Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit sendi/artritis/encok adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronis pada sendi-
sendi tubuh. Gejala klinik penyakit artritis berupa gangguan nyeri pada persendian yang disertai
kekakuan, merah dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena benturan/kecelakaan dan
berlangsung kronis.
Kadar asam urat normal pada wanita berkisar 2,4-5,7 mg/dl, sedangkan pada lakilaki
berkisar 3,4-7,0 mg/dl, dan pada anakanak 2,8-4,0 mg/dl. Berdasarkan data World Health
Organization (WHO, 2017), prevalensi gout arthritis di dunia sebanyak 34,2%. Gout arthritis
sering terjadi di negara maju seperti Amerika. Prevalensi gout arthritis di Negara Amerika
sebesar 26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian gout arthritis tidak hanya terjadi di
negara maju saja. Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya di
Negara Indonesia (Kumar & Lenert, 2016). Prevalensi gout arthritis di Indonesia semakin
mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 kejadian gout arthritis sebesar 11,9% (Kemenkes RI,
2018).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) bahwa prevalensi penyakit
menempati urutan ke 4 (empat) dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas tahun 2013, yaitu
sebanyak 85.683 kasus (6,56%). Khusus Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri prevalensi penyakit
sendi sebesar 21,9%, menempati urutan ke 2 (dua) setelah Kabupaten Kutai Barat yaitu 31,6%
(Riskesdas, 2018).
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui prevelensi dan insiden atritis gout atau asam urat di masyarakat.
C. Manfaat Penulisan
Dengan adanya laporan ini bisa didapatkan informasi tentang prevelensi dan insiden atritis
gout di masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Artritis Gout
menjadi primer atau sekunder. Ghout primer diakibatkan oleh defek yang di turunkan
oleh metabolisme purine, mengakibatkan ekstresi renal yang meningkatatau menurun.
Hal ini termasuk 85% dari keseluruhan kasus , diamana 95% mengenai pria. serangan
inisial ghout terjadi pada pada decade ketiga atau keempat kehidupan.
Ghout sekunder merupakan kondisi yang di depat dan terjadi mengikuti kelainan
hematopetik (mielomamultipel, polisitemia, vera, dan leukemia) atau kelainan ginjal.
pada kelainan hematopoetik, pergantian sel dan produksi asam urat meningkat. selain
itu, gout akan akan berkembang dari induksi cepat akibat kemotrapi atau terapi radiasi
ketika terjadi destruksi masiff pada sel. kelainan ginjal yang menurun eksresi asam urat
akan berkembang ke arah gout. Hiperurisemi juga merupakan hasil penggunaan aspirin,
tiazid dan geuretik merkuri, dan medikasi anti tuberculosis. intoksikasi alcohol dan
kelaparan meningkatkan kadar urat pada serum dengan menghambat ekresi renal
sebagai asidosis laktat dan ketosis, secara berurutan. selain itu, konsumsi alcohol akan
meningkat produksi urat dengan menstimulasi pemecahan purine. penggunaan deurotik
yang berkepanjangan dan medikasi lain (levodopa, asam nikotinat, salisilat dosis rendah)
juga mengurangi eksresi asam urat dan memperesipitasi got. dalam tubuhn, asam urat
dibuat oleh pemecah enzim pada jaringan dan urine dari makanan. hiperurisemia
berkembang karena ekspresi yang kurang atau produksin yang berlebih dari asam urat.
selain di akumulasikan pada darah, asam urat juga di konsentrasikan pada cairan vial
niokardium, ginjal, dan telinga. ketika kadar asam meraih kadar tertentu, mereka
mengkristal, dan Kristal (trofi) akan di depositkan pada jaringan penyambung. oleh
karena Kristal di depositkan pada jaringan penyambung, got dapat diklasifikasikan
urine adalah senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh.
c. Konsumsi alcohol karena alcohol merupakan salah satu sumber urine yang dapat
ginjal. Pasien disarankan meminum cairan dalam jumlah banyak. Minum air sebanyak
2 liter atau lebih tiap harinya membantu pembuangan urat, dan meminimalkan
dan gout menahun dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang klasik dan
di dapat deposisi progesif Kristal urat.
a. Stadium arthritis gout akut radang sendi pada stadium ini sangat akut dan yang
timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa apa,
padasaat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan biasanya
bersifat monoarikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa
hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa
lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut odagra. Apabila
proses penyakit lanjut dapat terkena sendi yaitu pergelangan tangan atau kaki,
lutut dan siku. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan akan hilang dalam
beberapa jam atau hari.pda serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa
hari sampai beberapa minggu. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa
trauma local, diet tinggi purine kelelahan fisik, stress, tindakan koperasi, pemakaian
obat diuretic, atau penurunan dan peningkatan asam urat. Penurunan asam
urat secara mendadak dengan alourineo atau obat urine kosurik dapat
menyebabkan kekambuhan.
b. Stadium interkritikal merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode
interkritik asimptomatik. Walaupun secara klinis tidak didapatkan tanda radang akut
namun aspirasi sendi ditemukan Kristal urat. Hal ini menunjukkan proses peradangan
tetap berlanjut, walaupun tanpa keluhan, keadaan ini dapat terjadi 1 beberapa kali
pertahun atau selama 10 tahun tanpa serangan akut. Apabila tanpa penekanan yang
baik dan pengaturan asam urat yang tidak benar, maka akan timbul serangan akut
lebih sering yang dapat mengenai beberapa sendi dan biasanya lebih berat.
Manajemen yang tidak bai, maka keadaan interkritik akan berlanjut menjadi stadium
pengobatan sendiri (sel medication) sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara
teratur pada dokter. Arthritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan
terdapat poliartikular. Tofi sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, kadang kala
dapat timbul infeksi sekunder. Pada tofus yang besar dapat dilakukan ekstirpasi,
namun hasilnya kurang memuaskan. Lokasi tofi yang sering pada cuping telinga MTP-
1, oleh kranon, tendon akspiles dan jari tangan. Pada staium ini kadang kala disertai
batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun.
Awitan (onset) serangan gout akut berhungan dengan perubahan kadar asam
urat serum, meninggi atau menurun. Pada kadar urat serum yang stabil, jarang
mendapat serangan. Pengobatan dini dengan alopurineol yang menurunkan kadar urat
serum dapat mempresipitasi serangan gout akut. Pemakaiangan alcohol berat pada
dari depositnya dalam tofi (crystal shedding). Pada beberapa pasien gout atau yang
dengan hiperurisemia asimptomatik Kristal urat ditemukan pada sendi
metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak pernah mendapat serangan akut.
Dengan demikian, gout seperti juga pseudogout, dapat timbul pada keadaan
asimptomatik. Pada penelitian di dapat 21% pasiet gout dengan asam urat
normal.Terdapat peranan temperature, pH, dan kelarutan urat untuk timbul serangan
gout akut. Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperature lebih rendah pada
sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan mengapa Kristal MSU
diendapkan pada kedua tempat tersebut. Predilekasi untuk pengendapan Kristal MSU
pada metatarsofalangeal-1 (MTP-1) berhubungan juga dengan trauma ringan yang
kedalam plasma hanya setengah kecepatan air. Dengan demikian konsentrasi urat cairan
sendi seperti MTP-1 menjadi seimbang dengan urat dalam plasma pada siang hari
selanjutnya bila cairan sendi direabsorbsi waktu berbaring, akan terjadi peningkatan
kadar urat local. Fenomena ini dapat menerangkan terjadinya awitan (onset) gout akut
pada malam hari pada sendi yang bersangkutan. Keasaman dapat meninggikan nukleasi
penurunan pH dari 7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran pH serta kapasitas buffer pada sendi
dengan gout, gagal untuk menentukan adanya asidosis. Hal ini menunjukan bahwa
Peradangan pada arthritis gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab yaitu
Kristal monosodium urat pada sendi. Mekanisme peradangan ini belum diketahui secara
pasti. Hal ini diduga oleh peranan mediator kimia dan selular. Pengeluaran berbagai
mediator peradangan akibat aktivasi melalui berbagai jalur, antara lain aktivitas
Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya
yang telah diketahui peranannya adalah konsentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila konsentrasi dalam plasma
lebih dari 9mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan pada-artikuler
misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negative akan
dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan lgG akan
merangkangnetrofil untuk berespon terhadap pembentukan Kristal.
c. Fagositosis
Kristal di fagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membrane
Terjadi kerusakan lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hydrogen
antara permukaan Kristal membrane lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan
Tanda dan gejala arthritis gout secara umum adalah sebagai berikut :
a. Nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sendiri pada saat tengah malam, biasanya pada
ibu jari kaki (sendi metatarsofalangeal pertama) atau jari kaki (sendi tarsal).
b. Jumlah sendi yang meradang kurang dari empat (oligoartritis) dan serangannya pada
Merupkan serangan gout yang disertai benjolan-benjolan (tofi) di sekitar sendi yang
sering meradang. Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat di sekitar persendian
seperti di tulang rawan sendi, sinovial, bursa atau tendon. Tofi bisa juga ditemukan di
jaringan lunak dan otot jantung, katub mitral jantung, retina mata, pangkal tenggorokan.
kristal asam urat dalam tubulus ginjal. Pada jaringan ginjal bisa terbentuk mikrotofi yang
menyumbat dan merusak glomerulus.
ureter maupun buli-buli. Nefrolitiasi adalah adanya batu pada ginjal yang terdapat pada
bagian pelvis renal terdapat pada bagian pelvis renal yang merupakan endapan kalsium
bersifat menahun.
Terjadi pembebntukan massa keras seperti batu di dalam ginjal, bisa
menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Air kemih
jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu seperti kalsium, asam urat,
2. pemeriksaan laboratorium
a) asam urat (serum)
(1) dijalankan untuk memantau asam urat serum selama pengobatan gout.
(2) 3-5 ml darah vena dikumpulkan dalam tabung tabung berpenutup merah.
(5) peningkatan kadar asam urat serum sering terjadi pada kasus gout, alkoholisme,
leukemia, limfoma, diabetes mellitus (berat), gagal jantung kongestif, stress, gagal
(2) sampel urine 24 jam ditampung dalam wadah besar, ditambahkan pengawet dan
didinginkan.
(7) kadar pH urine diperiksa jika terdapat hiperuremia. batu urat terjadi pada pH urine
rendah (asam).
gout
b. melaksanakan dan mengajarkan teknik managemen nyeri non-farmakologis
3. Manajemen diet
Tujuan utama diet adalah menurunkan kadar asam urat darah dan juga agar berat
badan tidak melebihi ukuran ideal yang disarankan. diet yang dianjurakanbagi
penderita arthritis gout antara lain :
tempe, kacang kering, bayam, asparagus, daun singkong, kangkung, daun dan biji
melinjo.
misalnya flaxseed oil dan minyak ikan (fish oil), yang dapat mengurangi radang dan
mencegah serangan berikutnya.
merupakan nutrisi penyembuh dan pengurang kadar asam urat. selain itu konsumsi
sayuran seperti: wortel, bayam, seledri juga dapat menurunkan kadar asam urat.