Anda di halaman 1dari 10

Latar belakang

Hukum Archimedes merupakan hukum tentang gaya apung suatu benda pada fluida
cair. Archimedes adalah seorang ilmuwan, filsuf, dan insinyur yang tinggal di Italia ketika Yunani
kuno berkuasa pada abad ke 2 sebelum masehi. Diceritakan bahwa dalam menemukan prinsipnya ini
Archimedes diperintahkan oleh raja untuk melakukan penyelidikan apakah mahkotanya benar-benar
logam mulia asli atau tidak tanpa merusak mahkota tersebut.

Singkat cerita Archimedes berpikir keras atas perintah raja tersebut. Diceritakan bahwa dia
menemukan jawabannya ketika akan berendam untuk mandi, dia melihat bahwa saat tubuhnya
masuk ke air, ada sebagian air yang tertumpah keluar. Dari situ dia mendapat ide dan langsung
berteriak “Eureka!” atau aku menemukannya dan langsung keluar rumah tanpa mengenakan
busana. Kelak idenya tersebut dinamakan hukum Archimedes. Hukumnya adalah berat fluida
cair yang dipindahkan sama dengan gaya apung yang mengenai benda.

Contoh Penerapan Hukum Archimedes Dalam Kehidupan Sehari-hari

A.    Balon Udara

a.       Bagian Balon Udara

Adapun Bagian – Bagian yang terdapat pada balon udara adalah sebagai berikut:

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner,

dan basket.

1.       Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya

terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak

tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti api (skirt) seperti PVC.

2.      Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope. Burner di

letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.

3.      Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan

lentur.

b.      Cara Kerja Balon Udara


Prinsip kerja pada balon yang diisi dengan udara panas dan balon yang diisi dengan gas ringan 

pada  dasarnya  sama,  yaitu  dengan  membuat  udara  dalam  balon  lebih  ringan  atau memiliki

massa  jenis  yang  lebih  kecil  dari  udara  luar  sekitar  balon  sehingga  balon  udara dapat naik

(terbang). Sesuai dengan prinsip Archimedes “Gaya apung yang bekerja pada benda yang

dimasukkan dalam  fluida  sama dengan berat fluida yang dipindahkannya”. hal ini sejalan dengan

udara sebagai fluida dimana benda dapat terapung pada fluida , jika massa jenisnya lebih kecil dari

massa jenis fluida tersebut.

Semua partikel udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi ke bawah. Namun tekanan di udara

menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi. Menurut Munson (2003:86)

”arah gaya apung yang merupakan gaya dari fluida terhadap benda berlawanan arah terhadap yang

ditunjukkan dalam diagram bebas”. Kumpulan udara membangun  keseimbangan  gaya  gravitasi, 

dimana  pada  titik  ini  gravitasi  tidak  cukup  kuat untuk menarik ke bawah  sejumlah besar partikel.

Tingkat  tekanan  ini adalah  tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat

menahan beban di udara diatasnya, jika lebih  berat  berarti  lebih  besar  gaya  gravitasi  ke  bawah. 

Tapi gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan  gaya  gravitasi, hanya  sekuat berat udara 

yang dipindahkan oleh  suatu benda.  Jelas, sebagian  besar  benda  padat  apa  pun  akan  menjadi 

lebih  berat  daripada  udara  yang dipindahkan,  sehingga  gaya  apung  tidak  bergerak  sama 

sekali.  Gaya  apung  hanya  dapat memindahkan hal-hal yang lebih ringan daripada udara di

sekitarnya.

Untuk  membuat  benda  mengapung  di udara,  maka  berat  balon  dan  muatannya  harus

lebih  ringan  dari  yang  ada  di  udara  sekitarnya, yaitu  dengan mengisi  balon  dengan  udara  yang

tidak  terlalu  padat  daripada  udara  sekitarnya, semisal dengan mengisi balon udara dengan gas

hidrogen  atau  gas  helium  yang memiliki massa jenis lebih kecil dari udara (Massa jenis helium =

0,1786 Kg/m3, udara=1,29 kg/m3). Karena udara dalam  balon  memiliki  kurang  massa  per  unit
volume  daripada  udara  di  atmosfer  yang membuatnya  lebih  ringan  sehingga  gaya  apung akan

mengangkat balon ke atas.

Untuk Balon yang diisi dengan udara panas, prinsip yang digunakan pun sama, jika ingin 

mengubah  kondisi  udara  di  dalam  balon,  dapat  dikurangi  kepadatannya, sekaligus  menjaga 

tekanan  udara  agar  tetap  sama  dengan  pemanasan  udara  secara  terus-menerus. Kekuatan 

tekanan  udara  pada  objek  tergantung  pada  seberapa  sering  berbenturan dengan partikel-

partikel udara objek, serta gaya masing-masing tabrakan. Kita melihat bahwa secara keseluruhan

kita dapat meningkatkan tekanan dalam dua cara:

1.      Meningkatkan  jumlah  partikel  udara  sehingga  ada  sejumlah  besar  partikel berdampak atas luas

permukaan tertentu.

2.      Meningkatkan  kecepatan  partikel  sehingga  partikel  menghantam  daerah lebih sering dan setiap

partikel bertabrakan dengan kekuatan yang lebih besar. 

Pada balon udara yang diisi dengan udara panas, agar balon udara dapat terbang maka di

dalam envelope dipanaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100oC. Udara panas ini  akan 

terperangkap  di  dalam  envelope. Karena  udara  panas memiliki massa  jenis  yang lebih kecil

daripada udara biasa, maka membuatnya  lebih  ringan  sehingga balon udara pun akan bergerak

naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.

Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai

mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak  turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan

membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.

Sedangkan pada  balon  yang berisi  gas  ringan,  terdapat kantung-kantung pasir  yang diikatkan

ditepian keranjang. Ketika balon udara ingin terbang tinggi, maka kantung-kantung pasir  tersebut

dibuang di udara, namun ketika balon udara  ingin diturunkan maka gas pada balon udara dibuang.
Karena  balon  udara  hanya  bisa  naik  dan  turun  (bergerak  secara  vertikal)  tentu  kita

berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak secara

horizontal). Pilot memanfaatkan  hembusan  angin  untuk  bergerak  secara  horizontal. Karena angin

bertiup berbeda arahnya pada  setiap ketinggian  tertentu. Perbedaan arah  tiupan angin inilah 

yang  dimanfaatkan  oleh  pilot  untuk mengendalikan  balon  udara  dari  satu  lokasi  ke lokasi yang

diinginkan .

c.       Gaya Yang Bekerja Pada Balon Udara

Adapun gaya – gaya yang bekerja pada balon udara adalah sebagai berikut:

1.      Gaya Apung

Balon udara akan melayang diudara apabila besarnya gaya apung sama dengan gaya berat balon

udara tersebut. Secara sistematis dapat ditulis :

Fb=Wgas + WBeban

Fb=(mgas+mbeban) . g

ρudara . V . g = (ρgas .V+mbeban).g

ρudara . V  = ρgas .V+mbeban

2.      Balon Naik jika

Dalam proses menaikkan balon udara, udara di dalam envelope dipanaskan dengan burner

dengan temperatur sekitar 100oC sehingga menyebabkan masa jenis balon udara lebih kecil

daripada massa jenis udara disekitar balon, sehingga menyebabkan balon  tersebut terangkat.

Secara sistematis dapat ditulis

ρudara . V > ρgas .V+mbeban

3.      Balon Turun
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai

mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak  turun. Hal ini dikarenakan balon lebih besar

dari pada masa udara disekitar balon tersebut (udara luar). Secara sistematis dapat ditulis:

ρudara . V < ρgas .V+mbeban

B.     Kapal Selam

Cara Kerja Kapal Selam

Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yakni kenyataan bahwa

udara lebih ringan daripada air. Jika anda mengambil cangkir teh anda dan membaliknya lalu anda

mendorong cangkir tersebut di dalam ember yang penuh berisi air, anda harus menerapkan banyak

tekanan untuk melakukannya. Tapi begitu anda melepaskan tekanan tersebut, cangkir dengan

segera akan mengapung kembali ke atas. Cangkir dapat mengapung kembali karena udara yang

terjebak di dalamnya membuat cangkir lebih ringan dari air.

Demikian pula pada kapal selam, kapal selam memiliki tangki besar yang disebut tangki

ballast (pemberat). Kapal selam dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara yang

berada di dalamnya. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki ballast diisi dengan air laut. Hal ini

membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam ingin naik ke permukaan

laut, air dipompa keluar dari tangki ballast dan diisi dengan udara dari kompresor sehingga kapal

selam menjadi ringan lagi dan mulai mengapung.

Cara kerja kapal selam merupakan penerapan dari hukum Archimedes. Sebuah kapal selam

memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar.

Tangki ini dapat diisi dengan udara atau air. Jika gaya ke atas (Fa) lebih besar daripada berat total

kapal selam, maka kapal selam terapung.


Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya harus ditambah

sehingga lebih besar daripada gaya keatas (w>Fa). Hal ini dilakukan dengan membuka katup- katup

yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-

katup yang terletak di bagian bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam

tangki keluar melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat daripada

udara, sehingga berat total kapal selam menjadi lebih besar dan membuat kapal selam terbenam.

Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak kapal harus mengatur

volum air laut dalam tangki pemberat sedemikian sehingga berat total sama dengan gaya keatas.

Pada saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman tertentu dibawah permukaan laut.    

Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke dalam tangki

pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melalui katup-katup bagian bawah.

Udara jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan

kapal selam mengapung kembali.


Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari :

a. KRAN OTOMATIS PADA PENAMPUNGAN AIR


Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa
tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar
diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung
yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan
bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka
kran untuk mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan
membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup

b. KAPAL SELAM

Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal
selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air
laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal
selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam,
maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.

c. HIDROMETER
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini
berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan
stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip Archimedes.
Semakin besar besar massa jenis zar air, maka akan semakin sedikit bagian
hidrometer yang tenggelam. Hidrometer ini banyak dipakai untuk mengetahui besarnya
kandungan air dalam susu, bir, atau minuman lain.
Hidrometer ini terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca tersebut terapung dan
tegak dalam zat cair, maka bagian bawahnya diberi butiran timbal yang berfungsi sebagai
beban. Diameter bagian bawah tabung dirancang lebih besar dengan tujuan agar volume
zat cair yang dipindahkan oleh hidrometer menjadi lebih besar. Dengan begitu, dihasilkanlah
gaya ke atas yang lebih besar, dan terapunglah hidrometer dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca ini dirancang sedemikian rupa agar perubahan kecil dalam
berat benda yang dipindahkan dapat menghasilkan perubahan besar pada kedalaman
tabung yang tercelup dalam zat cair tersebut. Ini berarti adanya perbedaan bacaan yang
terdapat pada skala menjadi lebih jelas.

Hidrometer

Gaya ke atas = berat hidrometer

FA = whidrometer

ρ1V1 g  = mg

Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai
hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan

ρ1 (Ah1) = m

dengan:

m  = massa hidrometer (kg),

A  = luas tangkai (m2),

hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan

ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).

Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara


membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis asam untuk muatan
akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan akumulator kosong.

d. BEJANA BERHUBUNGAN
Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki sekat atau
saling berhubungan. Jika bejana ini diisi zat cair yang sejenis, maka permukaan zat cair ini
akan sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan berbeda jenis, maka permukaannya
tidak akan sama tinggi.

e. JEMBATAN PONTON

Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar


sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang
dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum-drum tersebut harus tertutup
rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton
digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air
surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti
pasang surutnya air.

DAFTAR PUSTAKA
http://lylie-ronas.blogspot.com/2012/04/penerapan-hukum-archimedes-dalam.html

http://karyadiberbagi.blogspot.com/2012/02/penerapan-hukum-hukum-archimedes.html

http://potretcerita.blogspot.com/2012/03/hukum-archimedes.html

http://jodivanz.blogdetik.com/2012/03/29/penerapan-hukum-archimedes-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://3hsoftcom.blogspot.com/2010/12/cara-kerja-kapal-selam.html

http://creativesmilekids.com/penerapan-hukum-archimedes-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/penerapan-hukum-archimedes/

Anda mungkin juga menyukai