Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
1.1 Pengertian Gempabumi

Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara

tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Energi yang dihasilkan

dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai

ke permukaan bumi.

1.1.1 Penyebab Terjadinya Gempabumi

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng

tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer

yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling

 berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat

yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan

 pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya

yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor

Spreading).

GAMBAR
LEMPENG TEKTONIK
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian

 paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih

 panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak

kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai

aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas

mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik

relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling

mendekati(collision) dan saling geser (transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling

mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan

oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet

dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu

saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi

 pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

GAMBAR

PENAMPANG KERAK BUMI

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan

hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya
 pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk

manusia.

Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan

mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan

 bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini

 juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak

sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.

Dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki, kami ingin sedikit membahas tentang

gempa bumi yang akhir-akhir ini sering terjadi khususnya di Indonesia. Sebagaimana telah kita

ketahui sebelumnya bahwa negeri tercinta ini termasuk daerah rawan bencana gempa bumi yang

 biasanya disertai juga dengan tsunami. Maka dari itu sudah sepatutnya kita harus mengetahui dan

memberi tahu kepada masyarakat apa itu gempa bumi? Bagaimana proses gempa bumi terjadi?

Mengapa Indonesia masuk dalam wilayah yang sangat rentan terhadap terjadinya bencana alam

gempa bumi? Siapa yang memperkenalkan Skala Richter untuk mengukur kekuatan guncangan akibat

gempa bumi?

Untuk itu mari kita sedikit membahasnya dalam makalah ini walaupun dalam keterbatasan ilmu

 pengetahuan yang kami miliki.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa itu gempa bumi ?


2) Apa faktor penyebab gempa bumi ?
3) Apa saja klasifikasi gempa bumi ?
4) Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan manusia ?

5) Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan manusia ?

6) Apa yang kita akan lakukan apabila gempa bumi terjadi ?

1.3. Tujuan Makalah


Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang gempa bumi yang akhir-akhir ini sering

terjadi. Apa itu gempa bumi? Mengapa terjadi gempa bumi? Apa saja efek yang ditumbulkan? Serta

hal-hal lain yang berhubungan dengan gempa bumi itu sendiri.

1.4. Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh antara lain adalah dengan adanya makalah ini semoga kita

mengetahui apa saja penyebab gempa bumi dan bagaimana tips-tips yang dilakukan apabila gempa

 bumi terjadi, sehingga kita sebagai masyarakat tidak awam lagi terhadap gempa bumi dan tahu apa

yang akan dilakukan apabila gempa bumi terjadi.

Karena dengan adanya makalah ini juga kita dapat menambah sedikit pengetahuan tentang

gempa bumi, karena masyarakat pada umumnya hanya mengetahui bahwa gempa bumi terjadi karena

 pergeseran lempeng bumi atau aktifitas gunung berapi, tanpa mengetahui prosesnya dan faktor

 penyebabnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep Perencanaan Bangunan Tahan Gempa Pada dasarnya dalam perencanaan struktur

 bangunan tahan gempa, bangunan didesain untuk hancur sesuai dengan level kerusakan yang telah

ditentukan. Dengan kata lain, bangunan diizinkan untuk hancur tapi tidak menimbulkan korban jiwa

sehingga ketika terjadi gempa, manusia dapat melakukan tindakan evakuasi.

Menurut UBC 1997, kriteria standar desain gempa adalah :

1) Tidak terjadi kerusakan sama sekali pada gempa kecil.

2) Ketika terjadi gempa sedang, struktur diperbolehkan terjadi kerusakan arsitektural bukan

kerusakan yang bersifat struktural.

3) Struktur diperbolehkan terjadi kerusakan struktural dan nonstruktural pada gempa kuat, namun

kerusakan yang terjadi tidak sampai menyebabkan bangunan runtuh. Adapun tujuan bangunan

tahan gempa adalah untuk membatasi kerusakan bangunan (gedung) akibat beban gempa

sedang sesuai dengan ketentuan sehingga masih bisa diperbaiki secara ekonomis dan juga untuk

menghindari jatuhnya korban jiwa akibat runtuhnya gedung akibat beban gempa kuat.

Untuk struktur tahan gempa, displacement (perpindahan) merupakan hal yang paling mendasar

untuk suatu struktur tahan gempa. Pada umumnya, kerusakan struktur diakibatkan oleh

 besarnya displacement yang terjadi. Oleh karena itu, struktur seharusnya bersifat daktail untuk

mengakomodasi besarnya displacement yang terjadi. Hal berikutnya yang ikut

menyumbangkan kekuatan untuk menahan beban gempa yang tejadi adalah kekakuan struktur.

Dengan semakin kaku sebuah struktur maka semakin besar gaya yang dihasilkan untuk

melawan gaya gempa yang terjadi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekuatan untuk suatu

struktur bangunan tahan gempa terletak pada daktilitas dan kekakuannya. Perencanaan

Bangunan Tahan Gempa Berbasis Kinerja Peraturan dibuat untuk menjamin keselamatan

 penghuni terhadap gempa besar yang mungkin terjadi, dan untuk menghindari atau mengurangi

kerusakan atau kerugian harta benda terhadap gempa sedang yang sering terjadi. Meskipun
demikian, prosedur yang digunakan dalam peraturan tersebut tidak dapat secara langsung

menunjukkan kinerja bangunan terhadap suatu gempa yang sebenarnya, kinerja tadi tentu

terkait dengan resiko yang dihadapi pemilik bangunan dan investasi yang dibelanjakan terkait

dengan resiko yang diambil. Perencanaan bangunan tahan gempa berbasis kinerja merupakan

 proses yang dapat digunakan untuk perencanaan bangunan baru maupun perkuatan bangunan

yang sudah ada, dengan pemahaman yang realistik terhadap resiko keselamatan, kesiapan pakai

dan kerugian harta benda yang mungkin terjadi akibat gempa yang akan datang. Proses

 perencanaan tahan gempa berbasis kinerja dimulai dengan membuat model rencana bangunan

kemudian melakukan simulasi kinerjanya terhadap berbagai kejadian gempa. Setiap simulasi

memberikan informasi tingkat kerusakan, ketahanan struktur, sehingga dapat memperkirakan

 berapa besar keselamatan, kesiapan pakai dan kerugian harta benda yang akan terjadi.

Perencana selanjutnya dapat mengatur ulang resiko kerusakan yang dapat diterima sesuai

dengan resiko biaya yang dikeluarkan (Wiryanto , 2005). Mengacu pada FEMA-273 dan ATC-

40 yang menjadi acuan klasik bagi perencana berbasis kinerja maka kategori level kinerja

struktur, adalah :

Untuk menghubungkan antara data gempa dengan model yang akan digunakan dalam

analisis bahaya gempa diperlukan identifikasi dan karakterisasi semua potensi sumber gempa

yang mungkin memberikan pengaruh signifikan pada ground motion di lokasi gempa. Sumber

gempa dapat diidentifikasi dari geologi, tektonik, sejarah dan dari hasil pencatatan gempa.

Analisis penilaian bencana gempa melibatkan estimasi kuantitatif dari karakteristik   ground

motion pada site lokasi. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penentuan analisis bencana

gempa tersebut terdiri atas dua pendekatan yaitu secara deterministik (  Deterministic

Seismic

 Hazard Analysis (DSHA)) dan secara probabilistik ( Probabilistic Seismic Hazard Analysis

(PSHA)). Berikut ini adalah penjelasan mengenai langkah-langkah dari masing-masing analisis

 bahaya gempabumi tersebut:


 b) Faktor lingkungan buatan, kondisi-potensi lingkungan buatan sebagai produk

 budaya masyarakat yang telah membentuk lingkungan yang spesifik perlu menjadi

suatu pertimbangan sebagai satu kesatuan produk aktifitas masyarakat.

c) Faktor lingkungan nonfisik, kehidupan sosial-budaya, ekonomi, politik dan

teknologi, sebagai faktor yang melatar belakangi terbentuknya lingkungan binaan

manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari pembahasan diatas antara lain, gempa bumi adalah

getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan

oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

Gempa bumi dapat disebabkan oleh proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng

 bumi, aktivitas sesar di permukaan bumi, pergerakan geomorfologi secara lokal,

aktivitas gunung berapi, maupun ledakan nuklir yang disebabkan oleh manusia.

Secara umum gempa bumi yang bisa menyebabkan tsunami adalah gempa bumi

tektonik yang terjadi di laut.

3.2. Saran

Saran yang bisa kami berikan selain tips-tips yang telah disebutkan dalam pembahasan

diatas adalah perlu dilakukan inovasi-inovasi teknologi/penemuan terbaru dalam

menghadapi bencana gempa bumi untuk meminimalisir dampak-dampak yang diakibat

oleh gempa bumi, karena yang selama ini terjadi adalah setelah gempa bumi terjadi

 banyak sekali kerugian-kerugian yang terjadi, baik itu korban jiwa yang berjatuhan

maupun kerugian materi. Karena yang di khawatirkan dari gempa bumi adalah bukan

gempa bumi itu sendiri melainkan dampak yang timbul setelah gempa bumi terjadi.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari beberapa kasus bencana alam

gempa bumi di Indonesia, dulu dan di masa yang akan datang. Sebab, berdasarkan

 penjelasan di atas, gempa bumi termasuk satu-satunya jenis bencana alam yang potensi

dan intensitas kejadiannya sangat tinggi dan sangat sering terjadi.

Anda mungkin juga menyukai