NIM : 18012110035
KELAS : TATA KELOLA PERUSAHAAN (C)
A. GCG DI INDONESIA
Implementasi GCG di negara kita sangat terlambat dari pada negara lain, konsep
GCG di indonesia pada awalnya di perkenalkan oleh pemerintah indonesia dan international
Monetary Fund (IMF) dalam rangka pemulihan ekonomi(economy recovery) pascakrisis.
April 2001, pemerintah atau Komite Nasional untuk Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
(corporate governance policies) mengeluarkan The indonesian code for good corporate
governance (code tata kelola perusahaan yang baik) bagi masyarakat bisnis Indonesia. Yang
mana didalamnya memuat hal – hal seperti :
Ketentuan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) tersebut ditujukan terutama bagi
perusahaan-perusahaan publik, badan, badan usaha milik negara, dan perusahaan-
perusahaan yang mempergunakan dana publik atau ikut serta dalam pengelolaan dana
publik
B. GCG DI DUNIA
Permasalahan GCG mulai muncul dipermukaan sejak munculnya kasus Enron dan
KAP Arthur Andersen
• Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.
• Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi
akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur
Andersen. dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur
Andersen
Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh
KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran
dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar
• sedangkan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya
dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan
yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan
pekerjaan akibat kasus ini.
Data dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) yang mengukur
pelaksanakan GCG di kawasan Asia Tenggara pada 2013:
• Berdasarkan data itu Indonesia ada di peringkat kedua terbawah. Indonesia unggul
atas Vietnam dengan skor 54,55 sedangkan Vietnam ada di posisi buncit dengan skor 38,7.
• Sedangkan peringkat pertamanya adalah Thailand.
Terdapat tiga arah agenda penerapan GCG di Indonesia (BP BUMN, 1999) yakni,
menetapkan kebijakan nasional, menyempurnaan kerangka nasional dan membangun inisiatif
sektor swasta. Terkait dengan kerangka regulasi, Bapepam bersama dengan self-regulated
organization (SRO) yang didukung oleh Bank Dunia dan ADB telah
menghasilkan beberap proyek GCG seperti JSX Pilot project. alam penerapan GCG di
Indonesia, seluruh pemangku kepentingan turut berpartisipasi. Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance yang diawal tahun 2005 di ubah menjadi Komite Nasional Kebijkan
Governance telah menerbitkan pedoman GCG pada bulan Maret 2001. Pedoman tersebut
kemudian disusul dengan penerbitan Pedoman GCG Perbankan Indonesia,
Pedoman untukkomite audit, dan pedoman untuk komisaris independen di
tahun 2004. Semua publikasi ini dipandang perlu untuk memberikan acuan
Dalam mengimplementasikan GCG.