Anda di halaman 1dari 17

PROBLEMATIKA AKHLAK DALAM KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK I

Hamidah Adhwa Hanan 1192030048


Hilma Sopia Aulia 1192030050
Maulana Yusuf 1192030074
Moch Akmal Yuzmar 1192030082

KELAS : B

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Allah SWT yang
telah mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan
tepat waktu. Tanpa bantuan dari Allah SWT, Kami bukanlah siapa-siapa. Selain itu,
kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
dalam pembuatan makalah ini.

Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai


“PROBLEMATIKA AKHLAK DALAM KEHIDUPAN” . Kehidupan masyarakat
modern identik dengan mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mengesampingkan pemahaman agama. Mereka beranggapan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi akan mampu meningkatkan taraf kehidupan. Padahal
tidak selamanya seperti yang diharapkan karena kemajuan di bidang teknologi yang
berkembang pada masyarakat modern akan memberikan dua dampak bagi
kehidupan manusia. Yaitu, dapat memberikan dampak positif dan pada sisi lain
juga dapat menimbulkan dampak negative. Untuk membaca lebih lengkap, Anda
dapat membaca hasil makalah kami yang membahas mengenai problematika dalam
kehidupan.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah SWT.
Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya
ilmiah Kami.
 

Bandung, 7 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Masyarakat Modern...........................................................................................................2
B. Tasawuf..............................................................................................................................2
C. Dampak dan Peran Akhlak Tasawuf Bagi Masyarakat Modern........................................9
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya persaingan hidup yang sangat kompetitif dapat membawa manusia


mudah stress dan frustasi. Akibatnya menambah jumlah masyarakat yang sakit
jiwa. Pola hidup materialisme dan hedonisme kini kian digemari dan pada saat
mereka tidak lagi mampu menghadapi persoalan hidupnya, mereka cenderung
mengambil jalan pintas seperti bunuh diri. Semua masalah ini akarnya adalah
karena jiwa manusia itu telah terpecah belah. Mereka perlu diintegrasikan kembali
melalui ajaran akhlak tasawuf.
Masyarakat modern pada dewasa ini mempunyai banyak problematika dari segi
ekonomi, teknologi, osial dan budaya. Dengan banyaknya problematika ini
masyarakat modern dituntut untuk tetap exist dalam kehidupan sehari-hari, disinilah
peran akhlak tasawuf dalam kehidupan spiritual manusia yang mempengaruhi
kehidupan non spiritual mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masyarakat modern ?
2. Apa yang dimaksud dengan Akhlak Tasawuf ?
3. Apa saja problematika masyarakat modern ?
4. Bagaimana peran akhlak tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern ?

C. Tujuan penulisan
1. untuk mendiskripsikan apa yang dimaksud dengan Masyarakat Modernisme.
2. Untuk mendiskripsikan apa yang dimaksud dengan Akhlak Tasawuf.
3. Untuk mengetahui tentang problematika masyarakat modern.
4. Untuk mengetahui tentang dampak dan peran akhlak tasawuf terhadap
masyarakat modern.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masyarakat Modern
1. Pengertian Masyarakat Modern

       Istilah masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern.
Istilah masyarakat dalam bahasa inggris disebut society yang asal katanya socius
yang berarti kawan. Sedangkan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah syirk yang
berarti begaul. Adapun kata moden dalam kamus bahasa indonesia diartikan dengan
terkini, muttakhit, dan terbaru.

Jadi, berdasarkan dua pengertian tersebut. Maka masyarakat modern adalah


sekelompok manusia yang hidup dalam kebersamaan yang saling mempengaruhi
dan terikat dengan norma-norma serta sebagian besar anggotanya mempunyai
orientasi nilai budaya untuk menuju kehidupan yang lebih maju.

2. Ciri-ciri masyarakat modern


a. Bersifat Rasional,yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran daripada
pendapat emosi.Sebelum melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan terlebih
dahulu untung ruginya pekerjaan tersebut secara logika.
b. Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh,tidak hanya memikirkan masalah
yang bersifat sesaat,tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh.
c. Menghargai waktu , yaitu selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat
berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
d. Bersikap terbuka, yaitu mau menerima saran,masukan, baik berupa
kritik,gagasan,perbaikan darimanapun datangnya.
e. Berpikir objektif,yakni melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan kegunaannya
bagi masyarakat.
B. Tasawuf

1. Pengertian Akhlak Tasawuf

2
3

Definisi tasawuf dirumuskan oleh para ulama dengan sangat bervariasi,


jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan. Berikut ini adalah beberapa definisi
dari para pakar tasawuf.

a. Al ghozali dalam kitabnya menulis bahwa pakar tasawuf adalah mereka yang
menempuh jalan Allah, yang berakhlak tinggi nan bersih, bahkan berjiwa bersih,
lagi bijaksana
b. Radim bin Ahmad Al Bagdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemem
penting yaitu faqr, rela berkorban, dan meninggalkan kebathilan.
c. Ma’ruf Al Karkhi mengemukakan tasawuf dengan kalimat mengambil yang
hakikat dengan mengabaikan segala kenyataan yang ada pada selain Allah dan
barang siapa yang belum mampu merealisasikan hidup miskin maka ia belum
mampu dalam bertasawuf.
d. Amin Al kurdi, mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang kebaikan dengan keburukan jiwa, bagaimana cara membersihkam sifat sifat
buruk dan menggantinya dengan sifat sifat terpuji, serta sebagaimana jalan menuju
keridhaan kepada Allah.
e. Dzun nun Al Misri berpendapat bahwa sufi adalah orang yang di dalam hidupnya
tidak disusahkan dengan permintaan dan tidak pula dicemaskan dengan
terampasnya barang. Selanjutnya, al Misri juga mengatakan itu merupakan
komunitas yang mendahlukan Allah di atas segalanya, sehingga Allah pun
mendahulukan mereka di atas segalanya.

2. Problematika Masyarakat Modern

Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu


pengetahuan dan teknologi, mengesampingkan pemahaman agama. Mereka
beranggapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu meningkatkan
taraf kehidupan. Padahal tidak selamanya seperti yang diharapkan karena kemajuan
di bidang teknologi yang berkembang pada masyarakat modern akan memberikan
dua dampak bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan dampak positif dan
pada sisi lain juga dapat menimbulkan dampak negatif.
4

Dampak positifnya tentu saja akan meningkatkan keragaman budaya yang


tersedia melalui penyediaan informasi yang menyeluruh sehingga memberikan
kesempatan untuk mengembangkan kecakapan kecakapan baru dan dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk meningkatkan taraf masyarakat.
Adapun dampak negatif dari kemajuan teknologi pada masyarakat modern, ialah :

a. Desintegrasi Ilmu Pengetahuan.

Kehidupan modern ditandai dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu


pengetahuan. Masing-masing ilmu pengetahuan memiliki caranya sendiri dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Keadaan berbagai ilmu pengetahuan yang
saling bertolak belakang antara satu disiplin ilmu atau filsafat dan lainnya terdapat
kerenggangan, bahkan tidak tahu-menahu. Hal ini merupakan pangkal terjadinya
kekeringan spiritual. Maka, manusia modern semakin berada pada garis tepi,
sehingga tidak lagi memiliki etika dan estetika yang mengacu pada sumber ilahi.

b. Kepribadian yang Terpecah.

Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang


coraknya kering nilai-nilai spiritual, maka manusia menjadi pribadi yang terpecah.
Kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu eksak dan kering.
Akibatnya, hilang proses kekayaan rohaniah karena dibiarkannya perluasan ilmu-
ilmu positif dan ilmu sosial.

Jika proses keilmuan yang berkembang itu tidak berada dibawah kendali
agama, maka proses kehancuran pribadi manusia akan terus berjalan. Dengan
berlangsungnya proses tersebut, semua kekuatan yang lebih tinggi untuk
mempertinggi derajat kehidupan manusia menjadi hilang, sehingga bukan hanya
kehidupan kita yang mengalami kemorosotan, tetapi juga kecerdasan dan moral.

c. Penyalahgunaan Iptek

Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan
spiritual, maka iptek telah disalahgunakan dengan segala implikasi negatifnya.
5

Kemampuan di bidang rekayasa genetika diarahkan untuk tujuan jual beli manusia.
Kecanggihan di bidang teknologi komunikasi dan lainnya telah digunakan untuk
menggalang kekuatan yang menghancurkan moral umat.

d. Pendangkalan Iman.

Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan, khususnya ilmu-ilmu yang
hanya mengetahui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal
imannya. Mereka tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu,
bahkan informasi yang dibawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan
dianggap sebagai tidak ilmiah dan kampungan.

e. Pola Hubungan Materialistik.

Pola hubungan satu dan lainnya ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan
lainnya dapat memberikan keuntungan yang bersifat material. Demikian pula
penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh
mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara material. Akibatnya,
menempatkan pertimbangan material di atas pertimbangan akal sehat, hati nurani,
kemanusiaan dan imannya.

f. Menghalalkan Segala Cara.

Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materialistic,
maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala
cara dalam mencapai suatu tujuan. Jika hal ini terjadi maka terjadilah kerusakan
akhlak dalam segala bidang,baik ekonomi,sosial,politik,dan lain sebagainya.

g. Stres dan Frustasi.

Kehidupan modern yang demikian kompetitif menyebabkan manusia harus


menyerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya. Mereka akan terus
bekerja dan bekerja tanpa mengenal batas dan kepuasan. Apalagi jika usaha dan
proyeknya gagal, maka dengan mudah kehilangan pegangan, karena memang tidak
lagi memiliki pegangan yang kokoh berasal dari Allah SWT. Akibatnya jika
6

terkena problem yang tidak dapat dipecahkan maka akan stress dan frustasi yang
jika hal ini terus-menerus berlanjut akan membuat manusia tersebut menjadi gila.

h. Kehilangan Harga Diri dan Masa Depan.

Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memilih jalan


kehidupan. Masa mudanya dihabiskan untuk menuruti hawa nafsunya. Namun pada
saat sudah tua renta, fisiknya sudah tidak berdaya, tenaganya sudah tidak
mendukung, dan berbagai kegiatan sudah tidak bisa dilakukan. Fasilitas dan
kemewahan hidup sudah tidak berguna lagi, karena fisik dan mentalnya sudah tidak
memerlukan lagi.Manusia yang seperti ini merasa kehilangan harga diri dan masa
depannya.

Selain problematika dalam aspek pengembangan intelektual khususnya


pengembangan ilmu pengetahuan dan taknologi, dalam masyarakat modern
mengalami berbagai problem dalam aspek lainnya, seperti dalam aspek politik,
apek pluralisme agama, apek spiritual, dan aspek etika. Dalam aspek politik,
banyak terjadi perabutan kekuasaan, politik menghalalkan segala cara dan politik
kampu menghilangkan menjadikan manusia lipa akan kehidupan akhirat. Selain itu
aspek pluralitas agama, masyarakat seringkali mencampuru urusan keercayaan
agama lain, saling menganggap agam yang diikuti adalah benar dan yang lainnya
adalah salah. Hal ini menimbulkan perpecahan antar umat beragama. Padahal,
pluralitas agama dalam masyarakat modern adalah sesuatu yang wajar, yang sudah
menjadi sunnatullah.

Tidak bisa di pungkiri adanya pluralitas dalam kehidupan harus disikapi


dengan toleran, jujur, terbuka, bijaksana dan adil. Berkaitan dengan pluralitas
agama, konsep tasawuf memandang bahwa inti ajaran semua agama adalah sama
yaitu penyerahan diri kepada Allah SWT pencipta alam seisinya. Sebagaimana
dalam ajaran tasawuf dikenal dengan konsep wihdat al-adyan. Konsep ini
memandang bahwa sumber agama adalah satu, hanya berbeda bungkus luarnya
saja.
7

Dalam aspek spiritual, masyarakat modern senantiasa terbuai dalam situasi


keglamoran, mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan
mereka meninggalkan pemahamn agama, hidup dalam sikap sekuler yang
menghapus visi keilahian. Hilangnya visi dan keilahian tersebut  mengakibatkan
kehampaan spiritual dan mengakibatkan manusia jauh dengan Sang Maha Pencipta,
meninggalkan ajaran-ajaran yang dimuat dalam dogma agama. Akibat dari itu,
maka dalam kehidupan masyarakat modern sering dijumpai banyak orang yang
merasa gelisah, tidak percaya diri, strees dan tidak memiliki pegangan hidup.
Kegelisahan hidup mereka sering disebabkan karena takut kehilangan apa yang
dimiliki. Rasa khawatir terhadap masa depan yang tidak dapat dicapai sesuai
dengan harapan, daya saing yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan
akibat banyak pelanggaran dosa yang dilakukan.

Dalam aspek etika, masyarakat moderen mengalami krisis moral yang


berkepanjangan. Masyarakat modern seringkali menampilkan sifat-sifat yang
kurang dan tidak terpuji dan menyimpang dengan norma-norma yang berlaku, baik
norma agama, adat istiadat dan hukum. Bentuk penyimpangan moral tersebut
seperti, menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan dengan membudayanya
praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), berbagai konflik yang merajalela
(antar etnis, agama, politik, ormas dan lain-lain), meningkatnya kriminalitas
diperbagai kalangan, serta menurunnya etos kerja di berbagai instansi-instansi
pemerintahan, merosotnya nilai-nilai keadilan, spiritual, kemanusiaan dan masih
banyak lagi.

Di dalam beberapa dasawarsa terakhir yang dirasakan penuh dengan krisis,


kiranya tujuan dakwahlah islamiyah ini makin penting dan perlu mendapatkan
sorotan khusus dunia dakwah. Para kritisi barat mengemukakan sekurang-urangnya
sekarang ini di dunia pasca-modern mengalami lima krisis:

1. Krisis identitas, dimana manusia sudah kehilangan kepribadiannya dan


bentuk dirinya. Dalam hal ini, akan mudah mencari jawabannya dalam
dakwah Islamiyah.
8

2. Krisis legalitas, dimana manusia sudah mulai kehilangan penentuan


peraturan untuk diri dan masyarakat. Dakwah islamiyah penuh dengan
ajaran tentang tuntunan hidup itu.
3. Krisis penetrasi, dimana manusia telah banyak kehilangan pengaruh yang
baik untuk diri dan masyarakatnya, penuh dengan polusi fisik maupun
mental. Dakwah Islamiyah datang untuk menjernihkan pikiran manusia dan
filter terhadap tingkah lakunya, melalui persiapan mental yang etis dan
bertanggung jawab.
4. Krisis partisipasi, dimana manusia telah kehilangan kerjasama, terlalu
individualistis. Dakwah Islamiyah memberikan obat yang manjur.
5. Krisis distribusi, dimana manusia dihantui oleh tidak adanya keadilan dan
pemerataan income masyarakat. Dakwah Islamiyah mengajarkan keadilan
secara utuh.

Terhadap semua krisis yang dialami manusia sekarang ini, sudah tentu Dakwah
Isalamiyah akan mengatasinya. Islam adalah agama yangrohmatan lil’alamin.
Manusia yang makin materialis pandangan hidupnya perlu dijinakkan untuk
mengenal dirinya dan menghamba kepada Tuhannya agar tidak merusak alam
lingkungannya.

Dari berbagai macam krisis moral di indonesia, korupsi menempati peringkat


pertama. Sebagaimana hasil survei PERC (Political and Economic Risk
Consultacy) yang berkedudukan di hongkong pada tahun 2002 dan 2006
menjelaskan bahwa peringkat indonesia dalam skor korupsi adalah tertinggi di
Asia  dengan nilai skor 8,16 (dari total skor 10).

Fenomena diatas merupakan sekilas gambaran umum problematika yang terjadi


dalam kehidupan masyarakat maju dan modern yang terlihat cenderung obsesi
keduniannya lebih mendominasi daripada spiritual dan ukhrawinya. Dengan
demikian, manusia mengalami degradasi moral yang dapat menjatuhkan harkat dan
martabatnya. Masyarakat kehilangan identitas diri, mereka merasa bingung karena
proses modernisasi yang disalahgunakan dapat menimbulkan ketidakberesan di
9

segala bidang aspek kehidupan manusia, seperti aspek hukum, moral, norma, etika
dan tata kehidupan lainnya.

C. Dampak dan Peran Akhlak Tasawuf Bagi Masyarakat Modern

Melihat gejala manusia modern yang penuh dengan problematika dan


mengakibatkan kehampaan spiritual, maka saatnya untuk mencari sebuah solusi
untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan di
sinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat penting. Tasawuf berperan
melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk memperoleh keteguhan
dalam mencari Tuhan. Karena inti ajaran tasawuf adalah bertujuan untuk
memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga seseorang
merasa di hadirat-Nya dan terlepas dari kegundahan, kesedihan, dan kegalauan.
Adapun ajaran tasawuf yang paling mendasar yang dapat dijadikan sebuah solusi
dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat modrn yaitu dengan
mengadakan instropeksi diri atau dalam bahasa tasawuf dikenal dengan muhasabah
terhadap diri sendiri.

Upaya tersebut akan melahirkan ketahanan diri serta terhindar dri


kemungkinan pelencengan kepribadian. Hasil dari sikap ini adalah sikap rendah
hati, tidak arogan. Dalam pandangan tasawuf, penyelesaian dan perbaikan di atas
tidak dapat tercapai secara optimal jika hanya berorientasi untuk mencari kehidupan
lahir, karena kehidupan lahir hanya merupakan gambaran atau akibat dari
kehidupan manusia yang digerakkan oleh tiga kekuatan pokok yang ada pada diri
manusia, yaitu akal, syahwat, dan nafsu amarah.

Oleh sebab itu, untuk dapat menghasilkan secara optimal dalam


membenahi keadaan masyarakat modern, tasawuf mempunyai potensi untuk
menawarkan kbebasan spiritual, dapat memberikan jawaban-jawaban terhadap
kebutuhan spiritual, mempersenjatai diri manusia dengan nilai nilai rohaniah yang
akan membentengi diri saat menghadapi problem kehidupan yang serba
materialistik dan berusaha merealisasikan keseimbangan jiwa ssehingga timbul
kemampuan menghadapi problem-problem yang ada, mengajak mnusia mengenal
10

dirinya sendiri dan akhirnya tasawuf mengajak mengnal Tuhannya melelui ajaran
ajarannya yang mampu memberikan solusi bagi manusia untuk menghadapi krisis
krisis dunia.

Ajaran ajaran tersebut perlu dijadikan landasan dalam seluruh aspek


kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, politik,
kebudayaan, dan lain sebagainya. Usaha perbaikan tersebut dapat ditempuh melalui
tiga tahapan yang terkandung dalam ajaran tasawuf, yaitu takhalli, tahalli, dan
tajalli yang diyakini mampu memberikan solusi untuk memprbaiki kondisi
masyarakat modern yang sedang mengalami kerusakan moral dan kehampaan nilai
nilai spiritual disebabkan karena meninggalkan ajaran agama.

Pertama, takhalli. Tahapan ini adalah langkah awal yang harus ditempuh
oleh seorang hamba dalam rangka mengosongkan diri dari sikap ketergantungan
terhadap kelezatan hidup dunia. Hal ini dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari
kemaksiatan dalam segala bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa
nafsu. Langkah awal ini merupakan tahapan seorang hamba menuju pda
kesempurnaan kepribadian yang dilengkapi sikap terbuka. Maksudnya, seorang
hamba yang bersangkutan menyadari betapa burukny sifat sifat yang ada pada
dirinya, menyadari bahwa masih banyak kepribadian dan sikap yang harus
diperbaiki.

Kedua, tahalli, yakni tahapan pengisian jiwa yang telah dikosongkan pada
tahapan pertama, menghiasu diri dengan jalan membiasakan diri untuk bersikap
terpuji, brusaha dalam setiap nafas, gerak dan langkahnya berjalan sesuai dengan
syariat yang diajarkan agama. Dalam tahapan ini, seorang hamba berusaha
melewati maqam maqam yang mapu mengantarkan pada tahapan ketiga, yaitu
tahapan terbukanya nur gaib (nur ilahi) dalam hati seorang hamba.

Ketiga, adalah tajalli. Dalam tahapan ini seorang hamba berada dalam
keadaan tma’ninah, mampu membedakan antara bathil dengan haqq dan mencapai
tahapan tertinggi dalam pencapaian ma’rifatullah.
11

Maqamat yang dilalui oleh seorang hamba dalam rangka menuju tajalli juga
mampu memberikan sebuah solusi dalam mengatasi problematika masyarakat
modern. Seperti halnya, bahwa sifat materialistik dan hedonistik yang mewarnai
kehidupan moern dapat diahapus dengan menerapkan konsep zuhud yang
terkandung dalam ajaran tasawuf. Konsep zuhud mengajarkan manusia untuk tidak
terbuai dengan kesenangan dunia, tidak menuruti amarh, hawa nafsu, dan
kesenangan belaka, sehingga meninggalkan dari mengingat Allah yang
mengakibatkan manusia terjerumus ke jurang kenistaan. Sikap frustasi yang
dihilangkan dengan konsep sabar, tawakal, dan ridha.

Demikian juga ajaran Uzlah, yaitu usaha mngasingkan diri dari


terperangkap tipu daya keduniaan, dapat pula digunakan untuk membekali
kehidupan manusia moderngar tidak menjadi budak yang tertangkap dalam
kesengngan dunia belaka, tidak tahu lagi mana yang haqq(benar dan baik)dan yang
bathil(keliru,sesat,salah). Konsep ini berusaha membesaskan manusia dari pernhkap
perangkap kehidupan yang memprbudaknya. Bukan berarti konsep ini mengajarkan
manusia untuk ber-Uzlah dan ber-tapabrata dalam masjid atau goa. Akan tetapi,
konsep ini mengajarkan pada kita untuk tatap berkiprah dalam masyarakat dan aktif
serta tetap beraktifitas di berbagai aspek kehidupan sesuai dengan nilai nilai
ketuhanan dan bukan sebaliknya, larut dalam pengaruh keduniaan dan kemewahan.

Beberapa ajaran tasawuf tampaknya dapat memberikan sumbangan positif


yang dapat diamalkan dalam kehidupan masyarakat modern dan dapt digunakan
sebagai solusi masyarakat, sebagai benteng spiritual dalam menghadapi berbagai
problematikan modern. Untuk itu, dalam mengatasi problematika masyarakat
modern, tasawuf harus dijadikan alternatif terpenting. Ajaran tasawuf perlu di
aplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan manusia modern, aspek ekonomi,
sosisl, politik, kebudayaan, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu


pengtahuan dan teknologi, mengesampingkan pemahaman agama. Mereka
beranggapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu meningkatkan
taraf kehidupan. Padahal tidak selamanya seperti yang diharapkan karena kemajuan
di bidang teknologi yang berkembang pada masyarakat modern akan memberikan
dua dampak bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan dampak positif dan,
pada sisi lain, juga dapat menimbulkan dampak negatif.

Melihat gejala manusia modern yang penuh dengan problematika dan


mengakibatkan kehampaan spiritual, maka saatnya untuk mencari sebuah solusi
untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan di
sinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat penting. Tasawuf berperan
melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk memperoleh keteguhan
dalam mencari Tuhan

B. Saran
1. Penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
2. Penulis berharap para pembaca dapat menjadikan ini sebagai acuan dalam
mempelajari tentang Problematika Akhlak dalam kehidupan

12
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan-Ampel. 2012. Akhlak Taswuf. Surabaya : IAIN
Sunan-Ampel Press.
Mahmud, Ali Abdul. 1995. Akhlak Mulia. Jakarta : GEMA INSANI
Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Nata, Abuddin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Press
Hidayat, Komaruddin . 1987 cet.II. Upaya Pembebasan Manusia. Jakarta : Grafiti
Pers
Musthofa, Ahmad.2005.Akhlak Tasawuf.Bandung : CV Pustaka Setia
Anwar, Rosihan. 2009. Akhlak Tasawuf . Bandung : CV Pustaka Setia
Deliar,Noer 1987. Pembangunan di Indonesia . Jakarta : Mutiara
Mulder,Niels.2000 Inside Indonesian Society : Culture Change in Java. Jakarta :
Sinar Harapan
Mujieb,Abdul M.Syafi’ah,Ismail Ahmad M.2009. Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-
Ghazali. Jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika)
Shah, Idries.2004. The Way of the Sufi . Jakarta : Lentera
Suhardi, Imam dkk .2003. Pilar Islam bagi Pluralisme Modern.Jakarta : Tiga
Serangkai
Yusuf, Asrof M.2002. Kaya karena Allah. Jakarta : Kawan Pustaka
Moeljono, Djokosasonto.2000.Lead! Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai