Anda di halaman 1dari 23

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK CAIRAN
“KEKURANGAN CAIRAN”

Nama :

Ketua : Muhammad Adam Fauzan (1102019128)

Sekertaris : Naila Muthia Dinillah (1102019146)

Anggota :

1. Muhammad Hafizh Al-Fatah (1102019135)

2. Nadya Safira Amalia (1102019145)

3. Naja Fairuzata Aflah (1102019147)

4. Natasya Chandra (1102019148)

5. Neng Pitri (1102019149)

6. Nesha Rahadatul A’isy (1102019150)

7. Susilo Angga Atmojo (1102018224)

8. Muhammad Kholik Sanaba (1102019136)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


Jl. Letjen Supratno,Cempaka putih, Jakarta 10510
Telp. 021-4244574 Fax.021-4244574
Daftar isi
Skenario :..........................................................................................................................3
Kata sulit...........................................................................................................................3
Pertanyaan :.....................................................................................................................4
Jawab :..............................................................................................................................5
Hipotesis............................................................................................................................6
Sasaran belajar.................................................................................................................7
L1.MM Larutan dan Cairan...........................................................................................8
LO.1.1 MM Definisi......................................................................................................8
LO.1.2 MM Perbedaan Larutan,Koloid,dan suspensi.....................................................8
LO.1.3 MM Fungsi Larutan dan Cairan.........................................................................8
LO.1.4 MM Faktor yang mempengaruhi kelarutan......................................................10
LO.1.5 MM Jenis Larutan dan Cairan..........................................................................12
LI.2 MM Keseimbangan Cairan Tubuh.......................................................................12
LO.2.1 MM Kompartemen Cairan Tubuh....................................................................12
LO.2.2 MM Sumber Output dan Input Cairan Tubuh..................................................13
LO2.3 MM Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh.................................................15
LI.3 MM Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh....................................................16
LO.3.1 MM Definisi Dehidrasi....................................................................................16
LO.3.2 MM Etiologi Dehidrasi....................................................................................16
LO.3.3 MM Jenis-jenis Dehidrasi................................................................................17
LO.3.4 MM Manifestasi Dehidrasi..............................................................................18
LO 3.5 MM Cara mendiagnosis...................................................................................19
LO 3.6 MM Penanganan Dehidrasi..............................................................................19
LI. 4 MM Komponen Mineral.......................................................................................20
LO.4.1 MM Definisi Mineral.......................................................................................20
LO.4.2 MM Sifat Mineral............................................................................................20
LO.4.3 MM Klasifikasi Mineral...................................................................................20
LO.4.4 MM Sumber Mineral.......................................................................................21
LO.4.5 MM Metabolisme mineral................................................................................21
LI.5 MM pandangan islam mengenai etika minum....................................................21

2
Skenario :
Kekurangan Cairan
Seorang mahasiswa 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan saat
mengkuti orientasi pengenalan kampus. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas,
bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa ke rumah sakit, temannya telah
memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan
infus cairan elektrolit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : Kadar
Natrium 130 mEq/L (Normal = 135 – 147), Kalium : 2.5 mEq/L (N = 3.5 – 5.5)
dan Klorida : 95 mEq/L (N = 100 – 106). Setelah kondisi membaik pasien
diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika Islam.

Kata sulit
1.Pingsan : kehilangan kesadaran
2.Cairan elektrolit : substansi yang berionisasi menjadi ion pada saat mengalami
fusi dan mampu menghantarkan listrik
3.Natrium : kation utama di cairan ekstraseluler
4.Klorida : anion utama di cairan ekstraseluler
5.Kalium : kation utama di cairan intraseluler
6.Infus : pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui intravena
7.Larutan : campuran yang homogen dari dua lebih zat ,terdiri dari solute dan
solvent
8.Cairan tubuh : cairan suspens sel di dalam tubuh makhluk multiseluler
9.cairan : fluida yang menyesuaikan dengan bentuk wadahnya

3
Pertanyaan :
1. Mengapa remaja tersebut pingsan setelah olahraga?
2. Jelaskan bagaimana mekanisme tubuh saat kekurangan cairan?
3. Apa kandungan dari cairan infus?
4. Pemberian jenis minum apakah yang seharusnya di berikan untuk
pengganti cairan tubuh
5. Bagaimana kondisi fisik yang menunjukan kekurangan cairan?
6. Apa fungsi larutan pengganti cairan tubuh
7. Apa saja jenis-jenis larutan?
8. Penanganan apakah yang dilakukan saat kekurangan cairan?
9. Berapakah kadar normal,kalium,natrium,dan klorida dalam tubuh?
10. Mengapa natrium,kalium dan klorida menjadi patokan utama dalam
pemeriksaan lab?
11. Bagaimana minum sesuai etika islam?
12. Apa yang dimaksud dengan dehidrasi dan jenisnya?
13. Perbedaan larutan pengganti cairan tubuh dengan infus elektrolit?
14. Dampak apa yang terjadi ketika memberikan pengganti cairan tubuh yang
salah?

4
Jawab :
1.karena olahraga adalah aktivitas yang berat sehingga tubuh panas dan
dikeluarkannya keringat,oleh karena itu cairan tubuh berkurang dan menyebabkan
dehidrasi
2.tubuh memberi signal – hipofisis – ADH – urine sedikit – tubuh merangsang
pusat haus
3.berisi vitamin dan mineral serta cairan kristaloid (elektrolit)
4.cairan elektrolit,cairan isotonik,air kelapa.
5.mual,muntah,lemas,kram otot
6.mengembalikan pH tubuh,mengembalikan elektrolit,menghindari dehidrasi
7. Cairan berdasarkan sifatnya : a. Homogen
b.Heterogen
Cairan berdasarkan daya hantar listriknya : a. Elektrolit (Kuat, Lemah)
b. Non- elektrolit
8.Penanganan : minum air yang cukup,mengkonsumsi serat
9.Kadar normal : Na = 135-147 Cl = 100 – 106 K= 3,5 – 5,5
10.Karena natrium adalah komponen kation utama yang ada di CES,dan kalium
adalah kation utama di CIS sedangkan klorida anion utama di CES
11.Membaca basmalah,menggunakan tangan kanan,tidak meniup
minuman,duduk,membaca hamdalah
12.Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh akibat kegiatan atau kondisi
tertentu ,jenisnya adalah : dehidrasi ringan,dehidrasi sedang,dehidrasi berat
13.Efektifitas apabila menggunakan infus elektrolit lebih efektif dalam
mengembalikan cairan tubuh dibanding mengkonsumsi larutan pengganti cairan
tubuh
14.Plasmalisis dan hemolisis

5
Hipotesis
Aktivitas yang berat dapat menyebabkan dehidrasi dengan gejala
mual,muntah,lemas.Mekanisme yang terjadi tubuh memberi signal ke hipofisis
dan mengeluarkan ADH sehingga urine menjadi sedikit lalu tubuh merangsang
pusat haus seingga terjadi penurunan kadar natrium,kalium dan
klorida.Penanganan yang dapat dilakukan dengan memberikan penanganan seperti
minum yang cukup dan mengkonsumsi serat serta dapat di berikan cairan infus
.Menurut pandangan islam etika minum yang baik adalah dengan membaca
basmalah,menggunakan tangan,minum sambil duduk lalu ditutup dengan
hamdalah.

6
Sasaran belajar
LI.1 MM Larutan dan cairan
LO.1.1 MM Definisi Larutan dan cairan
LO.1.2 MM Perbedaan Larutan dan cairan
LO.1.3 MM Jenis Larutan dan cairan
LO.1.4 MM Fungsi Larutan dan cairan
LO.1.5 MM Faktor yang mempengaruhi

LI.2 MM Keseimbangan Cairan Tubuh


LO.2.1 MM Kompartemen Cairan Tubuh
LO.2.2 MM Sumber input dan output
LO.2.3 MM Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh

LI.3 MM Gangguan keseimbangan cairan tubuh


LO.3.1 MM Definisi dehidrasi
LO.3.2 MM Etiologi dehidrasi
LO.3.3 MM Jenis dehidrasi
LO.3.4 MM Manifestasi dehidrasi
LO.3.5 MM Mendiagnosis dehidrasi
LO.3.6 MM Penanganan dehidrasi

LI.4 MM Komponen Mineral


LO.4.1 MM Definisi Mineral
LO.4.2 MM Sifat Mineral
LO.4.3 MM Klasifikasi Mineral
LO.4.4.MM Sumber Mineral
LO.4.5 MM Metabolisme Mineral

LI.5 MM Pandangan Islam Mengenai Etika Minum

7
L1.MM Larutan dan Cairan
LO.1.1 MM Definisi
Pengertian larutan
Larutan adalah campuran homogen satu zat atau lebih yang tersebar secara
molecular dalam jumlah medium pelarut secukupnya. (Kamus Dorland edisi 31)
Larutan: Campuran homogen dari zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent)
[KBBI,2015]
Pengertian cairan
Cairan adalah zat yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas
(Kamus Dorland edisi 31)
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri atas pelarut/solvent (biasanya air) dan zat
terlarut/solute. Komponen tunggal terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah
pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun
larutan.

LO.1.2 MM Perbedaan Larutan,Koloid,dan suspensi


Larutan Koloid Suspensi
Satu fase Dua fase Dua
Stabil Stabil Tidak stabil
Ukuran partikel lebih Ukuran partikel antara 1 Ukuran partikel lebih
kecil dari 1 nm – 100nm besar dari 100 nm
Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan Dapat disaring
penyaring ultra
Homogen : larutan Tampak homogen (jika Heterogen : air sungai
gula,udara bersih,alkohol dilihat dengan yang keruh
70% miskroskop ultra bersifat
heterogen )
Contoh : air susu

LO.1.3 MM Fungsi Larutan dan Cairan


Fungsi larutan :
Secara umum berfungsi untuk membentuk suatu zat baru antara solute (zat
terlarut) dan solvent (pelarut)
Fungsi Cairan antara lain :
a.sebagain pelarut dan alat angkut
Sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin
dan mineral serta bahan-bahan lain yang diperlukan seperti oksigen dan hormon.
Zat-zat gizi dan hormon ini di bawa ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan.
Di samping itu, cairan tubuhjuga berperan sebagai alat angkut berbagai komponen

8
sisa metabolisme termasuk kabondioksida dan urea untuk dikeluarkan dari tubuh
melalui paru-paru, ginjal, dan kulit.
b. sebagai katalisator
Sebagai komponen yang mempermudah dan mempercepat berbagai reaksi
biologik di dalam tubuh, termasuk di dalam saluran pencernaan.cairan tubuh juga
diperlukan untuk memecah dan menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk
yang lebih sederhana.
c.sebagai pelumas
Dalam air sendi-sendi tubuh sehingga tidak saling bergesekan dan dapat bergerak
dengan bebas tanpa menimbulkan rasa sakit.
d.sebagai pengatur suhu tubuh
Karena cairan seperti air mempunyai kemampuan untukmenyalurkan panas,
sehingga memegang peranan penting dalam mendistribusikan panas di dalam
tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk
mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 derajat Celcius. Suhu ini merupakan suhu
paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim dalam tubuh. Kelebihan panas yang
diperoleh dari metabolisme tubuh perlu segera dikeluarkan dari dalam tubuh.
Sebagian besar pengeluaran suhu ini melalui penguapan (keringat) sehingga suhu
tubuh tetap stabil.
e.sebagai peredam benturan
Terdapat pada permukaan organ-organ tubuh tertentu yang bersifat lunak untuk
menghindari dan meredam benturan yang dapat menyebabkan kerusakan.
Diantaranya adalah cairan dalm bola mata, jaringan syaraf tulang belakang, dan
air ketuban untuk menghindari benturan pada janin.
f.Menjaga Dengan terapi air yang penggunaanya secara internal dengan minum air
atau ekternal sebagai pengobatan penyakit.
Hal ini terjadi karena cairan yang berupa air diminum dengan jumlah cukup dan
metode yang benar dapat memurnikan racun-racun yang terdapat di dalam tubuh.
Terapi air juga dapat menjaga ketersediaan air dalam tubuh sehingga darah tidak
mengalami kekentalan yang berlebihan yang dapat menyebabkan darah tinggi.
Terapi air dapt juga untuk menjaga kecantikan. Kulit merupakan bagian terluar
yang langsung bersentuhan dengan udara luar, panas, cahaya matahari juga polusi.
Untuk menjaga elastisitas kulit, air yang diperlukan dalam jumlah yang cukup
mutlak diperlukan. Air dapat melembabkan kulit sehingga tidak mudah kering dan
menimbulkan kerutan. Untuk menjaga keseimbangan berat badan, air sangat
mutlak diperlukan. Ternyata air dapat meningkatkan metabolisme dan menekan
nafsu makan. Minum banyak air putih dapat menyaring kelebihan kalori.

9
h.kecantikan dan kesehatan tubuh
Transport cairan dalam tubuh ada 4, yaitu:
1.Difusi
Pergerakan molekul melintasi membran semipermeabel dari kompartemen dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
2.Osmosis
Pergerakan dari solvent (pelarut) melintasi membran sel dari larutan
berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi.
3.Transport aktif
Pergerakan dari konsentrasi tinggi ataupun rendah. Proses transpor aktif penting
untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan
intraselular dan ekstraselular.
4.Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut melintasi membran bersama-sama dari
kompartemen bertekanan tinggi menuju kompartemen bertekanan rendah.
LO.1.4 MM Faktor yang mempengaruhi kelarutan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain :
1.PH
2.Temperatur
3.Jenis pelarut
4.Bentuk dan ukuran partikel zat
5.Konstanta dielektrik pelarut
6.adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks, ion sejenis dll.
1. Pengaruh pH
•Zat aktif yang sering digunakan di dalam dunia pengobatan umumnya adalah Zat
organik yang bersifat asam lemah, dimana kelarutannya sangat dipengaruhi oleh
pH pelarutnya.
•Kelarutan asam-asam organik lemah seperti barbiturat dan sulfonamide dalam air
akan bertambah dengan naiknya pH karena terbentuk garam yang mudah larut
dalam air.
•Sedangkan basa-basa organik lemah seperti alkoholida dan anastetika lokal pada
umumnya sukar larut dalam air.

10
2. Pengaruh temperatur (suhu)
oKelarutan zat padat dalam larutan ideal tergantung kepada temperatur, titik leleh
zat padat dan panas peleburan molar zat tersebut.
•Kelarutan suatu zat padat dalam air akan semakin tinggi bila suhunya dinaikan.
•Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul
zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antar molekul zat padat menjadikan gaya
antar molekul tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik
molekul-molekul air.
•Berbeda dengan zat padat, adannya pengaruh kenaikan suhu akan menyebabkan
kelarutan gas dalam air berkurang. Hal ini disebabkan karena gas yang terlarut di
dalam air akan terlepas meninggalkan air bila suhu meningkat.
•Suhu
Untuk Campuran padat-cair pada umumnya :
Jika suhu tinggi maka kelarutanyaakan tinggi
(T > → Kelarutan >)
3. Pengaruh jenis pelarut
•Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut.
•Pelarut polar akan melarutkan lebih baik zat-zat polar dan ionik, begitu pula
sebaliknya. Kelarutan juga bergantung pada struktur zat, seperti perbandingan
gugus polar dan non polar dari suatu molekul. Makin panjang rantai gugus non
polar suatu zat, makin sukar zat tersebut larut dalam air.
•Sifat solute dan solventnya
Berlaku aturan “like dissolve like”
Yakni suatu solute akan mudah larut dalam solvent yang punya sifat yang sama
dengan solute,di mana solute polar mudah larut dalam solvent polar dan solute
non polar mudah larut dalam solvent non polar.
Contoh : garam dapur (polar) larut dalam air (polar)
4. Pengaruh bentuk dan ukuran partikel
Kelarutan suatu zat akan naik dengan berkurangnya ukuran partikel suatu zat,
Pengaruh konstanta dielektrik
Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Pelarut polar
mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi dapat melarutkan zat-zat non polar
sukar larut di dalamnya, begitu pula sebaliknya.

11
5. Pengaruh penambahan zat-zat lain
•Surfaktan adalah suatu zat yang sering digunakan untuk menaikan kelarutan
suatu zat.
•Molekul surfaktan terdiri atas dua bagian yaitu bagian polar dan non polar
•apabila didispersikan dalam air pada konsentrasi yang rendah, akan berkumpul
pada permukaan dengan mengorientasikan bagian polar ke arah air dan bagian
non polar kearah udara,
•surfaktan mempunyai kecenderungan berasosiasi membentuk agregat yang
dikenal sebagai misel.
LO.1.5 MM Jenis Larutan dan Cairan
Larutan adalah yang antar zat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan
bersifat homogen di setiap bagian campuran. Komponen larutan adalah pelarut
dan zat terlarut. Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan yang dapat menghasilkan arus listrik.
Nonelektrolit adalah tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan
dalam air. Semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantarnya. Sedangkan
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena zat-zat
tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan.
Berdasarkan daya hantarnya larutan elektrolit terbagi menjadi dua, yaitu elektrolit
kuat dengan daya hantar yang besar. Contohnya larutan asam kuat, basa kuat dan
garam. yang kedua elektrolit lemah, yaitu larutan dengan daya hantar yang lemah.
Contoh :
1.Elektrolit Kuat : NaCl, NaOH, H₂SO₄, HCl, dan KCl
2.Elektrolit Lemah : CH₃COOH, N₄OH, HCN, dan Al(OH)₃
3.Non-Elektrolit : C₆H₁₂O₆, C₁₂H₂₂O₁₁ ,CO(NH₂)₂ ,C₂H₅OH

LI.2 MM Keseimbangan Cairan Tubuh


LO.2.1 MM Kompartemen Cairan Tubuh
Kompartemen terbagi menjadi dua, yaitu :
Kompartemen Intrasel
Cairan intrasel (intracellular fluid) adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh.
Volume cairan intrasel kurang lebih 33% dari BB atau 60% dari jumlah air tubuh
total; merupakan air yang terdapat di dalam tubuh sel. Berperan menghasilkan ,
menyimpan , dan penggunaan energi serta proses perbaikan sel.
Kompartemen Ekstrasel

12
Cairan ekstrasel adalah cairan yang terdapat di luar sel tubuh. Cairan ekstrasel
terdiri dari :
1.Cairan interstisium atau cairan antar-sel, yang berada di antara sel-sel.
2.Cairan intra-vaskular, yang berada dalam pembuluh darah yang merpukan
bagian air dari plasma darah.
3.Cairan trans-sel, yang berada dalam rongga-rongga khusus, misalnya cairan otak
(likuor serebrospinal), bola mata, sendi. Jumlah cairan trans-sel relatif sedikit.
Volume cairan ekstrasel sebesar 24% dari BB pada orang dewasa. Untuk
penggunaan di klinik umumnya digunakan nilai 40% dari jumlah air tubuh total.
Berperan sebagai pengantar semua keperluan sel (nutrien, oksigen, berbagai ion)
dan sebagai pengangkut CO₂, sisa metabolisme dan bahan toksik.
LO.2.2 MM Sumber Output dan Input Cairan Tubuh
PEMASUKAN AIR PENGELUARAN AIR

JALUR JUMLAH JALUR JUMLAH


(mL/hari) (mL/hari)
Asupan cairan 1250 Kehilangan 900
tak-disadari
(dari paru dan
kulit non-
keringat)
H₂O dalam 1000 keringat 100
makanan
H₂O yang 350 Tinja 100
diproduksi oleh
metabolisme
Urine 1500

Total 2600 Total 2600


pemasukan pengeluaran
Keterangan :
1. sumber input
a)Meminum cairan (>1 liter)
b)Menyantap makanan padat
-Daging 75% H₂O
-Buah dan sayuran 60% hingga 90% H₂O

13
c) Hasil produksi metabolisme
makanan ditambah oksigen menjadi energy, karbon dioksida dan air.
2. sumber output
a)H₂O setiap hari akan hilang tanpa disadari, terjadi di paru dan kulit tak-
berkeringat. Selama ekspirasi pernapasan H₂O akan keluar bersamaan dengan
pengeluaran karbondioksida sedangkan pada kulit H₂O akan keluar begitu saja
tanpa kita sadari namun hal tersebut dicegah dengan adanya lapisan kulit yaitu
keratin yang mencegah pengeluaran H₂O secara berlebih.
b)Pengeluaran keringat ini bergantung pada suhu lingkungan dan kelembapan
serta derajat aktivitas fisik
c)Pada keadaan normal dikeluarkan hanya sekitar 100 mL H₂O keluar dengan
cara ini setiap hari. Selama pembentukkan feses, sebagian besar H₂O
direabsorbsi dari lumen saluran cerna ke dalam darah sehingga cairan dihemat da
nisi saluran cerna memadat untuk dikeluarkan.
d)Sisa dari cairan dikeluarkan dalam bentuk urin
Sehingga jumlah air yang masuk kedalam tubuh akan sama dengan jumlah air
yang keluar dalam tubuh.

14
LO2.3 MM Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh

Pada kasus defisit H₂O, CES akan mengalami penurunan osmolaritas yang akan
merangsang osmoreseptor hipotalamus selain itu mengakibatkan penurunan
volume CES sehingga menurunnya tekanan darah arteri dan akan
mengstimulasikan reseptor volume atrium kiri dan lewat neoron hipotalamus akan
meningkatkan rasa haus dan sekresi yang dimana peningkatan rasa haus untuk
meningkatkan asupan H₂O sedangkan hormone vasopressin untuk meningkatkan
permeabilitas tubulus distal dan koligentes terhadap H₂O, meningkatkan
reabsorbsi H₂O dan menurunkan pengeluaran urine sehingga menurunkan
osmolaritas plasma dan meningkatkan volume plasma hal tersebut dapat
mengatasi kenaikan osmolalitas dan meningkatkan volume CES.

15
LI.3 MM Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh
LO.3.1 MM Definisi Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal
ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya
minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan
keseimbangan elektrolit tubuh
Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh.
(Benardot D. 2006. Advanced Sports Nutrition. Champaign, IL : Human
Kinetics.)
Dehidrasi merupakan ketidakseimbangan cairan tubuh dikarenakan pengeluaran
cairan lebih besar daripada pemasukan (Almatsier, 2009).
http://etd.repository.ugm.ac.id/
LO.3.2 MM Etiologi Dehidrasi
Etilogi
Dehidrasi lebih mudah terjadi pada anak-anak dan wanita karena di dalam
tubuhnya banyak mengandung lemak yang hanya mengandung 20% air. Pada
manula juga sering terjadi dehidrasi karena kadar air dalam tubuhnya menurun
akibat penuaan organ-organ tubuh. Selain faktor kondisi tubuh, dehidrasi
umumnya lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki banyak aktivitas seperti
remaja atau atlet olahraga dengan porsi latihan besar.
Dehidrasi dapat memberikan pengaruh yang signifikan bagi tubuh, hal ini terjadi
karena : kehilangan cairan 2% dari total berat badan dapat memberikan efek
penurunan performa, tubuh menjadi lemas, lemah, dan berkurangnya konsentrasi.
Saat dehidrasi mencapai 4%, kapasitas kerja otot menurun; 5%, tubuh mengalami
heat exhaustion (Keletihan yang dialami tubuh yang disebabkab karenan
hilangnya cairan); 7%, dapat menyebabkan terjadinya halusinasi akibat otak mulai
terlalu ‘panas’ dan kerjanya menjadi tidak terkontrol; 10%, terjadi heat stroke
(keadaan dimana suhu tubuh terlalu tinggi dan kerja organ tubuh menjadi kacau).
Rasa haus dan bibir kering merupakan indikasi dehidrasi yang terlambat. Oleh
karena itu, sebaiknya atlet minum tidak hanya saat atlet merasa haus (Kraemer,
dkk, 2012: 235).
Kenney WL, , Costill DL. 2012. Physiology of sport and exercise. 5th ed.
Champaign : Human Kinetics.
Salah satu faktor terjadinya dehidrasi adalah kelebihan berat badan (overweight).
Terjadinya penumpukan lemak tubuh pada orang obesitas dapat meningkatkan
berat badan tanpa menambah kandungan air dalam tubuh (Batmanghelidj, 2007).
https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/download/3633/4674

16
Faktor- faktor penyebab dehidrasi
Hilangnya ciran didalam tubuh yang disebabkan karena
A.Berkeringat terlalu banyak
B.Muntah hebat
C.Diare hebat
D.Diuresis ( jumlah air kemih berlebihan)
LO.3.3 MM Jenis-jenis Dehidrasi
Dehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang
yaitu :
1.Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih
banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan
tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan
osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).
2.Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama.
Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145
mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
3.Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air.
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari
135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif
Berdasarkan penggolongan cairan yang hilang :
(a) Dehidrasi ringan ditandai dengan penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat
badan, dengan ciri
(b) dehidrasi sedang ditandai dengan penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen
dari berat badan
(C) dehidrasi berat yang ditandai dengan jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10
persen dari berat badan
A.Dehidrasi Berat
a.Pengeluaran / kehilangan cairan sebanyak 4-6 liter
b.Serum natrium mencapai 159 – 166 mEq/liter
c.Hiopotensi
d.Turgor kulit Buruk
e.Oliguria

17
f.Nadi dan pernapasan meningkat
B.Dehidrasi sedang
a.Kehilangan cairan 2-4 liter atau santara 5- 10 % BB.
b.Serum natrium mencapai 152 – 158 mEq/liter
c.Mata cekung
C.Dehidrasi Ringan
a.Kehilangan cairan mencapai 5 % BB ( 1,5 – 2 liter )
LO.3.4 MM Manifestasi Dehidrasi
Berikut ini gejala atau tanda dehidrasi berdasarkan tingkatannya (Nelson, 2000) :
1. Dehidrasi ringan (kehilangan cairan 2-5% dari BB semula)
a. Haus, gelisah
b. Denyut nadi 90-110 x/menit, nafas normal
c. Turgor kulit normal
d. Pengeluaran urine (1300 ml/hari)
e. Kesadaran baik
f. Denyut jantung meningkat
2. Dehidrasi sedang (kehilangan cairan 5% dari BB semula)
a. Haus meningkat
b. Nadi cepat dan lemah
c. Turgor kulit kering, membran mukosa kering
d. Pengeluaran urien berkurang
e. Suhu tubuh meningkat

3.Dehidrasi berat (kehilangan cairan 8% dari BB semula)


a.Penurunan kesadaran
b.Lemah, lesu
c.Takikardi
d.Mata cekung

18
e.Pengeluaran urine tidak ada
f.Hipotensi
g.Nadi cepat dan halus
h.Ekstremitas dingin
LO 3.5 MM Cara mendiagnosis
•Tes darah
Sampel darah dapat digunakan untuk memeriksa sejumlah faktor, seperti tingkat
elektrolit Anda - terutama natrium dan kalium - dan seberapa baik ginjal Anda
bekerja.
•Urinalisis
Tes yang dilakukan pada urin Anda dapat membantu menunjukkan apakah Anda
mengalami dehidrasi dan sampai taraf apa. Mereka juga dapat memeriksa tanda-
tanda infeksi kandung kemih. Urinalisis juga Satu-satunya pengobatan yang
efektif untuk dehidrasi adalah mengganti cairan yang hilang dan elektrolit yang
hilang. Pendekatan terbaik untuk perawatan dehidrasi tergantung pada usia,
keparahan dehidrasi dan penyebabnya.
LO 3.6 MM Penanganan Dehidrasi
Kebanyakan orang dewasa dengan dehidrasi ringan hingga sedang akibat diare,
muntah atau demam dapat memperbaiki kondisi mereka dengan minum lebih
banyak air atau cairan lain. Diare dapat diperburuk dengan jus buah dan minuman
bersoda berkekuatan tinggi.
Jika Anda bekerja atau berolahraga di luar ruangan selama cuaca panas atau
lembab, air dingin adalah pilihan terbaik Anda. Minuman olahraga yang
mengandung elektrolit dan larutan karbohidrat juga dapat membantu.Anak-anak
dan orang dewasa yang mengalami dehidrasi parah harus dirawat oleh personel
darurat yang tiba di ambulans atau di ruang gawat darurat rumah sakit. Garam dan
cairan yang dikirim melalui vena (intravena) diserap dengan cepat dan
mempercepat pemulihan.
Untuk dehidrasi ringan, umumnya digunakan terapi cairan oral
(lewatmulut).Sedangkan padadehidrasi sedang sampai berat, ataua supan oral
tidak memungkinkan, missal jika ada muntah-muntah atau pasien tidaksadar,
biasanya diberikan cairan melaui infus.
Mengobati dehidrasi
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian
cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan
pemasukan cairan melalui infus.

19
Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien
berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat
dari produksi kencing.
Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang
merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain.
Jenis Cairan untuk Rehidrasi
Cairan Rehidrasi Oral (CRO) : Diberikan pada penderita dehidrasi ringan dan
sedang. Formula lengkap mengandung NaCl, KCL,NaHC dan glukosa: Oralit
CRO yang tidak mengandung keempat komponen diatas: larutan gula garam,
larutan tepung beras-garam, air kelapa. Berdasarkan penelitian, air tajin
mengandung glukosa polimer, yaitu gula yang mudah diserap dan dicerna tubuh.
Protein poliglukosa yang dikandung dalam tepung tajin pun dapat membuat feses
lebih padat.
Cairan Rehidrasi Parental : Diberikan pada pasien dehidrasi berat. Jenis
cairannya adalah RL (Ringer Lactate) dan jumlah cairan yang akan diberikan
infuse, tergantung dari tingkat dehidrasi sesuai dengan umur dan berat badan

LI. 4 MM Komponen Mineral


LO.4.1 MM Definisi Mineral
Mineral adalah bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh,baik pada bagian tingkat sel,jaringan,organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan.
LO.4.2 MM Sifat Mineral
Natrium ; Kation terbanyak dalam cairan ekstrasel Pemasukan dan
pengeluarannya natrium mencapai 48-144 MEq/L Jumlah natrium yang keluar
ditraktus gastrointerstinal dan kulit kurang dari 10%
Kalium
Pemasukan kalium melalui saluran cerna tergantung jumlah dan jenis makanan
Orang deawsa normal menginsumsi 60_100 mEq per hari.

LO.4.3 MM Klasifikasi Mineral


Berdasarkan kebutuhannya, mineral diklasifikasi menjadi makro dan mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, yaitu lebih
dari 100 mg/hari, sedangkan unsur mineral mikro dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit, yaitu kurang dari 100 mg/hari. Adapun contoh dari mineral mikro adalah
kromium, kobalt, seng, tembaga, dan mangan, sedangkan mineral makro, yang
dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak, contohnya adalah sulfur, klor, natrium,
kalium, fosfor, dan kalsium.

20
LO.4.4 MM Sumber Mineral
Mineral-mineral tersebut didapatkan dari berbagai macam zat makanan, seperti
sulfur didapatkan dari makanan berprotein tinggi, magnesium dan kalium
didapatkan dari pisang dan susu, fosfor didapatkan dari ikan dan daging, zat besi
didapatkan dari kacang-kacangan, dan natrium didapatkan dari garam.
LO.4.5 MM Metabolisme mineral
Pemasukan natrium melalui epitel mukosa saluran cerna . Natrium masuk melalui
proses difusi dan system transpor media . Eksresi natrium diginjal dan perspirasi
ditempat lain.peningkatan kondungan natriun akan diikuti peningkatan
konsentrasi natrium plasma. Selanjutnya terjadi peningkatan volume cairan
ekstrasel.Sekresi ADH meningkat dan menyebabkan retriksi pengeluaran air,
akibatnya timbul rangsangan haus yang akan meningkatkan pemasukan air.
Konsentrasi kalium di cairan ektrasel mencerminkan keseimbangan antara
pemasukan kalium melalui proses pompa ion di epitel mukosa saluran cerna.
Pompa ion sangat sensitive terhadap efek aldosterone, respon yang timbul berupa
peningkatan reabsorpi natrium dari proses filtrasi.Dengan meningkatnya reabsorpi
natrium atau retensi natriu,konsenterasi kalium meningkat pula dan untuk
menormalkan kembali diperlukan peran pompa Na+,k+,ATP-ase yang diaktifkan
oleh aldosterone. Aldosterone disekresikan oleh korteks adrenal yang diaktifkan
oleh pengaruh angiotensin II.

LI.5 MM pandangan islam mengenai etika minum


1) Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada allah agar bernilai ibadah
2) Memulai minum dengan membaca basmalah
3) Minum dengan tangan kanan sesuai hadist dibawah ini :
“ jika salah satu seseorang dari kalian hendak makan. Hendaklah makan dengan
tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendahlah dengan tangan kanan,
sesungguhnya setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri”
(H.R Muslim)
4) Tidak bernafas dan meniup air minum sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“Apabila seseorang di antara kamu minum maka janganlah dia bernafas di dalam
wadah, dan apbila dia mendatangi kakus (istinja di tempat buang air) maka
janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan dan mengusapnya
dengan tangan kanan.
5) minum dengan posisi duduk sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
Artinya: “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan. Sesungghnya beliau melarang seseorang minum sambil

21
berdiri. Qatadah berkata: “Bagaimana dengan makan? Beliau menjawab: itu lebih
buruk lagi.
6) Berdo’a selesai makan dan minum
‫قان‬ZZ‫ا وس‬ZZ‫دى أطعمن‬ZZ‫د هلل ال‬ZZ‫عن أبي سعيد رضي هللا عنه فال كان النبي صلى هللا عليه رسلم ادا اكل أو شرب قال الحم‬
‫وجعلنا مسلمين‬

Artinya: Dari Abi Sa’id al-Khudri ra. Berkata, Nbi saw, apabila selesai makan
atau minum beliau berdo’a: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami
makan dan memberi kami minum dan menjadikan kami orang-orang muslim.

22
DAFTAR PUSTAKA

Pocket Companion to Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 2016


Elsevier Mineapollis.
Sherwood, L., (2016). Human Physiology : From Cell to System. 9th ed.,
Cengage Learning, Boston
Sherwood, Lauralee. 2014.Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta:
EGC
Sherwood L., Faqih 2009
Setiawan, P, (2019), Pengertian dan 10 Macam Mineral Terlengkap, Guru
Pendidikan, dilihat 25 November 2019, gurupendidikan.co.id
Kraemer WJ, Fleck SJ, Deschenes MR. 2012. Exercise physiology: integrating
theory and application. 1st ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Gangguan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa 2017, edisi ke-3,badan
penerbit FKUI,Jakarta.
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba medika.Tamsuri.Anas.2008. Klien
gangguan keseimbangan cairan & elektolit.
Sohrah ,S 2016, ‘Etika makan dan minum dalam pandangan syariah’,vol .5, no.1,
hh 1-21.
Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam-Basa 2017, edisi ke-3,
Fisiologi, Patofisiologi, Diagnosis dan Tatalaksana.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/Dehidrasi.pdf
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=446)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/diagnosis-
treatment/drc-20354092

23

Anda mungkin juga menyukai