PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
15
BAB II
LANDASAN TEORI
16
Suatu sistem pendingin yang digunakan untuk penyerap panas dari suatu zat
atau produk sehingga temperaturnya berada dibawah temperatur lingkungan. zat
yang digunakan sebagai fluida kerja dalam proses penyerapan panas disebut
refrigran.
b. Chilled Water & Condenser Water Pump
Unit ini berfungsi sebagai pendingin unit condenser pada unit Chiller dengan
media yang digunakan adalah air, dimana sistem kerja Cooling Tower dapat
dijelaskan sebagai berikut : condenser di unit Chiller akan memiliki temperatur
dan tekanan yang tinggi akibat tekanan kerja dari Kompresor, sehingga
diperlukan media pendingin untuk merubah fase refrigerant di condenser
tersebut, untuk itu dibuat suatu sistem pendinginan dengan menggunakan media
air yang disirkulasikan oleh pompa ke unit Cooling Tower, dimana air yang
disirkulasikan tersebut akan membawa kalor dari condenser untuk kemudian di
lepaskan kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami
penurunan temperatur dan kembali disirkulasikan kembali ke unit condenser.
d. Air Handling Unit (AHU) dan Fan Coil Unit
Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan fungsi,
Air Handling unit difokuskan untuk menangani kapasitas pendinginan yang lebih
besar sedangkan Fan Coil Unit difokuskan untuk kapasitas pendinginan yang
lebih kecil, dalam sistem ini AHU di gunakan untuk mengkondisikan fresh air
(udara segar) dari udara luar yang akan didistribusikan sebagai tambahan udara
segar untuk FCU dan kamar juga sebagai distribusi suplai udara dingin guna
keperluan koridor di masing-masing lantai.
Komponen – komponen dari AHU maupun FCU sebenarnya cukup
sederhana yang terdiri dari : Casing, Koil, Filter Udara dan Motor Blower.
17
2.2 Sistem Refrigerasi
18
2.2.2 System refrigerasi non mekanik
System ini meggunakan daur kompresi uap yang sangat umum digunakan
dalam system refrigerasi. Komponen utama dari sebuah siklus kompresi uap
adalah kompresor, evaporator, kondensor dan katup expansi.
19
Gambar 2.4 Diagram P – h siklus kompresi uap ideal (Himsar Ambarita,
2010)
Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap seperti pada gambar 2.3
diatas adalah sebagai berikut:
Proses 1 - 2 :Refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya.
Selama proses ini refrigeran berubah fasa dari cair menjadi gas. Dalam
evaporator inilah terjadi proses pendinginan karena terjadi pengambilan
panas.
Proses 2 - 3:Refrigerant keluar dari evaporator masuk menuju kompresor.
Dalam kompresor, refrigeran yang berbentuk uap superheated ini
dinaikkan tekanannya. Secara otomatis suhu juga akan meningkat, sebab
energi yang dihasilkan selama proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
Temperatur refrigeran tersebut dinaikkan agar dapat mencair pada
temperatur udara ruang di kondensor (seperti diketahui refrigerant pada
tekanan 1 atm dan temperatur ruang selalu berwujud uap).
Selain itu, kompresor juga berfungsi untuk mengsirkulasikan refrigeran
dalam sistem, sehingga dapat terjadi proses pengambilan panas (heat
removal) di evaporator dan proses pembuangan panas (heat rejection) di
kondensor.
Proses 3 - 4 :Gas refrigeran superheated yang bertekanan tinggi lewat dari
kompresor menuju kondenser. Bagian awal proses pembuangan panas (3-
3a) menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan
menjadi bentuk cairan (3a-3b). Proses pembuangan panas ini biasanya
dicapai dengan menggunakan media udara atau air. Penurunan suhu lebih
20
lanjut (subcooled) terjadi pada pemipaan atau liquid receiver tank (3b - 4),
sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika
cairan ini menuju alat ekspansi.
Kondenser harus mampu membuang panas gabungan yang masuk
evaporator dan kompresor. Dengan kata lain: (1 - 2) + (2 - 3) harus sama
dengan (3 - 4).
Proses 4 - 1:Cairan refrigeran yang sudah didinginkan dan bertekanan
tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi
tekanan dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Penurunan
tekanan ini dimaksudkan agar temperatur refrigeran ikut turun lebih
rendah dari suhu ruangan evaporator sehingga terjadi perpindahan panas
dari udara ruangan evaporator ke refrigeran.Ketika dalam alat ekspansi,
tidak ada panas yang hilang maupun yang diperoleh (adiabatic).
2. Refrigerasisiklus absorbsi
Berbeda dengan system kompresi aup yanf dioperasikan oleh kerja, system
absorbsi dioperasikan oleh kalor karena system memberikan kalor yang
diperlukan untuk melepaskan refrigerant dari cairan betekanan tinggi. Refrigerant
beterkanan rendah dari evaporator diserap oleh cairan didalam absorber, proses
dilakukan secara adiabatic hingga temperatur cairan naik dan proses absorbsi
berhenti. Untuk itu absorbsi umumnya didinginkan oleh udara atau yang berfungsi
menyerap kalor dan melepasnya ke lingkungan, kemudian pompa menerima zat
cair absorber dan menaikkan tekanannya lalu mengirimnya ke generator.Dalam
generator, kalor dari sumber tertentu melepas uap yang telah diserap oleh
lautan.Cairan dikembalikan ke absorber melalui katup throrrling untuk
menurunkan tekanannya sehingga menjadi perbedaan tekanan antara generator
dengan absorber.
21
Gambar 2.5 Refrigerasi siklus absorbs
2.3 Diagram Psikiometri
Pv = R.T
Sesuai dengan simbul yang dipakai, yaitu :
R = Rmol / M
22
Dimana :
R = 848 kgf-m/kg-mol K
Ma = 28,967
Mv = 18 (untuk uap air) jadi konstan gas
Ra = 29,27
Rv = 47,11 kgf-m/kg K
Suhu bola basah adalah suhu yang ditunjukkan oleh temperature bola basah
dan kering, diaman bola dibalut dengan kain basah dengan sumbu sutera yang
dibasahi dengan air penyulingan.saat temometer dialiri udara tidak menjadi jenuh
dengan uap air pada kecepatan 300m/menit, air yang ada pada kain basa akan
menguap sesuai dengan kemampuan serap dari udara sekitar. Kesetimbangan suhu
akhir yang tercapai disebut dengan suhu bola basah yang dinyatakan dalam oCdari
dbt dan wbt. Perilaku kelembapan udara dapat diketahui baik dengan diagram
psikrometri atau dengan persamaan Carrier, dinyatakan dengan :
Pv = ( Pb−P b ' ) ¿ ¿
Dengan :
t = suhu bola kering
Pb = tekanan barometer
t ‘ = suhu bola basah
Ps’ = tekanan parsial uap air jenuh pada suhu bola basah
Pv = tekanan parsial uap air
23
Titik embun adalah temperatur air pada keadaan dimana tekanan uapnya
sama dengan tekanan uap air dari udara. Jadi pada temperatur tersebut uap air
dalam udara mulai mengembun dan hal tersebut terjadi apabila udara lembab
didinginkan. Pada tekanan yang berbeda titik embun uap air akan berbeda,
semakin besar tekanannya maka titik embunnya semakin besar.
Istilah – istilah Kelembapan
Pada piskometri dikenal berberapa istilah kelembapan, yaitu :
1. Kelembapan Spesifik
Kelembaban spesifik (w) adalah berat atau massa air yang terkandung didalam
setiap kilogram udara kering, atau perbandingan antara massa uap air (m v) dengan
massa udara kering (ma) yang ada didalam atmosfir. Kelembapasn spesifik dapat
mv
dirumuskan :W =
ma
Dimana :
W = kelembapan spesifik,
ma = massa udara kering,
mv = massa udara kering
2. Kelembapan Relatif
Kelembapan relatif (∅) ialah massa uap air (dalam kilogram) yang terkandung
dalam satu meter kubik campuran udara-uap air pada tekanan tertentu.
∅= ( PvPs )t
Dengam mengunakan persamaan gas sempurna untuk aup air tekanan rendah pada
suhu T dan untuk aup air jenuh pada volume v :
pv x v = mv x 47,1 x T
ps x v = ms x 47,1 x T
3. Rasio jenuh
Rasio jenuh (μ), atau disebut pula dengan derajat kejenuhan, didefinisikan sebagai
rasio kelembapan spesifik dari udara lembap dengan kelembapan spesifik udara
jenuh pada suhu yang sama.
μ= ( WW )T
s
24
2.4 Diagram Mollier
25
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3.1 SkemaInstalasi
26
3.3 Prosedur Percobaan
1. Memastikanbahwainstalasisudahdalamkeadaansiapdigunakan
2. Membukasemuakatup yang adapadainstalasi (siklus)
3. Menghidupkanmesinpendingin,
kemudiantungguberberapasaatsampaikondisimenjadi normal.
4. Mengaturbebanpendingindenganmemuktar thermostat
padaposisidantunggusampai 10 menit agar siklusberkerja,
kemudiancatatsemua data yang diperlukansesuaidenganlembar data.
5. Lakukanlangkah 4
untukbebanpendinginberikutnya( percobaanselanjutnya)
dengantidakmematikanmesinpendingin.
6. Jikaseluruhpengujiantelahdilaksanakan,
matikanmesinpendingindanpastikansemuakatupdalamposisitertutup.
7. Sebagaicatatanuntukmenjaga agar tidakterjadikerusakan.
27