Artikel Keynes
Artikel Keynes
Disusun oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atas jasa tokoh-tokoh neo-klasik yang melumpuhkan serangan
Marx terhadap sistem kapitalis, sehingga perekonomian pada awal abad
ke-20 berjalan sesuai dengan paham laissez faire-laissez passer yang
artinya kebebasan ekonomi dan pasar tanpa adanya campur tangan
pemerintah, dimana hal inilah yang diinginkan oleh kaum klasik dan neo-
klasik.
J.B.Say, seorang ekonom yang beraliran liberal klasik,
mengakatakan bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaannya
sendiri. Sehingga setiap perusahaan berlomba-lomba memproduksi barang
dalam jumlah besar-besaran. Hal inilah yang menyebabkan krisis
ekonomi yang sangat dahsyat dalam waktu yang relatif lama (depresi)
Depresi besar-besaran yang terjadi pada tahun 1930-an tidak
berhasil dipecahkan oleh teori klasik dan neo-klasik. Teori klasik dan neo-
klasik tidak mampu menjelaskan peristiwa yang sedang terjadi, bahkan
memberikan penyelesaian untuk persoalan tersebut. Dengan situasi yang
kacau inilah, lahir seorang tokoh ekonomi yang sangat berpengaruh, yaitu
John Maynard Keynes.
The General Theory of Employment, Interest, and Money adalah
karya tulis J. M. Keynes yang paling terkenal. Isi buku ini ditulis sebagai
reaksi Keynes terhadap peristiwa depresi besar-besaran yang terjadi pada
tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan oleh teori klasik dan neo-
klasik. Salah satu isi dari bukunya Keynes menerangkan bahwa
pemerintah harus ikut campur tangan dalam mengendalikan perekonomian
nasional dengan kebijakan-kebijakan secara aktif sehingga mempengaruhi
gerak perekonomian.
Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya
pemikiran-pemikiran mengenai ekonomi yang baru dari hasil pemikiran
Keynes, yang dinilai oleh para ahli ekonom sebagai ekonomi modern.
Selain iu, Keynes dikenal tokoh yang melahirkan madzhab baru, yaitu
madzhab Keynes.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi John Maynard Keynes?
2. Apa saja karya-karya John Maynard Keynes?
3. Bagaimana pemikiran-pemikiran John Maynard Keynes?
4. Bagaimana kritikan John Maynard Keynes terhadap teori klasik?
5. Bagaimana peran pemerintah dalam perekonomian saat itu?
BAB II
PEMBAHASAN
1 Yunus Handoko, “Pemikiran Ekonomi Politik Taylor, Smith, Marx dan Keynes”. Jurnal JIBEKA.
Vol.7 No.2, Agustus 2013, hal. 68.
2 Ibid
asumsi psikologis dan sosial disamping asumsi ekonomi. Disamping hal-
hal yang berakar dalam pola perilaku dan harapan adalah jumlah uang
yang ditentukan oleh bank sentral. Keynes mengemukakan bahwa
mungkin bagi pemerintah untuk mempengaruhi tingkat pendapatan dan
employment Nasional dengan mengatur unsur-unsur konsumsi, tabungan,
investasi, dan determinan-determinannya. Jadi dalam peranan kebijakan
moneter, pemerintah dapat mengubah Tingkat bunga dan stock uang
sehingga mempengaruhi variabel-variabel mengenai efisiensi marginal dan
modal serta investasi.
D. Kritikan John Maynard Keynes terhadap Teori Klasik
Teori klasik dinilai Keynes mengandung banyak kelemahan,
sehingga perlu adanya perbaikan, seperti masalah mekanisme pasar,
keseimbangan pasar, ketenagakerjaan, tabungan dan investasi dan juga
kritikan-kritikan Keynes lainnya terhadap tokoh klasik, J.B. Say.
Sedangkan terhadap teori-teori neo-klasik, Keynes tidak banyak
menemukan kelemahan. Hal lain dikarenakan Keynes merupakan salah
satu murid brilliannya Marshall yang merupakan tokoh madzhab neo-
klasik. Sehingga sudah pasti karya-karya Marshall sudah banyak yang
diakui oleh Keynes dan juga hal ini menunjukkan adanya peranan lebih
lanjut dan lebih menyepurnakan ide dan teori neo-klasik.
Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada
kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju equilibrium
(keseimbangan). Dalam posisi seimbang, kegiatan produksi otomatis akan
menciptakan daya beli untuk membeli barang-barang yang dihasilkan.
Daya beli tersebut diperoleh sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi,
seperti upah, gaji, sewa, dan faktor produksi lainnya. Pendapatan yang
diperoleh akan seluruhnya dibelanjakan. Kepercayaan kaum klasik bahwa
disequlibrium (ketidakseimbangan) dinilai sebagai suatu hal yang
sementara. Karena nanti akan ada invisible hand yang akan membawa
perekonomian kembali pada posisi keseimbangan.
Kaum klasik juga percaya bahwa dalam keseimbangan sumber
daya, seperti tenaga kerja akan terserap secara penuh (full employed).
Kalau ada yang tidak bekerja, mereka akan menerima pekerjaan walau
dengan gaji yang kecil daripada mereka menganggur dan tidak
memperoleh pendapatan. Hal ini mendorong perusahaan mempekerjakan
mereka lebih banyak.
Teori J. B. Say, menyatakan bahwa “Penawaran kan menciptakan
permintaannya sendiri.” Teori ini dikritik oleh Keynes sebagai suatu hal
yang keliru. Karena pada kenyataannya biasanya permintaan lebih kecil
dari penawaran, hal ini dikarenakan tidak semua pendapatan masyarakat
digunakan untuk konsumsi, sebagiannya akan ditabung. Dengan demikian,
permintaan lebih kecil daripada total produksi atau konsumsi lebih kecil
dari pendapatan dimana tidak semua produksi diserap masyarakat.
Walaupun kekurangan ini bisa dieliminasi dengan cara menurunkan harga-
harga, namun tetap saja permintaan lebih kecil daripada penawaran.
Terbukti pada tahun 1929-1930 terjadi kelebihan produksi dalam
jumlah yang besar sedangkan daya beli masyarakat terbatas. Akibatnya
banyak stok yang menumpuk. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan
terpaksa mengurangi produksi bahkan sebagian melakukan rasionalisasi,
yaitu mengurangi produksi dengan mengurangi jumlah pekerja.
Tindakan rasionalisasi ini menyebabkan tingkat pengangguran
dalam jumlah yang besar dan penurunan pendapatan masyarakat secara
drastis, akibatnya daya beli masyarakat turun dan kegiatan produksi
menjadi macet, hingga terjadilah kemerosotan ekonomi (depresi). Puncak
kemerosotan ekonomi terjadi pada tahun 30-an dimana hampir diseluruh
negara-negara industri mengalami depresi besar-besaran.
Sejak itu, masyarakat mulai curiga bahwa ada yang salah dengan
teori klasik. Keynes berpendapat bahwa teori J. B. Say hanya berlaku
untuk perekonomian dalam sektor rumah tangga dan perusahaan saja.
Sedangkan untuk masyarakat maju yang telah mengenal namanya
tabungan, maka sebagian pendapatan akan ditabung yang berarti arus
pengeluaran tidak sama dengan pendapatan.
Namun, pendapat Keynes dibantah oleh kaum klasik. Mereka
menyatakan bahwa tabungan tersebut akan dihimpun oleh lembaga
keuangan dan akan disalurkan pada investor sehingga tabunga akan selalu
sama dengan investasi. Dengan semikian investasi akan menyebabkan
keseimbangan keseimbangan kembali terwujud.3
Keynes kembali membantah padangan klasik dengan berpendapat
motif orang menabung berbeda dengan motif orang yang berinvestasi.
Seorang pengusaha berinvestasi untuk memperoleh keuntungan,
sedangakan rumah tangga menabung dengan motif beragam salah satunya
untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang. Perbedaan ini menyebabkan
jumlah tabungan berbeda dengan jumlah investasi. Jikalau sama itu hanya
kebetulan bukan suatu keharusan.
Selain itu, Keynes juga mengkritik kaum klasik yang mengatakan
full employment akan selalu tercapai. Hal ini karena pada nyatanya pasar
tenaga kerja tidak selamanya full employent. Karena para pekerja memiliki
serikat kerja yang selalu memperjuangkan kepentingan buruh arti lain
tidak semua buruh akan bersedia menerima pekerjaan dengan tingkat upah
yang ditawarkan perusahaan.4
Apabila tingat upah turun, pendapatan masyarakat akan turuh dan
konsumsi terhadap produk juga berkurang. Sehingga mendorong harga-
harga untuk turun, jika harga turun produktifitas tenaga kerja akan turun
juga. Hal ini mengakibatkan perusahaan merasionalisasi untuk menghemat
biaya produksi dengan memberhentikan sebagian karyawan. Dari situlah
full employment tidak tercapai.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpukman bahwa,
Keynes ialah merupakan seorang ahli ekonom, dimana hasil dari berbagai
karya dan pemikirannya ini membuat dunia ilmu ekonomi lebih luas dan
sempurna. Keynes juga dikenal dengan jumlah karyanya yang begitu
banyak, salah satu karyanya yang terkenal di dunia yaitu, The General
Theory of Employment, Interest, and Money.
Buku tersebut ditulis sebagai reaksi Keynes terhadap depresi besar
besaran yang terjadi pada tahun 1930-an yang tidak bisa dipecahkan oleh
teori klasik dan neo-klasik. Keynes juga tidak sepakat dengan teori klasik
yang menciptakan permintaannya sendiri, karena dalam pandanga Keynes
permintaan selalu lebih kecil daripada penawaran. Maka dari itu, Keynes
membantah dan mengkritik teori klasik. Dalam bukunya, Keynes juga
menerangkan bahwa harus ada intervensi pemerintah dalam
mengendalikan perekonomian nasional dengan kebijakan-kebijkan secara
aktif sehingga mempengaruhi gerak perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Yunus. (2013). Pemikiran Ekonomi Politik Taylor, Smith, Marx dan
Keynes. Jurnal JIBEKA, 7,64-70.
https://id.wikipedia.org/wiki/John_Maynard_Keynes
http://srisarmitaworld.blogspot.com/2013/11/makalah-pemikiran-pemikiran-
ekonomi_21.html?m=1
http://wardahcheche.blogspot.com/2014/08/makalah-john-maynard-keynes.html?
m=1