Anda di halaman 1dari 10

KONSEP – KONSEP DASAR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DISUSUN OLEH

Nama : Made Egien Agiatama


NPM : 1833121263
KELAS : D7 AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR 2020
A. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis
Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan
informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis.
Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks.
Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang
untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan
informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem
akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan
prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta
melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
 Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik
mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang
berkaitan dengan transaksi perusahaan.
 Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti
transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
 Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi
menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal.
Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah
keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
informasi.
Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara
tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan
kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan
keputusan.
Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan
sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara manual
maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan
pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting, karena pada
organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan
kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang
dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip dasar sistem akuntansi.
Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem akuntansi yang baik
kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami
kesulitan ketika diterapkan.

B. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan yang
melibatkan data,unit organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis.Proses bisnis ini
dipacu oleh kejadian ekonomi.Ada pun sembilan kelompok proses bisnis dasar yaitu:
1. Logistik penjualan inbound(persediaan, pengendalian ,retur ke pemasok).
2. Logistik penjualan outbound (proses order penjualan, pengiriman pesanan)
3. Operasi ( mesin, perakitan dll )
4. Pemasaran ( Periklanan )
5. Jasa ( instalasi, reparasi )
6. Prokuremen ( pembelian, pemesanan )
7. Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan)
8. Organisasi dan menjemen sumber daya manusia ( rekrutmen, pelatihan )
9. Infrastruktur perusahaan (akuntansi. perencanaan)
Proses bisnis primer melibatkan aktivitas yang secara langsung menambah
nilai bagi produk perusahaan.Proses bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak
secara langsung menambah nilai produk.Rantai nilai adalah suatu cara pandang
aktivitas perusahaan sedemikian rupa sehingga memudahkan menilai keunggulan
kompotitif perusahaan.

C. Siklus Pemrosesan Transaksi


Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan
cara yang berbeda,yaitu dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus secara tradisional
mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :

1. Siklus pendapatan, kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke
entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
2. Siklus pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari
entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.
3. Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi
barang dan jasa.
4. Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan
dana termasuk kas.

Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem
aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra logis.Pada model siklus
transaksi,selain keempat siklus tersebut ada siklus kelima ayitu siklus pelaporan
keuangan dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus
yang lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga laporan keuangan
dapat disajikan. Proses Pengendalian Internal,dimana mengindikasikan tindakan yang
diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam
organisasi tersebut.Salah satu tanggung jawab utama menejemen adalah stewardship.

D. Akuntansi dan teknologi Informasi


Fungsi Sistem Informasi. Dimana fungsi ini bertanggung jawab atas
pemrosesan data.Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami
evolusi,dimana dulunya informasi ini diawali dengan struktur organisasi yang
sederhana,yang hanya melibatkan beberapa orang. Sekarang fungsi ini telah
berkembang menjadi struktur yang kompleks melibatkan banyak spesialis :

1. Lokasi organisasi,pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi


tergantung pada pentingnya aplikasi computer dalam suatu organisasi.Jika aplikasi
computer yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem computer semakin
meningkat,maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan
cenderung meningkat.
2. Spesialisasi fungsional,struktur departemen sistem informasi yang paling lazim
adalah fungsi,yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area
keahlian teknis setiap staf.

 Fungsi Analisis bertudas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain


sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
 Fungsi Pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain,membuat
kode,menguji,dan men-debug program computer yang diperlukan untuk
mengimlentasikan sistem yang telah dirancang.
 Fungsi Operasi bertanggung jawab menyiapkan data,mengoperasikan
peralatan,dan memelihara sistem.
 Fungsi technical support bertanggung jawab atas sistem operasi,perangkat
lunak,desain,pengelolaan data,dan teknologi komunikasi.
 Fungsi user support bertugas melayani pengguna,serupa dengan fungsi technical
yang bertugas melayani personel di departemen sistem informasi.

Komputer Pengguna Akhir, Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah


penggunaan computer pada pengguna akhir.Pengguna akhir menjalankan sendiri
aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras,perangkat lunak,dan sumber
daya professional yang disediakan oleh organisasi.Dengan menggunakan computer
personal yang tersambung ke jaringan dan query pengguna membuat dan
mengirimkan permintaan ke perangkat lunak pengendali akses database.Pekerjaan
tersebut kemudian diproses oleh prosesor bahasa query dan berikutnya laporan yang
diminta dikirim ke pengguna.Komputer personal memungkinkan pengguna memiliki
kemampuan untuk memproses data sendiri.

E. Akuntan dan pengembangan Sistem


Istilah sistem Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan
sistem.Auditor eksternal maupun Internal berhadapan dengan aktivitas pengembangan
sistem pada saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian
dari penugasan audit suatu perusahaan.
Karakteristik Pengembangan Sistem,dimana memiliki tujuan umum analisis
sistem secararingkas yaitu:
1. Untuk meningkatkan kualitas informasi.
2. Untuk meningkatkan pengendalian internal.
3. Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan.

Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek


sistem.Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan
sistem yang efektif dan teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri
dari enam tahap yaitu :

1. Menatapkan tujuan system.


2. Menyusun berbagai alternative solusi.
3. Meanalisis system.
4. Desain system.
5. Implentasi system.
6. Evaluasi system.
DAFTAR PUSTAKA

https://opickrockstar.wordpress.com/about/
TEKNIK – TEKNIK SISTEM

DISUSUN OLEH

Nama : Made Egien Agiatama


NPM : 1833121263
KELAS : D7 AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR 2020
 
A. Teknik – Teknik Sistem Informasi Akuntansi
Teknik sistem tersebut merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis,
merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem. Teknik –
teknik tersebut umumnya bersifat grafikal ( piktoral ). Teknik – teknik sistem penting
bagi auditor intern, ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan
sistem informasi. Teknik – teknik sistem juga digunakan akuntan yang melakukan
pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ekstern
sebagai seorang konsultan.

B. Penggunaan Teknik – Teknik Sistem


 Penggunaan Teknik-Teknik Sistem dalam Auditing
Sebagian besar penugasan auditing dibagi menjadi dua komponen dasar.
Komponen pertama yaitu audit intern yang bertujuan untuk menetapkan tingkat
keandalan struktur pengendalian intern dalam organisasi. Biasanya diperlukan
beberapa jenis pengujian ketaatan. Tujuan pengujian itu adalah untuk melihat
eksistensi, efektivitas, dan kontinuitas operasi pengendalian intern. Komponen kedua
yaitu audit laporan keuangan, meliputi pengujian substansif. Pengujian substansif
adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil pengujian
pengendalian intern dalam audit intern. Pengujian ketaatan maupun substansif juga
harus dilakukan oleh auditor intern seperti halnya auditor ekstern.
a. Evaluasi Pengendalian Intern, yaitu Auditor sering terlibat dalam evaluasi
pengendalian intern. Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya
memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen dalam sistem
aplikasi. Karena pemisahan dan pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara
karyawan dan atau departemen. Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus
analitis, bagan arus dokumen, dan bagan distribusi formulir dapat digunakan oleh
auditor untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem. Bagan-bagan ini
dibuat dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi-fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh setiap entitas. Beberapa teknik lainnya, seperti kuesioner dan
metode matriks juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.
b. Pengujian Ketaatan, yaitu Auditor melakukan pengujian ketaatan untuk
memastikan eksistensi, menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi
pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi.Pengujian ketaatan
membutuhkan pemahaman atas pengendaian yang akan diuji. Jika pengendalian
yang akan diuji adalah komponen-komponen sistem informasi perusahaan, auditor
juga harus memperhatikan teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Ini
membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk
mendokumentasikan sistem informasi. Jadi auditor harus mempunyai pemahaman
mendasar mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam menganalisis dan
merancang sistem. Bagan masukan proses-keluaran (input-process-output/ IPO)
dan hierarki-plus masukan proses-keluaran (HIPO), bagan arus program, diagram
aliran data logis (logical data flow diagaram/DFD), tabel pencabangan dan
keputusan, serta metode matriks yang menjadi contoh teknik sistem yang umum
digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem. Auditor akan sering
menghadapi teknik-teknik ini manakala mereka menelaah dokumentasi sistem.
Tetapi auditor biasanya memiliki kebutuhan sedikit saja untuk menyajikan bagan
IPO dan HIPO, bagan arus program, DFD, table pencabangan dan keputusan, dan
metode matriks dalam menjalankan auditnya, karena teknik-teknik ini berguna
terutama dalam perencanaan dan perancangan sistem. Fokus utama audit untuk
menelaah sistem berjalan dan bukan merancang sistem baru.
c. Kertas Kerja, yang di maksud Kertas kerja ialah adalah catatan yang dipegang
auditor mengenai prosedur dan pengujian yang diterapkan, informasi yang
didapatkan, dan kesimpulan yng ditarik selama melakukan penugasan audit.
Auditor disyaratkan oleh standar professional untuk membuat ketas kerja, dan ini
merupakan catatan utama mengenai pekerjaan yang telah dilakukan.Auditor
menggunakan teknik-teknik sistem untuk mendokumentasikan dan menganalisis
isi kertas kerja. Kuesioner pengendalian intern, bagan arus analitis dan bagan arus
sistem sering tampak dalam kertas kerja karena umum digunakan oleh auditor
dalam mengevaluasi pengendalian intern. Diagram aliran data, bagan HIPO,
bagan arus program, table pencabangan dan keputusan, dan metode matrik dapat
muncul dalam kertas kerja jika merupakan bagian dari dokumentasi sistem yang
akan ditelaah.

 Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem


Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu:
a. Analisis Sistem, yaitu tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta
dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen dan
observasi. Teknik formal yang digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis
pengukuran pekerjaan, analisis distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain.
Analisis arus informasi juga merupakan bagian yang penting dari proses analisis.
Teknik sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data
logika dan flowchart analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan
gambaran mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara
menyeluruh.
b. Desain Sistem, yaitu desain sistem yang melibatkan penyusunan cetak biru sistem
secara lengkap dan utuh. Alat tersebut dapat berupa matriks input atau output,
flowchart sistem, dan diagram alur data. Desain sistem juga melibatkan desain
dokumen input, desain formulir dan desain database. Teknik sistem seperti
diagram input proses output, daigram HIPO, flowchart program, tabel keputusan
dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan
perancangan sistem.
c. Implementasi Sistem, yaitu Implementasi sistem merupakan penerapan desain
yang telah dibuat. Dokumen adalah merupakan bagian terpenting dalam
implementasi sistem. Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan teknik
sistem adalah proses analisis dan desain sistem informas, sangat membantu
pelaksanaan pelatihan karyawan dan berguna untuk memastikan bahwa spesifikasi
desain dapat terpenuhi.

C. Teknik – Teknik Sistem


 Teknik bagan Arus merupakan teknik sistem yang paling umum. Bagan arus
adalah diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam
suatu sistem. Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personel-personel
sistem. Bagan arus banyak dipakai jika pemrosesan data bisnis dilakukan secara
terkomputerisasi. Dengan meningkatnya arti penting bagan arus sebagai alat
komunikasi sehubungan dengan makin kompleks dan berkembangnya pemrosesan
komputer, maka dibutuhkan symbol-simbol standar dan penggunaan konvensi.
 Teknik narasi, Teknik ini sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem
tahap pencarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna
bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan
masalah yang mereka hadapi. Wawancara mendalam memungkinkan analis sistem
untuk membangun hubungan personal yang baik dengan manajer. Wawancara
terstruktur dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan
serangkaian pertanyaan. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta
dengan cara memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan
secara bebas.
 Teknik analisis Pemanfaatan Sumber Daya, yaitu Analisis berikutnya yang perlu
dilakukan setelah semua tahap dalam pembuatan yang dijelaskan diatas mulai dari
pembuatan flowchart, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah hingga menerapkan desain prosedur yang baru adalah
mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan.
Analisis ini harus dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika
mengimplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan
sumber daya saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi
audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik
sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya dapat digunakan oleh auditor
maupun personel sistem.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8293259/Paper_Kelompok_1_-_SIA_-_Teknik_Teknik_Sistem

Anda mungkin juga menyukai