KELAS : B
Alhamdulillah, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Allah SWT yang
telah mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan
tepat waktu. Tanpa bantuan dari Allah SWT, Kami bukanlah siapa-siapa. Selain itu,
kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah SWT.
Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya
ilmiah Kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Masyarakat Modern...........................................................................................................2
B. Tasawuf..............................................................................................................................2
C. Dampak dan Peran Akhlak Tasawuf Bagi Masyarakat Modern........................................9
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masyarakat modern ?
2. Apa yang dimaksud dengan Akhlak Tasawuf ?
3. Apa saja problematika masyarakat modern ?
4. Bagaimana peran akhlak tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern ?
C. Tujuan penulisan
1. untuk mendiskripsikan apa yang dimaksud dengan Masyarakat Modernisme.
2. Untuk mendiskripsikan apa yang dimaksud dengan Akhlak Tasawuf.
3. Untuk mengetahui tentang problematika masyarakat modern.
4. Untuk mengetahui tentang dampak dan peran akhlak tasawuf terhadap
masyarakat modern.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masyarakat Modern
1. Pengertian Masyarakat Modern
Istilah masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern.
Istilah masyarakat dalam bahasa inggris disebut society yang asal katanya socius
yang berarti kawan. Sedangkan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah syirk yang
berarti begaul. Adapun kata moden dalam kamus bahasa indonesia diartikan dengan
terkini, muttakhit, dan terbaru.
2
3
a. Al ghozali dalam kitabnya menulis bahwa pakar tasawuf adalah mereka yang
menempuh jalan Allah, yang berakhlak tinggi nan bersih, bahkan berjiwa bersih,
lagi bijaksana
b. Radim bin Ahmad Al Bagdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemem
penting yaitu faqr, rela berkorban, dan meninggalkan kebathilan.
c. Ma’ruf Al Karkhi mengemukakan tasawuf dengan kalimat mengambil yang
hakikat dengan mengabaikan segala kenyataan yang ada pada selain Allah dan
barang siapa yang belum mampu merealisasikan hidup miskin maka ia belum
mampu dalam bertasawuf.
d. Amin Al kurdi, mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang kebaikan dengan keburukan jiwa, bagaimana cara membersihkam sifat sifat
buruk dan menggantinya dengan sifat sifat terpuji, serta sebagaimana jalan menuju
keridhaan kepada Allah.
e. Dzun nun Al Misri berpendapat bahwa sufi adalah orang yang di dalam hidupnya
tidak disusahkan dengan permintaan dan tidak pula dicemaskan dengan
terampasnya barang. Selanjutnya, al Misri juga mengatakan itu merupakan
komunitas yang mendahlukan Allah di atas segalanya, sehingga Allah pun
mendahulukan mereka di atas segalanya.
Jika proses keilmuan yang berkembang itu tidak berada dibawah kendali
agama, maka proses kehancuran pribadi manusia akan terus berjalan. Dengan
berlangsungnya proses tersebut, semua kekuatan yang lebih tinggi untuk
mempertinggi derajat kehidupan manusia menjadi hilang, sehingga bukan hanya
kehidupan kita yang mengalami kemorosotan, tetapi juga kecerdasan dan moral.
c. Penyalahgunaan Iptek
Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan
spiritual, maka iptek telah disalahgunakan dengan segala implikasi negatifnya.
5
Kemampuan di bidang rekayasa genetika diarahkan untuk tujuan jual beli manusia.
Kecanggihan di bidang teknologi komunikasi dan lainnya telah digunakan untuk
menggalang kekuatan yang menghancurkan moral umat.
d. Pendangkalan Iman.
Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan, khususnya ilmu-ilmu yang
hanya mengetahui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal
imannya. Mereka tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu,
bahkan informasi yang dibawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan
dianggap sebagai tidak ilmiah dan kampungan.
Pola hubungan satu dan lainnya ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan
lainnya dapat memberikan keuntungan yang bersifat material. Demikian pula
penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh
mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara material. Akibatnya,
menempatkan pertimbangan material di atas pertimbangan akal sehat, hati nurani,
kemanusiaan dan imannya.
Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materialistic,
maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala
cara dalam mencapai suatu tujuan. Jika hal ini terjadi maka terjadilah kerusakan
akhlak dalam segala bidang,baik ekonomi,sosial,politik,dan lain sebagainya.
terkena problem yang tidak dapat dipecahkan maka akan stress dan frustasi yang
jika hal ini terus-menerus berlanjut akan membuat manusia tersebut menjadi gila.
Terhadap semua krisis yang dialami manusia sekarang ini, sudah tentu Dakwah
Isalamiyah akan mengatasinya. Islam adalah agama yangrohmatan lil’alamin.
Manusia yang makin materialis pandangan hidupnya perlu dijinakkan untuk
mengenal dirinya dan menghamba kepada Tuhannya agar tidak merusak alam
lingkungannya.
segala bidang aspek kehidupan manusia, seperti aspek hukum, moral, norma, etika
dan tata kehidupan lainnya.
dirinya sendiri dan akhirnya tasawuf mengajak mengnal Tuhannya melelui ajaran
ajarannya yang mampu memberikan solusi bagi manusia untuk menghadapi krisis
krisis dunia.
Pertama, takhalli. Tahapan ini adalah langkah awal yang harus ditempuh
oleh seorang hamba dalam rangka mengosongkan diri dari sikap ketergantungan
terhadap kelezatan hidup dunia. Hal ini dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari
kemaksiatan dalam segala bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa
nafsu. Langkah awal ini merupakan tahapan seorang hamba menuju pda
kesempurnaan kepribadian yang dilengkapi sikap terbuka. Maksudnya, seorang
hamba yang bersangkutan menyadari betapa burukny sifat sifat yang ada pada
dirinya, menyadari bahwa masih banyak kepribadian dan sikap yang harus
diperbaiki.
Kedua, tahalli, yakni tahapan pengisian jiwa yang telah dikosongkan pada
tahapan pertama, menghiasu diri dengan jalan membiasakan diri untuk bersikap
terpuji, brusaha dalam setiap nafas, gerak dan langkahnya berjalan sesuai dengan
syariat yang diajarkan agama. Dalam tahapan ini, seorang hamba berusaha
melewati maqam maqam yang mapu mengantarkan pada tahapan ketiga, yaitu
tahapan terbukanya nur gaib (nur ilahi) dalam hati seorang hamba.
Ketiga, adalah tajalli. Dalam tahapan ini seorang hamba berada dalam
keadaan tma’ninah, mampu membedakan antara bathil dengan haqq dan mencapai
tahapan tertinggi dalam pencapaian ma’rifatullah.
11
Maqamat yang dilalui oleh seorang hamba dalam rangka menuju tajalli juga
mampu memberikan sebuah solusi dalam mengatasi problematika masyarakat
modern. Seperti halnya, bahwa sifat materialistik dan hedonistik yang mewarnai
kehidupan moern dapat diahapus dengan menerapkan konsep zuhud yang
terkandung dalam ajaran tasawuf. Konsep zuhud mengajarkan manusia untuk tidak
terbuai dengan kesenangan dunia, tidak menuruti amarh, hawa nafsu, dan
kesenangan belaka, sehingga meninggalkan dari mengingat Allah yang
mengakibatkan manusia terjerumus ke jurang kenistaan. Sikap frustasi yang
dihilangkan dengan konsep sabar, tawakal, dan ridha.
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
2. Penulis berharap para pembaca dapat menjadikan ini sebagai acuan dalam
mempelajari tentang Problematika Akhlak dalam kehidupan
12
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan-Ampel. 2012. Akhlak Taswuf. Surabaya : IAIN
Sunan-Ampel Press.
Mahmud, Ali Abdul. 1995. Akhlak Mulia. Jakarta : GEMA INSANI
Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Nata, Abuddin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Press
Hidayat, Komaruddin . 1987 cet.II. Upaya Pembebasan Manusia. Jakarta : Grafiti
Pers
Musthofa, Ahmad.2005.Akhlak Tasawuf.Bandung : CV Pustaka Setia
Anwar, Rosihan. 2009. Akhlak Tasawuf . Bandung : CV Pustaka Setia
Deliar,Noer 1987. Pembangunan di Indonesia . Jakarta : Mutiara
Mulder,Niels.2000 Inside Indonesian Society : Culture Change in Java. Jakarta :
Sinar Harapan
Mujieb,Abdul M.Syafi’ah,Ismail Ahmad M.2009. Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-
Ghazali. Jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika)
Shah, Idries.2004. The Way of the Sufi . Jakarta : Lentera
Suhardi, Imam dkk .2003. Pilar Islam bagi Pluralisme Modern.Jakarta : Tiga
Serangkai
Yusuf, Asrof M.2002. Kaya karena Allah. Jakarta : Kawan Pustaka
Moeljono, Djokosasonto.2000.Lead! Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga