Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ARSITEKTUR TRADISIONAL

“RUMAH ADAT ULU OGAN”

DISUSUN OLEH:

MOH. AQSHAL ADITYA MUNIFAH PUTRI

F 221 17 F 221 17 044

ANDI AYKHA PUTRI ASRI LESTARI

F 221 17 0 F 221 17 045

DHIRGA JAYA PUTRA MOHAMAD ALQADRY SUPU

F 221 17 0 F 221 17 050

ANANDA SINTHA MUTHIYA

F 221 17 0

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S1TEKNIK ARSITEKTUR

2017/2018
KATA PENGANTAR

‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْسِم اللَّ ِه‬


َّ ‫الر ْح َم ِن‬

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah diberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulisan makalah dengan judul “Rumah Adat Ulu Ogan” dapat
terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang setimpal atas


bantuan dan pengorbanan mereka kepada penulis dan melimpah rahmat
dan karunia –Nya kepada kita semua. Aamiin ya Rabbal Al Aamiin.

Palu, Agustus 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM DAERAH/SUKU DAN LOKASI ARSITEKTUR
TRADISIONAL
B. TATA EUANG LUAR
C. TATA RUANG DALAM
D. STRUKTUR, KONSTRUKSI, MATERIAL
E. ESTETIKA
F. TATA CARA MEMBANGUN
G. FILOSOFI/KEPERCAYAAN
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman warisan budaya. Salah satu
warisan budaya yang masih ada saat ini adalah rumah tradisional. Tiap-tiap daerah memiliki
rumah tradisional yang berbeda dan masing-masing diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Dari rumah tradisional dapat dipelajari sejarah dan kehidupan masyarakat terdahulu
yang memiliki nilai-nilai sosial yang tinggi bila dikaji lebih dalam.

Rumah tradisional merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga. Rumah – rumah
tradisional ini bukan hanya material yang ditumpuk atau dibentuk menjadi tempat tinggal. Dalam
beberapa kebudayaan, rumah tradisional memiliki makna filosofis yang sangat dalam.

Bagian – bagian rumah memiliki makna – makna simbolik. Rumah – rumah ini tak jarang
memuat nilai – nilai kehidupan yang dianut suatu kebudayaan Nilai-nilai tersebut dapat berguna
sebagai modal pembelajaran kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.. Sangat banyak
rumah tradisional yang berada di Indonesia.  Salah satunya adalah rumah ulu, rumah tradisional
Sumatera Selatan.

Pada tempo dulu kehidupan masyarakat Palembang sehari-hari sangat bergantung pada sungai,
baik digunakan sebagai sarana transportasi maupun untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kata ulu berasal dari kata uluan yang berarti pedesaan. Uluan juga sebutan bagi masyarakat yang
tinggal di bagian hulu Sungai Musi. Dari fakta inilah kenapa rumah yang dibangun di hulu
Sungai Musi disebut Rumah Ulu. Rumah Ulu termasuk dalam jenis rumah panggung.

Hampir semua bagian rumah ulu terbuat dari kayu. Bagian rumah ulu ditopang oleh batang
pohon unglen. Batang pohon unglen dipilih karena diyakini dapat bertahan hingga ratusan tahun.
Dalam pembangunan rumah ulu tidak bisa sembarangan. Masyarakat setempat telah memiliki
aturan yang harus diikuti terkait pembangunan rumah ulu.

Pembangunan rumah ulu harus menghadap ke depan garis aliran air. Aturan yang dibuat
bukannya tanpa alasan. Dengan menghadap ke garis aliran air diharapkan rumah yang
bersangkutan akan terhindar dari banjir bandang. Selain aturan itu, pembangunan rumah ulu
harus mengikuti sistem ulu – ulak (ilir).

Jika ada masyarakat yang ingin membangun rumah ulu lagi di atas lahan yang tersedia, harus
mengikuti aturan ulu – ulak. Yakni rumah yang dibangun harus dimulai dari bagian paling hulu.
Aturan ulu – ulak bukan hanya mengenai pembangunan rumah. Namun juga sebagai pengatur
ruang sosial.
Berdasarkan uraian tersebut, masyarakat harus mempelajari dan mengaplikasikan nilai-nilai
kearifan tradisional yang terdapat pada rumah tradisional secara maksimal. Nilai-nilai tersebut
dapat dijadikan modal masyarakat untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk melakukan kajian lebih dalam terhadap nilai-nilai filosofis kearifan
tradisional yang terdapat pada rumah tradisional Sumatera Selatan, khususnya Rumah Ulu serta
peran pelajar dalam pelestarian kearifan lokal yang tercermin didalamnya.
SUMBER

http://arifinhaka.blogspot.com/2012/01/karya-ilmiah-rumah-ulu.html

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/08/02/makna-filosofis-bagian-rumah-ulu

http://majalah1000guru.net/2017/11/rumah-limas/
https://www.malaya.or.id/index.php/2015/12/20/rumah-ulu-sumatera-selatan-dari-ogan-komering-
ulu/

Anda mungkin juga menyukai