Tugas2 AnalisaToponimiKaliLamong IlhamAlfinAzzumardi PDF
Tugas2 AnalisaToponimiKaliLamong IlhamAlfinAzzumardi PDF
2.1 Permasalahan
Adapun permasalahan yang terdapat di Kali Lamong yang ditinjau dari beberapa sektor,
seperti permasalahan kemanusiaan, lingkungan, dan bencana alam.
2.1.1. Kemanusiaan
Permasalahan yang ada pada sektor kemanusiaan yaitu, minimnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatya. pengaruh sampah
terhadap kesehatan dapat dikelompokan menjadi efek yang langsung dan efek tidak
langsung. Yang dimaksud efek langsung adalah efek yang disebabkan karena
kontak langsung dengan sampah tersebut. Misalnya sampah yang korosif terhadap
tubuh yang karsiogenik dan lainnya. Sampah rumah tangga yang cepat membusuk
dapat mengandung kuman patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Sedangkan
efek yang tidak langsung adalah pengaruh tidak langsung dirasakan masyarakat
akibat proses pembusukan pembakaran, dan pembuangan sampah. Efek tidak
langsung lainnya dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di
dalam sampah.
2.1.2. Lingkungan
Tingginya intesitas masyarakat untuk membuang sampah di sungai akan
menyebabkan beberapa permasalahan seperti, pencemaran lingkungan sehingga
fungsi ekosistem menjadi terganggu dan tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Hal
ini berpengaruh terhadap keberadaan sumbber daya air yang semakin menurun
kualitasnya sebagai akibat pencemaran air dari kegiatan membuang sampah ke
sungai. Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat vital, maka harus
dipergunakan sebesar-sebesarnya unruk kemakmuran rakyar sesuai dengan
Amandemen UUD 1945 pasal 33. Dengan adanya pencemaran, maka lingkungan
yang ada disekitarnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan
sekitarnya, banyak organisme, biota, hewan dan tumbuhan yang menjadi rusak atau
malah mati karena pencemaran tersebut.
2.1.3. Bencana Alam
Permasalahan banjir akibat meluapnya Kali Lamong sudah menjadi bencana
rutin yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Gresik. Wilayah terdampak
merupakan kawasan peri-urban yang secara umum sedang berkembang. Luapan
Kali Lamong setiap tahun menggenangi dan bahkan merendam wilayah
Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, Wringinanom, dan
Kedamean. Dampak banjir pada kawasan peri-urban ini menimbulkan kerugian
sosial ekonomi bagi masyarakat yang terkena bencana. Penanganan banjir pada
Kali Lamong tidak berjalan mudah, mengingat banyak pihak yang terlibat dan
berkepentingan dengan pengelolaan wilayah aliran sungai yang melintasi beberapa
daerah kabupaten/kota. Secara kewilayahan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Jawa Timur 2011-2031 pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir
Kali Lamong tersebar di Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto dan Kota
Surabaya dengan luas Daerah Aliran Sungai Kali Lamong 720 km dan mempunyai
panjang total kurang lebih 83,70 km. RT RW Kabupaten Gresik 2010-2030.
Informasi banjir di wilayah Kabupaten Gresik tercatat sejak tahun 2003, Kabupaten
Gresik mengalami banjir sebanyak 46 kali dan terjadi setiap tahun Data Informasi
Bencana Indonesia (DIBI, 2017). Data pada bulan Februari 2017, terdapat tiga
kecamatan di Kabupaten Gresik yang mengalami bencana banjir, yaitu Kecamatan
Balongpanggang dengan lima desa terdampak, Kecamatan Cerme dengan dua desa
terdampak, dan jumlah desa terbanyak kena dampak adalah Kecamatan Benjeng
dengan tujuh desa (www.gresiknews.co diakses tanggal 13 Maret 2017). Februari
2015, banjir setinggi 30-100 cm merendam 1.245 rumah di Kecamatan Benjeng,
655 rumah di Kecamatan Cerme, dan 581 rumah di Kecamatan Menganti.
Masyarakat terdampak akibat banjir tersebut adalah sekitar 9.587 jiwa dan tiga
orang meninggal dunia. Kerugian materiil secara keseluruhan diperkirakan
mencapai angka Rp 18 Miliar, dengan terendamnya 3.000 Ha lahan pertanian dan
378 Ha diantaranya dinyatakan gagal panen. Selain kerugian materiil, banjir
merendam sekolah-sekolah yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar
berhenti secara total dan mengganggu aksesibilitas sehingga masyarakat kesulitan
mendapatkan air bersih dan makanan.
2.2 Solusi
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan diatas. Adapun
beberapa solusi yang digagaskan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
2.2.1 Pengembangan
Pengembangan yang telah dilakukan yaitu membangun tanggul dan waduk.
Sebagian masyarakat membuat tanggul depan rumah atau meninggikan depan
rumah agar mengurangi air yang masuk ke dalam rumah, selain itu masyarakat bisa
menggunakan pompa air untuk mengeluarkan air dalam rumah. Selain itu terdapat
upaya pemerintah untuk meninggikan waduk dan tanggul yang ada setinggi 1-2 m.
3.1 Kesimpulan
Kali Lamong mempunyai sejarah dan manfaatnya sendiri bagi masyarakat yang
bertempat tinggal di pinggiran sungai, akan tetapi ketika musim hujan Kali Lamong
hampir tiap tahun meluap dan menyebabkan beberapa masalah seperti permasalahan pada
sektor kemanusiaan, lingkungan, dan bencana alam. Adapun penanggulangan atau solusi
yang ditawarkan baik dari pemerintah maupun lembaga terkait yang memberikan dampak
positif, sehingga permasalahan tersebut lambat laun kian bisa terselesaikan. Selain itu
terdapat berbagai rekomendasi dari penulis, diantaranya sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi akan pentingnya menajaga lingkungan
2. Melakukan upaya untuk merehabilitasi Kali Lamong
LAMPIRAN
Tabel Gasetir
ID
Sungai Lamong
Panjang 103 km
Luas 720 km2
Hulu Gunung Kendang, Lamongan
Hilir Selat Madura
Letak Gografis 6°51'54" LS - 7°23'06" LS dan 112°33'45" BT - 112°45'30" BT
Zona 49 S
Penamaan Kali Lamong didasarkan atas hulu sungai yang berawal di
Pegunungan Kendeng, Kabupaten Lamongan. Sedangkan nama Lamong
Sejarah nama sendiri berasal dari seorang pemuda yang mendapat pangkat Rangga, yang
diberi sebutan oleh masyarakat mbah Lamong, karena beliau pada saat itu
pandai mengemong (mengayomi) rakyat.
Kelerengan 2-15 %
Curah Hujan 2.245 mm per tahun
Temperatur 28,5 °C
Flora Mangrove, pohon pisang, dan pohon pinang
Fauna Udang, kepiting, ikan kutuk, burung kuntul, burung belibis, katak, dan ular