Anda di halaman 1dari 8

Modul 2 : Analisis Sifat Mekanis Logam

Satritama, Bima (12518071)


Program Studi Sarjana
Teknik Metalurgi Fakultas
Teknik Pertambangan dan
Perminyakan Institut
Teknologi Bandung,
Indonesia

E-mail : bima.satritama@yahoo.com

Abstrak. Analisis sifat mekanis logam dengan uji impak dan uji tarik dilakukan pada
percobaan kedua kali ini. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu
specimen logam. Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui yield stress, ultimate tensile
strength, modulus young, daerah plastis dan elastic, serta energy yang diserap saat uji impak.
Percobaan mula-mula dilakukan dengan menyiapkan specimen yang cocok untuk uji impak
dan uji tarik dimana specimen uji tarik berbentuk plat sedangkan specimen uji impak
berbentuk balok. Untuk uji impak perlu untuk menyetting sudut awal menjadi nol derajat dan
setelah uji dilakukan, sudut akibat ayunan diamati dan dilihat konversinya menjadi energy
diserap. Untuk uji tarik, data-data dari specimen dimasukan ke computer lalu alat dinyalakan
sehingga otomatis grafik tegangan-regangan terbentuk di komputer. Hasil yang didapat
antara lain, nilai ultimate tensile strength 16733,97 MPa, % elongasi 20%, Modulus
young 1359, yield strength 10189,782 MPa, dan energy diserap 44,371 J.

Kata Kunci : Uji Tarik, Uji Impak, Sifat mekanis, tegangan, regangan

1. Pendahuluan
Terdapat beberapa sifat mekanis yang dimiliki oleh suatu bahan antara lain Kekuatan, Kekerasan,
Kekakuan, Ketangguhan, Kelenturan, Plastisitas, Mulur, dan Kelelahan. Pada percobaan kali ini, kami
mengidentifikasi sifat logam berdasarkan uji tarik dan uji impak. Uji tarik dilakukan untuk
mengetahui hubungan tegangan-regangan suatu bahan. Untuk logam, hubungan itu sangat bermanfaat
karena dapat diketahui dititik mana logam akan mengalami patah atau failure. Tegangan pada sampel
dapat dihitung dengan membandingkan gaya dengan luas penampang. Sedangkan regangan dapat
dihitung dengan membandingkan pertambahan panjang dengan panjang awal. Hal ini dikenal dengan
engineering stress dan engineering strain. Dengan rumus itu, perubahan panjang dan luas penampang
diukur dalam area konstan padahal seharusnya luas penampang dan perubhan panjang berbeda setiap
titik. Jika luas penampang dan perubahan panjang tidak konstan maka dinamakan true stress san true
strain. Pada hubungan tegangan-regangan juga dikenal dengan daerah plastis dan daerah elastic.
Daerah plastis dan elastic dibatasi oleh titik yield strength, titik dimana bahan tepat akan plastis.
Deformasi plastis sendiri adalah deformasi dimana bahan sudah tidak bisa kembali ke bentuk semula.
Sedangkan deformasi elastic adalah eformasi yang memungkinkan bahan untuk kembali ke bentuk
semula sebelum terjadi deformasi. Pada percobaan kali ini, titik yield strength dapat ditentukan
dengan menarik garis parallel dengan grafk yang dimulai dari regangan 0,002, sehingga jika garis itu
memotong kurva tegangan-regangan, perpotongan itulah yang merupakan titik yield strength.
Ultimate Tensile Strength atau kekuatan tarik adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh
suatu bahan. Jika beban diberikan melebihi UTS maka bahan itu otomatis akan patah.
Uji Impak dilakukan dengan memberi pembebanan secara cepat pada suatu logam. Pada uji ini, logam
akan menyerap energy akibat beban tersebut dan energy ini dapat dicari menggunakan prinsip
perbedaan energy potensial. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kegagalanbahan saat uji
impak antara lain Notch, temperature, dan strain rate. Notch merupakan lubang pada material yang
berfungsi sebagai tempat yang akan ditumbuk oleh beban. Nilai uji impak semakin besar apabila luas
area dibawah kurva tegangan-regangan besar pula.
2. Metode Percobaan

2.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain Universal Impact Tester dan Universal Testing Machine.
Bahan yang digunakan antara lain low carbon steel berbentuk plat untuk uji tarik dan low carbon
steel berbentuk balok untuk uji impak.
2.2 Prosedur Percobaam
Uji Tarik
Siapkan specimen logam Masukkan data Letakkan specimen pada
berbentuk plat lalu ukur specimen pada tempat yang telah
panjang, lebar, dan komputer disediakan pada Universal
tebalnya. Testing Machine

Ukur panjang specimen Amati dan analisis Nyalakan alat uji tarik
setelah patah grafik yang muncul dan tunggu hingga
pada computer specimen patah

Uji Impak

Siapkan specimen logam Letakkan specimen pada Atur sudut awal alat uji
berbentuk balok yang alat uji impak di tempat menjadi nol derajat
sudah terdapat notch yang sudah disediakan

Lihat table konversi Amatin sudut yang Tekan tombol nyala


sudut ke energy terbentuk setelah bandul sehingga bandul akan
terserap menumbuk spesimen mengayun mengenai
spesimen

3. Hasil Percobaan dan Pembahasan

3.1 Hasil Praktikum Uji Tarik

Panjang awal specimen = 50 mm


Lebar specimen = 10 mm
Tebal specimen = 4.28 mm

Panjang setelah uji = 63 mm

3.1.1 Persen Elongasi


Lf −Lo
Persen Elongasi= x 100 %
Lo
6−5
Persen Elongasi= x 100 %=20 %
5
3.1.2 UTS
Dari kurva yang didapat, Ultimate Tensile Strengthnya adalah 16733,97 / 42,8 = 390,98 MPa.

3.1.3 Modulus Elastisitas

Gambar 3.1 Grafik daerah elastis


Nilai modulus elastisitas dapat ditentukan dari nilai kemiringan kurva pada daerah elastic yaitu 1359.

3.2 Hasil Kurva Uji Tarik

Yield
Strengt UT

Daera Titik
h Pata

Daera
h

Gambar 3.2 Grafik tegangan-regangan specimen hasil uji tarik


3.2.1 Nilai Yield Strength

Gambar 3.3 Grafik untuk mencari yield strength


Dengan menarik garis mulai dari regangan 0,002 dengan kemiringan sama terhadap kurva daerah
elastic yaitu 1359, didapatkan garis berpotongan pada titik (7,5 ; 10189,782). Maka dari itu, yield
strength specimen adalah 10189,782 / 42,8 = 238,08 MPa.
3.3 Hasil Uji Impak
Berdasarkan percobaan uji impak, sudut yang dihasilkan setelah pengujian dilakukan adalah 90
derajat. Lalu dengan melihat table konversi sudut ke energy terserap didapatkan bahwa energy
yang diserap 44,371 J.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan
Hasil dari percobaan sebagai berikut :
Ultimate Tensile Strength = 390,98 MPa
% elongasi = 20%
Modulus young = 1359
Yield strength = 238,08 MPa
Energi diserap = 44,371 J.
Jenis patahan = ulet karena terdapat necking

4.1. Saran
Praktikum sangat seru dan ilmu yang didapat melimpah.

5. Daftar Pustaka

Askeland., D. R., 1985, “The Science and Engineering of Material”, Alternate Edition, PWS
Engineering, Boston, USA.

G.E. Dieter, Mechanical Metallurgy Ed 3.McGraw-Hill, 1986.


Smallman, R.E. and Ngan, A.H.W. 2014. Modern Physical Metallurgy. United
Kingdom: Elsevier Ltd.

William D. Callister, Jr. Materials Science and Engineering Ed 8. New York: John Wiley and
Sons; 2011.

6. Lampiran

Gambar 6.1 Mesin Universal Impact Tester


Gambar 6.2 Universal Testing Machine

Gambar 6.3 Hasil uji tarik


Gambar 6.4 Hasil uji impak
Tabel 6.1 Konversi sudut ke energy terserap dalam Joule

Anda mungkin juga menyukai