MAKALAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK III / KELAS B
Dosen Pengampu:
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II
BAB III
3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
i
BAB I
PENDAHULUAN
i
Inklusi berasal dari kata bahasa inggris yaitu inclusion –peny. Inklusi merupakan
istilah terbaru yang dipergunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak-
anak berkelainan (penyandang hambatan/ cacat) ke dalam program-program
sekolah. Selain itu, inklusi juga dapat berarti bahwa tujuan pendidikan bagi siswa
yang memiliki hambatan adalah, keterlibatan yang sebenarnya dari tiap anak
dalam kehidupan sekolah yang menyeluruh. Oleh karena itu, inklusi dapat berarti
penerimaan anak-anak yang memiliki hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan,
interaksi social dan konsep diri (visi-misi sekolah)(Smith,2009).
i
khusus termasuk anak penyandang cacat. Dalam konteks yang lebih luas,
pendidikan inklusi juga dapat dimaknai sebagi satu bentuk reformasi pendidikan
yang menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan
kesempatan, keadilan, dan perluasan akses pendidikan bagi semua, peningkatan
mutu pendidikan, upaya strategis dalam menuntaskan wajib belajar 9 tahun, serta
upaya merubah sikap masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus (Sunardi
dan Sunaryo,2011).Model Inklusi adalah model yang berusaha menjadi
penghubung antara model segregasi dan integrasi dimana selain ABK memiliki
kesempatan untuk mengembangkan potensinya sekaligus ABK mendapatkan
layanan bagi keterbatasan yang dimiliki agar bisa optimal (Siti Hajar dan Sri Roch
Mulyani, 2017).
Dari uraian di atas pendidikan inklusi merupakan hal yang sangat penting
untuk dipahami oleh pendidik yang berkecimpung di dunia pendidikan untuk anak
berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, masih banyak hal-hal yang harus dipahami
i
oleh pendidik sehingga dalam penerapannya pendidikan inklusi dapat dijalankan
secara maksimal. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang tujuan,
fungsi dan manfaat pendidikan inklusi.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang ada, tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengetahui:
i
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan inklusi adalah hak asasi, dan ini merupakan pendidikan yang
baik untuk meningkatkan toleransi sosial. Ada beberapa hal yang bisa kita
e. Tidak ada satupun metode dan bantuan pembelajaran di SLB yang tidak dapat
dilakukan di sekolah inklusi,
i
Dengan demikian maka tujuan pendidikan inklusi ini berarti :
Pendapat lain untuk tujuan dari sekolah inklusi ini (Tarsidi, 2007), yaitu:
i
kecerdasan dan/ bakat istimewa dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan terdiri dari anak yang
memiliki kelainan dan anak- anak yang memiliki potensi kecerdasan dan atau
bakat istimewa termasuk anak berkebutuhan kushus permanen (Arina Restian, ).
Selain itu tujuan pendidikan inklusif mengacu kepada UU. No. 2, tahun
2003, Sisdiknas Pasal 1, ayat 1 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi pribadinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
i
sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. ‘UU No 23/2002 tentang
perlindungan Anak, khususnya pasal 51 yang berbunyi anak yang menyandang
cacat fisik dan atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksessibilitas
untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
i
dan meningkatkan kemampuannya; serta (4) memberikan kesempatan anak
berkebutuhan khusus untuk belajar akademis dari teman sebaya (Smith, 2006).
Manfaat pendidikan inklusi untuk peserta didik berkebutuhan khusus adalah dapat
meningkatkan rasa percaya diri, memiliki kesempatan menyesuaikan diri, dan
memiliki kesiapan dalam menghadapi kehidupan di masyarakat, sedangkan
peserta didik pada umumnya dapat belajar mengenai keterbatasan, kelebihan, dan
keunikan tertentu pada temannya sehingga dapat mengembangkan keterampilan
sosial, menumbuhkan rasa empati dan simpati terhadap orang lain (Kustawan,
2013). Rasa percaya bahwa inklusi yang lebih besar dapat menghasilkan proses
pengajaran dan pembelajaran yang meningkat bagi semua anak. Persahabatan
antara anak dengan atau tanpa hambatan adalah sebuah norma. Sekolah
memberikan dukungan sumber daya lain untuk memberikan layanan kepada anak
berkebutuhan. Sekolah memberikan berbagai pelatihan pada guru untuk
menangani jumlah keberagaman anak yang lebih berbeda. Kepala sekolah dan staf
harus bekerjasama dalam memberikan dukungan pada implementasi pendidikan
inklusi. Kurikulum yang digunakan harus cukup fleksibel. Penilaian dilakukan
untuk memberi gambaran akhir tentang tentang pencapaian prestasi dan tujuan
belajar setiap anak. Sistem evaluasi harus digunakan untuk menilai keberhasilan
program dan staf pada pendidikan inklusi. Keterlibatan orang tua bertujuan untuk
memahami rencana dalam membentuk lingkungan inklusif dan ramah bagi anak.
Pihak sekolah melibatkan masyarakat dalam usaha meningkatkan keterlibatan dan
penerimaan anak yang memiliki kebutuhan khusus di dalam sekolah. Dari
berbagai penjabaran di atas pendidikan inklusi dapat disimpulkan sebagai suatu
paradigma pendidikan yang memberikan pelayanan pada semua anak tanpa
diskriminasi (membeda-bedakan), menghargai keberagaman, serta sikap
menerima, mengakui, memberikan kesempatan, dan memberikan penghargaan
kepada anak yang memiliki kelainan atau hambatan baik hambatan secara
temporer maupun permanen untuk memenuhi kebutuhan setiap anak dan
mengembangkan potensi yang dimiliki (Nurul Kusuma Dewi, 2017).
i
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh banyak ahli, ditemukan bahwa
pendidikan inklusif memiliki banyak manfaat bagi semua siswa dan personil
sekolah karena berfungsi sebagai sebuah contoh atau model bagi masyarakat yang
inklusif (Florida State University Center for Prevention & Early Intervention
Policy 2002). Adapun keuntungan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif
adalah:
i
3. Mengidentifikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan
masalah lainnya terhadap akses dan pembelajaran.
4. Melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan dan monitoring
mutu pendidikan bagi semua anak.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif :
i
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan inklusi adalah hak asasi, dan ini merupakan pendidikan yang
baik untuk meningkatkan toleransi sosial. Dengan demikian tujuan pendidikan
inklusi ini adalah menciptakan dan membangun pendidikan yang berkualitas
seluas- luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan/ atau berbakat
istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuannya, dan yang kedua mewujudkan penyelenggaraan pendidikan
yang menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi semua peserta
didik, dan memberikan kesempatan agar memperoleh pendidikan yang sama dan
terbaik bagi semua anak dan orang dewasa yang memerlukan pendidikan.
i
DAFTAR PUSTAKA
i
Silfiasari, Prasetyaningrum S. Empati dan Pemanfaatan dalam Hubungan
Pertemanan Siswa Reguler kepada Siswa Berkebutuhan Khusus (ABK) di
Sekolah Inklusif. 2017. Jurnal Vol. 05, No.01. Malang: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
Reni Ariastuti1, Vitri Dyah Herawati. 2016. Optimalisasi Peran Sekolah Inklusi.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 1, No. 1, Desember 2016: Page 38-
47 P-ISSN: 2540-8739 || E-ISSN: 2540-8747
Nurul Kusuma Dewi. 2017. Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni
2017. PG PAUD Universitas Sebelas Maret.
PENDIDIKAN INKLUSIF