Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan meyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang konsep Ketuhanan ( Keimanan dan Ketakwaan ).

Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dan kami peroleh dari beberapa
referensi buku-buku islami yang ditulis oleh tokoh-tokoh agama serta informasi dari
internet.Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
memohon maaf atas kekurangan yang ada dalam makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................3
D. MANFAAT PENULISAN.......................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI ...............................................................................................4
A. PENGERTIAN IMAN DAN TAKWA....................................................................4
B. WUJUD IMAN........................................................................................................5
C. PROSES TERBENTUKNYA IMAN......................................................................6
D. TANDA-TANDA ORANG BERIMAN DAN BERTAKWA................................6
E. SEBAB SEBAB KUATNYA IMAN.......................................................................6
F. FONDASI IMAN.....................................................................................................7
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................8
B. SARAN.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring perkembangan era globalisasi saat ini, teknologi sangat berpengaruh


sekali dengan kehidupan beragama. Banyak yang salah menggunakan teknologi
informasi sebagai perusak keyakinan penerus agama.
Disinilah iman dan takwa itu mengambil peranannya sebagai jalan keluar atau
solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan tersebut. Ketika seseorang telah bisa
memahami dan menerapkan konsep dari iman dan takwa tersebut kedalam
kehidupannya maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya. Jadi iman dan takwa
sangat penting bagi manusia khususnya bagi pemeluk agama islam agar mendekatkan
diri kepada Allah SWT.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mengidentifikasikan beberapa
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini diantaranya
1. Apa pengertian iman dan takwa ?
2. Wujud iman ?
3. Proses terbentuknya iman dan takwa ?
4. Tanda-tanda orang beriman dan bertakwa ?
5. Sebab-sebab kuatnya iman?
6. Apa itu pondasi iman?
C. TUJUAN PENULISAN
Fungsi tujuan penulisan bagi kami adalah sebagai sarana untuk mengarahkan kegiatan
yang harus dilakukan selanjutnya setelah menyusun makalah,khususnya dalam
mempresentasikan materi yang ada dalam makalah ini,untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Agama.
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagai acuan atau pedoman dalam mengimplementasikan pentingnya keimanan dan
ketakwaan sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah sesuai
ajaran agama islam.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN IMAN DAN TAKWA


Kata iman bila di terjemahkan artinya adalah percaya. Kata iman juga berasal dari
kata kerja amina-yu’manu-amanah yang berarti percaya. Oleh karena itu , iman
berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Dalam alquran
surat Al-baqarah ayat 165 , Allah berfirman :

Artinya :
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebaigamana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangatcintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-
orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat),bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya. dan bahwa Allah
amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal) QS Al-baqarah ayat 165.”

Pengertian takwa menurut istilah kita dapatkan di banyak literatur, termasuk Al-
Quran, Hadits, dan pendapat sahabat serta para ulama. Semua pengertian takwa itu
mengarah pada satu konsep: yakni melaksanakan semua perintah Allah, menjauhi
larangannya, dan menjaga diri agar terhindari dari api neraka atau murka Allah SWT.

Ibnu Abbas mendefinisikan takwa sebagai "takut berbuat syirik kepada Allah dan
selalu mengerjakan ketaatan kepada-Nya" (Tafsir Ibn Katsir).

Pengertian takwa menurut sahabat Nabi Saw dan ulama di atas tentu saja merujuk
pada Quran dan Hadits.
Al-Quran menyebutkan, takwa itu adalah beriman kepada hal gaib (Yang Mahagaib:
Allah SWT), Hari Akhir, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, beriman pada kitab-
kitab Allah, dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam menjalankan
hidupnya (QS. Al-Baqarah:2-7).

4
B. WUJUD IMAN

Akidah Islam dalam al-Qur’an disebut iman. Iman bukan hanya berarti


percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk berbuat.
Oleh karena itu lapangan iman sangat luas, bahkan mencakup segala sesuatu yang
dilakukan seorang muslim yang disebut amal saleh.

Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan


kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai
dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan,
melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam
perbuatannya.

Akidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama Islam. Ia
merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala sesuatu tindakan atau amal.
Seseorang dipandang sebagai muslim atau bukan muslim tergantung pada
akidahnya. Apabila ia berakidah Islam, maka segala sesuatu yang dilakukannya
akan bernilai sebagai amaliah seorang muslim atau amal saleh. Apabila tidak
berakidah, maka segala amalnya tidak memiliki arti apa-apa, kendatipun perbuatan
yang dilakukan bernilai dalam pendengaran manusia.

Akidah Islam atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat dengan
segala aturan hukum  yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang
muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran
Islam. Seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran Islam.

Islam menegasakan penggunakan akal dengan bersama-sama dan mewajibkan


setiap muslim untuk menggunakan akalnya untuk beriman kepada allah swt\
Untuk itu islam telah menjadikan akal sebagai timbangan dalam beriman kepada
allah sebagaimana firmannya yang artinya : “sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang
yang berakal (QS: Ali-imran [3] : 190)

Iman kepada Allah SWT adalah iman pada keberadaan/eksistensi/wujudnya.


Wujud Allah ini dapat dibuktikan melalui keberadaan makhluk makhluknya yaitu
alam semesta, manusia, dan kehidupan. Ketiganya ini berada dalam batas batas
yang dapat dicapai oleh akal.

5
C. PROSES TERBENTUKNYA IMAN DAN TAKWA

Benih iman dan takwa dibawa sejak dalam kandungan memerlukan pembinaan
yang berkesinambungan. Pengaruh pendidikan keluarga secara langsung maupun tidak
langsung sangat berpengaruh terhadap iman seseorang. Pada dasarnya, proses
pembentukan iman diawali dengan proses perkenalan. Mengenal ajaran Allah harus
dilakukan sedini mungkin sesuai dengan kemampuan anak. Disamping pengenalan,
proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, seorangan anak harus di biasakan dari kecil
untuk mengenal dan melaksanakan ajaran Allah, agar kelak dapat melaksanakan ajaran-
ajaran Allah.

D. Tanda-Tanda Orang Beriman dan Bertakwa


a. Tanda-Tanda Orang Beriman
Al-Quran menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut :
1. Jika disebut nama Allah maka hatinya bergetar dan agar ilmu Allah tidak lepas dari
syaraf memorinya, serta jika dibacakan Al-Quran maka bergejolak hatinya untuk
segera melaksanakannya sesuai dengan surat Al-Anfal ayat 2 yang artinya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka. Dan apabila di bacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka. Dan hanya kepada tuhanlah mereka bertawakal. Yaitu orang-orang yang
mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan
kepada mereka.”
2. Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah SWT dan
diiringi dengan doa.
3. Tertib melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksaanannya.
4. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan.

b. Tanda-Tanda Orang Bertakwa


1. Teguh dalam keyakinan.
2. Bijaksana dalam pelaksanaannya
3. Tampak wibawanya karena semua aktifitas hidupnya dilandasi kebenaran dan
kejujuran.
4. Tidak menghabiskan waktu dalam perbuatan yang tidak bermanfaat.
5. Disiplin dalam tugasnya dan tinggi dedikasinya.
6. Terpelihara identitas muslimnya (setiap perbuatannya berorientasi kepada
terciptanya kemaslahatan atau kemanfaatan masyarakat).
7. Tidak pernah menuntut yang bukan haknya serta tidak menahan hak orang lain.
8. Kalau ditegur orang segera introspeksi diri.

E. Sebab-Sebab Kuatnya Iman

Sumber-sumber untuk meraih dan memperkuat iman ada 2, yaitu secara garis besar
dan secara rinci. Sumber iman secara garis besar adalah merenungkan ayat-ayat Allah
yang dibaca yaitu Al-Quran dan sunnah, merenungkan tanda-tanda kebesaran kauniyah
dengan berbagai macam kesungguhan untuk mengetahui kebeneran yang menjadi tujuan
penciptaan manusia, dan mengamalkan kebenaran seluruh sebab-sebab yang
mendatangkan dan memperkuat iman.
Semetara sumber-sumber secara rinci, iman bisa diperkuat dengan berbagai hal,
diantaranya :

6
1. Mengetahui nama-nama Allah yang indah
Mengetahui nama-nama Allah yang indah tertera dalam Al-Quran dan sunnah,
bersungguh-sungguh dalam memahami maknanya dan beribadah untuk Allah. Rasulullah
SAW bersabda “sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, barang siapa
yang menghafalnya ia masuk surga.” maksudnya, barang siapa yang menghafal,
memahami makna-maknanya, meyakini dan beribadah padaNya maka neaka haram bagi
mereka. Semakin mengenal nama-nama dan sifatnya, keimanan seorang hamba akan
semakin meningkan dan bertambah yakin.
2. Merenungkan Al-Quran secara umum
Siapapun merenungkan Al-Quran akan selalu mendapatkan manfaat dari ilmu dan
pengetahuan yang ada di dalamnya yang akan semakin meningkatkan imannya, seperti
yang di sampaikan Allah pada Q.S. Al-Anfal ayat 2.

F. Pondasi Iman
Pondasi iman, dimana dengan pondasi ini seorang hamba masuk dalam lingkup islam,
berdasarkan pondasi ini pula seluruh amal perbuatan dinilai layak, dan berdasarkan baik dan
rusaknya hati, seluruh amal perbuatan pun menjadi baik ataupun rusak.
Pondasi iman terwujud oleh 3 hal :
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
2. Kata hati, yaitu mengetahui dan membenarkan makna dua kalimat syahadat,
mengetahui kebenaran semua yang disampaikan Rasulullah SAW dari Allah.
3. Amalan hati, yaitu menerima tauhid, terlepas dari kesyirikan, mencintai Allah,
Rasulnya, agamanya, bertekad untuk bertunduk pada Allah dan rasulnya.
Setelah menunaikan asas iman, seorang hamba diperintahkan untuk menyempurnakan iman.
Tidak ada jaminan aman bagi hamba di dunia maupun di akhirat tanpa iman. Jikalau seorang
hamba menunaikan ketaatan, dan menjauhi semua larangan, telah sempurnalah tali-tali iman
yang diwajibkan, dan termasuk dalam golongan pertengahan.
Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada Adi bin Adi, “iman itu adalah
kewajiban-kewajiban, syariat-syariat, ketentuan-ketentuan, dan sunnah-sunnah. Siapapun
yang menyempurnakan iman, dan siapapun tidak menyempurnakannya, berarti imannya tidak
sempurna.”

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman adalah percaya menunjuk kepada sikap batin yang terletak dalam hati manusia. Iman
juga sebagai keyakinan kepada sang maha pencipta dan petunjuk kehidupan. Penerapan iman
dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan segala perintahnya berdasarkan enak
rukun iman dalam islam. Takwa adalah terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan
perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Penerapan iman dan takwa dalam
kehidupan sehari-hari adalah dengan senantiasa berbuat kebaikan dengan segala keyakinan.

B. Saran
Pada dasarnya pada kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak bisa terlepas dari iman
dan takwa. Karena dengan kita beriman dan bertakwa dapat mencegah dan menyelamatkan
diri dari hal-hal yang menyesatkan atau segala sesuatu yang tidak baik. Untuk itu, kita harus
terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam hidup kita agar kita dapat selamat di
dunia maupun di akhirat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an dan Terjemahannya


Ashshallabi,Ali.2012.Iman Kepada Allah. Jakarta : Ummul Qura.

Al-Baghdadi, Dr.A.1997.Dakwah Islam dan Masa Depan Umat .Penerbit Al-Izzah. Bangil.

B.Iskandar, Arief.2012.Materi Dasar Islam,Islam Mulai Dari Akar Hingga


Daunnya.Bogor:Tim Lembaga Dakwah Kampus.

Barata,Mapasesu. 2009. Pendidikan Agama Islam.Makassar : TimDosen UNM.

http://www.risalahislam.com/2014/06/Pengertian-Takwa-Menurut-Bahasa-Istilah.html.

Anda mungkin juga menyukai