Disusun Oleh :
BAB 1
PENDAHULUAN
Uraian latar belakang masalah diatas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan
pertanyaan sebagai berikut:
Apakah terdapat suatu Gambaran pengetahuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Jakarta Terhadap Penggunaan Rokok.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Hubungan Pengetahuan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap
penggunaan Rokok Elektrik
Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengetahuan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap
penggunaan Rokok Elektrik
b. Mengetahui angka penggunaan Rokok elektrik pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Jakarta
1.4 Kegunaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Rokok Elektrik
Electronic Cigarettes (ECs) Rokok Elektrik atau Electronic Nicotine Delivery System
(ENDS) adalah alat yang berfungsi untuk mengubah zat-zat kimia menjadi uap dan mengalirkannya
ke paru-paru, di mana zat kimia tersebut, merupakan campuran zat seperti nikotin dan propylene
glicol. (KEMENKES RI, 2014)
Rokok Elektrik adalah Rokok yang terdiri dari beberapa komponen yaitu, sebuah baterai,
mod, dan automizer. Cara kerja dari rokok elektrik adalah dengan memanfaatkan energi yang ada
pada baterai kemudian di proses menyalurkan energi ke automizer untuk menciptakan uap yang di
panaskan dari coil berupa kawat dan kapas yang telah dibasahi menggunakan cairan e-liquid,
kemudian menghasilkan uap seperti asaprokok sehingga menimbulkn efek seolah-olah seperti
merokok. (I Gede Agung Krishna Santana , 2010)
Rokok elektrik ( Electronic cigarette ) merupakan salah satu NRT yang menggunakan listrik
dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap dan oleh WHO disebut sebagai
Electronic Nicotine Delivery System (ENDS). Electronic cigarette dirancang untuk memberikan
nikotin tanpa pembakaran tembakau dengan tetap memberikan sensasi merokok pada penggunanya. E
lectronic cigarette diciptakan di Cina lalu dipatenkan tahun 2004 dan dengan cepat menyebar
keseluruh dunia dengan berbagai merk.6Secara umum sebuah e - cigarette terdiri dari 3 bagian yaitu,
battery (bagian yang berisi baterai), atomizer (bagian yang akan memanaskan dan menguapkan
larutan nikotin), dan catridge (berisi larutan nikotin) (I Putu Gelang Novalang,2017)
Rokok Elektrik pertama kali di ciptakan oleh seorang apoteker asal tiongkok pada tahun 2003
dan di patenkan pada tahun 2004 lalu mulai menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2006 gingga
sekarang, dengan berbagai macam merek (caponetto, et al 2014 ).
Rokok Elektrik dikenalkan pertama kali di Cina pada tahun 2003, dan didistribusikan semakin
mendunia, terutama melalui internet. Alat Rokok Elektrik terdiri dari komponen penguap, baterai isi
ulang, pengatur elektronik, dan wadah cairan yang akan diuapkan. Sampai saat ini keamanan Rokok
Elektrik belum terbukti secara ilmiah, karena dalam produk ini disinyalir mengandung zat-zat
berbahaya seperti nikotin dan konsentrasi tinggi propylene glycol, yaitu zat penyebab iritasi jika
dihirup. Berdasarkan tes oleh Food and Drug Administration (FDA), beberapa produk juga
mengandung diethylene glycol, yang merupakan zat kimia yang digunakan untuk meracuni.
(KEMENKES RI,2014)
Di indonesia sendiri rokok elektrik tengah menjadi tren yang semakin banyak peminatnya ,
rokok elektrik sangat mudah di temukan karena para penjual menjualnya melalui situs online dengan
berbagai macam rasa dan desainnya (BPOM, 2015)
Rokok e lektrik terdiri dari 3 bagian yaitu baterai, atomizer (bagian yang akan memanaskan
dan menguapkan larutan liquid ) dan catridge (tempat larutan nikotin) kandungan larutan yang
terdapat pada rokok elektrik yaitu berupa nikotin , propilen glikol, gliserol, air dan berbagai bahan
perasa (BPOM,2015 )
2.3. Bahaya Rokok Elektrik
Bahaya rokok elektrik yang kini sedang digemari menjadi perhatian peneliti. Meski diklaim
dapat mengurangi kebiasaan merokok tembakau, rokok elektrik sudah diketahui menyebabkan
beberapa kasus keracunan, terutama pada anak-anak. Bahkan, penelitian terbaru yang diterbitkan di
New England Journal Medicine mengatakan bahwa bahaya rokok elektrik bukan hanya keracunan
saja. Peneliti sebut rokok elektrik juga mempunyai bahaya lain, yakni menyebabkan otak lebih rentan
kecanduan narkoba. Membicarakan rokok elektrik tentunya tak lepas dari klaim yang mengatakan
penggunanya bebas penyakit paru dan jantung karena tidak berasap. Padahal, rokok elektrik
mempunyai bahaya yang lebih besar bagi otak, yakni membuat otak lebih mudah kecanduan narkoba.
Penelitian Kandel dilakukan kepada beberapa tikus di laboratoriumnya. Mereka memberikan uap air
yang sudah tercampur dengan nikotin, seperti efek yang diberikan oleh rokok elektrik, dan
memberikan tikus-tikus tersebut akses kepada kokain. Sementara pada kelompok kedua, tikus tidak
diberikan uap air, namun tetap diberikan akses kepada nikotin.Setelah otak para tikus dipindai, terlihat
bahwa tikus yang terpapar nikotin dalam uap air memiliki kandungan kokain lebih banyak di otaknya.
Hal ini membuat Kandel yakin bahwa rokok elektrik mempunyai efek candu yang lebih besar,
sehingga risiko untuk menggunakan narkoba pun menjadi lebih besar. Rokok elektrik mempunyai
efek fisiologis yang buruk untuk otak. Menyedihkan bahwa remaja saat ini berlindung di balik
keamanan semu yang mengatakan bahwa rokok elektrik lebih baik daripada rokok tembakau, padahal
mereka sama-sama berbahaya, tutup Kandel.Sebelumnya, WHO sudah mengindikasokan bahwa
seharusnya rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok tembakau. Bahkan, papan No Smoking
yang terpajang di dalam ruangan sudah seharusnya juga berlaku untuk rokok elektrik (KEMENKES
RI,2014)
Seperti rokok konvensional pada umumnya, ENDS ATAU Rokok Elektrik juga dapat
menyebabkan kecanduan (adiksi).Alat ini sebenarnya adalah cara baru untuk memasukkan nikotin ke
dalam tubuh.Nikotin memiliki efek buruk terhadap tubuh manusia, seperti, meningkatkan adrenalin,
meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan denyut nadi. Bahkan, pernah terjadi kasus kematian
anak akibat keracunan akut nikotin. Sebenarnya, produsen Rokok Elektrik sendiri sudah memberikan
peringatan kepada konsumen dengan menuliskan kalimat sebagai berikut, Bagi mereka dengan paru-
paru yang terganggu, uap yang dihasilkan Rokok elektrik dapat menimbulkan serangan asthma, sesak
napas & batuk. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas. Pernyataan tersebut
mengindikasikan bahwa produk tersebut berbahaya bagi sistem pernapasan. (kemenkes,2014)
1. Faktor kesehatan
Faktor kesehatan adalah alasan utama para pengguna rokok tembakau beralih menggunakan rokok
elektrik. Mereka sadar bahwa kandungan zat pada rokok tembakau sangat berbahaya bagi kesehatan.
(I Gede Agung Krisna, 2016)
2. Faktor Ekonomi
Hadirnya rokok elektrik membuat pengguna rokok tembakau melirik produk ini karena adanya
anggapan bahwa rokok elektirk lebih hemat daripada rokok tembakau. Misalnya, sebulan saja
perokok tembakau mengeluarkan biaya sebesar Rp. 600.000. (I Gede Agung Krisna, 2016)
3. Faktor Lingkungan
Dalam faktor lingkungan, tren rokok elektronik dipengaruhi oleh teman sebaya, saudara, dan
keluarga. Hal inilah yang membuat perokok tembakau beralih ke rokok elektrik karena memiliki
berbagai macam fariasi rasa. (I Gede Agung Krisna, 2016)
Media sosial adalah salah satu alat promosi bisnis yang sangat efektif saat ini. Hal ini kemudian
dimanfaatkan oleh toko-toko vape yang ada . Mereka memasarkan dan mengenalkan produknya
melalui media-media sosial. (I Gede Agung Krisna, 2016)
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross sectional dengan
tujuan mengetahui gambaran anatara pengetahuan Mahasiswa Terhadap Penggunaan Rokok
Elektrik di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penelitian ini akan diuji etik di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta pada komisi etik dengan melampirkan penjelasan sebelum
persetujuan, pedoman kuesioner dan proposal penelitian.
BAB 4.
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Sulaiman Reza M ,2014, Meski Tak Berasap, Rokok Elektrik Diklaim Lebih
Berbahaya Bagi Otak,kemenkesRI: Jakarta
Alawiyah Sarah siti, 2017, gambaran persepsi tentang okok elektrikpada pengguna
rokok elektrik di komunitas vaporizer kota tangerang, Jakarta: uin jakarta.
Santana krishna Agung Gede ,dkk, 2016,Konstruksi social Rokok Elektrik sebagai
substitusi rokok Tembakau bagi perokok aktif di kota Denpasar, Denpasar :
Universitas Udayana .
Danardi, 2010, ENDS ( Elektronik Nicotine Delivery system ) produksi illegal dan
berbahaya bagi kesehatan , Jakarta : Kemenkes RI.
Safari, A, & Daher, N. 2014. Particulate Metals and Organic compounds from
electronic and tobacco containing cigarettes: comparison of emission cates and
secondhand expousure. Enfiromental science: processes & impacts, 2259-2267.