D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Kelompok 1 (Satu):
1. Dini Hariati (1720500103)
2. Fifi Alaida Rambe (1720500026)
3. Hidayati Hijjah Nasution (1720500014)
4. Reyza Fatimah (1720500072)
Dosen Pengampu:
Maulana Arafat Lubis, M.Pd.
NIDN. 2003099101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN
PADANGSIDIMPUAN
2019
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, pencipta langit dan bumi, pembuat gelap dang
terang. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada pemimpin kita,
Muhammad, penutup para rasul, yang memberi kabar gembira dan ancaman, yang
memberi janji dan peringatan, yang dengan kehadiran beliaulah Allah
menyelamatkan manusia dari kesesatan, yang menunjuki manusia ke jalan yang
lurus, jalan Allah yang ada dilangit dan bumi, dan hanya kepada Allah-lah semua
urusan akan kembali.
Dan tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih atas dukungan orang tua
maupun teman sejawat yang sangat berperan penting dalam penyelesaian makalah
ini. Penulis berharap semoga dengan hadirnya makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan menjadi ladang amal untuk kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar falsafah negara kesatuan republik
indonesia. Istilah pancasila bukanlah kata yang asing lagi bagi telinga kita.
Disadari ataupun tidak, banyak tempat yang sering kita datangi memiliki
bahkan memajang pancasila lengkap dengan lambang negara (garuda), perisai
hingga simbol pada sila-sila pancasila. Berdasarkan hal tersebut, kita sebagai
warga negara republik indonesia yang baik sudah sepatutnya mengetahui dan
paham makna maupun simbol dalam sila-sila pancasila. Namun, dewasa ini
banyak sekali warga negara indonesia tidak mengetahui bahkan tidak tahu-
menahu akan simbol dan makna simbol-simbol dalam sila-sila pancasila
tersebut.
Bagaimana jika warga negara indonesia tidak memahami makna
simbol-simbol pada setiap sila di Pancasila dan tidak mampu mengamalkan apa
yang ada pada tiap-tiap sila tersebut? Tentu akan terjadi ketidakteraturan
bahkan muncul potensi perpecahan di negara Indonesia. Untuk memahami
simbol-simbol yang ada pada pancasila demi memperkuat persatuan di antara
kita, pada makalah ini akan dimuat makna simbol dalam sila-sila pancasila,
hubungan antar sila-sila pancasila, serta contoh penerapan sikap yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila dengan harapan agar mudah memahaminya dan
mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sila dan simbol dalam pancasila?
2. Apa makna simbol gambar pada sila pancasila?
3. Apa hubungan antar sila-sila pancasila?
4. Bagaiman contoh pelaksanaan sikap yang sesuai dengan sila-sila pancasila?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sila dan simbol dalam pancasila.
1
2. Untuk mengetahui makna gambar pada sila pancasila.
3. Untuk mengetahui hubungan antar sila-sila pancasila.
4. Untuk mengetahui contoh pelaksanaan sikap yang sesuai dengan sila-sila
pancasila.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini bagi pembaca adalah mengetahui
dan memahami sila dan makna simbol pada sila-sila pancasila serta mampu
menerapkan sikap yang sesuai dengan sila-sila pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti
sendi, atas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Maka
demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik. 1 Jadi pancasila adalah lima dasar
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bunyi kelima sila-sila Pancasila
adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/ kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.2
1
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm.
23
2
Ari Tri Soegiti, dkk, Pendidikan Pancasila, (Semarang: Unnes Press, 2016), hlm. 2
3
Maulana Arafat Lubis, Op. Cit, hlm. 36
3
Garuda digunakam sebagai lambang Negara kesatuan Republik Indonesia
untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan Negara
yang kuat. Pada bagian dada garuda pancasila terdapat perisai yang didalamnya
terdapat lima simbol gambar. Kelima gambar di dalamnya yaitu gambar
bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas.4
4
Ari Tri Soegiti, dkk, Op. Cit, hlm. 5
5
Ibid.
4
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama
Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah
cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Lambang
bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar
Negara yang lima.
6
Maulana Arafat Lubis, Op. Cit, hlm. 37
5
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila,
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial
yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, dimana orang-orang
harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Sila Pancasila mulai dari sila pertama sampai sila kelima merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Memisahkan satu sila berarti
menghilangkan arti dari pancasila. Urutan pancasila dari sila kesatu sampai
dengan kelima adalah bersifat runtut dan tidak saling bertentangan. Urutan
kelima sila pancasila yang mempunyai hubungan mengikat satu dengan yang
lainnya, sehingga pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.8
7
Ibid., hlm. 38.
8
Kemendikbud Republik Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) Paket A setara SD/MI Tingkatan II Modul Tema 1, (Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2017), hlm. 14.
9
Ibid.
6
3. Persatuan indonesia adalah persatuan yang berketuhanan, berkemanusiaan,
berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang berketuhanan,
berkemanusiaan, berpersatuan, dan berkeadilan sosial.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah keadilan yang
berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan dan berkerakyatan.
Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini
berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat kepada Tuhannya. Berikut
contoh sikap yang mencerminkan di sila pertama:
a. Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaanya masing-masing.
10
Ibid., hlm. 18.
11
Nadia Vertika, “ Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari”,
Tersedia secara online di http:// Independent.academia.edu/nadiavertika, 24 Februari 2019.
7
d. Menghormati teman, tetangga, maupun saudara yang berbeda agama dan
kepercayaan saat melaksanakan ibadah sesuai agama dan
kepercayaannya masing-masing.
e. Bersikap ramah, sopan dan santun kepada teman atau saudara yang
berbeda agama dan kepercayaan.
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap yang
mencerminkan di sila kedua mengakui persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia tanpa membedakan12:
e. Menghormati dan berbicara dengan santun kepada orang lain yang lebih
tua.
12
Ibid.
8
3. Persatuan Indonesia
e. Bergaul dengan teman, tetangga, dan orang lain tanpa membedakan suku,
ras dan istiadat.
9
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap
semua orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima15:
a. Membantu teman ataupun saudara kita yang terkena bencana alam seperti
gempa, banjir dan musibah lainnya.
BAB III
PENUTUP
15
Nadia Vertika, Op.Cit.
16
Sulaiman, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, (Banda Aceh:
Penerbit PeNA, 2016), hlm.8.
10
A. Simpulan
Berdasarkan paparan materi diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pancasila terdiri atas 5 sila yang masing-masing sila memili simbol
tersendiri, yakni: Ketuhanan yang maha esa (Bintang), Kemanusiaan yang
adil dan beradab (Rantai), Persatuan Indonesia ( Pohon Beringin),
Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan ( Kepala Banteng), Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia (Padi dan Kapas).
2. Dari setiap simbol pada sila-sila Pancasila memiliki makna masing-masing.
3. Tiap-tiap sila Pancasila saling koheren satu sama lain, baik itu dari sila
pertama hingga sila terakhir.
4. Dikarenakan Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, maka
kita sebagai warga negara harus mampu bersikap yang sesuai dengan sila-
sila Pancasila.
B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini, baik dari segi penulisan maupun pengolahan kata. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
perbaikan untuk makalah berikutnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat
berguna bagi pendidikan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
11
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKN, Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.
Soegiti, Ari Tri, dkk, Pendidikan Pancasila, Semarang: Unnes Press, 2016.
Kemendikbud Republik Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) Paket A setara SD/MI Tingkatan II Modul Tema 1, Jakarta:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2017.
Vertika, Nadia, “ Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari”,
Tersedia secara online di http:// Independent.academia.edu/nadiavertika,
24 Februari 2019.
Sulaiman, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Banda Aceh:
Penerbit PeNA, 2016.
12