Fislu Kel 5
Fislu Kel 5
Hukum Archimedes merupakan hukum tentang gaya apung suatu benda pada fluida
cair. Archimedes adalah seorang ilmuwan, filsuf, dan insinyur yang tinggal di Italia ketika Yunani
kuno berkuasa pada abad ke 2 sebelum masehi. Diceritakan bahwa dalam menemukan prinsipnya ini
Archimedes diperintahkan oleh raja untuk melakukan penyelidikan apakah mahkotanya benar-benar
logam mulia asli atau tidak tanpa merusak mahkota tersebut.
Singkat cerita Archimedes berpikir keras atas perintah raja tersebut. Diceritakan bahwa dia
menemukan jawabannya ketika akan berendam untuk mandi, dia melihat bahwa saat tubuhnya
masuk ke air, ada sebagian air yang tertumpah keluar. Dari situ dia mendapat ide dan langsung
berteriak “Eureka!” atau aku menemukannya dan langsung keluar rumah tanpa mengenakan
busana. Kelak idenya tersebut dinamakan hukum Archimedes. Hukumnya adalah berat fluida
cair yang dipindahkan sama dengan gaya apung yang mengenai benda.
A. Balon Udara
Adapun Bagian – Bagian yang terdapat pada balon udara adalah sebagai berikut:
Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner,
dan basket.
1. Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya
terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak
tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti api (skirt) seperti PVC.
2. Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope. Burner di
3. Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan
lentur.
pada dasarnya sama, yaitu dengan membuat udara dalam balon lebih ringan atau memiliki
massa jenis yang lebih kecil dari udara luar sekitar balon sehingga balon udara dapat naik
(terbang). Sesuai dengan prinsip Archimedes “Gaya apung yang bekerja pada benda yang
dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya”. hal ini sejalan dengan
udara sebagai fluida dimana benda dapat terapung pada fluida , jika massa jenisnya lebih kecil dari
Semua partikel udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi ke bawah. Namun tekanan di udara
menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi. Menurut Munson (2003:86)
”arah gaya apung yang merupakan gaya dari fluida terhadap benda berlawanan arah terhadap yang
dimana pada titik ini gravitasi tidak cukup kuat untuk menarik ke bawah sejumlah besar partikel.
Tingkat tekanan ini adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat
menahan beban di udara diatasnya, jika lebih berat berarti lebih besar gaya gravitasi ke bawah.
Tapi gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan gaya gravitasi, hanya sekuat berat udara
yang dipindahkan oleh suatu benda. Jelas, sebagian besar benda padat apa pun akan menjadi
lebih berat daripada udara yang dipindahkan, sehingga gaya apung tidak bergerak sama
sekali. Gaya apung hanya dapat memindahkan hal-hal yang lebih ringan daripada udara di
sekitarnya.
Untuk membuat benda mengapung di udara, maka berat balon dan muatannya harus
lebih ringan dari yang ada di udara sekitarnya, yaitu dengan mengisi balon dengan udara yang
tidak terlalu padat daripada udara sekitarnya, semisal dengan mengisi balon udara dengan gas
hidrogen atau gas helium yang memiliki massa jenis lebih kecil dari udara (Massa jenis helium =
0,1786 Kg/m3, udara=1,29 kg/m3). Karena udara dalam balon memiliki kurang massa per unit
volume daripada udara di atmosfer yang membuatnya lebih ringan sehingga gaya apung akan
Untuk Balon yang diisi dengan udara panas, prinsip yang digunakan pun sama, jika ingin
mengubah kondisi udara di dalam balon, dapat dikurangi kepadatannya, sekaligus menjaga
tekanan udara agar tetap sama dengan pemanasan udara secara terus-menerus. Kekuatan
tekanan udara pada objek tergantung pada seberapa sering berbenturan dengan partikel-
partikel udara objek, serta gaya masing-masing tabrakan. Kita melihat bahwa secara keseluruhan
1. Meningkatkan jumlah partikel udara sehingga ada sejumlah besar partikel berdampak atas luas
permukaan tertentu.
2. Meningkatkan kecepatan partikel sehingga partikel menghantam daerah lebih sering dan setiap
Pada balon udara yang diisi dengan udara panas, agar balon udara dapat terbang maka di
dalam envelope dipanaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100oC. Udara panas ini akan
terperangkap di dalam envelope. Karena udara panas memiliki massa jenis yang lebih kecil
daripada udara biasa, maka membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai
mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan
membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.
Sedangkan pada balon yang berisi gas ringan, terdapat kantung-kantung pasir yang diikatkan
ditepian keranjang. Ketika balon udara ingin terbang tinggi, maka kantung-kantung pasir tersebut
dibuang di udara, namun ketika balon udara ingin diturunkan maka gas pada balon udara dibuang.
Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita
berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak secara
horizontal). Pilot memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal. Karena angin
bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah
yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang
diinginkan .
Adapun gaya – gaya yang bekerja pada balon udara adalah sebagai berikut:
1. Gaya Apung
Balon udara akan melayang diudara apabila besarnya gaya apung sama dengan gaya berat balon
Fb=Wgas + WBeban
Fb=(mgas+mbeban) . g
ρudara . V . g = (ρgas .V+mbeban).g
ρudara . V = ρgas .V+mbeban
Dalam proses menaikkan balon udara, udara di dalam envelope dipanaskan dengan burner
dengan temperatur sekitar 100oC sehingga menyebabkan masa jenis balon udara lebih kecil
daripada massa jenis udara disekitar balon, sehingga menyebabkan balon tersebut terangkat.
3. Balon Turun
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai
mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Hal ini dikarenakan balon lebih besar
dari pada masa udara disekitar balon tersebut (udara luar). Secara sistematis dapat ditulis:
B. Kapal Selam
Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yakni kenyataan bahwa
udara lebih ringan daripada air. Jika anda mengambil cangkir teh anda dan membaliknya lalu anda
mendorong cangkir tersebut di dalam ember yang penuh berisi air, anda harus menerapkan banyak
tekanan untuk melakukannya. Tapi begitu anda melepaskan tekanan tersebut, cangkir dengan
segera akan mengapung kembali ke atas. Cangkir dapat mengapung kembali karena udara yang
Demikian pula pada kapal selam, kapal selam memiliki tangki besar yang disebut tangki
ballast (pemberat). Kapal selam dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara yang
berada di dalamnya. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki ballast diisi dengan air laut. Hal ini
membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam ingin naik ke permukaan
laut, air dipompa keluar dari tangki ballast dan diisi dengan udara dari kompresor sehingga kapal
Cara kerja kapal selam merupakan penerapan dari hukum Archimedes. Sebuah kapal selam
memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar.
Tangki ini dapat diisi dengan udara atau air. Jika gaya ke atas (Fa) lebih besar daripada berat total
sehingga lebih besar daripada gaya keatas (w>Fa). Hal ini dilakukan dengan membuka katup- katup
yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-
katup yang terletak di bagian bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam
tangki keluar melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat daripada
udara, sehingga berat total kapal selam menjadi lebih besar dan membuat kapal selam terbenam.
Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak kapal harus mengatur
volum air laut dalam tangki pemberat sedemikian sehingga berat total sama dengan gaya keatas.
Pada saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman tertentu dibawah permukaan laut.
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke dalam tangki
pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melalui katup-katup bagian bawah.
Udara jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan
b. KAPAL SELAM
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal
selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air
laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal
selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam,
maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.
c. HIDROMETER
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini
berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan
stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip Archimedes.
Semakin besar besar massa jenis zar air, maka akan semakin sedikit bagian
hidrometer yang tenggelam. Hidrometer ini banyak dipakai untuk mengetahui besarnya
kandungan air dalam susu, bir, atau minuman lain.
Hidrometer ini terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca tersebut terapung dan
tegak dalam zat cair, maka bagian bawahnya diberi butiran timbal yang berfungsi sebagai
beban. Diameter bagian bawah tabung dirancang lebih besar dengan tujuan agar volume
zat cair yang dipindahkan oleh hidrometer menjadi lebih besar. Dengan begitu, dihasilkanlah
gaya ke atas yang lebih besar, dan terapunglah hidrometer dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca ini dirancang sedemikian rupa agar perubahan kecil dalam
berat benda yang dipindahkan dapat menghasilkan perubahan besar pada kedalaman
tabung yang tercelup dalam zat cair tersebut. Ini berarti adanya perbedaan bacaan yang
terdapat pada skala menjadi lebih jelas.
Hidrometer
FA = whidrometer
ρ1V1 g = mg
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai
hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan
ρ1 (Ah1) = m
dengan:
hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
d. BEJANA BERHUBUNGAN
Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki sekat atau
saling berhubungan. Jika bejana ini diisi zat cair yang sejenis, maka permukaan zat cair ini
akan sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan berbeda jenis, maka permukaannya
tidak akan sama tinggi.
e. JEMBATAN PONTON
DAFTAR PUSTAKA
http://lylie-ronas.blogspot.com/2012/04/penerapan-hukum-archimedes-dalam.html
http://karyadiberbagi.blogspot.com/2012/02/penerapan-hukum-hukum-archimedes.html
http://potretcerita.blogspot.com/2012/03/hukum-archimedes.html
http://jodivanz.blogdetik.com/2012/03/29/penerapan-hukum-archimedes-dalam-kehidupan-sehari-hari/
http://3hsoftcom.blogspot.com/2010/12/cara-kerja-kapal-selam.html
http://creativesmilekids.com/penerapan-hukum-archimedes-dalam-kehidupan-sehari-hari/
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/penerapan-hukum-archimedes/