LP Uas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Karunia Isnaeni

NIM : 1201619010

Kelas : 1PB2

Ujian Akhir Semester Landasan Pendidikan

Ujian Nasional Yang Akan Dihapus

Ujian nasional selalu jadi momen penentu bagi kelulusan siswa. Tiga atau empat hari selama ujian
nasional menjadi penentu kelulusan dan sekolah berikutnya yang akan dimasuki siswa di jenjang yang
lebih tinggi. Nilai ujian nasional akan dikualifikasi sesuai urutan tertinggi dan terendah saat melakukan
pendaftaran sekolah ke jenjang berikutnya. Hal tersebut juga membuah ujian nasional menjadi hal yang
ditakuti para siswa. Hasil final sekolah selama enam tahun atau tiga tahun akan ditentukan dalam ujian
nasional.

Saya setuju dengan penggantian ujian nasional menjadi kompetensi yang lebih baik lagi. Sesuai pendapat
menurut Nadiem menteri pendidikan "Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen
Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa
(literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan
karakter,".

Pengembangan bernalar siswa lebih efektif dibanding siswa harus menghafal materi yang banyak dan
menjawab soal-soal ujian nasional. Siswa lebih mampu untuk mengembangkan pemikirannya dengan
kemampuan bernalar baik itu melalui literasi dan numerasi. Pendidikan karakter juga diperlukan untuk
seorang siswa. Bagaimana karakter yang terbentuk oleh seorang siswa akan menentukan bagaimana dia
bersikap dalam menghadapi setiap hal dengan bermoral.

Pengembangan karakter juga akan membuah para siswa tidak akan melakukan penyelewengan baik saat
mereka masih di jenjang sekolah atau jika sudah di dunia kerja dan masyarakat.

Ujian nasional lebih difokuskan dalam pengetahuan siswa dari materi pembelajaran selama sekolah.
Siswa dituntut untuk lebih mempunyai kemampuan menghafal materi yang banyak. Nadiem mengatakan
"Kedua (alasannya) ini sudah menjadi beban stres antara guru dan orang tua. Karena sebenarnya ini
berubah menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu,"

Guru juga dituntun untuk memberikan tambahan materi pembelajaran saat siswa akan melaksanakan
ujian nasional. Hal tersebut sangatlah menambah beban pikiran untuk siswa. Siswa diharuskan untuk
mampu menyerap materi pembelajaran dengan cepat dengan kemampuan menghafal.

Ujian nasional diangkap kurang efektif dalam memberikan penilaian kepada siswa. Hal tersebut
dikarenakan UN tidak membahas mengenai krakter kognitif siswa. Bahkan belum menyentuh aspek
kognitif, tapi lebih kepada penguasa materi. Sehingga belum menyentuh karakter siswa secara
keseluruhan. Nadiem mengatakan bahwa "Dan belum menyentuh karakter siswa secara lebih holistik,"
Jadi ujian nasional hanya berfokus penghapalan materi dan tidak dapat membentuk karakter seorang
siswa.

Selain pendapat yang setuju penghapusan ujian nasional Wapres RI ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla yang
secara tegas menolak dihapuskannya UN.

"Jika Ujian Nasional tidak ada lagi, tidak jadi penentu kelulusan akhirnya semangat belajarnya
berkurang," kata JK di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

"Kalau tidak ada UN semangat belajar akan turun, make sure lagi. Akan jadi generasi lembek. Kalau tidak
mau keras bahwa mereka lulus atau tidak lulus," tegas JK lebih jauh.

Menurut penulis semangat belajar bukan hanya karena adanya ujian nasional. Belajarpun tidak harus
meluluh pada konsep menghafal materi. Siswa bisa belajar dengan mengembangkan konsep
pembelajaran dengan kemapuan penalaran yang lebih mendalam. Bahkan jika ujian nasional yang
dilakukan selama tiga atau empat hari dijadikan untuk menentukan kelulusan siswa yang sudah belajar
selama enam atau tiga tahun. Hal tersebut menjadi tidak adil dan hanya sebagai beban tersendiri bagi
siswa.

Daftar Pustaka

Liputan Enam, "Ujian Nasional Dihapus 2021, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim" diakses dari
https://m.liputan6.com/hot/read/4131601/ujian-nasional-dihapus-2021-ini-penjelasan-mendikbud-
nadiem-makarim, pada 14 januari 2019, pukul 14:17.

CNBC INDONESIA, "Mas Nadiem, JK Tak Setuju Nih UN Dihapuskan!" diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191211162847-4-122271/mas-nadiem-jk-tak-setuju-nih-un-
dihapuskan, pada 14 januari 2019, pukul 14:15.

Anda mungkin juga menyukai