Anda di halaman 1dari 2

BEDAH

APENDISITIS AKUT PF: Distensi abdomen, rebound tenderness, defans


Ax: Nyeri abdomen kuadran bawah, mual muntah, demam
muscular, hipertimpani pada abdomen, rigiditas abdomen
PF: Rebound tenderness, defans muscular, nyeri ketok ⊕
Colok dubur: nyeri ⊕ di semua arah
Colok dubur: nyeri ⊕ pada jam 9-12
Tx:  Non medikamentosa
McBurney’s point ⊕
§ Pasang NGT
§ Pemberian antibiotic intravena
§ Rujuk untuk tindakan operatif

INFEKSI SALURAN KEMIH

Rovsing sign ⊕ Ax: Demam, susah buang air kecil, dysuria, sering BAK,
nokturia, nyeri suprapubik
PF: Demam, flank pain, nyeri tekan suprapubik
PP: DL, UL, Ur Cr, GDS
DD: Recurrent sistitis, urethritis, pielonefritis
Tx:  Medikamentosa
R/Ciprofloxacin 250 mg tab No. VI
Psoas sign ⊕ S 2 dd tab 1
R/Paracetamol 500 mg tab No. IX
S 3 dd tab I prn
 Non medikamentosa
§ Minum air putih 2 L/hari
Obturator sign ⊕
§ Menjaga higienitas genitalia

PIELONEFRITIS TANPA KOMPLIKASI


Ax: Demam menggigil, nyeri pinggang, gx sistitis, GI tract
PF: Demam, flank pain, nyeri tekan pinggang, nyeri tekan
suprapubik, distensi abdomen
DD: Kolestitis akut, KET, pankreatitis, batu ureter, sistitis
PP: UL → piuria, hematuria, bakteriuria, silinder leukosit
PP: DL → leukositosis
DL → leukositosis
UL, HCG, USG abdomen
Foto BNO
Tx:  Non medikamentosa
DD: Urethritis, sistitis, appendicitis, servisitis, endometritis
§ Bed rest posisi fowler (anti trandelenburg)
Tx:  Medikamentosa
§ Pasang NGT
R/Ciprofloxacin 250 mg tab No. XIV
§ Pasang infus
S 2 dd tab 1
§ Rujuk untuk apendektomi
R/Paracetamol 500 mg tab No. IX
PERITONITIS S 3 dd tab I prn
Ax: Nyeri hebat abdomen terus-menerus beberapa jam, mual  Non medikamentosa
muntah, demam, kesulitan bernapas § Minum air putih 2 L/hari
§ Menjaga higienitas genitalia
BEDAH
TORSIO TESTIS § Irigasi luka
Ax: Nyeri hebat skrotum, testis bengkaka dan terlihat lebih
§ Imobilisasi fraktur
tinggi, demam (-)
§ Pasang infus
PF: Phren’s test → (-) bila nyeri tidak berkurang
 Medikamentosa
DD: Epididimo-orchitis
R/Ketorolac 30 mg amp No. I
PP: UL → steril
S imm
USG Doppler → aliran darah testis (-)
R/Ciprofloxacin 200 mg vial No. II
Tx:  Non medikamentosa
S imm
§ Manual de-rotasi, putar ke arah lateral, 2 -3 kali
§ Rujuk untuk di reposisi KLASIFIKASI FRAKTUR TERBUKA
Grade I → luka robek < 1 cm
LUKA BAKAR Grade II → luka robek > 1 cm
Grade I → kering, hipermeis Grade IIa → merah,
Grade IIIa → soft tissue damage
Grade IIb → pucat Grade III → eskar ⊕
Grade IIIb → bone exposure
Tx:  Non medikamentosa
Grade IIIc → arterial injury
§ Formula Baxter = BB x % x 4cc
§ Pemberian dalam 24 jam, yaitu setengah saat 8 VULNUS
jam pertama, dan sisanya selama 16 jam kedua Vulnus punctum → luka tusuk
§ Escharectomy / fasciotomy Vulnus schissum/insivum → luka sayat
Vulnus perforatum → luka tembus
Vulnus laceratum → luka robek
PF: inspeksi dan palpasi
Tx:  Non medikamentosa
§ Lakukan anestesi local
§ Luka dibersihkan dg antiseptic (alkohol 70%)
§ Tutup dengan kain steril, lalu bersihkan luka
§ Bila perlu lakukan penjahitan

KOLESISTITIS
Ax: Demam, nyeri kolik perut berlangsung 30-60 menit,
muncul setelah konsumsi makanan berlemak malam hari
FRAKTUR TERBUKA PF: Ikterik, murphy sign ⊕
Ax: Riw. trauma, nyeri, sulit digerakkan, deformitas, PP: DL → leukositosis
bengkak, perub. warna, gang. sensibilitas, otot lemah DD: Angina pectoris, apendisitis akut, ulkus peptikum
PF: Inspeksi Tx:  Non medikamentosa
Palpasi → Nyeri tekan, terabanya tulang yg menonjol, § Tirah baring
deformitas, panjang ekstremitas tidak sama § Puasa
Gerak → Umumnya tidak dapat digerakkan  Medikamentosa
PP: X-ray AP/Lat R/Ampicilin 500 mg amp No. IV
Tx:  Non Medikamentosa S 4 dd amp I imm

Anda mungkin juga menyukai