faktor atau pengaruh


apapun pada kegiatan atau hasil penelitian
 Studi observasi mampu memberikan lebih
banyak wawasan tentang efek penyakit atau
kondisi kelompok atau populasi karena
epidmiologi harus berhadapan dengan
kelompok – kelompok di dalam populasi
 Studi deskriptif : memberi pengetahuan, data,
dan informasi tentang perjalanan atau pola
penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, dan
kematian dalam kelompok atau populasi. Data
biasanya : karakteristik demografi spt usia, jenis
kelamin, ras, status perkawinan, pendidikan dll

 Studi analitik : menguji hubungan sebab akibat


dan berpegang pada pengembangan data baru.
 Rencana inti penelitian eksperimental :
 menetapkan suatu kelompok percobaan atau
perlakuan
 Mengidentifikasi kelompok kedua yang tidak
dikenai perlakuan/eksperiment ( sebagai
pembanding ) → kelopok kontrol
 Teknik pengambilan sampel → harus efektif,
diterapkan pada kedua kelompok ( kelompok
kontrol dan kelompok percobaan )
 Dua konsep kokok pada penelitian
eksperimental :
 Variabel bebas ( Independent )
 Variabel terikat ( dependent )
 Penelitian eksperimental adalah metode dan
desain penelitian empiris yang umum
 Beberapa istilah yang dipakai dalam
penelitian eksperimental :
 Uji terapeutik
 Studi eksperimental
 Uji profilaktik
 Uji kontrol terandomisasi
 Uji eksperimental
 Studi Retrospektif dan Studi Kasus Kontrol
Studi Retrospektif → metodologi penelitian yang
digunakan untuk mempelajari dan menguji
hipotesis yang berhubungan dengan pajanan atau
pengalaman di masa lalu melalui etiologi penyakit,
kondisi, atau gangguan, sehingga informasi tentang
sebab akibat dapat diperoleh berdasarkan
karakteristik populasi atau kelompok yang diteliti
di masa lalu
 Studi kasus kontro l → istilah untuk
menggantikan studi retrospektif
 Dengan kata lain, efek ( penyakit atau status
kesehatan ) diidentifikasi pada saat ini,
kemudian faktor resiko diidentifikasi adanya
atau terjadinya pada waktu yang lalu
Faktor resiko +
Efek +
( Kasus )
Faktor resiko -
POPULASI
( SAMPEL)
Faktor resiko +
Efek –
( kontrol )
Faktor resiko -
Identifikasi variabel – variabel
penelitian ( faktor resiko dan
efek)

Menetapkan objek penelitian


(populasi dan sampel)

Identifikasi kasus
Pemilihan subjek sebagai kontrol

Melakukan pengukuran retrospektif


untuk melihat faktor resiko

Melakukan analisis dengan membandingkan


proporsi antara variabel – variabel objek
penelitian dengan variabel kontrol
EFEK

Ya Tidak Jumlah

FAKTOR
Ya A B A+B
RESIKO
Tidak C D C+D
Jumlah A+C B+D A+B+C+D

Keterangan :
A = kasus yang mengalami pajanan
B = kontrol yang mengalami pajanan
C= Kasus yang tidak mengalami pajanan
D= Kontrol yang tidak mengalami pajanan
 Resiko Relative dinyatakan dengan
Odds Rasio ( OR )
OR = A x D
BxC
Interpretasi :
a. OR > 1 : Faktor Rasiko
b. OR = 1 : Netral
c. OR < 1 : Bukan faktor Resiko ( prospektif )
 Kelompok kontrol terandomisasi
(randomized controlled trial ) = begitu suatu
kelompok studi yang besar ditetapkan,
subjek kemudian ditempatkan dalam
kelompok perlakuak dan kelompok kontrol
berdasarkan teknik pengambilan sampel
secara acak
 Kelompok Perlakuan Ganda = subjek
ditempatkan pada tiga atau empat atau lebih
studi yang berlainan . Subjek dapat
ditempatkan secara acak kepada setiap
kelompok perlakuan yang berbeda

 Studi Buta (Blind Study) = peneliti atau


subjek atau keduanya tidak mengetahui pada
kelompok apa mereka ditempatkan →untuk
mengurangi bias dan variabel pengganggu
 Kelompok Kontrol dan perlakuan Non-
Randomisasi
→ jika seluruh populasi harus dapat
dipengaruhi atu menjadi subjek perlakuan

 Variabel Pengganggu
→ variabel atau faktor yang diketahui
berhubungan, berasosiasi, atau berpengaruh
terhadap status subjek yang diteliti
Tidak mahal untuk dilakukan

Mempermudah akses ke lebih banyak subjek karena studi


menggunakan data dan identifikasi kasus yang kemudian
dibandingkan dengan dengan kontrol yangmemiliki
karakteristik serupa

Membutuhkan subjek yang lebih sedikit

Bermanfaat dalam studi faktor etiologi pada penyakit yang


tidak biasa atau langka karea hanya sedikit kasus yang
diperlukan
Memungkinkan perolehan hasil yang cukup cepat karena data
siap tersedia

Bermanfaat karena lebih dari satu faktor resiko dapat


diidentifikasi di saat yang bersamaan dalam perangkat data
yang sama

Bermanfaat dalam studi penyakit yang disebabkan oleh obat –


obatan jika pengobatan diduga sebagai penyebab efek
samping atau reaksi merugikan yang segera dapat dilihat
Informasi yang dibutuhkan untuk studi mungkin tidak siap
tersedia

Informasi yang dibutuhkan untuk studi mungkin tidak


dicatat dengan akurat

jika teknik wawancara yang dipakai, responden mungkin


tidak ingat dengan informasi atau fakta lama

Jika teknik wawancara yang dipakai, responden mungkin tidak


ingat dengan informasi atau fakta lama, atau pencatatan
mungkin dilakukan dengan tidak tepat
Jika dipakai teknikwawancara responden mungkin
memberikan jawaban yang subjektif atau bias

Pasien dan dokter mungkin tidak ingat pada peristiwa


atau keadaan di masa lalu atau mungkin mengingatnya
dengan cara yang berbeda

Responden mungkin menambah – namahkan kejadian


utuk melengkapi cerita atau memberikan penekanan
lebih kepada peristiwa di masa lalu
Pada penyakit yang serius atau kasus berat bebrapa penyakit,
individu yang terjangkit memiliki peluang yang besar untuk
memberikan bias yang kuat

Bias dapat terjadi pada seleksi kontrol

Keberadaan bias dalam kontrol dapat terjadi akibat ontrol yang


diseleksi dari rekam medis

Penyajian yang kurang baik atau kelitu dapat terjadi akibat proses
seleksi kasus dan kontrol tidak dilakukan dengan cermat

Sifat atau perilaku pribadi dapat memperberat masalah yang


berkontribusi pada penyakit, kondisi, ketidakmampuan, atau
kemaian
Gambaran
Metode penelitan Sering disebut
penyakit,kesehatan, Terjadi dalam satu
yang menarik dan penelitian
medis fenomena kurun waktu
berharga transversal
psikososial

Cross sectional adalah survey penelitian untuk


mempelajari dinamika kolerasi antara faktor – faktor
resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasional atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach)
Populasi
(sampel)

Faktor Faktor
resiko + resiko -

Efek + Efek - Efek + Efek -


1. Identifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor
resiko dan faktor efek

2. Menetapkan subjek penelitian

3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel yang merupakan


faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel
pada saat itu ( pengumpulan data )

4. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi


antar kelompok – kelompok hasil observasi ( pengukuran )
EFEK

Ya Tidak Jumlah

FAKTOR
Ya A B A+B
RESIKO
Tidak C D C+D
Jumlah A+C B+D A+B+C+D

Keterangan :
A = subjek dengan fakor resiko yang mengalami efek
B = subjek dengan fakor resiko yang tidak mengalami efek
C= Subjek tanpa fakor resiko yang mengalami efek
D=Subjek tanpa fakor resiko yang mengalami efek
 Resiko Relatif

RR= A/ (A+B)
C / ( C+D)
Interpretasi :
a. A/A+B = proporsi subjek yang mempunyai
faktor resiko yang mengalami efek
b. C/C+D = proporsi subjek tanta faktor resiko yang
mengalami efek
Merupukan pengumpulan data sekali dalam satu waktu
(wawancara/pemeriksaan/survei)

Lebih mudah dan lebih praktis dilakukan

Memeberikan gambaran sekilas tentang populasi studi, memperlihatkan


distribusi relatif dari kondisi, penyakit, cedera dan keidakmampuan dalam
kelompok

Memberikan keterkaitan antar atribut – atribut penyakit dan kondisi


dalam kelmpok atau populasi
Memberikan keterkaitan antar atribut penyakit tertentu,
seperti kolera di masa depan dala populasi

Memeberikan banyak informasi dan data yang terbukti


bermanfaat untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan
program edis

Memliki suatu kelebihn pokok


Tidak dapat mamperlihatkan hubungan sebab
akibat yang kuat jika

Hanya mewakili individu yang mengisi quisioner,


mengikuti survei, dan berpartisipasi dalam studi

Hanya mewakili orang yang disurvey dan/atau


terjangkit penyakit

Jika digunakan prevlensi dari pengkajian penyakit,


tidak efektif jika angka kasus penyakit sangat kecil
Kondisi atau penyakit kekambuhan atau variasi
musiman penyakit tidak terwakili

Kurang berguna jika dipakai untuk memprediksi


kejadian kondisi atau penyakit di masa mendatang
Lebih efektif pada penyakit kronis dan kondisi yang
berkaitan dengan perilaku, serta kurang efektif pada
penyakit menular dengan masa inkubasi dan durasi
singkat
Mennjukkkan presentase yang tinggi pada
kondisi atau penyakit yang durasinya panjang
Wawancara tatap Kuisioner titipan Kuisioner diposkan
muka (person to (drop of (mailed
person) quistionnaire) quistionnaire)

Wawancara
Survey surat kabar
telepon (telephone
atau majalah
interview)
Pengambilan sampel

Randomisasi

Penempatan secara acak

Seleksi sampel
 Besar sampel = semakin kecil sampel,
semakin besar kesalahan dalam
prediktabilitas, dan sebaliknya
 Derajat kepercayaan menentukan besar sampel
 Sampel secara kebetulan (sample of
convenience) sampelnya banyak
 Sampel acak (random sample)
 Seleksi sendiri/partisipasi sukarela (self
selection/volunteer participation)
 Survey keseluruhan
 Sampel berstrata (stratified sample)
 Sampel klaster
 Sampel berjatah (quota sample)
 Sampel kepadatan (denity sampling)
Pastikan agar jumlah sampel yang diambil
dari populasi studi seimbang antara bagian
yang lebih terlihat dan bagia yang kabur

Sampel diambil secara sistematis

Tetapkan struktur, teknik dan kontrol


pada pengambilan sampel

Jika populasi dibagi menjadi beberapa


klaster, pengambilan harus seimbang
Pengambilan sampel harus sesuai
ketentuan

Jika setiap orang dilibatkan dalam penelitian


diperbolehkan memilih sendiri sebagai
proses pengambilan sampel, interaksi
antarpetugas survei harus dibatasi

Bias harus dikurangi dan dikontrol


Prospektif = Studi Istilah cohort,
mempelajari peristiwa, prospektif, concurrent,
kejadian, peristiwa dan tindak lanjut, insidensi,
temuan di masa depan longitudinal

Studi
Cohort = Mengkaji
longitudinal=studi
hubungan antar faktor
terjadi pada waktu
resiko dengan efek (
tertentu, dalam
penyakit)
rentang yang lama
Identifikasi faktor – faktor resiko dan
efek

Menetapkan subjek penelitian

Pemilihan subjek dengan faktor resiko


positif dari subjek dengan efek negatif

Memilih subjek yang akan menjadi


kelompok kontrol
Mengobservasi perkembangan
subjek sampai batas waktu yang
telah ditentukan, selanjutnya
timbul tidaknya efek pada kedua
kelompok

Menganalisis dengan
membandingkan proporsi
subjek yang mendapat efek
negatif baik pada kelompok
resiko positif maupun
kelompok kontrol
Populasi
(sampel)

Faktor Faktor
resiko + resiko -

Efek + Efek - Efek + Efek -


EFEK

Ya Tidak Jumlah

FAKTOR
Ya A B A+B
RESIKO
Tidak C D C+D
Jumlah A+C B+D A+B+C+D

Keterangan :
A = subjek dengan fakor resiko yang mengalami efek
B = subjek dengan fakor resiko yang tidak mengalami efek
C= Subjek tanpa fakor resiko yang mengalami efek
D=Subjek tanpa fakor resiko yang mengalami efek
 Resiko Relatif

RR= A/ (A+B)
C / ( C+D)
Interpretasi :
a. A/A+B = proporsi subjek yang mempunyai
faktor resiko yang mengalami efek
b. C/C+D = proporsi subjek tanta faktor resiko yang
mengalami efek
Informasi yang dikumpulkan lebih lengkap dan akurat

Ada kesempatan bagi subjek untuk mengalami faktor resiko , proses


penuaan, atau kondisi yang diteliti, atau sebaliknya menghindari kondisi
tersebut

Ada kesempatan untuk melakukan kontrol, dan tindakan pencegahan


dapat diuji dan disetujui atau ditolak

Ada kesempatan untuk membuktikan intervensi klinis atau keefektifan


imunisasi
Variasi atau fluktuasi musiman atau perubahan
lain mempengaruhi data ikut dipertimbangkan
karena hal ini tidak termasuk masalah yang
jangka waktunya panjang

Efek alami dari proses penuaan dapat dilacak


dan dikaji
Hilangnya subjek selama berlangsungnya penelitian
karena meninggal, pindah area, berhenti partisipasi

Biaya dapat menjadi penghalang karena mahalnya uji dan


uji ulang yang dilakukan sepanjang waktu penelitian

Koordinasi lengkap untuk melacak subjek, merancang


proses pengujian dan pemeriksaan secara berulang sulit
dilakukan
Mempertahankan mutu, validitas dan
reliabilitas dalam proses pengujian dan
pengujian ulang mungkin sulit dilakukan

Kematian, perpindahan lokasi, perubahan


pekerjaan atauhilangnya minat terhadap
penelitian menjadi masalah bagi peneliti
 Studi survivorship ( ketahanan hidup )
diterapkan pada penyakit kronis dan dengan
menggunakan tabel kematian (life table)
untuk mempelajari cohort
 Analisis ini menghasilkan probalilitas survival
kumulatif dalam periode waktu yang
diperkirakan, biasanya periode pelaksanaan
penelitian
 Teknik penelitian ini menggunakan suatu
desain eksperimental dasar dengan
penambahanalat dan metode
 Pemeriksaan biomedis,pengkajian psikologis
atau uji tertulis → data awal
 Kemudian dilakukan intervensi/perlakuan
 Post test dilakukan pada interval waktu yang
tepat
 Pelaporan hasil penelitian harus dibuat jujur
dan jelas agar tidak membohongi publik atau
ahli bidang itu
 Agar eksperimen menambah manfaat, dapat
dipercaya dan menolong penduduk yang
membutuhkan, metodologi ilmiah dan
metode kontrol penelitian yang baik harus
dipergunakan
 Kejujuran dan pelaporan temuan
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai