Binmas
Binmas
AKADEMI KEPOLISIAN
TUGAS BINMAS
Oleh:
2
missal : pelayanan pelaporan, pelayanan bantuan Kepolisian, pelayanan
konsultasi masalah-masalah terkait dengan bidang tugas kamtibmas dan
pelayanan sosial dalam batas yang memungkinkan.
- Penertiban preventif terhadap berbagai ketidakteraturan masyarakat,
penyimpangan-penyimpangan sosial, pelanggaran-pelanggaran, penyakit
masyarakat, dan konflik sosial dengan cara-cara yang bersifat korektif dan
edukatif agar ketertiban masyarakat selalu dapat menyesuaikan diri dengan
situasi yang baru.
- Rehabilitasi terhadap berbagai keadian, situasi dan masalah yang dihadapi
masyarakat, sehingga situasi dapat dipulihkan dan masyarakat aktif membantu
pemulihan situasi tersebut, missal : korban bencana alam, wabah penyakit,
penyandang penyakit-penyakit masyarakat, korban penyalahgunaan narkoba, eks
napi, dsb.
d. Fungsi Binmaspol
- Pembinaan keamanan swakarsa (Binkamsa) yaitu satuan/unit kerja Binmas yang
menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan untuk membina dan
mengembangkan sistem keamanan dan ketertiban lingkungan secara swakarsa.
- Pembinaan ketertiban masyarakat (Bintibmas) yaitu satuan.unit kerja Binmas
yang menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang bersifat preventif,
korektif, dan edukatif untuk membina potensi masyarakat, melakukan penertiban
terhadap berbagai penyimpangan norma-norma sosial, pelanggaran peraturan
dan konflik sosial serta penyakit masyarakat.
- Pembinaan Koordinasi dan Pengawasan Kepolisian Khusus (Binkorwas Polsus)
yaitu satuan/unit kerja Binmas yang menyelenggarakan usaha dan kegiatan untuk
membina hubungan, koordinasi dengan instansi/pejabat instansi sipil yang
memiliki kewenangan kepolisian terbatas dan menyelenggarakan pembinaan
teknis pada kepolisian khusus instansi yang bersangkutan.
- Pembinaan pemolisian masyarakat (Binpolmas) yaitu unit yang
menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan untuk membina potensi yang ada
didalam masyarakat dan terciptanya kemitraan antara polisi dan masyarakat agar
tugas-tugas Binmasdapal efektif dan efisien sehingga tujuan tugas Polri secara
umum dapat terwujud.
e. Tujuan Binmaspol
Terwujudnya situasi dan kondisi masyarakat yang aman dan tertib, terutama dengan
mengusahakan terciptanya kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap
peraturan perundang-undangan dan norma-norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat, terwujudnya peran serta masyarakat dalam sistem keamanan swakarsa
berupa kemampuan untuk mencegah, menangkal dan menanggulangi gangguan
Kamtibmas di lingkungan secara swakarsa dan terwujudnya situasi dan kondisi yang
memperkecil kemungkinan terjadinya potensi gangguan Kamtibmas termasuk
mencegah dan menanggulani timbulnya penyakit masyarakat.
3
1. Azas Binmas :
- Keterpaduan
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan diselenggarakan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian secara
terpadu antara Polri serta aparatur pemerintah lainnya dan potensi masyarakat.
- Manfaat
Segala usaha dan kegiatan pembinaan masyarakat harus memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat
melalui pemanfaatan secara optimal personil, sarana/prasarana dan anggaran
yang tersedia.
- Selektifitas dan prioritas
Mengutamakan kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai lebih penting dikaitkan
dengan adanya keterbatasan-keterbatasan pada Polri.
- Keterbukaan
Kegiatan dilaksanakan melalui komunikasi secara terbuka dan saling pengertian
dalam kebersamaan antara polisi dengan masyarakat, sehingga masyarakat tidak
saja sebagai obyek akan tetapi juga sebagai subyek dalam pembinaan keamanan
dan ketertiban masyarakat.
2. Sifat Binmaspol
a. Sifat Binmas
- Pre-emtif
Segala usaha dan kegiatan dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi
yang mengutamakan tumbuhnya kekebalan masyarakat dalam menghadapi
perkembangan hakekat ancaman yang ada.
- Preventif Yustisiil
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan kepada peningkatan
kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hokum dan perundang-
undangan yang berlaku.
- Preventif Bestuurlijk
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan pada pengorganisasian dan
pendayagunaan potensi masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan
dalam pembinaan kamtibmas.
- Preventif Edukatif
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan kepada peningkatan
pengetahuan masyarakat terhadap tugas-tugas kepolisian serta tugas dan
tanggung jawab masyarakat dalam Bin Kamtibmas.
- Preventif Sosial
Segala usaha dan kegiatan yang dititikberatkan kepada pencegahan
terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma sosial.
- Preventif Rehabilitasi
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan kepada pengembalian ke
kondisi semula situasi dan kondisi sosial yang tidak tertib akibat bencana,
wabah dan konflik sosial, atau sasaran (para eks napi, tuna sosial,
penyandang masalah sosial) diupayakan untuk dapat menyesuaikan dengan
norma dan situasi yang baru akibat perubahan sosial dalam masyarakat.
b. Sifat tugas kegiatan Binmas
Pada hakekatnya kegiatan-kegiatan pembinaan masyarakat bersifat :
- Preventif untuk preemtif yakni kegiatan mencegah dalam rangka
mengurangi atau meniadakan kerawanan-kerawanan sosial/potensi
gangguan kamtibmas melalui pembinaan terhadap potensi masyarakat,
pembinaan keamanan swakarsa, pembinaan ketertiban masyarakat dan
4
penerapan perpolisian masyarakat dengan cara pembinaan langsung
kepada masyarakat maupun kegiatan lintas sectoral dengan
instansi/badan/lembaga terkait, sehingga potensi gangguan tidak
berkembang menjadi gangguan Kamtibmas.
- Rehabilitatif untuk preventif yakni kegiatan untuk memperbaiki kembali
situasi dan kondisi baik orang/masyarakat (penyandang masalah sosial,
korban bencana/wabah, mantan pelaku kejahatan) dan kondisi sosial
(sarana kehidupan sosial, struktur dan fungsi sosial) yang telah
rusak/terganggu akibat ketegangan atau konflik sosial melalui kegiatan
pembinaan langsung kepada masyarakat maupun kegiatan lintas sectoral
dengan instansi/badan/lembaga terkait guna mencegah tumbuh dan
terjadinya gangguan Kamtibmas lebih lanjut.
5
- Pembinaan ketertiban sosial adalah kegiatan pembinaan yang dilaksanakan
melalui kegiatan lintas sektoral dengan instansi/badan/lembaga lain dan
kegiatan pembinaan langsung kepada masyarakat dalam upaya mencegah dan
menanggulangipenyakit-penyakit masyarakat, ketegangan-ketegangan sosial,
penyimpangan-penyimpangan sosial budaya dan kegiatan penetiban terhadap
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
- Pembinaan koordinasi rehabilitasi adalah kegiatan pembinaan yang
dilaksanakan melalui kegiatan lintas sektoral dengan instansi/badan/lembaga
lain dan kegiatan pembinaan langsung kepada masyarakat dalam upaya
mendorong, mengarahkan dan menggerakkan masyarakat dan instansi terkait
dalam proses rehabilitasi (resosialisasi, asimilasi dan integrase) terhadap tuna
sosial, eks narapidana dan penyandang masalah sosial lainnya serta upaya-
upaya untuk mengurangi dampak negative akibat tindakan-tindakan penegakan
hukum, dampak negative pembangunan akibat bencanadan wabah.
2. Bentuk kegiatan Binkamsa yaitu :
- Pembinaan sistem manajemen pengamanan adalah kegiatan pembinaan
melalui kegiatan penyusunan, perumusan dan pengembangan peraturan yang
terkait dengan sistem manajemen pengamanan pada organisasi, perusahaan,
lembaga, dan/ atau instansi pemerintah, serta melaksanakan pembinaan
manajemen operasional pengamanan dan sertifikasi dibidang manajemen
pengamanan pada lingkungan industrial.
- Pembinaan satuan pengamanan adalah kegiatan pembinaan terhadap potensi
pengamanan swakarsa khusus pada sasaran satuan pengamanan yang
dilaksanakan melalui kegiatan lintas sektoral dengan instansi/badan/lembaga
lain dan kegiatan pembinaan langsung kepada satuan pengamanan dalam
upaya pembinaan teknis terhadap potensi satuan pengamanan untuk
meningkatkan kemampuan.
- Keterampilan teknis kepolisian guna membantu Polri dibidang
penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya serta
melaksanakan administrasi dan pendataan satuan pengamanan.
- Pembinaan dan pengawasan jasa pengamanan adalah kegiatan pembinaan
teknis dan pengawasan terhadap badan usaha jasa dibidang pengamanan
serta melaksanakan pelayanan administrasi perijinan.
3. Kegiatan Binpolmas :
- Pembinaan kemampuan pengemban Polmas adalah kegiatan pembinaan
terhadap para pelaksana dan pengemban Polmas dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan keterampilan teknis sebagai pembinaan masyarakat.
- Pembinaan potensi masyarakat adalah kegiatan pembinaan dan pendataan
terhadap potensi masyarakat yang meliputi organisasi-organisasi sosial,
kelompok-kelompok sosial, dan tokoh-tokoh masyarakat dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembinaan Polmas.
- Pembinaan keamanan lingkungan adalah kegiatan pembinaan terhadap
masyarakat dalam rangka pelaksanaan dan pengembangan keamanan
swakarsa masyarakat melalui kemitraan poisi dengan masyarakat, instansi
atau lembaga terkait dalam pemecahan masalah-masalah sosial, dengan
sasaran kegiatan meliputi pembinaan terhadap awak pos kamling, dan
pembinaan latihan kesamaptaan masyarakat untuk meningkatkan potensi
masyarakat dalam rangka pembinaan Polmas.
4. Bentuk kegiatan Binpolsus sebagai berikut :
- Pembinaan dan latihan Polsus adalah kegiatan pembinaan terhadap Polsus
yang dilaksanakan melalui kegiatan lintas sektoral dengan badan atau instansi
pemerintah yang memiliki Polsus yaitu meliputi kegiatan pembinaan teknis atas
pelaksanaan fungsi pembinaan Polsus, penerapan teknis pembinaan Polsus
kegiatan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan fungsi Polsus tingkat pusat
6
serta memberikan bantuan operasional pembinaan fungsi Polsus terhadap
satuan kewilayahan.
- Koordinasi dan pengawasan Polsus adalah kegiatan pembinaan koordinasi dan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan fungsi Polsus oleh badan atau
instansi pemerintah yang memiliki Polsus yaitu meliputi kegiatan pemberian
arahan terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan fungsi Polsus oleh badan
atau instansi yang memiliki Polsus sesuai dengan kedudukan dan batas
kewenangannya dan kegiatan besama dalam menegakkan peraturan
perundangan yang mendasari pelaksanaan fungsi Polsus tiap badan atau
instansi pemerintah.
- Analisa dan evaluasi pembinaan Polsus adalah kegiatan-kegiatan dalam
rangka pembinaan Polsus yang meliputi kegiatan pelayanan administrasi,
sistem pelaporan dan pendataan Polsus, serta kegiatan analisa dan evaluasi
terhadap pelaksanaan pembinaan fungsi Polsus.
-
i. Jalur pembinaan Binmaspol
1. Polri
Melalui pengembangan fungsi Polri lainnya, tugas Binmas dapat dilaksanakan
sebagai bagian integral dari tugas pokok / untuk dukung pelaksanaan tugas
pokok.
2. Instansi
Melalui koordinasi dan giat lintas sektor fungsi Binmas dapat dikaitkan dengan
fungsi Binmas pada instansi lain sehingga dicapai keterpaduan menangani
masalah tertentu untuk cegah / hilangkan potensi gangguan Kamtibmas dan
untuk wujudkan Parmas dalam Binkamtibmas.
3. Masyarakat
Melalui sistem komunikasi sosial yang efektif dan sistim pembinaan yang tepat
memungkinkan diperolehnya simpati, kerja sama dan kesediaan masyarakat utk
bantu Polri membimbing sesama warga untuk jauhkan diri dari kejahatan atau
gangguan Kamtibmas. Dalam hubungan ini peranan Tomas dan orang
berpengaruh lainnya sebagai pembina sangat menentukan
7
Hubungan dan tata cara kerja dengan instansi diluar Polri dilaksanakan sebagai
berikut:
- Dengan TNI
Dalam proses deteksi dan penggalangan masyarakat untuk menyadarkan atau
mengurangi potensi gangguan Kamtibmas dan penangkalan
ancaman/gangguan Kamtibmas, Binmas membantu apparat TNI dalam
mewujudkan rakyat terlatih dan pembinaan potensi cadangan lainnya.
- Dengan instansi pemerintah
a. Saling tukar menukar informasi tentang permasalahan yang terdapat dalam
masyarakat.
b. Membantu penertiban masalah kependudukan
c. Membantu penertiban masalah-masalah sosial
d. Membantu program pembinaan lingkungan hidup keluarga berencana,
kesejahteraan keluarga, dll.
- Dengan instansi lain
a. Melakukan kerja sama dalam rangka saling menunjang pelaksanaan
program masing-masing
b. Membantu pengamanan dan penertiban pelaksanaan kebijakan dari
program suatu instansi
c. Melakukan koordinasi untuk mengurangi dampak negatif di bidang
kamtibmas dalam pelaksanaan program pembangunan yang menjadi
kewenangan suatu instansi.
3. Potensi masyarakat
Bahwa setiap anggota masyarakat baik secara individu karena kekokohannya,
kharismanya dan kepemimpinannya maupun secara kelompok yang tergabung
dalam berbagai organisasi kemasyarakatan serta organisasi sosial politik sebagai
mitra Polri dalam rangka pembinaan Kamtibmas.
8
Kegiatannya berupa pembinaan masyarakat yang mempunyai lingkup
kewilayahan tingkat kabupaten / kodya seperti :
1) melaksanakan program-progran Binmas di tingkat polres
2) mengendalikan penerapan Polmas di lapangan
3) menangani secara langsung potensi gangguan Kamtibmas
4) melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat baik tingkat Polres
maupun di tingkat Polsek
d. Polsektro/Polsek
Kegiatannya berupa pembinaan masyarakat yg mempunyai lingkup kewilayahan
tingkat kecamatan seperti :
1) melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan unsur Tripika
2) mengendalikan pelaksanaan kegiatan Polmas yg dilaks. Petugas Polmas
Desa (Babinkamtibmas)
3) menangani secara langsung potensi gangguan Kamtibmas
4) membantu Polres dlm menangani permasalahan / kasus yg mempunyai nilai
potensial bagi kemungkinan timbulnya ketegangan sosial
e. Babinkamtibmas
Kegiatannya berupa pembinaan masyarakat yang mempunyai lingkup
kewilayahan tingkat desa seperti :
1) melakukan pendataan yang terkait dengan intel dasar baik geografi (kondisi
wilayah), demografi (kependudukan), sumber daya (manusia, alam, buatan),
kondisi sosial (politik, ekonomi, budaya) dan kondisi keamanan dan
ketertiban di wilayah penugasannya
2) aktif melakukan tatap muka, kunjungan dan sambang, penyuluhan-
penyuluhan langsung, latihan-latihan, simulasi dan peragaan dalam rangka
membimbing masyarakat melaksanakan Siskamling terutama Siskamling
pemukiman;
3) aktif membina Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat (FKPM)
4) aktif membantu warga masyarakat yang menghadapi persoalan-persoalan
9
memperhatikan dan menghormati adaat istiadat dan tata krama yang berlaku
dalam masyarakat setempat.
10
1) Melaksanakan tugas-tugas Binmaspol
2) Tugas - tugas bantuan pada pelaksanaan fungsi- fungís operasional
3) Tugas-tugas kepolisian lainnya
4) Tugas-tugas di bidang pembangunan (karya bhakti / bantuan sosial) dan
tugas bantuan pada instansi lain khususnya dlm forum-forum koordinasi
Instansi luar Polri seperti pembinaan Polsus, Satpam, Pramuka dan
sebagainya.
Susunan Kekuatan didasarkan pada pendekatan sasaran
1) Kekuatan pada fungsi Bintibmas
2) Kekuatan pada fungsi Binpolmas
3) Kekuatan pada fungsi Binkamsa
4) Kekuatan pada fungsi Binpolsus
Bentuk Kekuatan
1) Dit dan Sub-sub Dit dipimpin oleh Direktur dan Kasubdit tingkat Mabes Polri
2) Dit atau Sub-Sub Dit dipimpin oleh seorang Direktur dan Kasubdit tingkat
Polda.
3) Bentuk Satuan dipimpin oleh seorang Kasat di tingkat Polres
4) Bentuk Unit dan Bhabinkamtibmas dipimpin oleh seorang Ka unit dan
Bhabinkamtibmas di tingkat Polsek
Lapis Kemampuan
1. Tingkat Mabes Polri, memiliki kemampuan :
a. Keahlian dan spesialisasi di bidang pembinaan fungsi di tingkat pusat
b. Berpandangan strategis dan konsepsional yang berlingkup nasional
c. Melaksanakan koordiansi dan kerjasama lintas sektoral dengan
instansi/lembaga/ badan-badan lain tingkat pusat, dalam rangka
menghilangkan potensi ganguan kamtibmas
d. Back up operasional terhadap kesatuan-kesatuan kewilayahan
e. Sebagai unsur pelaksana di tingkat pusat.
2. Tingkat Polda, memiliki kemampuan:
a. Keahlian dan spesialisasi di bidang pembinaan di tingkat provinsi
b. Berpandangan strategis taktis yang berlingkup provinsi
c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dengan Instansi lain
di tingkat daerah, dalam rangka menghilangkan potensi gangguan kamtibmas
d. Back up operasional terhadap kesatuan-kesatuan bawahannya
e. Sebagai unsur pelaksana di tingkat kewilayahan.
11
n. Struktur organisasi Binmaspol
12
b. Eksistensi Binmaspol
Sosiologis
Tumbuhnya nilai dan norma menyebabkan suatu usaha untuk mencegah
penyimpangan sehingga terbentuk lembaga keamanan dan ketertiban desa /
kampung sebagai bentuk Parmas dimana keamanan merupakan kebutuhan yang
hakiki.
Sifat gotong royong berangsur-angsur berubah menjadi sifat individualistic
sehingga perlu mempertahankan sifat gotong-royong dalam Haramtib desa / kota.
Modifikasi sesuai perkembangan masyarakat (petugas Kamling bayaran dan
petugas satpam pemukiman). Perlu hadirnya (Binmaspol) tugas pre-emtif sebagai
upaya tingkatkan parmas dalam rangka Binkamtibmas.
Yuridis
1. UUD 1945 pasal 30 ayat 1 tidak hanya ditafsirkan wujud peran masyarakat
dalam perang, tetapi juga sebagai hak dan kewajiban masyarakat
berperan dibidang Kamtibmas
2. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri : Pasal 14 ayat 1 Huruf C “Upaya
tingkatkan Parmas dalam Binkamtibmas”, Hruf F “Laksanakan Korwas dan
Bintehnis terhadap Polsus, PPNS, dan bentuk pengamanan swakarsa.”
Pasal 15 ayat 1 huruf B “Bantu selesaikan perselisihan warga dan cegah
tumbuhnya penyakit masyarakat”, huruf F “Beri ijin opssnal BUJP serta
laksanakan diklat terhadap polsus dan petugas pengamanan swakarsa.”
3. Konsepsi Binmaspol berawal dari pengakuan historis sosiologis yaitu
sebagai fungsi preventif berkembang menjadi pengakuan yuridis yaitu
sebagai fungsi pre-emtif
Komperatif
Polisi di negara lain yang tugasnya untuk memperoleh dukungan masyarakat
sebagai berikut :
1. Polisi Federal AS Police Community Relation
2. Polisi Inggris Police Public Relation
3. Polisi Singapura Police Service
4. Polisi Jepang Safety Division
Sikap “PBB” cenderung bersikap utamakan pencegahan treatment dan
rehabilitation para pelaku kejahatan dalam usaha menanggulangi kejahatan.
Kementrian / lembaga memiliki fungsi yang identik dengan Binmaspol sehingga
ada koordinasi lintas sektor dalam Harkamtibmas untuk dukung pembangunan
nasional.
13
7) gerakan terorisme dari kelompok tertentu yang mengingikan ketidak stabilan
NKRI.
8) Peredaran gelap narkoba dalam skala besar maupun kecil.
9) Pengiriman TKI dan TKW ilegal keluar negeri.
- Ambang Gangguan Keamanannya (AG) adalah suatu situasi atau kondisi bahaya
yang apabila dibiarkan tanpa tindakan kepolisian akan menimbulkan gangguan,
nyata contohnya:
1. Pemilu dan Pilkada.
2. Kegiatan masyarakat atau pemerintah yang menghadirkan atau diikuti masa
yang besar.
3. Kegiatan yang berkaitan dengan hari-hari besar keagamaan/ kegiatan nasional
maupun internasional dan lain-lain.
4. Arak-arakan, pawai unjuk rasa menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya.
5. Tempat-tempat keramaian yang berpotensi menimbulkan gangguan nyata
Kamtibmas seperti terminal, pasar, swalayan, stasiun dan lain-lain.
- Ganguan Nyata adalah gangguan keamana berupa kejahatan atau pelanggaran
yang terjadi yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat berupa kerugian harta-
benda, jiwa-raga maupun kehormatan. Ganguan Nyata yang menjadi sasaran
operasi adalah
1. Kejahatan tertentu yang menunjukkan kecenderungan terus meningkat
melampaui batas toleransi dan bersifat explosit.
2. Kejahatan tertentu yang menimbulkan keresahan masyarakat.
3. kejahatan tertentu yang mempunyai dampak merugikan negara, mengancam dan
dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
14
sedangkan bagi yang memiliki potensi postitif konstruktif dikembangkan menjadi kekuatan
yang lebih berdaya bagi peningkatan situasi Kamtibmas yang mantap dan dinamis.
15
e. Lingkungan hutan dan suaka alam.
f. Lingkungan suaka margasatwa.
16
masalah-masalah Kamtibmas atau setiap anggota masyarkat dapat melakukan tatap
muka dengan pejabat kepolisian untuk menyampaikan masalah Kamtibmas yang
ada dilingkungannya.
Cara pelaksanaan tatap muka yaitu:
1) Menerima orang tersebut dengan ramah dan mempersilahkan duduk
ditempat yang tersedia.
2) Saling memperkenalkan diri.
3) Berbicara dengan ramah, sopan, dan berpenampilan yang menarik dan
simpatik.
4) Apabila yang mengundang dari pihak Polri sampaikan maksud dan tujuan
pertemuan tersebut. Dan apabila anggota masyarakat yang menginginkan
tatap muka berilah kesempatan orang yang dihadapi untuk menyampaikan
maksud dan tujuan pertemuan tersebut.
5) Tidak memonopoli pembicaraan tetapi memberi kesempatam kepada orang
yang dihadapi berperan aktif.
6) Tunjukkan sifat bersahabat dengan orang yang dihadapi.
7) Ciptakan komunikasi dua arah dengan suasana yang akrab dan
kekeluargaan.
8) Perhatikan urutan-urutan pembicaraan sebagai berikut:
Ucapkan salam, sapa dengan penampilan dan sikap yang menarik.
Ucapkan terima kasih atas kehadiran orang yang diundang atau atas
undangan yang diberikan kepada saudara.
Tanyakan permasalahan yang akan dibicarakan secara jelas.
Selesai mengemukakan permasalahan, berilah kesempatan kepada
orang-orang tersebut untuk mengemukakan pendapat, kritik maupun
saran.
Pada saat membahas permasalahan jangan menguasai atau memonopoli
pembicaraan serta tidak menggurui namun menciptakan komunikasi yang
setara dan sederajat.
Selesai menerima tanggapan, saran dan kritik-kritik dari orang-orang
tersebut, selanjutnya berilah penjelasan tanggapan, jawaban dan solusi
pemecahan masalahnya.
Akhirilah cara tatap muka dengan kesimpulan dan kesepakatan bersama,
ucapkan terima kasih serta berikan salam yang bersahabat.
B. Sambang atau Kunjungan
Sambang atau kunjungan adalah suatu kegiatan medatangi orang atau kelompok
orang untuk menyampaikan suatu pesan Kamtibmas dengan secara langsung dan
dirasakan kegunaannya oleh kedua belah pihak. Sambang atau kunjungan dapat
dilaksanakan kepada:
1. Pejabat-pejabat pemerintah yang ada diwilayah tersebut.
2. Tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh terhadap masyarakat diwilayah itu.
3. Keluarga-keluarga tertentu atau kelompok sosial tertentu.
4. Instansi pemerintah atau swasta.
5. Pusat-pusat kegiatan budaya dan kegiatan keagamaan.
Cara pelaksanaan sambang atau kunjungan yaitu:
1. Secara periodik melakukan sambang atau kunjungan kepada anggota
masyarakat atau warga tertentu menurut prioritas sesuai dengan kondisi
Kamtibmas, kalender Kamtibmas serta permasalahan yang sedang berkembang
dalam masyarakat.
2. Dalam setiap pertemuan dengan anggota masyarakat dilakukan dengan tata
cara:
Perkenalkan diri.
Tanyakan situasi Kamtibmas dan gangguan keamanan yang sering
mereka hadapi dilingkungannya.
17
Mendorong setiap warga untuk meningkatkan upaya dan cara
pencegahan dan penanggulangan gangguan Kamtibmas serta memberi
petunjuk dalam penyelenggaraan Siskamtibmas swakarsa
3. Sasaran sambang atau kunjungan adalah kantor kelurahan atau desa, sekolah,
kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan proyek, tempat-
tempatumum atau keramaian, tempat orang-orang, keluarga, tokoh masyarakat
dan orang-orang tertentu yang memerlukan perhatian untuk dikunjungi seperti
orang yang menjadi korban kejahatan juga orang yang mengalami musibah serta
wabah penyakit menular.
D. Ceramah
Ceramah adalah pemberian penjelasan tentang suatu masalah kepada forum atau
kelompok masyarakat tertentu agar mengerti, memahami dan dapat melaksanakan
hal-hal tertentu atau tidak melakukan sesuatu dengan harapan masyarakat tidak
18
menjadi korban kejahatan atau kecelakaan atau tidak terlibat sebagai pelaku
kejahatan serta berperan aktif dalam Kamtibmas swakarsa. Cara pelaksaannya :
1. Membuat persiapan-persiapan sepertinya yang meliputi waktu pelaksaan, tempat
jumlah peserta atau materi ceramah serta alat-alat bantu yang diperlukan,
misalnya: pengeras suara, alat peraga, overheadproyektor, slide proyektor, film
proyektor, komputer atau laptop dan disket atau CD.
2. Apabila ceramah dilakukan dengan inisiatif orang lain cukup dilakukan persiapan
materinya sesuai dengan permasalahan yang diinginkan oleh penyenggara atau
berdasarkan konsultasi anata penceramah dengan penyelenggara.
3. Pelaksana ceramah harus memperhatikan, hal-hal sebagai berikut:
a) Pengantar mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, jelaskan maksud
dan tujuan, materi ceramah hendaknya disesuaikan dengan peserta
ceramah.
b) Materi penceramah:
1. Masalah pokok
2. Dasar perundang-undangan yang berlaku
3. Sebab-sebab timbulnya masalah (kondisi awal)
4. Bahaya atau kerugian yang ditimbulkan
5. Kaitannya dengan kepentingan ketertiban dan keamanan umum
6. Beri kesempatan agar warga masyarakat ikut berpartisipasi dalam tanya
jawab yang bertujuan untuk menanggulangi masalah yang dihadapi
7. Petunjuk dan saran tentang cara menanggulanginya
8. Bagaimana cara warga masyarakat ubtuk dapat berpartisipasi sesuai
dengan potensi yang dimilikinya
c) Penutup, terdiri atas kesimpulan, harapan dan pesan-pesan serta
mengucapkan terima kasih atas perhatian pendengar, mengucapkan maaf
bila ada kekurangan atau kekeliruan, mengucapkan terima kasih setelah
mengakhiri ceramah.
4. Dalam pelaksanaan ceramah, usahakan agar mengenalkan Polri, tugas dan
wewenangnya serta masalah-masalah penting yang dihadapi, tetapi bukan
masalah-masalah yang bersifat pribadi atau masalah-masalah yang berkaitan
dengan gaji, sarana dan perlengkapan.
19
F. Pengumpulan Pendapat Masyarakat (Pulpatmas)
Pengumpulan pendapat masyarakat (Pulpatmas) adalah kegiatan dan upaya terbuka
untuk mengamati, memantau dan mengumpulkan pendapat masyarakat tentang
kisaran dan kesan-kesan masyarakat tentang Polri dan pelaksanaan tugas-
tugasnnya. Cara pelaksanannya sebagai berikut:
1. Kegiatan untuk mencarii, menyelediki dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber yang dapat dipercaya untuk membuktikan kebenaran tentang pendapat,
kisaran-kisaran dan issue-issue yang berkembang dimasyarakat..
2. Menerima informasi, laporan atau pengaduan masyarakat tentang sesuatu yang
berkaitan dengan masalah-masalah Kamtibmas yang sudah, sedang dan akan
terjadi.
3. Mengumpulkan pendapat dan saran masyarakat dalam upaya memecahkan
masalah-masalah Kamtibmas dan solusinya.
4. Pengumpulan pendapatan masyarakat ini dapat dilakukan dengan cara
menerima laporan pengaduan masyarakat, observasi, penyebaran angket,
wawancara dan penyampaian hasil informasi
20
Pendidikan dan pelatihan masyarakat ini dapat diselenggarakan Polri namun
dapat juga diselenggarakan atas inisiatif dan prakarsa masyarakat.
Dalam penyelenggaran pendidikan dan pelatihan buatlah rencana yang meliputi
waktu pelaksanaan, tempat, materi diklat, jumlah peserta, anggaran, tim
pengajar, dan semua kelengkapan diperlukan
Kegiatan pendidikan dan pelatihan masyarakat ini dapat dilakukan terhadap
pendidikan dan pelatihan peragaan petugas pos kamling, security dan sebaginya
Pelatihan pengaturan, penjagaan pos Kamling, pengawalan dan patroli petugas,
satpol PP dan security lainnya
Pelatihan dalam membantu korban bencana alam dan pengungsi
Pelatihan terpadu dengan instansi lain mengenai bela negara terhdap kelompok-
kelompok masyarakat
Pelatihan PBB dan keterampilang menggunakan perlatan kepolisian seperti HTT,
menembak, bela diri dan lain sebagainya
Pelatihan menggunakan HTT dan sandi kepolisian sebagai alat komunikasi bagi
kelompok-kelompok sadar Kamtibmas yang membantu tugas kepolisian
Pelatihan keterampilan pramuka saka Bhayangkara dan Polisi sahabat anak
Pelatihan penanggulangan kebakaran
Pelatihan penangkapan tersangka dan penggeledahan badan
Pelatihan pengaturan dan penertiban lalu lintas
Pelatihan pengelolahan TKP dan menjaga agar tetap orisinil serta membuat
sketsa TKP
Pelatihan terpadu dengan dinas pendidikan dan pelatihan masyarakat antara
lain:
1. Tempat dan lokasi yang memadai, aman dan nyaman
2. Jumlah dan materi jam pelajaran pelatihan dianggap mampu diikuti
peserta
3. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kegiatan rutin kelompok
masyarakat tersebut
4. Menunjuk tim pengajar atau instruktur yang benar-benar memiliki
kualifikasi yang dibutuhkan peserta
21
Menjaga penampilan agar tetap rapi, bersih menarik dan simpatik
J. Pelayanan Masyarakat
Pelayanan masyarakat adalah kegiatan Polri melayani kepentingan masyarakat baik
yang berkaitan langsung dengan tugas pokoknya maupun bersifat sosial. Cara
pelaksanaannya:
a) Dalam memberikan pelayanan masyarakat ushakan agar dilakukan dengan
cepat sehingga masyarakat merasa puas, senang dan jangan dipersulit,
bertele-tel birokratis dan biaya yang tidak mahal
b) Mayarakat yangmembutuhkan informasi tentang prosedur pembuatan
SIM,SNTK, BPKB, SKCK, surat izin keramian dan lain-lain agar diberi
penjelasan yang sopan dan ramah
c) Seseorang yang melapor suatu masalah atau kejadian baik yang menyangkut
kepentingan disinya ataupun kepentingan orang lain agar memperhatikan
hal-hal yaitu menerima laooran dengan ramah dan sopan selanjutnya berikan
bantuan secepatnya, menciptakan komunikasi yang bersahabat, melayani
sesuai ketentuan yang berlaku dan jangan biarkan yang bersangkutan terlalu
lama menunggu, dan menyampaikan rasa turut bersimpati atas kejadian yang
dialami oleh korban
d) Apabila seseorang minta bantuan (sakit) maka tolonglah untuk dibawa
ketempat pengobatan yang terdekat sesegera mungkin dan jangan menolak
dengan alasan yang tidak tepat
e) Apabila menghadapi kasus kecelakaan maka berila pertolongan pertama
pada korban, bawalah korban kecelakaan ke rumah sakit
terdekat,perhatikanlah kelancaran arus lalu lintas dengan mengamankan
kendaraan dan barang bukti, dan bantulah menjaga dan mengamankan
tempat atau lokasi terjadinya kecelakaan
f) Apabila menghadapi bencana alam maka selamatkanlahkorban yang masih
hidup dengan memberikan pertolongan pertama atau membawanya kerumah
sakit terdekat, mengamkan pengungsi ke tempat penampungan sementara,
menjaga, mengawal dan mengamankan penyaluran-penyaluran bantuan
untuk korban bencana alam, dan membantu kegiatan rehabilitasi lingkungan
dan prasarana yang rusak
g) Apabila menerima laporan masyarakat adanya sekelompok anak-anak
bergerombol di jalan atau gang hal yang harus dilakukan antara lain
mendatangi mereka, mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan
mennegur mereka dengan sopan dan bersahabat, memberi penjelasan
tentang bahaya bergerombil di jalanan, mengusahakan agar mereka dapat
menerima nasehat yang anda berikan dan seandainya mereka menerima
nasehat yang diberikan, agar disampaikan ucapan terima kasih atas
pengertiannya
h) Apabila seseorang meminta tolong mencari alamat, maka usahakan memberi
petunjuk secara tepat dan mudah dicari, seandainya tidak mengetahui
usahakan mencari keterangan dari pihak lain, dan apabila perlu dan
mempunyai waktu, hendaknya mengantar ke tempat tujuan
K. Rehabilitasi Masyarakat
Rehabilitasi masyarakat adalah suatu kegiatan dalam rangka merawat atau
memelihara kesadaran bekas-bekas pelanggar hukum yang telah dan akan kembali
kemasyarakat ataupun yang ditujukan kepada situasi ataupun kondisi masyarakat
akibat terjadinya suatu gangguan oleh manusia atau hewan atau bencana alam.
Cara pelaksanaannya yaitu:
Membamtu melaksanakan rehabilitasi terhadap masyarakat yang mengalami
trauma sebagai akibat korban kejahatan, kejahatan lalu lintas, wabah
penyakit menular dan bencana alam
22
Membantu melakukan rehabilitasi terhadap kelompok-kelompok masyarakat
yang menjadi korban tawuran warga, perkelahian pelajar dan konflik sosial
lainnya
Membantu melakukan rehabilitasi dalam rangka pembinaan kepada
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti gelandangan dan
anak terlantar, pengemis, WTS, PSK, Waria, penyandang penyakit kusta,
pedagang kaki lima, pengamen, pedangan asongan, pak ogah, mantan napi,
residivis dan pencandu narkoba
Kegiatan rehabilitasi meliputi:
1) Rehabilitasi yang bersifat psychis yaitu usaha dan kegiatan untuk memperbaiki
kembali, merubah atau menyesuaikan sikap mental dan sikap sosial seseorang
sekelompok orang atau masyarakat agar kembali dapat bersikap dan berbuat
secara wajar sesuai dengan norma-norma atau ketentuan hukum yang berlaku.
2) Rehabilitasi yang bersifat sosial yaitu usaha dan kegiatan untuk meperbaiki
kembali, merubah atau menyesuaikan struktur sosial dan fungsi-fungsi sosial
masyarakat yang telah rusak atau terganggu kepada struktur sosial dan fungsi
sosial yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang baru akibat adanya
perubahan masyarakat dan kejadian-kejadian tertentu
3) Rehabilitasi yang bersifat psysik yaitu usaha dan kegiatan untuk memperbaiki
kembali, merubah atau menyesuaikan sarana-sarana pendidikan, pemerintahan,
keamanan dan sarana-sarana ekonomi dengan kebutuhan dalam kondisi yang
baru akibat bencana alam, bencana karena manusia, wabah dan akibat dampak
negatif pembangunan
L. Perlombaan
Perlombaan adalah kegiatan yang mempertandingkan sesuatu diantara orang-orang
atau kelompok dan menetapkan pemenangnya menurut kriteria tertntu untuk
menumbuhkan motivasi. Jenis-jenis lomba yang dapat dipertandingkan dalam
memotivasi pembinaan Kamtibmas baik perorangan maupun kesatuan kelompok
adalah lomba siskamling, lomba satpam teladan baik perorangan maupun instansi,
loma cerdas cermat Kamtibmas, lomba PKS, lomba Prasbhara, lomba pidato
Kamtibmas, lomba mengarang Kamtibmas, dan lomba Dai Kamtibmas. Selain itu
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan perlombaan adalah
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan diadakan lomba
Jenis-jenis lomba yang dipertandingankan tingkat daerah dan nasional
Kriteria penilaian yang jelas
Memberikan motifasi kepada peserta untuk ikut berpartisipasi dalam Bin
Kamtibmas
M. Koordinasi
Koordinasi adalah merupakan suatu usaha kegiatan, pemupukan kesadaran akan
tanggung jawab bersama sehingga peraturan-peraturan dan tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan tidak saling bertentangan. Koordinasi dilaksanakan dengan
pemerintah atau pejabat daerah, pejabat instansi swasta, kepala desa atau lurah dan
tokoh-tokoh masyarakat.
Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan koordinasi adalah
mempersiapakan materi atau bahan untuk koordinasi, memberikan penjelasan
tentang maksud dan tujuan diadakan koordinasi dan menindak lanjuti dari hasil
koordinasi.
N. Diskusi
Diskusi adalah mengajak masyarakat untuk memecahkan masalah Kamtibmas. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah tempat yang memenuhi syarat atau
23
representatif, Narasumber yang berbobot sesuai dengan bidangnya, materi dan
bahan yang akan dibahas, peserta diskusi adalah para pimpinan dan tokoh
masyarakat, mempersiapkan notulis, dan menindak lanjuti hasil diskusi.
24