MAKALAH
GAMBAR TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala macam nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Menggambar Teknik.
2
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
C. Toleransi.......................................................................................................11
D. Suaian...........................................................................................................17
3
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Teknik menggambar adalah titik dari suatu objek dalam bentuk garis yang
digunakan setara internasional dan biasanya menyatakan suatu lebih jelas dari
kata – kata sebab setiap garis gambar dan simbol mempunyai fungsi dan
pengertian tertentu. Suatu gambar teknik biasanya dipergunakan dalam peranan
arsitektur teknik sipil dan teknik mekanikal listrik dan lain - lain. Semua disiplin
ilmu memerlukan suatu metode dan gambar yang memenuhi persyaratan.
4
BAB II LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
5
2. Penunjukan Ukuran Gabungan Seri dan Paralel.
Cara ini banyak dipakai karena memberikan tampilan gambar yang
lebih baik, lebih efektif dan efisien.
6
B. Garis Ukuran dan Panah Ukuran
7
Syarat-syarat pengukuran didalam gambar teknik :
- Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak
diperbolehkan bertumpang tindih ataupun berpotongan kecuali
tidak dapat dihindari.
- Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan
sebagai garis ukur.
- Pengukuran yang berururtan diletakkan dalam satu baris garis.
- Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan
dengan jarak yang sama dengan ukuran paling kecil
didalam, sehingga garis bantu dan garis ukur tidak saling
berpotongan.
Berikut contoh beberapa pengukuran yang salah dan kurang tepat, berupa
tumpang tindih garis ukuran, patokan pengukuran dan ketidaksejajaran dalam
pengukuran berantai.
8
Berikut contoh beberapa pengukuran yang benar didalam kaidah gambar :
Posisi pengukuran.
9
2. Simbol pengukuran
3. Jenis pengukuran
10
Pengukuran yang sering kita kenal, ada beberapa jenis, namun
disini hanya akan diberikan beberapa jenis pengukuran saja, ini
dikarenakan didalam gambar sketsa tidak terlampau dibutuhkan suatu
penggambaran yang terlampau rumit, namun mudah difahami dan
dimengerti, baik oleh si penggambar maupun oleh si pembaca gambar itu
sendiri, sehingga tujuan utama berupa gambar sebagai alat komunikasi
dapat tercapai.
b)
Pen
guk
uran
parallel
11
c) Pengukuran berurutan
12
terhadap sumbu x dan sumbu y serta penunjukkan diameter dari lingkaran yang
ada. Berikut tabel penunjukan dari contoh gambar diatas :
13
Pengukuran bagian dengan jarak yang sama III.
C. Toleransi
Toleransi gambar teknik pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni
toleransi ukuran, toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.
1. Toleransi geometrik
14
3. Toleransi ukuran
15
Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi gambar teknik
yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali
ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus.
Dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti
mengikuti harga toleransi umum yang berlaku.
Contoh :
A. Toleransi suaian
16
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat
kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan
kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
17
Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka
nominal, simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung
(angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya pihak pengguna gambar
tidak memiliki table standar suaian ISO).
Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan
harga toleransi untuk kedua benda, lubang maupun poros.
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum
disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.
Garis nol Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.
18
Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah
benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros, dimana
ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.
Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan poros
terbesar pada suaian sesak.
Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan poros
terkecil pada suaian sesak.
30H7
40g6
Keterangan:
Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan
kualitasnya 6
19
D. Suaian
1. Pengertian Suaian
2. Jenis-Jenis Suaian
Suaian yang terjadi ada beberapa macam, tergantung daerah tolerasnsi dari
poros, maupun lubang yang dipakai sebagai basis pemberian toleransi. Jenis-
jenis suaian sebagai berikut.
1. Suaian longgar (Clearance fits), yaitu bila bagian yang berpasangan pada
waktu dipasang mempunyai kelonggaran yang pasti.
2. Suaian transisi (Transition fits) akan terjadi dua kemungkinan, yaitu bisa
terjadi kesesakan kecil maupun kelonggaran kecil.
20
Suaian dengan sistem basis lubang banyak dipakai. Suaian yang
dikehendaki dapat dibuat dengan jalan mengubah-ubah ukuran poros, dalam
hal ini ukuran batas terkecil lubang tetap sama dengan ukuran nominal. Dalam
basis lubang akan didapatkan keadaan suaian sebagai berikut.
Dalam suaian dengan basis poros maka poros selalu dinyatakan dengan
“h”. Ukuran batas terbesar dari poros selalu sama dengan ukuran nominal.
Pemilihan suaian yang dikehendaki dapat dilakukan dengan mengubah ukuran
lubang. Sistem basis poros kurang disukai orang karena mengubah ukuran
lubang lebih sulit daripada mengubah ukuran poros. Dalam sistem basis poros
juga akan didapatkan keadaan suaian yang sama dengan suaian dalan sistem
basis lubang dengan demikian dikenal juga:
b) Suaian transisi: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah
toleransi lubang J sampI H.
c) Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah
untuk lubang P sampai Z.
21
Sistem basis poros banyak digunakan dalam pembuatan bagian alat-alat
pemindah, motor-motor listrik, dan pesawat angkat.
4. Menentukan Suaian
Untuk poros menggunakan c11, d10, e9, f7, g6, k6, p6, dan s6.
3. Suaian sesak: yang termasuk suaian sesak adalah pasangan dari H7-p6;
H7-s6.
Untuk lubang: C11; D10; E9; F8; G7; H7; K7; N7; P7; dan S7.
22
Keadaan suaian yang akan terjasi dikelompokkan sebagai berikut.
3. Suaian sesak; yang termasuk suaian sesak adalah pasangan dari h6-P7;
dan h6-S7.
5. Tingkatan Suaian
1) Suaian Longgar
b. Suaian luas
c. Suaian geser
23
Suaian yang sangat pas, suaian ini hasil gabungan dari lubang dan
poros H7-h6. Meskipun demikian suaian ini masih mempunyai
kelonggaran yang sangat kecil. Suaian ini banyak dipakai pada peralatan
yang tidak berputar, misalnya senter kepala lepas, sarung senter, dan poros
spindel.
2) Suaian Transisi
Suaian ini merupakan hasil gabungan antara lubang dan oros yang
akan menghasilkan suatu keadaan kemungkinan longgar dan sesak, hal ini
tergantung dari daerah toleransi yang dipakai. Yang termasuk dalam suaian
transisi adalah:
a. Suaian puntir
Suaian ini adalah gabungan dari lubang dan poros dari H7-k6. Suaian
ini digunakan apabila pasangannya memerlukan kesesakan dan dengan
jalan dipuntir waktu melepas maupun memasang, misalnya sebuah metal
dengan tempat kedudukannya.
b. Suaian paksa
3) Suaian Sesak
Suaian ini hasil gabungan dari lubang dan poros, yaitu H7-p6.
Pasangan dalam suaian ini harus ditekan atau dipukul dengan
menggunakan palu plastik atau palu kulit. Penggunaan suaian ini
misalnya pada bus-bus bantalan dan pelak roda gigi.
24
b. Suaian kempa berat
1) Suaian longgar
Suaian ini adalah gabungan dari poros dan lubang, yaitu h11-C11;
h9-D10; dan h9-E9. Penggunaannya adalah pada bantalan-bantalan
yang mudah dipasang dan dilepas dengan poros.
b. Suaian luas
Suaian ini hasil gabungan dari poros dan lubang, yaitu h7-F8 dan
h6-G7. Contoh penggunaannya pada bantalan jurnal dan peralatan yang
tidak berputar.
c. Suaian geser
25
2) Suaian transisi
a. Suaian puntir
Suaian ini terjadi dari gabungan poros dan lubang h6-K7. Suaian
ini dipakai pada peralatan yang pemasangannya harus mengalami
penekanan dan dipuntir.
b. Suaian paksa
Suaian ini terjadi dari gabungan poros dan lubang h6-N7. Pada
sistem ini juga terjadi kesesakan yang pasti.
3) Suaian sesak
26
E. Toleransi Bentuk dan Toleransi Posisi
Toleransi berfungsi agar benda kerja dapat dibuat dalam jumlah banyak
pada tempat yang berbeda dan tetap mempunyai fungsi mampu tukar.
27
Contoh toleransi bentuk :
28
BAB III PENUTUP
PENUTUP
Assalamualaikum wr.wb
29