Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Rumah Sakit Permata Pamulang
Rumah Sakit Permata Pamulang didirikan di atas tanah seluas 5,259 m² berada di
Jalan Siliwangi No. 1A, Pamulang, Tangerang Selatan. Ijin pendirian RS. Permata Pamulang
dikeluarkan oleh walikota Tangerang Selatan dengan nomor 445.1/63-Huk/2011 tentang izin
Mendirikan Rumah Sakit. Dan dilakukan peletakan batu pertama pada 5 september 2010. Lokasi
Rumah Sakit Permata Pamulang cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat
sekitarnya. Fasilitas yang lengkap, layanan yang berkualitas dan professional, tenaga yang
berkompeten dan berpengalaman dibidangnya, serta gedung yang elegan, bersih dan nyaman
menjadi nilai lebih dari Rumah Sakit Permata Pamulang yang mengutamakan kualitas dan
keselamatan pasien. Rumah Sakit Permata Pamulang menjadi salah satu Rumah Sakit Swasta
di daerag Tangerang Selatan yang melayani Pasien BPJS dan Asuansi lainnya.

4.2 Hasil dan Pembahasan


Hasil penelitian ini tentang Penerapan Mutu Rumah Sakit di rumah Sakit swasta yakni
Rumah sakit Permata Pamulang. Berdasarkan hasil wawancara tentang Penerapan Mutu
Rumah Sakit di Rumah sakit Permata Pamulang dengan informan dari Salah Kepala SUB
Bagian Mutu di dapatkan hasil sebagai berikut :

Mahasiswa : Bagaimana persiapan untuk menghadapi akreditasi di Rumah


Sakit ini ?
Sub bagian Mutu : RS permata pamulang akan mempersiapkan akreditasi rs diakhir
tahun , Yaitu akreditasi RS SNARS edisi 1.1 rencana akan
diajukan di bulan agustus-oktober/november. Persiapan pertama
yang di lakukan untuk menghadapi akreditasi kami (saya dan
direktur rs permata pamulang) baru saja melakukan pelatihan
dan workshop tentang standar dokumen dll. Dan untuk target
selanjutnya kami akan mempersiapkan kembali diawal tahun
2020 dengan instens.
Mahasiswa : Secara struktur organisasi bagian mutu termasuk kedalam
struktur apa di Rumah Sakit ini ?
Sub Bagian Mutu : Di rs permata pamulang, mutu tidak termasuk unit. Mutu
termasuk kedealam komite. Di rs permata pamulang mutu
disebut dengan komite mutu dan keselamatan pasien. Sama
dengan komite lainnya terdapat komite PPI, Komite
Keperawatan itu langsung bertanggung jawab kepada direktur
Mahasiswa : Siapa saja tim mutu di Rumah Sakit ini ? dan bagaimana cara
pembentukan tim mutu tersebut ?
Sub bagian Mutu : Komite mutu dibentuk berdasarkan keputusan Direktur. Sama
dengan komite lainnya, komite mutu didalam strukturnya
terdapat ketua komite, lalu dibawahnya terdapat sub komite
keselamatan pasien, ,sub komite mutu, sub komite akreditasi.
(ketua, sekretaris, dibawahnya ada sub komite mutu, sub komite
keselamatan pasien, sub komite akreditasi.)
Mahasiswa : Apakah Rumah Sakit rutin mengadakan pelatihan pada pekerja
dan jenis pelatihan apa yang dilakukan?
Sub Bagian Mutu : Jika terkait dengan mutu, memang pelatihan ada yang
terprogram dan ada yang insedental. Contoh yang incidental,
jika di keperawatan terdapat insiden masalah misal salah suntik,
nah insiden tersebut dapat diadakan pelatihan atas insiden
tersebut agar tidak terulang kembali. Untuk pelatihan yang
terprogram ada juga. Salah satunya yaitu sosialisasi tentang
programnya komite mutu itu dilakukan kepada karyawan baru
dan koordinasi dengan diklatnya SDM yang disampaikan adalah
jenis-jenis insiden dan apa saja yang harus dilakukan jika terjadi
insiden (apakah harus lapor atau bagaimana).
Mahasiswa : Kira-kira Program apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan
mutu Rumah Sakit ?
Sub Bagian Mutu : Program yang terdapat di komite mutu banyak karena komite
mutu mengkoordinir semua unit untuk mencapai mutu yang
baik dan indicator mutu. Contoh indicator mutu di IGD yaitu
respon time. Target respon time yaitu kurang dari 5 menit. Dan
laporan yang dilakukan akan di cek setiap bulannya apakah
sudah sesuai dengan target ataukah belum. Setiap unit akan
ditentukan indicator mutunya dan akan di berikan spo dll.
Mahasiswa : Apakah setiap karyawan sudah bekerja sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan oleh Rumah Sakit ?
Sub Bagian Mutu : Jika berkerja sesuai dengan SOP. Jawaban kami adalah iya akan
tetapi apakah setiap karyawan 100% berkerja sesuai dengan
SOP kami rasa belum.
Mahasiswa : Apakah setiap kebijakan dan SOP Rumah Sakit selalu di
sosialisasikan kepada karyawan dan bagaimanacara
mensosialisasikan nya ?
Sub Bagian Mutu : Kalau SOP ada SOP umum artinya SOP dari secretariat rumah
sakit untuk semua atau ada SOP per unit. Kalau SOP untuk
semua karyawan macam-macam caranya dengan
mengumpulkan karyawan di satu waktu (perwakilan unit) atau
SOP di serahkan ke coordinator masing-masing unit untuk
kemudian di lanjutkan ke staff nya.
Mahasiswa : Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung
dalam penerapan mutu Rumah Sakit ?
Sub Bagian Mutu : Penghambat nya adalah masih ada karyawan yang kurang
menyadari pentingnya pelaporan insiden , kadang-kadang ada
insiden yang tidak dilaporkan. Padahal sudah sebelumnya di
awal kita sudah sampaikan pelaporan tersebut untuk evaluasi,
ketika ada insiden kita tidak mencari siapa yang salah tapi kita
cari penyebab hal tersebut bisa terjadi. Contohnya ada
kesalahan penyuntikkan kita tidak akan bertanya siapa yang
nyuntik tapi yang kita tanyakan kenapa alasan hal tersebut
terjadi. Faktor pendukung kita sudah sosialisaikan bagaimana
cara melaporkan insiden hal tersebut termasuk salah satu faktor
pendukung.
Mahasiswa : Apakah rumah sakit rutin melakukan MONEV dan bagaimana
prosesnya ?
Sub Bagian Mutu : Di setiap unit ada penanggung jawab mutu, dan yang ditunjuk
untuk melakukan MONEV tersebut adalah coordinator masing-
masing unit, jadi setiap bulan kita sediakan formulir untuk
MONEV di form tersebut ada indikator kepatuhan cuci tangan
dan sebagainya. Di situ sudah dibuatkan profil indikator mutu
ada numerator dan denimerator disitu bisa langsung terlihat satu
misalkan ada satu kejadian dapat terlihat presentasenya dan itu
setiap satu bulan kita laporkan
Mahasiswa : Apakah pernah terjadi complain terhadap pelayanan Rumah
Sakit dan bagaimana cara rumah sakit dalam menyikapi hal
tersebut ?
Sub Bagian Mutu : Komplain pasti ada, kalau complain tersebut masih bisa
diselesaikan di unit akan diselesaikan di unit tersebut karena
masing-masing unit sudah punya coordinator tapi kalau terjadi
complain di luar jam kerja mereka punya penanggung jawab
sendiri kalau di pelayanan namanya “katim” nah .. ka tim itu
yang akan menangani dulu tapi kalau tidak bisa di selesaikan
masalah tersbut akan ditangani ke atasnya, dan begitu
seterusnya atau ada MOD (Manager On Duty) jadi MOD
tersebut yang akan mengkoordinasikan. Sejauh ini complain
yang terjadi biasanya terkait BPJS, selama ini pasien sudah
terbiasa datang langsung bawa berkas BPJS kemudian sekarang
beralih ke online, di awal pelaksanaan pasien keberatan karena
mengeluhkan pelaksanaan nya ribet. Kalau untuk pasien BPJS
walaupun sudah daftar online mereka harus tetap meyerahkan
berkas sehingga tetap mereka harus antri hal tersebut yang
sering menjadi complain karena mereka berharap jika sudah
daftar online tidak perlu lagi menyerahkan berkas.
Mahasiswa : Bagaimana peran manajemen serta karyawan dalam
peningkatan mutu Rumah Sakit ?
Sub Bagian Mutu : Peran direktur sangat besar karena sering mengadakan dan
mengikuti pelatihan terkait mutu kemudian pelatihan-pelatihan
internal dan eksternal, setiap karyawan yang sudah mengikuti
pelatihan eksternal di wajibkan untuk sharing ke teman-teman
karyawan lainnnya. Diakhir tahun setiap komite buat program
untuk berdiskusi menentuka prioritas indikator mutu per unit.
Mahasiswa : Bagaimana strategi Rumah Sakit dalam memberikan mutu
pelayanan kepada pasien ?
Sub Bagian Mutu : Strateginya dengan menentukan indikator mutu karena ada
target yang harus dicapai kemudian di buat pedoman, SPO, dll.
Karena kalau kita sudah bekerja sesuai SPO seharusnya tidak
ada lagi kesalahan.
Mahasiswa : Bagaimana strategi Rumah Sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan ?
Sub Bagian Mutu : Dengan adanya SPO kita harus memastikan setiap karyawan
menjalankan nya sudah sesuai dengan SPO yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai