Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Case Study
Teknologi di dalam toko baru Amazon, yang dibuka Senin lalu di pusat kota Seattle,
memungkinkan pengalaman berbelanja yang berbeda - termasuk tidak adanya jalur
checkout.
SEATTLE - Petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang tidak biasa tentang toko masa
depan Amazon mengejutkan Anda tepat di pintu depan. Rasanya seolah-olah Anda
memasuki stasiun kereta bawah tanah. Sederetan gerbang menjaga pintu masuk ke toko,
yang dikenal sebagai Amazon Go, memungkinkan hanya orang dengan aplikasi
smartphone yang dapat masuk ke toko.
Di dalamnya ada mini market berukuran 1.800 kaki persegi yang dipenuhi rak-rak
makanan yang dapat Anda temukan di banyak toko lain - soda, keripik kentang, saus tomat.
Ini juga memiliki beberapa makanan yang biasanya ditemukan di Whole Foods, jaringan
supermarket yang dimiliki Amazon.
Tetapi teknologi yang juga ada di dalam, sebagian besar tersimpan jauh dari pandangan,
memungkinkan pengalaman berbelanja yang berbeda. Tidak ada kasir atau register di mana
pun. Pembeli meninggalkan toko melalui gerbang yang sama, tanpa berhenti untuk
mengeluarkan kartu kredit. Akun Amazon mereka secara otomatis akan dikenakan biaya
atas apa yang mereka ambil dari pintu.
Pada hari Senin, toko dibuka untuk umum pertama kalinya. Gianna Puerini, eksekutif yang
bertanggung jawab atas Amazon Go, baru-baru ini memberikan tur ke toko, di pusat kota
Seattle. Ini adalah tampilan apa yang akan ditemui pembeli.
_____________________________
Nick Wingfield adalah koresponden teknologi yang berbasis di Seattle. Dia mencakup
Amazon, Microsoft dan teknologi baru dan telah menulis tentang dampak teknologi pada
ekonomi di Pacific Northwest. Dia sebelumnya seorang wartawan di The Wall Street
Journal.
Referensi
Wingfield, Nick. (2018). “Inside Amazon Go, Store of The Future”. Available:
https://www.nytimes.com/2018/01/21/technology/inside-amazon-go-a-store-of-the-
future.html
Pertanyaan:
----oOo----
1. Skema amazon go
Sumber : https://tirto.id/revolusi-belanja-ala-amazon-go-b893
Dalam skema arsitektur amazon go pertama - tama pembeli harus mempunyai aplikasi
amazon go jika ingin berbelanja di toko ini. Saat pembeli akan berbelanja mereka akan
mengscan aplikasi Amazon go saat masuk kedalam toko. Saat di dalam toko mereka dengan
bebas memilih barang yang mereka inginkan dengan otomatis pilihan barang tersebut akan
Saat pembelian barang, barang yang di inginkan akan otomatis masuk kedalam keranjang
virtual dan setelah selesai mereka tinggal meninggalkan toko tanpa harus membayar dikasir
dikarenakan tagihan otomatis masuk kedalam aplikasi amazon go.
Berdasarkan FAIS = Toko amazon go mempunyai banyak sensor, kamera yang mengawasi
aktivitas berbelanja para pembeli di amazon go. Dan hanya para pengguna aplikasi Amazon
go saja yang bisa berbelanja di toko ini.
Amazon go mempermudah pembelinya misalnya saat mereka tidak jadi membeli barang,
mereka tidak harus mengcancel dari aplikasi dikarenakan sudah ada sensor yang otomatis
akan mengcancel barang tersebut diaplikasi amazon go mereka.Atau seperti saat mereka
selesai berbelanja mereka hanya perlu keluar toko dan tagihan otomatis akan masuk ke
aplikasi amazon go mereka.
Ini membantu dalam proses pengumpulan data dan informasi kepada manager yang ada
diamazon go untuk mengkontrol oprasi amazon go.
Berdasarkan ERP = Amazon go berlandasan dari database pembeli yang ada di aplikasi
mereka dan saat pembelian pun database aplikasi ini menyimpan data pembeliian barang dan
langsung memasukkan nya kedalam tagihan kartu kredit.
Dan dari data ini juga amazon go bisa mempermudah melacak barang dan mengurangi
adanya kesalahan.
2. TPS,ERP dan FAIS tidak dapat dipisahkan dalam suatu perusahaan apalagi Amazon go
adalah perusahaan yang berbasis online.Dalam amazon go mereka menghasilkan infromasi
real time seperti saat berbelanja dan tidak jadi membeli barang, barang akan otomatis hilang
Oleh karena itu TPS,ERP dan FAIS terdapat didalam skema arsitektur Amazon go.