Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FARMASI FISIK

TERMODINAMIKA

Di Susun Oleh:

RISMAYANTI

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2018
BAB
1 PENDAHULUAN

A. Pengetrian Hukum Termodinamika

Termodinamika adalah suatu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari hubungan


antara usaha (energi) dan panas (kalor). Sedangkan menurut bahasa, termodinamika adalah
perubahan panas, berasal dari bahasa yunani, thermos = panas dan dynamic = perubahan.
Termodinamika ditemukan seiring ditemukannya mesin uap praktis pada dekade 1800-an oleh
James Watt.Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. benda
yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar)
sistem disebut lingkungan.Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat
raya, yang disebut lingkungan.

Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Konsep dasar dalam
Termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi
sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam
pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem
masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar.
Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan
menjadi beberapa parameter.

Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa
ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energi.

Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam


kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari
matahari, dan di bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang
laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses
didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi
kimia dalam makanan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi
yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi
berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-
mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari
mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain
menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan
sampai di luar angkasa.
Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk
kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan
refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamila. Aplikasi thermodinamika yang
begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang
dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan
thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19.
Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat
thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa
energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik.

Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan


partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu
thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan thermodinamika
statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu
dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:


1. Hukum Awal (Zeroth Law/Hukum Ke-0)

Bunyi Hukum Termodinamika 0 : "Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan


termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan termal
satu sama lain"

2. Hukum Pertama
 Bunyi Hukum Termodinamika 1
 "Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa
diubah bentuknya saja."
 Rumus/Persamaan 1 Termodinamika:
Q = W + ∆U
keterangan:
Q = kalor/panas yang diterima/dilepas (J)
W =  energi/usaha (J)
∆U = perubahan energi (J)
 Hukum 1 Termodinamika dibagi menjadi empat proses, yaitu:
 Proses Isobarik (tekanan tetap)
Proses isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap. Pada garis
P – V proses isobarik dapat digambarkan seperti pada berikut.

Usaha proses isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah gra fik P – V.

 Proses Isotermis (suhu tetap)


Proses isotermis adalah proses perubahan gas dengan suhu tetap. Perhatikan gra
fikk pada Gambar berikut.
Pada proses ini berlaku hukum Boyle.

Karena suhunya tetap maka pada proses isotermis ini tidak terjadi perubahan
energi dalam ∆U=O . Sedang usahanya dapat dihitung dari luas daerah di bawah

kurva, besarnya seperti berikut.


 Proses Isokhoris (volume tetap)
Proses isokhoris adalah proses perubahan gas dengan volume tetap. Pada grafik
P.V dapat digambarkan seperti pada Gambar berikut.

Karena volumenya tetap berarti usaha pada gas ini nol,

 Proses Adiabatis (kalor tetap)


Pada proses isotermis sudah kita ketahui, U = 0 dan pada proses isokoris, W = 0.
Bagaiaman jika terjadi proses termodinamika tetapi Q = 0 ?
Proses yang inilah yang dinamakan proses adiabatis. Berdasarkan hukum I
Termodinamika maka proses adiabatis memiliki sifat dibawah.

 Proses Gabungan
Proses-proses selain 4 proses ideal diatas dapat terjadi. Untuk memudahkan
penyelesaian dapat digambarkan grafik  P – V prosesnya. Dari grafik tersebut dapat
ditentukan usaha proses sama dengan luas kurva dan perubahan energi dalamnya

Sedangkan gabungan proses adalah gabungan dua proses adiabatis yang berkelanjutan.


Pada gabungan proses ini berlaku hukum I termodinamika secara menyeluruh.

3. ukum Kedua
Bunyi Hukum
Termodinamika  2 :
 "Kalor mengalir secara
spontan dari benda
bersuhu tinggi ke
benda bersuhu
rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya."
4. Hukum Ketiga
Bunyi Hukum Termodinamika 3 :
"Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut, semua prosesnya akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum."
"Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai
nol."

B. Prinsip Termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika
direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa
membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang begitu luas
dimungkinkan karena adanya perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17.
Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik
yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi media pembawa energi

C. Sistem-Sistem Termodinamika

Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda,
energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yakni sebagai berikut :

1. Sistem terbuka

Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja)


dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan
yang melibatkan adanya suatu aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti
pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar yaitu
ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara
masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini,
baik massa maupun energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel.
Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga
disebut juga dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :

 Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai
negatif bila keluar dari sistem
 Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif
jika diberikan (masuk) kedalam sistem.

2. Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja)
tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas
suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis
batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha
(work) bisa melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup,
walaupun massa tidak bisa berubah selama proses berlangsung, tapi volume
bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang bisa bergerak (moving
boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem
tertutup yaitu suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam
balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa
udara didalam balon
3. Sistem terisolasi

Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran


panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan
dalam termos dan tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem
tidak bisa terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit
pencampuran, walaupun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang
keluar dari sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property


(koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T),
volume (v), masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga
koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti,
berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain. Suatu sistem bisa berada
pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika masing-masing jenis koordinat sistem
tersebut bisa diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi
tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem
memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika koordinatnya berubah, maka keadaan
sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak
mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang
(equilibrium).

KESIMPULAN
1. .Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. benda yang
sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar)
sistem disebut lingkungan.Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan
2. Macam-maca hukum termodinamika
 Hukum awal
 Hukum pertama
 Hukum kedua
 Hukuk ketiga
3. Sistem termodinamika ada 2 yaitu:
 Sistem terbuka
 Sistem tertutup

DAFTAR PUSTAKA
https://sekolah69nett.blogspot.com/2018/10/makalah-termokimia-farmasi.html

https://www.slideshare.net/intandwisari3/makalah-termodinamika

https://caspace.wordpress.com/2013/09/26/fisika-termodinamika/

Anda mungkin juga menyukai