Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERTEMUAN SEDIAAN
“ LARUTAN “
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2019/2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
1.2 TUJUAN
2
BAB II
DASAR TEORI
Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada
dua komponen utama pembentukan larutan, yaitu zat terlarut (solution), dan pelarut
(solvent). ( Syamsuni, 2006 )
Fase larutan dapat berupa fase gas, cair, atau fase padat bergantung pada sifat kedua
komponen pembentuka larutan. Apabila fase larutan dan fase zat-zat pembentukannya
sama, zat yang berada dalam jumlah terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan
zat lainnya sebagai zat terlarutnya. Faktor utama dalam pemilihan obat bentuk sediaan
cair khususnya larutan yaitu lebih mudah ditelan dibandingkan dengan bentuk sediaan
tablet dan kapsul. Penggunaan obat dalam bentuk sediaan cair sangat dibutuhkan oleh
masyarakat terutama bagi bayi, anak-anak, dan orang tua yang sulit mengkonsumsi
obat dalam bentuk padatan. Larutan juga memberikan efek yang lebih cepat karena
sudah berada didalam bentuk larutan. Untuk pemakaian luar, larutan lebih mudah
digunakan. Namun ada beberapa obat yang tidak stabil atau mudah rusak bila dibuat
dalam larutan, sehingga harus selalu dibuat baru bila akan digunakan. (Anonim,
2011).
Sediaan obat berbentuk larutan atau dalam farmasetika disebut sediaan cair
misalnya sirup, spirit, eliksir, air aromatik, tingtur, infusa, dll. Selain itu larutan
sebagai obat luar misalnya losio dan larutan otik. Sediaan berbentuk larutan
merupakan campuran homogen dimana zat aktifnya terdistribusi secara merata
sehingga dosis dapat diberikan dengan tepat. ( Arief,Moh. 1987)
Jenis larutan :
a) Larutan encer : Larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut.
3
b) Larutan jenuh : Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat
larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.
c) Larutan lewat jenuh : Larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut
melebihi batas kelarutannya didalam air pada temperatur
tertentu. ( Anonim, 2011 )
Linement
Obat Linimentum adalah Sediaan obat cair atau kental yang mengandung
analgetikum ( Penghilang Nyeri ) dan zat yang memiliki rubifasien ( Zat yang dapat
merangsang kulit ), melemaskan otot, dan menghangatkan. Obat Linimentum
digunakan untuk pemakaian luar digunakan dengan dioleskan pada bagian kulit atau
otot tujuan. Obat Linimentum memiliki keunggulan yaitu bahan obat padanya lebih
cepat di resorbsi dan baik digunakan untuk kulit yang mulus. Sifat obat liniment :
1. Hanya digunakan pada kulit yang utuh tidak pada kulit luka
2. Terdapat obat dengan pelarut minyak dan pelarutnya alkohol atau hidroalkohol
3. Digunakan dengan cara digosokkan atau dioleskan pada permukan kulit.
(Anonim, 2013)
4
Effervesent
Potio effervescent adalah saturation dengan gas CO2 yang melewati jenuh.
Pembuatan Potio Effervescent:
1. Bagian komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia,
misalnya NaHCO3 digerus tuang kemudian dimasukkan ke dalam botol.
2. Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia.
Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam botol yang sudah terisi bagian basanya
dangan hati-hati, segera tutup sampagne knop.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk sediaan satiratio dan potio effervescent:
1. Diberikan dalam botol yang tahan tekanan, berisi kira-ira 9/10 bagian dan
tutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian di ikat
dengan sampagne knop.
2. Tidk boleh mengandung bahan obat yang tidak larut, karena tidak boleh
dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah, karena berisi gas dalam
jumlah bear yang menyebabkan tekanan. (Syamsuni,2006).
5
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
RESEP 1
3.1 RESEP
Potio Nigra Contra Tussim (OBH) (Sec. FMS 1968 hal. 45)
R/ Succ.liquir 10
Ammon chlorid 6
S.A.S.A 6
Aq.dest 300
S.4-5 d.d.c
6
S.A.S.A (Sec. PH V hal. 327)
R/ Minyak adas manis 4
Spiritus 75
Amonia 20
CTM Keras
Succ.liquir Bebas
S.A.S.A Bebas
7
Pemerian : Serbuk butir atau hablur, putih, tidak berbau, rasa asin dan dingin,
higroskopik
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserol P. lebih mudah larut dalam air
mendidih, agar sukar larut dalam etanol ( 95% ) P
8
5. CTM (Sec. FI edisi III hal.153)
Sinonim : - Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
- Nama Lain-lain : Klorfeniramina Maleat
Khasiat : Anihistaminikum
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%) P, dan dalam
bagian kloroform P sukar larut dalam eter P
9
1) Succ liquir = × 120gr = 4 gram 10 gr
300 gr
2) Air succ liquir = 4 ml
3) Ammon chlorid = × 120gr = 6 gr 2,4gr
300 gr
4) Air ammon = 2,4ml = 3ml
5) S.A.S.A = × 120gr = 2,4gr 6 gr
300 gr
6) Aq.dest = 120gr - ( 4gr + 4ml + 2,4gr + 3ml + 2,4gr )
= 120gr - 15,8gr
= 104,2gr = 105ml
7) CTM = 0,05gr
3.9 PENANDAAN
10
APOTEK UMKT
Apoteker : fadilla S.Farm.APT
SIA : 1681/II/DINKES/2019
Jl. Juanda No. 15 APOTEK UMKT
SAMARINDA Jl. Juanda No. 15
Tlp : 082195252162
No : 01 Tgl: 7 januari 2020 Apoteker : fadilla mubakkira S.Farm.APT
SIPA : 1681/II/DINKES/2019
Nama: Lisa ( 8thn )
SALINAN RESEP
Batuk berdahak dan Alergi Dari dokter : Dr.Ishak Tgl penulisan : 7
3 x sehari 1 Sendok bubur /teh /makan jan 2020
Sebelum/Sesudah makan Tgl pembuatan: 7jan 2020 No. Resep : 01
Nama pasien : Lisa Umur Pasien : 8
thn
Iter : 2x
R
OBH 120
Adde
CTM 0,05
3.10 KIE
M.f Potio
Nama Pasien : Lisa ( 8 thn )
S.3.d.d cth I
Alamat Pasien : Jl. Kenanga 3
det 60ml
Indikasi : Batuk berdahak
dan Alergi
Efek Samping : Menyebabkan
rasa kantuk
Aturan Pemakaian : Diminum 3
x sehari 1 sendok teh sesudah
P.C.C
makan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dr. Cecep
SIP : 123/DU/01/VII/2005 dan terlindung dari cahaya
Jl. Biawan 12 samarinda
RESEP 2
Samarinda, feb 2018
3.1 RESEP
R/ Metil Salisilat 8 ml
Menthol 1,4
Ol. Cajupati 3 ml
Keterangan Resep :
Ol. Cocos ad 30 ml
M.f. Liniment
R/ = Recipe = Ambillah
S.U.E
Pro : July 11
Alamat : Jl. Seluang 12
samarinda
M.f = Miscefac = Campur dan buatlah
Liniment = Minyak gosok
S = Signa = Tandai
U.E = Usus Eksternus = Pemakaian luar
Metilsalisilat Bebas
Menthol Bebas
12
manis, pedas dan aromatik
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P, dan dalam asam
asetat glasial P
13
1) Metil Salisilat = 8ml
2) Menthol = 1,4gr ≈ 1400mg
3) Ol. Cajupati = 3ml
KOCOK 4) Ol. Cocos = 30ml - ( 8ml + 3ml )
DAHULU
= 30ml - 11ml = 19ml
3.8 CARA KERJA
3.9 PENANDAAN
APOTEK UMKT
Apoteker: fadilla S.Farm.APT
SIA : 1681/II/DINKES/2019
Jl. Juanda No. 15
SAMARINDA
No :02 Tgl : 7 Jan 2020
Nama : July
Penghilang Nyeri
Dioleskan/Ditaburkan/Dikumur/
Dimasukkan melalui dubur
Pemakaian Luar
3.10 KIE
14
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
RESEP 3
3.1 RESEP
Dr. Ishak
SIP: 23 / v / ds / 1995
Jl. Kahoi 01 Samarinda
15
Samarinda, Feb 2015
R/
Potio Alba Contra Tusin 150
Pro : Nana
Alamat : Jl. Kenangan 3 Samarinda
KETERANGAN RESEP
1) R/ : Recipe: Ambilah
2) S: Signa: Tandai
3) T.d.d : Tri in die : 3 x sehari
4) Cth 1 : Cochlear tea : 1 sendok teh
5) Pro: Untuk
16
3.4 PENGGOLONGAN OBAT
Aq.dest
3. Obat bebas
17
Pemerian : Cairan jernih, tida berwarna, bau khas, menusuk kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air
18
6. Tambahkan Aquadest gerus ad homogen.
7. Masukkan ke dalam botol.
8. Tutup botol dan tambahkan label kocok dahulu, dimasukkan kedalam plastic klip
dan diberi etiket serahkan kepada pasien.
3.9 PENANDAAN
APOTEK UMKT
Apoteker: fadilla mubakkiraa S. Farm., Apt
SIA : 1681/II/DINKES/2019
Jl. Juanda No. 15
SAMARINDA
No: 3 Tgl: 7 jan 2020
Nama: Nana
KOCOK DAHULU
Batuk Berdahak
3x sehari 1 sendok
bubur/teh/makan
Sebelum/Sesudah makan
3.10 KIE
19
RESEP 4
3.1 RESEP
Dr. Ishak
SIP: 23 / v / ds / 1995
R/Asam sitrat 8g
Na.bikarbonat qs
Syrup simplex 5g
Aqua ad 80
KETERANGAN RESEP
R/ : Recipe: Ambilah
M,F: Miscefac: Campur dan buatlah
Potio effervescent: Minum
S: Signa: Tandai
Houstos: Diminum sekali habis
Pro: Untuk
Ad: tambahkan
3.4 PENGGOLONGAN OBAT
20
1. Asam sitrat Obat Bebas
Syr. simplex
3. Obat bebas
21
Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram tidak berbau
rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam II bagian air, praktis tidak larut dalam (95%) P.
22
5. Timbang syrup simplex 5g.
6. Dimasukan Na.bikarbonat ke dalam mortar lalu gerus ad halus tambahkan air basa
dengan cara gerus tuang ke dalam botol.
7. Dimasukan Asam sitrat di beaker glassdan air asam aduk ad larut dan tambahkan
Syrup simplex aduk as larut.
8. Dimasukkan latutan asam ke dalam botol secara perlahan melalui dinding botol.
9. Tutup botol lalu etiket dan diserahksn ke pasiaen disertai PIO.
3.9 PENANDAAN
APOTEK UMKT
APOTEK UMKT Jl. Juanda No. 15
Apoteker: fadilla mubakkiraS. Farm., Apt Tlp : 0895700735403
SIA : 1681/II/DINKES/2019 Apoteker :fadilla mubakkira S.Farm.APT
Jl. Juanda No. 15
SIPA : 1681/II/DINKES/2019
SAMARINDA
No : 04 Tgl : 7 jan SALINAN RESEP
Dari dokter : Dr.Ishak Tgl penulisan : 7/1/20
2020 Tgl pembuatan: 7/1/20 No. Resep : 04
Nama : Tony (15 thn) Nama pasien : Tony Umur Pasien : 15 thn
Iter : 2x
Pelancar BAB R
Diminum sekaligus
Asam sitrat 8g
Na.bikarbonat qs
SEMOGA LEKAS SEMBUH Syrup simplex 5g
Aqua ad 80
Det 40ml
P.C.C
23
3.10 KIE
24
BAB IV
PEMBAHASAN
RESEP 1
Pada resep pratikum ini dilakukan pembuatan sediaan cair adapun bahan yang
digunakan antara lain succus liquid, Ammon chlorid, aq.dest, dan s.a.s.a. Langkah
pertama dimasukkan succus terlebih dahulu kedalam mortir lalu dimasukkan air
succus terlebih dahulu kedalam beaker glass dimasukkan kedalam s.a.s.a kedalam
botol dan terakhir masukkan air kedalam botol hingga batas kalibrasi lalu
dimasukkan kedalam plastik klip yang sudah berisi etiket atau keterangan
pemakaian.
Resep ini diindikasikan untuk pasien yang menderita penyakit batuk. Resep ini
berisi s.a.s.a sebagai zat tambahan, CTM sebagai antihitaminikum, Aq.dest sebagai
zat tambahan, Succus sebagai zat tambahan, dan Ammon sebagai ekspektoran.
Pasien yang meminum ini sebaikny tidak berkendara karena akan menimbulkn efek
mengantuk pada pasien dan obat tersebut sebaiknya disimpan dalam wadah
tertutup baik.
Pada obat diatas baru diberikan setengahnya kepada pasien maka pasien dapat
mengambil 60ml obat lagi dan wajib membawa salinan resep jika ingin mengambil
obat tersebut.
RESEP 2
Sediaan yang dibuat merupakan sediaan liniment atau sediaan obat gosok, yang
berkhasiat sebagai obat nyeri dan pegal otot serta masuk angin, dalam sediaan
tersebut Menthol dan Metil Salisilat serta Oleum Cajupati berguna sebagai pengeluar
angin dan sebagai pengaroma, sedangkan Oleum Cocos berkhasiat sebagai zat
tambahan atau pelarut sediaan.
Dalam pembuatan sediaan ini semua bahan kecuali Menthol dapat diukur, untuk
25
Menthol sendiri ditimbang, dan untuk membuatnya cukup langsung masukkan bahan
kedalam botol, Menthol dan Metil Salisilat terlebih dahulu dan kocok hingga larut
lalu dimasukkan sisa bahan dan dikocok lagi hingga larut dan homogen.
RESEP 3
Pada resep pratikum ini dilakukan pembuatan sediaan cair adapun bahan yang
digunakan antara lain adalah S.A.S.A, Syrup simplex dan Aquadest. Langkah
pertama dimasukan S.A.S.A kedalam mortar lalu gerus. Tambahkan Syrup simplex
gerus ad homogen. Tambahkan Aquadest gerus ad homogen. Lalu masukkan ke
dalam botol, hingga batas kalibrasi. lalu dimasukkan kedalam plastik klip yang
sudah berisi etiket atau keterangan pemakaian.
RESEP 4
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan saturasi bahan-bahan yang digunakan
yaitu asam sitrat, Na.bikarbonat, syr.simplex, dan Aqua dest dalam tahap awal yaitu
masukkan na.bikarbonat ke dalam mortar lalu ditambahkan air basa gerus ad larut lalu
dimasukkan ke dalam botol mengunakan metode grus tuang, kemudian dimasukkan
asam sitrat ke dalam beaker glass dimasukkan air asam aduk ad larut dan tambahkan
syrup simplex aduk ad larut dimasukkan ke dalam botol melalui dinding botol lalu
dimasukkan ke dalam plastic klip beserta etiket. Resep ini di indikasikan untuk pasien
yang BAB nya kurang lancer dan resep ini berisi adam sitrat sebagai zat tambahkan,
na.bikarbonat sebagai antasidium, syrup simolex sebagai zat tambahan dan aqua dest
sebagai zat tambahan. Dan diharapkan tidak menggunakan obat ini secara terus
menerus karena akan mengakibatkan kembung, obat ini disimpan dalam wadah
tertutup baik.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pratikum harus memperhatikan bahan dan alat terlebih dahulu sebelum
prakttik.
27
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
28
29