Anda di halaman 1dari 8

Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia

Volume 7 Nomor 2 Agustus 2019

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perawat Dalam


Manajemen Kesehatan
Pelaksanaan Universal Precaution Di RSUD Brebes
Manajemen Kesehatan
Indonesia
Haris Basuni *,Chriswardani Suryawati **Sri Achadi Nugrhraheni **
*Staf Keperawatan RSUD Brebes,
**Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang
Email: harisbasuni123@gmail.com

ABSTRACT Keyword : Practice, Nursing, Universal


Healthcare Associated Precaution
Infections/HAIs are serious problems in
health facilities that can cause the death PENDAHULUAN
of the patients and increase the number Healthcare Associated Infections
of day care. Unuversal precautions was (HAIs) merupakan salah satu masalah
formed in hospital as a basic step in pada fasilitas layanan kesehatan di berbagai
HAIs prevention. The study aimed to negara di dunia. Masalah serius yang
identify the factors which influenced ditimbulkan oleh kejadian HAIs yaitu bisa
nurse’s practice in implementing universal menyebabkan tingginya angka kesakitan
precautionin at Brebes Public Hospital. dan kematian bagi pasien yang sedang
Type of research observational dalam perawatan di rumah sakit atau
quantitatif with cross sectional approach. fasilitas layanan kesehatan
The sample was 130 nurses. Data analysis lain.1 Data World Health Organization
with SPSS program uses spearman rank (WHO) mencatat kejadian infeksi di
correlation and enter logistic regression fasilitas pelayanan kesehatan dunia
method. berkisar 3 - 21%. Survey yang dilakukan
Rank spearman relationship test WHO terhadap 55 rumah sakit di 14
shows the relationship between knowledge negara menunjukkan 8.7% dari rumah
and attitude with the practice of nurses in sakit tersebut terdapat kejadian pasien
the implementation of universal precaution dengan HAIs . Hasil survey point
with a p-value <0.05. Multivariate logistic prevalensi pada 11 Rumah Sakit di DKI
regression analysis showed knowledge Jakarta yang dilakukan oleh Perdalin Jaya
with rho value of 5,351 and attitudes with dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.
rho value 6,835 together had an effect on Dr. Sulianti Saroso Jakarta pada tahun
Nurse Practice in the implementation of 2003 didapatkan angka Infeksi untuk ILO
universal precaution. Knowledge and (Infeksi Luka Operasi) 18,9%, ISK
attitudes of nurses improve practices in (Infeksi Saluran Kemih) 15,1%, IADP
universal precaution at Brebes Public (Infeksi Aliran Darah Primer) 26,4%,
Hospital. Training is expected to be Pneumonia 24,5% dan Infeksi Saluran
carried out to improve the knowledge, Napas lain 15,1%, serta Infeksi lain
attitudes and practices of nurses in the 32,1%.2
implementation of universal precaution. Berdasarkan laporan kerja tim PPI

88
pada kurun waktu semester 1 dan 2 pengetahuan atau kognitif adalah domain
tahun 2016 di ruangan rawat inap RSUD yang sangat penting untuk membentuk
Brebes didapatkan kejadian HAIs. Pada tindakan/praktik seseorang. Pengetahuan
semester 1 infeksi Phlebitis 5.6%, infeksi dan kemampuan serta sikap yang baik
luka operasi 0.8%, decubitus 0.7%, infeksi dalam pelaksanaan universal precaution
saluran kemih 0.3%, pneumonia 0.7%. merupakan strategi yang bermanfaat dalam
Kemudian pada semester 2 infeksi pengendalian infeksi.9
Phlebitis 5.4% kemudian infeksi luka Hasil observasi pendahuluan pada
operasi 1%, decubitus 0.6%, infeksi bulan April 2017 pada saat melakukan
saluran kemih 0.2%, pneumonia 0.6%. tindakan invasif pemasangan infus dari 8
Dari laporan kerja tersebut diketahui orang perawat 5 orang tidak
kejadian infeksi phlebitis pada pasien melaksanakan sesuai prosedur universal
yang terpasang infus merupakan kejadian precaution, yaitu 3 orang tidak cuci tangan
yang paling banyak, dimana angkanya sebelum melaksanakan tindakan dan 2
melebihi angka standar kejadian HAIs yang orang perawat tidak menggunakan sarung
ditetapkan dalam Kepmenkes No. 129 tangan. Praktik perawat dalam menjalankan
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan prosedur tindakan yang dilakukan cepat
Minimal Rumah Sakit yaitu ≤ dalam penanganan pasien sehingga
3
1,5%. Angka kejadian HAIs yang tinggi universal precaution terkadang tidak
dapat mempengaruhi citra rumah sakit di dikerjakan dengan benar.
masyarakat. Hal ini bisa menyebabkan Berdasarkan hal tersebut peneliti
menurunnya tingkat kepercayaan tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap pelayanan rumah sakit. Berkaitan tentang faktor-faktor yang berpengaruh
dengan hal tersebut rumah sakit hendaknya terhadap praktik perawat dalam
melaksanakan strategi dalam pengendalian pelaksanaan universal precaution di RSUD
dan pencegahan infeksi. Kejadian HAIs Brebes. Tujuan dari penelitian ini adalah
dapat diminimalkan dengan mengetahui faktor-faktor yang
melaksanakan suatu standar pencegahan mempengaruhi praktik merawat dalam
dan pengendalian infeksi.4 salah satu pelaksanaan universal Precaution di
standar pencegahan infeksi adalah dengan RSUD Brebes.
penerapan universal precaution yang telah
telah dirancang oleh Centers for Desease METODE PENELITIAN
Control and Prevention (CDC) pada tahun Variabel bebas dalam penelitian ini
2007 sebagai pedoman kewaspadaan dan adalah umur, pendidikan, masa kerja, status
pencegahan transmisi penyebab infeksi di kepegawaian, supervise kepala ruang,
ketersediaan sarana prasarana,
fasilitas layanan kesehatan.5 Universal pengetahuan, dan sikap. Variabel terikat
precaution merupakan bagian dari praktik perawat dalam pelaksanaan
Program Pencegahan dan Pengendalian universal precaution pencegahan infeksi.
Infeksi (PPI) yang penting dilaksanakan di Jenis penelitian yang digunakan adalah
rumah sakit dan fasilitas pelayanan observasional non eksperimental dengan
kesehatan lain.6 pendekatan potong lintang (cross
Prinsip kewaspadaan universal di sectional). Cross sectional bertujuan
pelayanan kesehatan adalah menjaga untuk meneliti hubungan antara variabel
hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi yang dilakukan observasi dan diukur
sekaligus dalam waktu yang sama.10
ruangan serta sterilisasi peralatan.7 Perawat Populasi penelitian ini adalah
sebagai ujung tombak pelayanan semua perawat yang melaksanakan tugas
kesehatan harus memiliki pengetahuan, dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan
sikap dan keterampilan yang baik dalam di unit rawat inap RSUD Brebes yang
praktik perilaku universal precaution.8 berjumlah 191 orang. Jumlah sampel 130
perawat yang memenuhi kriteria yang

89
telah ditentukan, diambil dengan metode universal precaution pencegahan infeksi
purposive sampling. (p>0,05). Nilai rho -0,045 artinya tingkat
Pengumpulan data dilakukan kekuatan hubungan antara variabel umur
dengan bantuan kuesioner terstruktur serta dengan prersepsi praktik perawat dalam
lembar observasi. Kuesioner ini terdiri pelaksanaan universal precaution
dari dua bagian yaitu bagian pertama pencegahan infeksi adalah sangat lemah
tentang karakteristik perawat (umur, dan hubungan bernilai negatif yang berarti
pendidikan, masa kerja, dan status hubungan kedua variabel tersebut bersifat
kepegawaian) dan bagian kedua berupa terbalik sehingga jika nilai umur tinggi
angket yang berisi pernyataan/pertanyaan maka nilai persepsi praktik perawat dalam
mengenai supervisi, pengetahuan, sikap, pelaksanaa universal precaution
dan persepsi praktik perawat. Untuk pencegahan infeksi menjadi rendah dan
ketersediaan sarana prasarana peneliti berlaku sebaliknya.
menggunakan lembar observasi yang akan Hasil penelitian ini bertolak
peneliti isi pada saat survey di lokasi belakang dengan penelitian yang dilakukan
penelitian. Analisis bivariat dengan uji oleh Saragih yang menyebutkan bahwa
rank spearman, analisis multivariat umur memiliki pengaruh bermakna
dengan uji regresi logistic. terhadap kepatuhan perawat melakukan
Penelitian ini sudah mendapat cuci tangan dalam upaya pencegahan
keterangan kelaikan etik (Ethical Clearence) infeksi.11
dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Pendidikan
Kesehatan Masyarakat Universitas Tabel 2 Distribusi karakteristik pendidikan
Diponegoro Semarang no: Praktik
Karakteristik
003/EC/FKM/2018. Kurang Baik Total
Pendidikan
F % F % F %
Diploma 33 52 31 48 64 100
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan 31 47 35 53 66 100
Analisa Bivariat Tinggi
Umur Tabel 2 menunjukkan bahwa
Tabel 1 Distribusi karakteristik responden responden dengan pendidikan diploma
berdasarkan umur memiliki persepsi kurang (52%) lebih
Praktik banyak dari yang memiliki persepsi baik
Karakteristik (48%). Sedangkan responden dengan
Kurang Baik Total
Umur pendidikan tinggi lebih banyak yang
F % F % F %
Dewasa Awal 49 48 53 52 102 100 memiliki persepsi baik (53%)
Dewasa 15 54 13 46 28 100 dibandingkan yang memiliki persepsi
Madya kurang (47%). Sebagian besar responden
Tabel 1 menunjukkan (66 perawat : 50,8%) menempuh
bahwa responden dengan umur dewasa pendidikan ≥ 16 tahun yang masuk dalam
awal lebih banyak yang memiliki persepsi kategori pendidikan tinggi.
praktik baik (52%%) dibandingkan dengan Hubungan antara pendidikan dengan
yang memiliki persepsi kurang (48%). persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan
Sedangkan responden dewasa madya lebih universal precaution pencegahan infeksi
banyak memiliki persepsi kurang (54%) dengan uji hubungan rank spearman
dibanding dengan yang memiliki persepsi menunjukkan nilai p-value sebesar 0,604
baik (46%). yang berarti tidak ada hubungan yang
Hubungan antara umur dengan signifikan antara variabel pendidikan
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan dengan persepsi praktik perawat dalam
universal precaution pencegahan infeksi pelaksanaan universal precaution
dengan uji hubungan rank spearman pencegahan infeksi (p>0,05). Nilai rho
menunjukkan nilai p-value sebesar 0,607 0,046 artinya tingkat kekuatan hubungan
yang berarti tidak ada hubungan yang antara variabel pendidikan dengan persepsi
signifikan antara variabel umur dengan praktik perawat dalam pelaksanaan
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan universal precaution pencegahan infeksi

90
adalah sangat lemah dan hubungan bernilai precaution pencegahan infeksi
positif yang berarti hubungan kedua menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
variabel tersebut bersifat searah sehingga Hasil penelitian ini bertolak
jika nilai pendidikan tinggi maka nilai belakang dengan penelitian yang dilakukan
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan oleh Saragih yang menyebutkan bahwa
universal precaution pencegahan infeksi lama kerja memiliki pengaruh bermakna
juga tinggi. terhadap kepatuhan perawat melakukan
Hasil penelitian ini bertolak cuci tangan dalam upaya pencegahan
belakang dengan penelitian yang infeksi11.
dilakukan oleh Saragih yang menyebutkan Status Kepegawaian
bahwa pendidikan memiliki pengaruh Tabel 4 Distribusi karakteristik status
bermakna terhadap kepatuhan perawat kepegawaian
melakukan cuci tangan dalam upaya Karakteristik Praktik
pencegahan infeksi.11 Status Kurang Baik Total
Masa Kerja Kepegawaian F % F % F %
Tabel 3 Distribusi karakteristik masa kerja BLUD 39 48 42 52 81 100
Praktik PNS 25 51 24 49 49 100
Karakteristik
Kurang Baik Total Tabel 4 menunjukkan bahwa
Masa Kerja
F % F % F % responden dengan status kepegawaian
Baru 28 46 33 54 61 100 BLUD lebih banyak yang memiliki persepsi
Lama 36 52 33 48 69 100 praktik baik (52%) dibandingkan
Tabel 3 menunjukkan bahwa dengan yang memiliki persepsi kurang
responden dengan masa kerja baru lebih (48%). sedangkan responden dengan status
banyak yang memiliki persepsi praktik baik kepegawaian PNS lebih banyak yang
(54%) dibandingkan dengan yang memiliki memiliki persepsi kurang (51%)
persepsi kurang (46%). sedangkan dibandingkan dengan yang memiliki
responden dengan masa kerja lama lebih persepsi baik (49%). Sebagian besar
banyak yang memiliki persepsi kurang responden (81 perawat : 62,3%) dalam
(52%) dibandingkan dengan yang memiliki penelitian ini memiliki status kepegawaian
persepsi baik (48%). Sebagian besar sebagai perawat BLUD.
responden (69 perawat : 53,1%) dalam Hubungan antara status
penelitian ini masuk dalam kategori masa kepegawaian dengan persepsi praktik
kerja lama (masa kerja diatas nilai median 5 perawat dalam pelaksanaan universal
tahun). precaution pencegahan infeksi
Hubungan antara masa kerja dengan dengan uji hubungan rank spearman
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan menunjukkan nilai p-value sebesar 0,753
universal precaution pencegahan infeksi yang berarti tidak ada hubungan yang
dengan uji hubungan rank spearman signifikan antara variabel masa kerja
menunjukkan nilai p-value sebesar 0,479 dengan persepsi praktik perawat dalam
yang berarti tidak ada hubungan yang pelaksanaan universal precaution
signifikan antara variabel masa kerja pencegahan infeksi (p>0,05).
dengan persepsi praktik perawat dalam Nilai rho -0,028 artinya tingkat
pelaksanaan universal precaution kekuatan hubungan antara variabel status
pencegahan infeksi (p>0,05). Nilai rho - kepegawaian dengan persepsi praktik
0,063 artinya tingkat kekuatan hubungan perawat dalam pelaksanaan universal
antara variabel masa kerja dengan persepsi precaution pencegahan infeksi adalah
praktik perawat dalam pelaksanaan sangat lemah dan hubungan bernilai negatif
universal precaution yang berarti hubungan kedua variabel
pencegahan infeksi adalah sangat lemah tersebut bersifat terbalik sehingga jika nilai
dan hubungan bernilai negatif yang berarti status kepegawaian tinggi maka nilai
hubungan kedua variabel tersebut bersifat persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan
terbalik sehingga jika nilai masa kerja universal precaution pencegahan infeksi
tinggi maka nilai persepsi praktik perawat menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
dalam pelaksanaan universal Supervisi Kepala Ruang

91
Tabel 5 Supervisi kepala ruang dalam lebih banyak yang memiliki persepsi
pelaksanaan universal precaution praktik baik (55%) dibandingkan dengan
Praktik responden yang memiliki persepsi kurang
Supervisi Kurang Baik Total (45%). Sedangkan responden yang
F % F % F % memiliki sarana prasarana kurang lebih
Kurang 31 77 9 23 40 100 banyak yang memiliki persepsi kurang
Baik 33 41 48 59 90 100 (61%) dibandingkan dengan responden
Tabel 5 menunjukkan bahwa yang memiliki persepsi baik (39%).
responden dengan supervisi baik lebih Hubungan antara sarana prasarana
banyak yang memiliki persepsi praktik baik dengan persepsi praktik perawat dalam
(59%) dibandingkan dengan responden pelaksanaan universal precaution
yang memiliki persepsi kurang yaitu (41%). pencegahan infeksi dengan uji hubungan
Sedangkan responden dengan supervisi rank spearman menunjukkan nilai p-value
kurang lebih banyak yang memiliki sebesar 0,099 yang berarti tidak ada
persepsi kurang (77%) dibandingkan yang hubungan yang signifikan antara variabel
memiliki persepsi baik (23%). sarana prasarana dengan persepsi praktik
Hubungan antara supervisi dengan perawat dalam pelaksanaan universal
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan precaution pencegahan infeksi (p>0,05).
universal precaution pencegahan infeksi Nilai rho = 0,145 artinya tingkat kekuatan
dengan uji hubungan rank spearman hubungan antara variabel sarana prasarana
menunjukkan nilai p-value sebesar 0,384 dengan persepsi praktik perawat dalam
yang berarti tidak ada hubungan yang pelaksanaan universal precaution
signifikan antara variabel supervisi dengan pencegahan infeksi adalah lemah dan
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan hubungan bernilai positif yang berarti
universal precaution pencegahan infeksi hubungan kedua variabel tersebut bersifat
(p>0,05). Nilai rho 0,077 artinya tingkat searah sehingga jika nilai sarana prasarana
kekuatan hubungan antara variabel tinggi maka nilai persepsi praktik perawat
supervisi dengan persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan universal precaution
dalam pelaksanaan universal pencegahan infeksi juga tinggi.
precaution pencegahan infeksi Hasil penelitian ini bertolak
adalah sangat lemah dan hubungan bernilai belakang dengan penelitian yang dilakukan
positif yang berarti hubungan kedua oleh Gultom yang menyebutkan bahwa
variabel tersebut bersifat searah sehingga terdapat hubungan antara fasilitas (sarana
jika nilai supervisi tinggi maka nilai prasarana) dengan penerapan
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan kewaspadaan universal oleh perawat di
universal precaution ruang rawat inap penyakit dalam13.
pencegahan infeksi juga tinggi. Pengetahuan
Hasil penelitian ini bertolak Tabel .7 Pengetahuan perawat dalam
belakang dengan penelitian yang dilakukan pelaksanaan universal precaution
oleh Feiby yang menyatakan bahwa Praktik
terdapat hubungan yang bermakna antara Pengetahuan Kurang Baik Total
supervisi dengan kepatuhan perawat F % F % F %
melakukan hand hygiene dalam mencegah Cukup 34 89 4 11 38 100
infeksi di rumah sakit12. Baik 30 33 62 67 92 100
Sarana Prasarana Tabel 7 menunjukkan bahwa
Tabel 6 Sarana prasarana dalam responden dengan pengetahuan baik lebih
pelaksanaan universal banyak yang memiliki persepsi praktik baik
Praktik (67%) dibandingkan dengan responden
Sarana yang memiliki persepsi kurang (33%).
Kurang Baik Total
Prasarana Sedangkan responden yang memiliki
F % F % F %
Kurang 23 61 15 39 38 100 pengetahuan cukup lebih banyak yang
Baik 41 45 51 55 92 100 memiliki persepsi kurang (89%)
Tabel 6 menunjukkan bahwa dibandingkan yang memiliki persepsi baik
responden dengan sarana prasarana baik (11%).

92
Hubungan antara pengetahuan yang berarti ada hubungan yang signifikan
dengan persepsi praktik perawat dalam antara variabel sikap dengan persepsi
pelaksanaan universal precaution praktik perawat dalam pelaksanaan
pencegahan infeksi dengan uji hubungan universal precaution pencegahan infeksi
rank spearman menunjukkan nilai p-value (p<0,05). Nilai rho 0,575 artinya tingkat
sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan kekuatan hubungan antara variabel sikap
yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan persepsi praktik perawat dalam
dengan persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan universal precaution
pelaksanaan universal precaution pencegahan infeksi adalah kuat dan
pencegahan infeksi (p<0,05). Nilai rho = hubungan bernilai positif yang berarti
0,517 artinya tingkat kekuatan hubungan hubungan kedua variabel tersebut bersifat
antara variabel pengetahuan dengan searah sehingga jika nilai sikap tinggi maka
persepsi praktik perawat dalam nilai persepsi praktik perawat dalam
pelaksanaan universal precaution pelaksanaan universal precaution
pencegahan infeksi adalah kuat dan pencegahan infeksi juga tinggi.
hubungan bernilai positif yang berarti Hasil penelitian ini sejalan dengan
hubungan kedua variabel tersebut bersifat penelitian yang dilakukan oleh Setiyawati
searah sehingga jika nilai pengetahuan yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
tinggi maka nilai persepsi praktik perawat yang signifikan antara sikap dengan
dalam pelaksanaan universal precaution perilaku kepatuhan perawat dalam
pencegahan infeksi juga tinggi. pencegahan infeksi luka operasi.14
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Feiby yang Analisis Multivariat
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang Pada penelitian ini penulis
bermakna antara pengetahuan perawat menggunakan uji regresi logistik dengan
dengan kepatuhan perawat melakukan hand metode enter dengan memasukan secara
hygiene dalam mencegah infeksi di rumah bersama-sama variabel bebas yang
sakit12. memiliki nilai p-value < 0,25 pada analisa
Sikap bivariat, yaitu : sarana prasarana (0,099),
pengetahuan (0,000), dan sikap (0,000)
Tabel 8 Sikap perawat dalam pelaksanaan kemudian diseleksi yang terbaik. Kriteria
universal precaution memasukkan atau mengeluarkan variabel
bebas berdasarkan kemaknaan statistik p-
value kurang dari 0,05 sampai didapatkan
Praktik variabel bebas yang bersama-sama
Sikap Kurang Baik Total berpengaruh terhadap variabel terikat.
F % F % F % Tabel 9 Hasil uji regresi logistik multivariat
Kurang 45 83 9 17 54 100 Exp 95% C.I
Variabel Sig
Baik 19 25 57 75 76 100 (B) Lower Upper
Tabel 8 menunjukkan bahwa Step 1@
responden dengan sikap baik lebih banyak Sarana 0,528 1,363 0,52 3,572
yang memiliki persepsi praktik baik (75%) Prasarana
dibandingkan dengan responden yang Pengetahuan 0,011 5,384 1,467 19,767
memiliki persepsi kurang (25%). Sikap 0,000 6,523 2,334 18,231
Sedangkan responden yang memiliki sikap Step 2@
kurang lebih banyak yang memiliki Pengetahuan 0,011 5,351 1,461 19,596
persepsi kurang (83%) dibandingkan Sikap 0,000 6,835 2,471 18,906
dengan responden yang memiliki persepsi Hasil anlisis regresi logistik
baik (17%). menunjukkan bahwa variabel yang
Hubungan antara sikap dengan memiliki pengaruh bersama-sama dalam
persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan hubungannya dengan persepsi praktik
universal precaution pencegahan infeksi perawat dalam pelaksanaan universal
dengan uji hubungan rank spearman precaution pencegahan infeksi di RSUD
menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 Brebes adalah variabel pengetahuan (p

93
value 0,011) dan variabel sikap (p value Committee on Identifying Priority
0,000), sedangkan variabel sarana prasarana Areas for Quality Improvement. Priority
dikeluarkan dari uji multivariat karena p Areas for National Action:
value : 0,528 > 0,05 yang secara statistik Transforming Health Care Quality.
tidak mempunyai pengaruh terhadap Washington: National Academies Press;
variabel terikat. 2003.
Hasil analisis variabel pengetahuan 2 Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan
menunjukkan bahwa nilai Exp (B) adalah dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
5,351. Hasil ini berarti perawat yang Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
memiliki pengetahuan baik akan memiliki Kemenkes; 2017.
persepsi praktik 5,351 kali lebih tinggi 3 Kemenkes RI, PERDALIN. Pedoman
dibandingkan dengan perawat yang Manajerial Pencegahan dan
memiliki pengetahuan kurang. Sebaliknya Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
pada perawat yang memiliki pengetahuan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
kurang akan memiliki persepsi praktik Lainnya. Jakarta: Kemenkes; 2011.
5,351 kali lebih rendah dibandingkan 4 Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan
perawat yang memiliki pengetahuan baik. dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Nilai P value variabel sikap 0,011 < 0,05, Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ada Lainnya. Jakarta. 2011
pengaruh signifikan antara pengetahuan 5 Jane D. Siegel. Et al. Preventing
dengan persepsi praktik perawat dalam transmission of infection agents in
pelaksanaan universal precaution di RSUD health care setting. Atlanta: CDC; 2007.
Brebes. 6 Ward, D. Attitudes the infection
Hasil analisis variabel sikap prevention and control nurse: an
menunjukkan bahwa nilai Exp (B) adalah interview stady. Journal Of Manajement.
6,835. Hasil ini berarti perawat yang 2012.
memiliki sikap baik akan memiliki persepsi 7 Departemen Kesehatan RI, Pedoman
praktik 6,835 kali lebih tinggi dibandingkan Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di
dengan perawat yang memiliki sikap Pelayanan Kesehatan, Cetakan III,
kurang. Sebaliknya pada perawat yang Jakarta, 2010.
memiliki sikap kurang akan memiliki 8 Pusdiknakes Depkes RI. Dasar-Dasar
persepsi praktik 6,835 kali lebih rendah Kepeawatan : Pandangan Kini Di
dibandingkan perawat yang memiliki sikap Bidang Pendidikan Perawatan. Pusat
baik. Nilai P value variabel sikap 0,000 < Pendidika Tenaga Kesehatan
0,05, dari hasil ini dapat disimpulkan Departeme Kesehatan RI. Jakarta. 2007.
bahwa ada pengaruh signifikan antara 9 Notoatmodjo, Soekardjo. Promosi
sikap dengan persepsi praktik perawat Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka
dalam pelaksanaan universal precaution di Cipta. Jakarta.2007.
RSUD Brebes. 10 Notoadmodjo, Soekardjo. Metode
Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi.
KESIMPULAN 11 Saragih, R, dan Rumapea. Hubungan
Hasil analisis multivariate secara Karakteristik Perawat dengan Tingkat
bersama-sama diketahui variabel yang Kepatuhan Perawat Melakukan Cuci
berpengaruh terhadap praktik perawat dalm Tangan di Rumah Sakit Columbia Asia
pelaksanaan universal precaution adalah Medan (Jurnal). Medan: Universitas
pengetahuan dan sikap. Maka penting bagi Darma Agung; 2010.
pihak manajemen untuk melaksanakan 12 Feiby J, Umboh. Analisis Faktor-Faktor
pelatihan guna meningkatkan pengetahuan, yang Berhubungan dengan Kepatuhan
sikap, dan praktik perawat dalam Perawat Melaksanakan Hand Hygiene
pelaksanaan universal precaution. dalam Mencegah Infeksi Nosokomial di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Advent
DAFTAR PUSTAKA Manado (Tesis). Manado: Universitas
Sam Ratulangi; 2017.
1 Karen Adams, Janet M. Corrigan. 13 Adelina , Gultom, dkk. Faktor-Faktor

94
yang Berhubungan dengan Penerapan 14 Setiyawati, W, Supratman. Faktor-
Kewaspadaan Universal (Universal faktor yang Berhubungan dengan
Precaution) Oleh Perawat di Ruang Perilaku Kepatuhan Perawat dalam
Rawat Inap Penyakit Dalam (IRINA C) Pencegahan Infeksi Luka Operasi di
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou (Jurnal). Ruang Rawat Inap RSUD DR.
Manado: Universitas Sam Ratulangi; Moewardi Surakarta (Jurnal). Surakarta:
2016. RSDM; 2008.

95

Anda mungkin juga menyukai